Anda di halaman 1dari 4

PETA KONSEP MODUL 4

MODUL 4:

PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA

KB.1 KB.2 KB.3

Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara Dampak Ketunanetraan Terhadap Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah
Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan Kehidupan Seorang Individu Umum dalam Setting Pendidikan Inklusif

A.Proses Pengindraan

A.. Definisi dan Klasifikasi Tunanetra B.Latihan Ketrampilan A.Kebutuhan Khusus Pendidikan Siswa
Pengindraan Tunanetra
B. Penyebab Terjadinya Tunanetra
C.Visualisasi, Ingatan Kinestetik, B.Strategi dan Media Pembelajaran
C. Pencegahan Terjadinya dan Persepsi obyek
ketunanetraan C.Evaluasi Pembelajaran
D.Bagaimana Cara Membantu
seorang tunanetra
KB.1

Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara


Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan

A. Definisi dan Klasifikasi Tunanetra B. Penyebab Terjadinya Ketunanetraan C. Pencegah Terjadinya Ketunanetraan

1. Definisi legal berdasarkan 1. Albinisme; Penyebabnya kekurangan pigmen


2. Definisi Edukasional /
Peraturan Perundang Undangan 2. Amblyopia;Penyebabnya bawaan dari lahir atau bisa berkembang
Fungsional Seseorang kemudian
Digunakan pada profesi Medis Upaya WHO untuk menghindari kebutaan
untuk menentukan apakah dikatakan tunanetra apabila 3. Buta Warna; Penyebabnya bisa dari keturunan, keracunan atau
dapat dilakukan dengan :
seseorang berhak memperoleh untuk kegiatan pembelajaran penyakit retina
akses keuntungan tertentu seperti dia memerlukan alat bantu 4. Cedera dan radiasi; Perlu pelindung mata pada saat bekerja
a. Memperkuat program kesehatan dasar mata
: asuransi tertentu, bebas bea khusus, metode khusus atau 5. Devisiensi Vitamin A; kekurangan vit A yg akut menyebabkan
(Xerophtalmia) b. Mengembangkan pelayanan terapi dan
transportasi dan untuk teknik tertentu sehingga dia pembedahan ntuk menangani gangguan
menentukan perangkat alat bantu 6. Glaukoma ; Cairan pada bagian depan mata tidak mengalir ke luar.
dapat belajar. mata yang dapat disembuhkan
yang sesuai dengan 7. Katarak; Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram.
8. Kelainan Mata Bawaan; Yaitu kelainan mata yang berasal dari bawaan c. Mendirikan pusat pelayanan optik dan
kebutuhannya. Ada 2 aspek yang pelayanan penyandang tunanetra
diukur : lahir
a. ketajaman penglihatan 9. Myopia; Mata Myopia adalah cacat mata tidak bisa melihat jauh.
b. medan pandang 10. Nistagmus; Yaitu gerakan mata yang menghentak tanpa disengaja
11. Ophthalmia neonatorum;peradangan pada mata bayi yang baru lahir
12. Penyakit Kornea dan pencangkokan kornea;Kornea mata merupakan
Mengukur ketajaman mata Berdasarkan cara bagian mata yg terdepan
13. Retinitis Pigmentosa;sederetan penyakit yang diwariskan secara
dengan Kartu Snelen yg terdiri pembelajarannya tunanetra
genetik. Strategi pencegahan terhadap ketunanetraan:
dari huruf huruf atau angka dibagi menjadi dua 14. Retinopati Diabetika;Retinopati diabetik merupakan komplikasi kronis
angka yang tersusun berbaris kelompok : diabetes melitus berupa mikroangiopati progresif a. Pencegahan primer, yaitu pencegahan
berdasarkan ukuran besarnya. 15. Retinopati of Prematurity;merupakan akibat dari pembedahan bayi terjangkitnya penyakit
Klasifikasi ketajaman a. Tunanetra berat, bila yang baru lahir b. Pencegahan sekunder, yaitu
penglihatan menurut WHO: sama sekali tidak dapat 16. Sobeknya dan Lepasnya retina;sebagai bagian dari proses penuaan pencegahan timbulnya komplikasi yg
melihat 17. Strabismus;mata juling mengancam penglihatan.
Mata normal : 6/6 hingga
6/18 b. Tunanetra ringan, bila 18. Trakhoma;penyakit menulardisebabkan oleh sejenis virus yang c. Pencegahan tersier, yaitu meminimalisir
menyerang kelopak mata dan kornea. ketunanetraan
Mata kurang awas: <6/18 penglihatannya buruk
hingga >3/60 19. Tumor;
tetapi fungsi
20. Uveitis;lapisan tengah mata antara sclera dan retina
Buta : <3/60 penglihatannya dapat
ditingkatkan melalui alat
bantu optik
KB.2

Dampak Keturunan Terhadap


Kehidupan Seorang Individu

A. Proses Pengindraan B. Latihan Keterampilan Pengindraan C. Visualisasi, Ingatan Kinestetik, dan D. Bagaimana Cara Membantu
Persepsi Obyek Seorang Tunanetra

Organ pengindraan 1. Indra Pendengaran 1. Visualisasi 1. Cara menuntun orang 2. Cara Mengorientasikan
berfungsi Pengembangan ketrampilan mendengarkan secara Perlu dilatih dalam ingatan visualisasi tunanetra :
memperoleh bertahab akan membantu anda sadar pola perilaku agar ia dapat mengenal : a. Kontak pertama Jika anda ingin
informasi dari luar tetangga anda dan kegiatan rutin mereka. Jika menunjukkan arah
a. Benda disekelilingnya
diproses dalam dilatih anak tunanetra akan peka bunyi bunyi kecil e kepada seorang
b. Mengingat letak benda
otak. Semua di dalam rumahnya, seperti tetesan air, kran bocor Membuka/menutup tunanetra, tidak bisa
disekelilingnya
informasi yang dsb pintu sekedar sambil
akan diproses 2. Indra perabaan c. Jika masuk ke ruangan perlu
b. Cara memegang mengatakan “kesana”
diotak melewati 3 Anak tunanetra perlu dikenalkan indera peraba disampaikan gambaran tentang
prosesor dalam sehingga ia dapat mengenal berbagai bentuk benda ruangan itu. atau “kesini” tetapi harus
f. Melewati tangga
bentuk: : kancing baju, uang, karpet, tikar dsb. Dapat juga 2. Ingatan Kinestetik lebih spesifik, misalnya
c. Posisi pegang
dibantu dengan tongkat untuk mengetahui Perlu dilatih gerakan mengenai jalan 10 meter kedepan, 5
a. Linguistic sekitarnya: tanah becek, rumput, got, trotoar dsb. d. Jalansempit
belok lurus dengan tepat tanpa langkah kekanan dan
b. Non 3. Indra Penciuman memakai tongkat e. Membuka/menutup
sebagainya.
Linguistic Latihlah anak untuk membedakan barang, 3. Persepsi Obyek pintu
c. Affective makanan, minuman dari baunya agar dapat Yaitu kemampuan yang f. Melewati tangga
diketahui barang/benda dihadapannya. memungkinkan individu tunanetra g. Melangkahi lubang
4. Sisa Indra Penglihatan h. Duduk di kursi
itu menyadari bahwa suatu benda
Meningkatkan lingkungan visual , pentingnya i. Naik ke dalam
penggunaan cahaya yang lebih terang. hadir disampingnya meskipun tidak
mobil
memiliki penglihatannya.
KB.3

Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah Umum


dalam Setting Pendidikan Inklusif

A. Kebutuhan Khusus Pendidikan Siswa B. Strategi dan Media Pembelajaran C. Evaluasi Pembelajaran
Tunanetra

Penjelasan untuk beberapa dari 1. Strategi pembelajaran Evaluasi terhadap pencapaian hasil belajar
kebutuhan khusus : Strategi pembelajaran pada dasarnya pada anak tunanetra pada dasarnya sama
adalah pendaya gunaan secara tepat dan dengan yang dilakukan terhadap anak
1. Pengembangan Konsep awas, namun ada sedikit perbedaan yang
2. Teknik alternatif dan alat bantu optimal dari semua komponen yang
menyangkut materi tes/soal dan teknik
belajar khusus terlibat dalam proses pembelajaran pelaksanaan tes.
3. Keterampilan sosial/emosional
4. Keterampilan orientasi dan Materi tes atau pertanyaan yang diajukan
2. Media pembelajaran
mobilitas kepada anak tunanetra tidak mengandung
a. Media untuk menjelaskan konsep unsur – unsur yang memerlukan persepsi
5. Keterampilan menggunakan sisa (alat peraga)
penglihatan visual dan apa bila menggunakan tes
b. Media untuk membantu tertulis, soal hendaknya diberikan dalam
kelancaran proses pembelajaran huruf braille atau menggunakan rider
(alat bantu pembelajaran) apabila menggunakan huruf awas.

Anda mungkin juga menyukai