Anda di halaman 1dari 2

Untuk tahun depan kita akan fokuskan ke Simpang Branggahan Ngadiluwih karena kalau puncak arus

kepadatan sangat tinggi antrean juga panjang,” terang Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Kediri, Hari
Wahyu Jatmiko.

Selain titik itu, Hari menyebutkan juga akan menambah alat di sejumlah titik perbatasan. Saat ini pihak
Dishub hanya mempunyai empat titik ATCS. Diantaranya tersebar pada simpang tiga Tepus, Simpang
Katang, Paron serta Simpang Bogo Plemahan.

“Kami juga ingin pasang di Pare, Mengkreng, Kandangan dan Sambi yang mana ini termasuk area
perbatasan di Kabupaten Kediri,” jelasnya.

Saat ini pihaknya mengaku tengah mempersiapkan perangkat tersebut dan akan dijalankan mulai tahun
baru 2022.

“Satu titik bisa menelan Rp200 juta, tahun baru nanti kita siapkan, perangkatnya juga sudah ada, tinggal
menunggu perangkat keras saja,” ungkapnya.

Dari pemasangan itu, pihak Dishub berharap para pengendara lalu lintas bisa lebih bijak dan tidak
melakukan pelanggaran yang bisa menyebabkan adanya kecelakaan.

Hari mencontohkan seperti pantauan pada titik Katang beberapa hari yang lalu, pihaknya akan
menyalakan lampu merah lebih lama dari biasanya sampai pengendara yang di tegur sadar karena tidak
memakai helm.

“Dari situ kita imbau, banyak sekali anak punk naik truk, pemotor juga kalau tidak pakai helm lampu
merahnya akan kami lamakan sampai dia memakai,” katanya.

Selain penambahan alat ATCS, saat ini pihaknya juga terus melakukan perbaikan traffic light dan warning
light yang banyak mati karena rusak dan dicuri solarnya.
“Tahun ini sudah 13 titik perbaikan, seperti di simpang tiga Tertek, warning Light Simpang tiga jalan
Brawijaya dan Simpang tiga Gadungan semuanya dari tenaga solar sudah kami ganti ke listrik agar lebih
awet dan tak mudah di curi oknum tak bertanggung jawab,” pungkasnya. (sya/dn)

Anda mungkin juga menyukai