Anda di halaman 1dari 3

SLIDE 1

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat siang semuanya......

Perkenalkan saya Ricky Hermawan bersama dengan rekan saya Gesti Tri Ramdahyani pada
kesempatan kali ini, kami akan mempresentasikan hasil resume kami pada buku The Ethical
Teacher oleh Campbell pada BAB 4 dengan tema pembahasannya adalah Dilema Dalam
Mengajar.

SLIDE 2

Pada BAB 4 ini, ada 2 pembahasan topik utama yaitu, yang pertama ketidakpastian moral dan
yang kedua kontroversi dan politik di kelas.

SLIDE 3

Baik saya akan mulai pada bagian pertama yang membahas tentang Ketidakpastian Moral.

SLIDE 4

Sesuai dengan topiknya maka di bagian awal buku ini kita akan membahas terlebih dahulu
tentang apa itu sebuah moral? Moral yang tertulis dalam buku ini diartikan sebagai suatu prinsip
atau kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar atau salah. Dijelaskan juga bahwa bagi
manusia atau dalam konteks ini yaitu guru, moral atau etika tidak diajarkan secara khusus
melalui pendidikan tertentu namun hal itu sudah menjadi dasar manusia.

Kemudian muncul pertanyaan lanjtutan, mengapa kita atau dalam konteks ini yaitu guru harus
melakukan sikap moral? Dibuku ini dijelaskan secara garis besar bahwa keharusan moral itu
sendiri berkaitan dengan aspek “kesadaran”. Dimana manusia merupakan mahluk satu-satunya
yang memiliki kesadaran itu. Maka dari itu hanya manusialah atau dalam konteks ini yaitu guru
dikenai tindakan moral.

SLIDE 5

Kemudian selanjutnya, dalam buku ini dibahas bagaimana hubungan secara langsung antara
Moral dan juga tugas seorang guru.
Jadi pada dasarnya seorang guru memiliki tugas untuk mendidik muridnya, sedangkan mendidik
sendiri artinya didalam nya ada yang namanya proses Humanisasi dimana guru melakukan
pengajaran dengan siswa/ muridnya yang sama sama manusia. Humanisasi ini berarti terfokus
pada manusia/ human oriented. Maka karena guru memiliki kaitan langsung dengan manusia
untuk itu didalam setiap tindakan atau perilaku yang dilakukan guru harus selalu dilakukan
dengan dasar moral sebagai manusia.

Proses humanisasi itu sangat sulit karena tidak hanya berkaitan dengan humanisasi individu-
individu melainkan juga situasi-situasi sebagai latarnya. Untuk sampai pada proses sivilisasi,
guru harus berbenah diri. Jika ia ingin menunjukkan diri sebagai pemandu jalan yang berada di
depan anak didik, guru harus betul-betul menjadi teladan dalam tugas profesionalnva. Siswa
mengharapkan guru menjadi objek identifikasi dan imitasi dirinva. Tidak berlebihan jika
dikatakan guru sebagai seorang profesional harus beretika. Etika keguruan tidak boleh sebatas
wacana di bangku kuliah atau diskusi di jajaran para elite, melainkan harus sungguh-sungguh
menyata dalam perilaku konkret, pedoman, nilai, dan spirit kehidupan guru. Memang seiring
diperhatikannya etika dan profesi keguruan, makin banyak pula tanggung jawabnya, namun
makin besar pula persoalan yang harus dipikul.

SLIDE 6

Untuk lebih jelasnya lagi, kami ambil salah satu kasus yang dipaparkan dalam buku dengan
kaitannya pada ketidakpastian moral.

BACA !!!!

Melalui kasus ini dapat kita ketahui bahwa menjadi seorang guru tidak semudah yang
dibayangkan, guru tidak hanya harus bertugas sesuai dengan aturan administratif yang pasti,
namun disisi lain guru harus dapat mengetahui bagaimana kondisi mental maupun moral serta
latar belakang dari anak didik mereka. Tidak hanya dalam kasus ini saja, namun sebagai
manusia yang bermoral pada dasarnya manusia memiliki penilaian apakah suatu tindakan yang
akan dilakukan ini baik untuk dilakukan ataupun tidak, menyakiti orang lain atau tidak, dsb.
SLIDE 7

Maka pada pembahasan yang pertama ini kita dapat ketahui bahwa Ketegangan dan dilema yang
bersifat etis dapat mengancam persepsi diri guru sebagai orang yang bermoral dan profesional
yang beretika. Banyaknya dilema yang mengisi kehidupan kerja seorang guru dan yang pada
dasarnya merupakan masalah moral dan etika, mungkin pada kenyataannya tidak dapat
dipecahkan; namun mereka hanya harus dikelola. Dan cara guru mengelola dilemma moral
bukanlah sesuatu yang diajarkan secara kontekstual namun pengelolaan dilema itu berasal dari
kesadaran moral dalam diri seorang guru. Bagaimana guru dapat menghargai privasi, latar
keluarga, latar ras, maupun latar agama dari anak didiknya sehingga dalam setiap tindakannya
guru dapat melalukan hal yang benar di mata anak didiknya dengan berbagai macam latarnya
serta dapat selalu menjaga dan mengahargai seluruh anak didiknya.

Anda mungkin juga menyukai