Komunitas Astuti Ok
Komunitas Astuti Ok
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK D-6
1. ALDEITA DEDIT
2. ASTUTI
3. ELISKAWATI
4. HEKLANI
5. HENGKI
6. MUHAMMAD ZANI
7. TRIPUSA
8. VERIDIANUS VENUS
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahuii,
Pembimbing Akademik
b. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan
komunitas akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan
masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan
berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada. Selanjutnya
dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau
penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak,
2017).
c. Perencanaan/Intervensi
1) Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai
dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat
dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang
muncul diatas adalah (Mubarak, 2017):
2) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
3) Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
4) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
5) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
6) Lakukan olahraga secara rutin
7) Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk
memperbaiki lingkungan komunitas
8) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
d. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen
keperawatan harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal
melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak,
2017). Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang bersifat (Efendi,2015), yaitu:
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup
sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
4) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas
e. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan
atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2017). Adapun tindakan dalam
melakukan evaluasi adalah:
1) Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi.
2) Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawatan.
3) Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit.
A. Pengkajian
1. Pengkajian Inti (Core)
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
b. Data demografi
Teknik Pengkajian Hal yang dikaji
Data Sekunder 1. Usia
(angket, KK) Balita : 17
Remaja : 25
Dewasa : 54
Pertengahan : 45
Lansia : 15
2. Jenis Kelamin
Laki-laki : 80
Perempuan :76
3. Suku Bangsa : Dayak dan melayu
4. Agama
Islam : 45
Khatolik : 111
5. Tingkat Pendidikan : status pendidikan di
RT 003/RW002 mayoritas SMP-SMA
c. Statistik vital
e. Komunikasi
f. Ekonomi
g. Rekreasi
Teknik Pengkajian Hasil yang dikaji
Data Primer - Masyarakat sering menghabiskan waktu
- Angket luang dengan menonton TV (90%)
- Wawancara - Wilayah RT 003/RW002 dekat dengan
Taman Jurug
- Observasi - Anak-anak bermain di tanah kosong dekat
rumah warga
- Tidak ada fasilitas rekreasi bagi warga
3. Persepsi
perawat komunitas
Jumlah yg berisiko
Sesuai dg program
Minat masyarakat
Kemungkinan utk
Kemungkinan utk
Sesuai dg peran
Besarnya risiko
Orang/SDM
pemerintah
Total Skor
Peralatan
Prioritas
Tempat
penkes
Waktu
diatasi
No Masalah Kesehatan
Dana
Manajemen Kesehatan Tidak
1 5 4 1 5 4 5 4 5 5 4 4 4 50 1
Efektif
Pemeliharaan Kesehatan
2 3 1 2 3 4 5 4 4 5 3 4 4 42 2
Tidak Efektif
Kesiapan peningkatan
3 3 1 2 3 4 3 4 4 5 3 4 4 40 3
manajemen kesehatan
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan keterbatasan
sumber daya masyarakat tentang bahaya merokok.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan kurang
terpapar informasi tentang penyakit
3. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan pada warga Ngabang
berhubungan dengan keinginan warga untuk mengatasi masalah penyakit
D. Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Rencana Tindakan / Intervensi Metode Evaluator
No Diagnosa Keperawatan
(NIC) Evaluasi
1 Manajemen Kesehatan Setelah dilakukan penyuluhan selama Skrining Kesehatan Psikomotor Mahasiswa
Tidak Efektif 30 menit diharapkan Manajemen 1. Ukur tekanan darah. Kader
Kesehatan Tidak Efektif Teratasi 2. Beri saran kepada masyarakat
Dengan Kriteria Hasil : dengan hasil yang lebih dari
normal untuk melakukan
Pemeliharaan Kesehatan alternatif pengobatan.
1. Perilaku kesehatan masyarakat
Edukasi Kesehatan
dari yang buruk membaik.
1. Ajarkan perilaku hidup bersih
2. Kemampuan masyarakat dalam
dan sehat
menjalankan perilaku sehat dari
2. Ajarkan strategi yang dapat
kurang menjadi meningkat.
digunakan untuk meningkatkan
Perilaku Promosi Kesehatan
perilaku hidup bersih dan sehat.
1. Peningkatan skrining
kesehatan masyarakat yang
kurang menjadi meningkat.
2. Terjadi peningkatan
keseimbangan aktivitas dan
latihan masyarakat dari kurang
menjadi meningkat
2 Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan selama 30 Peningkatan efikasi diri Kognitif Mahasiswa
Kesehatan Tidak menit diharapkan Perilaku kesehatan Psikomotor masyarakat
cenderung beresiko dapat teratasi 1. Identifikasi hambatan
Efektif
untuk merubah perilaku
dengan Kriteria Hasil : 2. Bantu individu untuk
Kepercayaan Mengenai kesehatan : berkomitmen terhadap
kontrol yang diterima rencana tindakan untuk
1. Kemampuan masyarakat merubah perilaku
dalam menerima dan 3. Berikan contoh atau
melaksanakan tanggung tunjukan perilaku yang
jawab terkait dengan diinginkan
keputusan kesehatan dari 4. Berikan informasi
kurang menjadi meningkat mengenai perilaku yang
2. Peningkatan keyakinan bahwa diinginkan
tindakan sendiri yang
mengontrol hasil kesehatan
yang semula kurang menjadi
meningkat
3. Keterlibatan masyarakat dalam
keputusan kesehatan yang
kurang menjadi meningkat
3 Kesiapan peningkatan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan Kognitif Mahasiswa
manajemen kesehatan keperawatan selama 3 x 24 jam Psikomotor masyarakat
diharapkan manajemen kesehatan Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kesiapan dan
Melakukan tindakan untuk kemampuan menerima
mengurangi faktor resiko informasi
meningkat.
Menerapkan program perawatan
Terapeutik
meningkat.
Aktivitas hidup sehari-hari 2. Sediakan materi dan media
efektif memenuhi tujuan pendidikan kesehatan
kesehatan meningkat. 3. Jadwalkan pendidikan
Verbalisasi kesulitan menjalani kesehatan sesuai
program perawatan menurun kesepakatan
4. Beri kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
E. Implementasi Keperawatan
No Hari/Tanggal Waktu Jenis Kegiatan Evaluasi Formatif
1 11.00 WIB Melakukan pemeriksaan Evaluasi Struktur :
tekanan darah - Pemeriksaan dilakukan oleh mahasiswa praktikan
yang bertempat di posko kesehatan
- Kegiatan dilakukan setiap hari
Evaluasi Proses :
- Pengecekan tekanan darah menggunakan
sphygnomanometer dan stetoskop
- Warga yang melakukan pemeriksaan sebelumnya
didata dan dicek berat badan
- Setelah dilakukan pemeriksaan kemudian diberikan
pendidikan kesehatan.
Evaluasi Hasil :
- Masyarakat sangat antusias dan mendatangi posko
kesehatan untuk pengecekan tekanan darah
- Dilakukan pengukuran berat badan, dan pendidikan
kesehatan hipertensi dan diabetes
2 09.00 WIB Pemeriksaan kesehatan Evaluasi Struktur :
pada warga - Pemeriksaan dilakukan bersama dengan ibu kader
PKK dan mahasiswa
- Pemeriksaan ditujukan bagi seluruh rumah warga RT
003
- Mahasiswa menyiapkan senter dan ceklist
pemeriksaan kesehatan
Evaluasi Proses :
- Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB
- Kelompok dibagi menjadi 3 tim untuk melakukan
pengecekan di 3 wilayah pembagian. Masing-masing
tim ditemani oleh ibu kader PKK
Evaluasi Hasil :
- Banyak di dapatkan warga yang mengalami hipertensi
dan diabetes
- Warga dihimabau untuk memperhatikan kesehatannya
- Warga diberikan ceklist pemeriksaan kesehatan
F. Evaluasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 Manajemen kesehatan tidak S:
efektif warga mengatakan jika tidak tahu tentang penyakit hipertensinya dan mengeluh kepala
pening, dan belum mengerti senam hipertensi
O:
saat ditanya riwayat darah tinggi pasien tidak mampu menjawab
A:
masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi
2 Pemeliharaan kesehatan tidak S:
efektif warga mengatakan jika belum mampu menjaga kesehatan dan melakukan
pengontrolan kesehata secara rutin
O:
terdapat beberapa warga yang belum mengetahui penyakit yang di deritanya
A:
masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi
3 Kesiapan peningkatan S:
manajemen kesehatan warga mengatakan belum tahu tentang bahayanya penyakit hipertensi dan diabetes
warga mengatakan ingin diberi penyuluhan tentang hipertensi dan diabetes
O:
warga terlihat bingung ketika ditanya tentang hipertensi dan diabetes
warga terlihat ingin mengetahui lebih banyak tentang bahaya hipertensi dan diabetes .
A:
Masalah belum teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan
G. Rencana Tindak Lanjut
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan tindakan pengkajian pada masyarakat Dusun Ampar
Saga 1 Km VI. Desa Amboyo Inti Kec.Ngabang RT 003/RW 002, terdapat
beberapa masalah lingkungan yang memunculkan diagnose keperawatan
manajemen kesehatan tidak efektif (D.0116) dan pemeliharaan kesehatan tidak
efektif (D.0117). Sehingga untuk menentukan prioritas masalah dilakukan
kegiatan musyawarah desa 2 (MW 2) yang melibatkan warga dan tokoh
masyarakat. Pada musyawarah desa 2 menghasilkan prioritas masalah pertama
yaitu manajemen kesehatan tidak efektif dan yang kedua pemeliharaan
kesehatan tidak efektif. Pada diagnose manajemen kesehatan tidak efektif kami
melakukan intervesi pemberian pendidikan kesehatan, mengadakan senam
hipertensi, dan pengecekan kesehatan. Untuk diagnose pemeliharaan kesehatan
tidak efektif kami menyetujui untuk melakukan kerja bakti, pendidikan
kesehatan, dan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA).
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi
dalam meningkatkan taraf kesehatan termasuk menjaga lingkungan.
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat Desa
Debegan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria yang
diharapkan masyarakat. Dan pelayanan yang diberikan lebih ditingkatkan
karena berdasarkan survey yang dilakukan banyak pernyataan dari
masyarakat yang mengeluh dalam pelayanan tenaga kesehatan yang ada di
puskesmas.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Dusun Ampar Saga 1 Km
VI. Desa Amboyo Inti Kec.Ngabang RT 003/RW 002 Bagi Institusi
Pendidikan
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam
penerapanya pada proses pendidikan.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENYULUHAN
1. 1 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
penyakit hipertensi
Menjelaskan tentang penyebab, Memperhatikan
tanda-tanda dan gejala hipertensi
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
Menjelaskan pencegahan Memperhatikan
terjadinya hipertensi dan
makanan yang boleh dikonumsi
dan tidak boleh dikonsumsi
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
3. 3 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada pasien Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
4. 1 menit Terminasi :
Mengucapkan salam penutup Mendengarkan dan Menjawab
salam
HIPERTENSI
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg (Smeltzer, 2015).
Menurut WHO tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan /
atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. (Darmojo, 2016).
KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi sedang 140-160 90-95
Hipertensi berat > 180 > 150
KELOMPOK BERISIKO TERKENA HIPERTENSI
1. Gaya hidup yang tidak sehat (merokok, mengkonsusmsi alkohol dan makanan
berlemak)
2. Peminum kopi
3. Kegemukan
4. Riwayat hipertensi dalam keluarga
5. Stress
B. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan
perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.:
1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
b. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
c. Konsumsi garam yang tinggi
d. Kegemukan atau makan berlebihan
e. Stress
f. Merokok
g. Minum alcohol
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
1. Kepala terasa pusing
2. Rasa berkunang-kunang
3. Rasa pegal di bahu
4. Rasa berat di tengkuk leher
5. Kurang tidur atau kurang tidur
6. Gangguan penglihatan
7. Kesemutan pada kaki dan tangan
D. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
1. Kontrol Tekanan Darah
Dilakukan setiap satu minggu sekali ke pusat pelayanan terdekat
2. Berobat secara berkala atau teratur
Apabila sudah didiagnosa Hipertensi, pengobatan secara berkala guna
menghindari komplikasi .
3. Diet
DIET PADA PASEN HIPERTENSI
a. Diet yang diberikan : rendah garam (RG)
Tujuan diet : membantu menghilangkan retensi garam/air dalam tubuh,
menurunkan tekanan darah.
Syarat diet : cukup energi, protein, mineral dan vitamin, bentuk makanan
sesuai keadaan penyakit, jumlah Natrium disesuaikan dengan
hipertensi.
b. Makanan Yang Dianjurkan
1) Sumber karbohidrat : beras, kentang, singkong, terigu, gula, dll
2) Sumber Protein hewani : daging ayam (tidak bagian kulit karena
banyak mengandung lemak), ikan, putih telur (karena kuning telur
dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah) maksimal 1
butir/hari.
3) Sumber protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti
tahu, tempe, oncom dan sebagainya.
4) Sayuran : Sayuran hijau seperti sawi hijau, kacang panjang
5) Buah :Semua macam buah
6) Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju, yoghurt,
mentega, margarine. Tapi hati-hati pada lansia yang tidak toleransi
tehadap produk susu.
7) Bumbu : kunyit, bawang, jahe, dll.
c. Makanan Yang Perlu Dihindari :
1) Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol
2) Semua daging yang banyak mengandung lemak
3) Jerohan
4) Daging asap, daging kalengan, ikan yang diawetkan.
d. Adapun cara memasak bahan makanan yang baik :
1) Cara-cara memasak yang baik adalah dengan cara merebus, mengukus,
mengungkep, menumis, memanggang atau membakar
2) Hindarkan makanan yang diolah dengan cara menggoreng.
4. Olahraga teratur
Olah raga disesuaikan dengan kemampuan beraktifitas dan fisik. Contoh:
jalan santai dan senam lansia, dan dilakukan setiap hari, kurang lebih 15
20 menit.
5. Hindari Stres
Melaksanakan pola hidup secara sehat, apa adanya dan teratur.akan
menghindari gangguan fisik dan psikologis.
b. Pencegahan Lain
1. Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
2. Diet rendah garam dan diet lunak.
3. Mengubah kebiasaan hidup.
4. Olahraga secara teratur.
5. Kontrol tekanan darah secara teratur.
6. Obat-obatan anti hipertensi.
Referensi