Anda di halaman 1dari 5

AFTA (Asean Free Trade Area)

Seperti halnya kawasan lainnya, Asia Tenggara memiliki organisasi regionalnya sendiri, yaitu
ASEAN. Organiasasi yang memiliki anggota hampir seluruh negara di wilayah Asia
Tenggara ini memiliki berbagai bentuk perjanjian, satu di antaranya adalah AFTA (ASEAN
Free Trade Area).
AFTA adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN, berupa
kesepakatan agar tercipta situasi perdagangan yang seimbang, dengan penurunan tarif barang
dagang serta pajak bagi negara-negara di Asia Tenggara.
Permasalahan ekonomi merupakan permasalahan penting yang hampir dialami setiap negara
berkembang. Setiap negara sekuat tenaga mencari cara untuk mengatasi masalah
perekonomian tersebut.
Dampak buruk perekonomian yang tidak stabil, seperti kurangnya lapangan pekerjaan hingga
kenaikan angka kriminalitas. Dengan itu, muncul AFTA untuk membantu agar perekonomian
berjalan lebih lancar di wilayah ASEAN.
AFTA disepakati dengan harapan kerja sama ini mendongkrak perekonomian penduduk di
setiap negara di kawasan ASEAN dan menjadi solusi perdagangan dunia.
Beberapa caranya adalah dengan pembebasan tarif bea masuk bagi komoditi tertentu dan
perlakuan adil terhadap penanaman modal asing yang akan menanamkan modalnya di negara
anggota.
Indonesia menjadi satu di antara negara yang paling awal menyetujui AFTA. Pemerintah
Indonesia berharap perjanjian tersebut dapat membantu menaikkan perekonomian secara
menyeluruh.
Berikut pengertian AFTA beserta tujuan dan pengaruhnya bagi Indonesia, seperti dikutip dari
laman Dosenpendidikan, Senin (19/7/2021).
Pengertian
Asean Free Trade Area (AFTA) adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi yang
disepakati oleh negara-negara dalam wilayah ASEAN. AFTA berdiri pada 28 Januari 1992
di Singapura, pada sidang KTT ASEAN keempat.
Anggota ASEAN berharap dengan berdirinya AFTA tercipta lingkungan perdagangan bebas
yang daPat menguntungkan seluruh negara anggota.
Pada awalnya, AFTA hanya terdiri dari enam negara anggota ASEAN, yaitu Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Seiring berjalannya
waktu, negara lain seperti Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja ikut bergabung dalam
perjanjian ini.
Latar Belakang Dibentuknya AFTA
Pembentukan AFTA tentu memiliki sejarah atau berlatar belakang. AFTA menjadi bentuk
kerja sama di bidang ekonomi seperti yang sudah disepakati oleh negara-negara ASEAN.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terbentuknya AFTA atau kawasan perdagangan
bebas, berikut ini di antaranya:
1. Munculnya isu-isu ekonomi setelah tantangan politik dan militer yang dihadapi ASEAN
berakhir pada masa perang dingin saat itu.
2. Kemajuan pesat yang dimiliki Singapura yang minim sumber daya alam (SDA), namun
memiliki sektor perdagangan yang bisa diandalkan sebagai sumber utama penghidupan.
3. Keinginan untuk mendatangkan investor asing.
4. AFTA dibentuk sebagai langkah dalam mengejar keunggulan kerja sama regional di
kawasan lainnya, seperti di Eropa dan Amerika.
Tujuan AFTA
Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia untuk menarik investasi dan
meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.
Dalam kesepakatan, AFTA direncanakan berpoerasi penuh pada 2008, namun dalam
perkembangannya dipercepat menjadi tahun 2003.
Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema Common Effective
Preferential Tariff (CEPT) yang bertujuan agar barang-barang yang diproduksi di antara
negara ASEAN yang memenuhi ketentuan setidak-tidaknya 40 persen kandungan lokal akan
dikenai tarif hanya 0-5 persen.
AFTA dicanangkan dengan instrumen CEPT, yang dikenalkan pada Januari 1993. Pada 2002,
ASEAN mengemukakan komitmen utama di bawah CEPT-AFTA meliputi empat program,
yaitu:
1. Pengurangan tingkat tarif dalam perdagangan secara efektif dana sama di antara negara-
negara ASEAN hingga mencapai 0-5 persen.
2. Penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif dan hambatan-hambatan nontarif.
3. Mendorong pembentukan kerja sama untuk mengembangkan fasilitas pada sektor
perdagangan, terutama bidang bea masuk serta standar dan kualitatif.
4. Penetapan kandungan lokal dalam produk sebesar 40 persen.
Bagi Indonesia, kerja sama AFTA merupakan peluang yang sangat terbuka untuk kegiatan
ekspor komoditas pertanian yang selama ini menjadi komoditas tebesar yang dihasilkan
Indonesia dan dapat bersaing secara kompetitif pada pasar regional.
Meski demikian, pemerintah Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk mencapai ekspor
komoditas pertanian ke pasar ASEAN.
Hal itu mengingat beberapa komoditas pertanian Indonesia saat ini maupun di masa yang
akan datang masih akan dihadapkan pada persoalan dalam peningkatan produksi yang
berkualitas, permodalan, dan kebijakan harga.
Akan tetapi, ada beberapa komoditas yang secara umum dapat dan siap berkompetisi di pasar
regional, seperti minyak kelapa sawit, tekstil, alat-alat listrik, gas alam, dan garmen.
Dalam AFTA, peran negara dalam perdagangan sebenarnya akan direduksi secara signifikan.
Sebab, mekanisme tarif yang merupakan wewenang negara dipangkas.
Itulah mengapa, diperlukan perubahan paradigma yang sangat signifikan, yakni dari kegiatan
perdagangan yang mengandalkan proteksi negara menjadi kemampuan perusahaan untuk
bersaing.
Apabila secara politik dan hukum Indonesia sudah mulai siap melakukan kompetisi
perdegangan, AFTA akan sangat memengaruhi perokonomian negara secara signifikan. Yang
perlu ditekankan ialah penguatan kualitas barang dan hukum yang mengikat ekspor impor di
Indonesia.
AFTA
Di sepakati, di KTT ke-4 ASEAN di Singapura tahun 1992. Realisasi AFTA dilaksanakan
tahun 2002. Pendirian AFTA memberikan dampak dalam bentk pengurangan dan
penghapusan tarif/paja dan perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan fasilitasi perdagangan.
POINTNYA:
Jawasan perdagangan bebas Asia Tenggara. 1992. Hasil kesepakatan. Dengan adanya AFTA
kita bisa bebas melakukan ekspor impor antar negara di asean tanpa dikenai bebas pajak. Afta
juga meningkatkan mobilitas ASEAN semakin tinggi. Karena para pendatang dari ASIA akan
berinteraksi secara langsung dengan warga negara Indonesia, supir taksi, becak, tukang ojeg.
Jika dilihat kompetensi sdm, Indonesia masih tertinggal jauh. Indonesia menempati urutan
ke-50. Dengan adanya persaingan akan memunculkan inovasi yang kreatif. Produk indonesia
sudah cualifed. Bawa budaya bkan hanya fashion. Harus siap kalo ga kita kalah dengan
serangan produk dari luar.
Afta sebagai peluang : sdm sebagai pasar primer. Memarketkan produk asean, sda yang luar
biasa, sda ekologi dilingkarang khatulistiwa. Harus bisa mengolah! Bukan jumlahnya, tapi
kualitas.
Fungsi : mempraktekan perdagangan pasar bebas antar sesama anggota. Artinya, produk
salah satu negara anggota ASEAN bisa dijual di negara anggota lainnya tanpa dikenakan bea
masuk sebagaiamna selama ini terjadi. Tanpa bea masuk ini berarti merupakan penghematan
luar biasa terhadap biaya dari produk luar negeri. Dengan harga yang sangat murah mau tidak
mau mampu bersaing dengan produk dalam negerinya.
Faktor :
- Tenaga kerja yang tidak mempunyai kompetensi
- Minimnya pelaksanaan sertifikasi kompetensi
- Belum sesuainya kurikulum di sekolah menengah dengan keahlian profesi
-
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
Anak muda di Era Pasar Bebas ASEAN
Memudahkan suatu negara menjual barang dan jasa.
Jenis kerjasama :
Ekonomi
Keamanan dan politik
Sosial budaya

Bagaimana Indonesia?
Indonesai terkenal SDA melimpah. Ino luar biasa. Yang jadi masalah SDM kita. Jumlah
gabungan penduduk kita sama dengan Singapura, Malaysia dan thailand, Filipina. Tingkat
produktivitas kita kurang. 57,11% angkatan kerja kita sekarang Cuma Sekolah Dasar.

Kalo ga bisa bersaing, kita akan kalah dengan pekerja negara tetangga. Tenaga kerja kita
akan jadi pengangguran di negara sendiri!
- Naka muda harus melatif keterampilan soft skill dan hard skill
- Corong sosialisasi ke masyarakat tentang mea
- Wirausaha kreatif, membuka lapangan kerja baru

BILA KITA TIDAK MAU BERUBAH :


- Menguasai bahan baku di negara tersebut
- Mendikte lahirnya UU di negara tersebut
- Lahirnya UU Penanaman Modal Asing yang akhirnya menguasai perusahaan asing
untuk menguasai lahan di Indonesia sampai 95 tahun lamanya. Itu pun masih bisa
diperpanjang lagi
- Kebebasan perusahaan asing untuk mengeruk kekayaan SDA Indonesia. UU Minerba,
Migas, SD Air
- Menjadikan harga bahan baku lokal semakin murah
- Tenaga kerja lokal semakin murah
- Intervensi UU Pendidikan Nasionalnya
- Biaya pendidikan semakin mahal. Pemerintahnya tidak bertanggung jawab untuk
memberikan subsidi bagi pendidkannya. Khususnya perguruan tinggi. Akibatnya
banyak pemudah tidak mampu melanjutkan studinya. Keadaan ini dimanfaatkan
dengan mendorong dibukanya SMK sebanyak mungkin. Dengan ini akan
menciptakan anak didik yang terampil, penurut sekaligus mau digaji rendah. Lebih
menguntungkan daripada memperkerjakan sarjana.
Kapitalsime adalah ancaman nyata sesungguhnya. Kita harus kembali menerapkan sistem
islam secara sempurna.

Anda mungkin juga menyukai