Anda di halaman 1dari 5

MODUL 7

PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA DAN TUNALARAS

KEGIATAN BELAJAR I KEGIATAN BELAJAR III


DEFINISI TUNADAKSA DEFINISI TUNALARAS

PENYEBAB TUNADAKSA PENYEBAB TUNALARAS

KLASIFIKASI ANAK TUNADAKSA KLASIFIKASI ANAK TUNALARAS

DAMPAK TUNADAKSA DAMPAK ANAK TUNA LARAS

KEGIATAN BELAJAR II KEGIATAN BELAJAR IV

KEBUTUHAN KHUSUS ANAK TUNADAKSA KEBUTUHAN KHUSUS ANAK TUNALARAS

PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNA DAKSA PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS


KEGIATAN BELAJAR I
B
A PENYEBAB TUNA DAKSA

SEBAB SEBAB SEBELUM KELAHIRAN (FASE PRENATAL)

DEFINISI TUNADAKSA *Infeksi syphilis, rubella


*Bayi dalam kandungan terkena radiasi

( CACAT TUBUH ) *Ibu Hamil yang mengalami kecelakaan sehingga pembentukan system syaraf
pusat janin.
*RH bayi tidak sama dengan ibunya

Tunadaksa Merupakan Penyandang, bentuk kelainan atau kecacatan pada


system otot, tulang, dan persendian yang dapat mengakibatkan gangguan SEBAB SEBAB PADA SAAT KELAHIRAN (FASE NATAL)
koordinasi, komunikasi, adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan *Proses kelahiran yang terlalu lama karena pinggul ibu kecil sehingga bayi
mengalami kekurangan zat asam
keutuhan pribadi. *Rusaknya jaringan syaraf otak akibat kelahiran yang dipaksa
*Bayi lahir sebelum waktunya

C SEBAB SEBAB PADA SETELAH PROSES KELAHIRAN (FASE POSTNATAL)

*Kecelakaan yang merusak otak bayi


*Tumor Otak
*Virus Polio

KLASIFIKASI TUNA DAKSA


POLIMYLETIS ( Infeksi pada sum-sum tulang belakan akibat virus polio)

*Tipe Spinal ( Kelumpuhan pada otot otot leher, sekat dada, tangan dan Khaki)
*Tipe Bularis ( Kelumpuhan fungsi motorik pada satu atau lebih saraf tepi
dengan di tandai adanya gangguan pernafasan.

D
*Tipe Bulbospinalis ( Gabungan antara tipe spinal dan bulbaris)
*Encephalitis ( biasanya disertai dengan demam, kesadaran menurun, tremor
dan kejang.

Muscle Dystrophy ( Penyakit yang menyebabkan otot tidak DAMPAK TUNADAKSA


berkembang karena mengalami kelumpuhan)

*DAMPAK ASPEK AKADEMIS


*DAMPAK SOSIAL
SPINA BIFIDA ( Merupakan Jenis kelainan pada tulang belakang) *DAMPAK FISIK/KESEHATAN
*Hydrocephalus ( Pembesaran pada kepala karena cairan)
KEGIATAN BELAJAR II
KEBUTUHAN KHUSUS ANAK * Kebutuhan akan keleluasaan gerak dan memosisikan diri
* Pengembangan Intelektual dan Akademik
* Membantu Perkembangan Fisik
TUNA DAKSA * Kebutuhan Komunikasi * Meningkatkan Perkembangan Emosi dan Penerima diri anda
* Meningkatkan Aspek Sosial
* Kebutuhan Keterampilan Memelihara diri * Meningkatkan Ekspresi diri
* Mempersiapkan masa depan anak
* Kebutuhan Psikososial ( Kehilangan Keperecayaan diri )

Pendidikan Integrasi ( Terpadu )


*Penempatan di kelas Reguler
- Menyiapkan lingkungan belajar tambahan untuk bergerak sesuai dengan kebutuhan
- Menyiapkan Program Khusus untuk mengajar kegiatan anak yang tertinggal
*Penempatan di ruang Sumber Belajar dan Kelas Khusus
Pendidikan Segresi (Terpisah)
* TKLB (Taman Kanak Kanak Luar Biasa )
* SDLB
* SLTPBL
* SMLB
TUJUAN PENDIDIKAN Sistem Inklusif (Inklusif)
Tujuan Pendidikan tertuang pada UU No. 72 Tahun 1991 agar peserta didik mampu mengembangkan sikap, pengetahuan
dan keterampilan, tujuan aspek yang diadaptasi :

Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar


* Membentuk TIM PPI (Tim Penilaian Program Pendidikan )
* Menilai Kekuatan dan Kelemahan serta Minat Siswa
* Menegmbangkan Tujuan-Tujuan Jangka Panjang
* Merancang Metode dan Prosedur Pencapaian Tujuan
SISTEM PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA * Menentukan Metode dan Evaluasi Kemajuan
Prinsip Pembelajaran
* Prinsip Multisensor ( Banyak Indra )
* Prinsip Individualisasi

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Macam-macam Ruang Khusus


Jalan Masuk Menuju Sekolah

PROFIL PENDIDIKAN Tangga Sebaiknya disediakan jalur Lantai dibuat miring dan Landai
Lantai Bangunan baik di dalam maupun diluar Gedung sebaiknya dibuat dari bahan
yang tidak licin
ANAK TUNADAKSA Memiliki Koridor
Pada beberapa lorong terdapat cermin besar agar anak bisa mengoreksi sikap dan
cara berjalan yang baik
PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN SARANA KHUSUS WC Sebaiknya dekat dengan kelas
Menggunakan WC Duduk
Di kelas terdapat Meja dan Kursi sesuai dengan kebutuhan siswa

Guru memiliki latar belakang pendidikan luar sekolah


PERSONEL Guru memiliki keahlian khusus
Guru sekolah biasa
Dokter Umum
Dokter ahli ortopedi
Neurolog
Ahli terapi lainnya ( Physioterapist, BK, dan prosthetist )

EVALUASI ( Dilakukan sesuai dengan berat dan ringannya kelainan )

Guru memiliki latar belakang pendidikan luar sekolah


Guru memiliki keahlian khusus
Guru sekolah biasa
Dokter Umum
Dokter ahli ortopedi
Neurolog
Ahli terapi lainnya ( Physioterapist, BK, dan prosthetist )
Publik LAW 94 - 242
* Ketidakmampuan belajar dan tidak dapat dikaitkan dengan faktor kecerdasan,
pengundraan atau kesehatan.
* Ketidakmampuan menjalin hubungan yang menyenangkan teman dan guru
* Bertingkah laku yang tidak pantas pada keadaan normal
* Perasaan tertekan
* Cenderung menunjukkan gejala-gejala sik seperti
Kauffman (1977)
Schmid dan Merces
* Mengemukakan bahwa anak tersebut secara kondisi dan terus menerus menunjukkan
penyimpangan tingkah laku tingkat berat yang mempengaruhi proses belajar
Nelson (1981)
* Menyimpang dari tingkah laku yang oleh orang lain anggap tidak normal
* Menyimpang terjadinya
* Penyimpangan Berlangsung dalam waktu yang relatif lama
PENGERTIAN DAN DEFINISI ANAK TUNALARAS
Merupakan gangguan atau hambatan atau kelainan tingkah laku sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat menurut PP Nomor 72 tahun 1991

Menurut Rosembera, DKK (1992)


Tunalaras dapat dikelompokkan atas tingkah laku yang beresiko tinggi dan rendah
* Tunalaras Tinggi
- Hiperaktif
- Agresif
KLASIFIKASI ANAK TUNALARAS - Pembangkang
- Delinkuensi
* Tunalaras Rendah
- Autisme
- Skizofernia

KEGIATAN BELAJAR III


Quay (1986)
* Anak yang mengalami gangguan prilaku
* Anak yang cemas menarik diri
* Dimensi ketidak matangan
* anak agresi sosialisasi

PENYEBAB KETUNALARASAN

* Faktor Keturunan
* Faktor Kerusakan Fisik
* Faktor Lingkungan
* Faktor Lain

DAMPAK ANAK TUNALARAS

* Dampak Akademik
- Pencapaian hasil belajar yang jauh dibawah rata-rata
- Seringkali mendapatkan bimbingan discipliner
- Sering tidak naik kelas
- Seringkali membolos
* Dampak Sosial
- Aspek Sosial
- Aspek Emosional
* Dampak Fisik
- Gangguan Tidur
- Gangguan makan
- Gangguan Gerakan
Kebutuhan akan penyesuaian lingkungan belajar

Kebutuhan akan mengembangkan kemampuan sik

Kebutuhan akan penguasaan keterampilan khusus

kebutuhan akan adanya kesempatan sebaik-baiknya agar anak dapat menyesuaikan diri

Kebutuhan akan adanya rasa aman

Kebutuhan akan adanya suasana yang tidak menambah rasa rendah diri

KEBUTUHAN KHUSUS ANAK TUNALARAS


KEGIATAN BELAJAR IV

Merupakan gangguan atau hambatan atau kelainan tingkah laku sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat menurut PP Nomor 72 tahun 1991

* Lingkungan sik yang kurang memenuhi persyaratan


* Disiplin sekolah yang kaku dan tidak konsisten
* Guru yang tidak simpatik
* Kurikulum tidak berdasarkan kebutuhan anak
Tujuan Layanan
Mengurangi dan menghilangkan kondisi yang tidak menguntungkan * Metode dan teknik mnegajar yang kurang
atau menambah adanya gangguan prilaku.
mengaktifkan anak

* Model Biogenetik
* Model Behavioral
* Model Psikodinamika
* Model Layanan * Model Ekologis

Model/Strategi Pembelajaran
* Perawatan dengan obat
PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS * Modikasi Perilaku
* Teknik atau Pendekatan * Strategi Psikodinamika
* Strategi ekologi

* Tempat Khusus
* Di Sekolah Inklusi

Tempat Layanan
* Ruang Konsultasi Psikologi, ruamg pemeriksaan kesehatan, ruang terapi sik dan permainan

Sarana

* Guru, tenaga ahli bidang keilmuan, dan pekerja sosial

Personil

* Berkaitan dengan prestasi belajar


Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai