Anda di halaman 1dari 1

LAPORAN KASUS

NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK DENGAN


HIPERKOAGULASI PADA PASIEN HIV

Agnes Santoso1, Zuhrial Zubir2


Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ RSUP H. Adam Malik

ABSTRAK
Pendahuluan
Penderita HIV merupakan populasi yang lebih rentan terjadi nekrolisis
epidermal toksik (NET). NET merupakan suatu reaksi mukokutaneus yang
ditandai dengan nekrosis dan pelepasan epidermis yang ekstensif mencakup
>30% luas permukaan tubuh. Tergantung dari keparahannya, NET dapat
mengaktifkan sistem koagulasi, fibrinolisis yang dapat mencetuskan
gangguan koagulopati.
Laporan Kasus
Laki-laki 33 tahun dengan HIV stadium III dan TB paru datang dengan kulit
melepuh dan mengelupas seluruh tubuh sejak 7 hari lalu setelah
mengkonsumsi levofloksasin, etambutol dan isoniazid selama 10 hari.
Bercak mulanya berwarna kemerahan pada perut kiri kemudian ke seluruh
tubuh diikuti keterlibatan mulut, mata, dan kemaluan. Pemeriksaan fisik
dijumpai ruam makula eritema disertai vesikel-bula dengan erosi pada
permukaan tubuh, erosi pada mukosa mulut dan meatus uretra eksterna,
konjungtivitis dan ulkus kornea pada mata. Laboratorium : Hb 8,8 g/dL,
leukosit 1.730/uL, trombosit 364.00/uL, CD4 10 sel/uL, fibrinogen 599
mg/dL, D-dimer 3.380 ng/mL, SGPT 223 u/L, SGOT 116 u/L, albumin 2,9
g/dL, procalcitonin 1,92 ng/ml. Kultur sputum dan kulit dijumpai
Acinobacter baumanii. Gene expert MTB (+) sensitif rifampisin. Skor TEN
1 (85% permukaan tubuh), skor PADUA 4 (high risk thrombosis).
Tatalaksana berupa menghentikan obat pencetus, terapi cairan dan elektrolit,
nutrisi, metilprednisolon, meropenem, enoksaparin, perawatan kulit, mata,
dan oral. Setelah NET teratasi, OAT diberi bertahap dan tidak terjadi
perburukan klinis.
Kesimpulan
Dilaporkan suatu kasus nekrolisis epidermal toksik dengan hiperkoagulasi
pada pasien HIV diduga karena levofloksasin. Setelah perawatan hari ke-10,
pasien mengalami perbaikan klinis dan laboratorium.

Kata Kunci : Nekrolisis epidermal toksis, HIV, hiperkoagulasi,


levofloksasin

Anda mungkin juga menyukai