Renstra New 2
Renstra New 2
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I ....................................................................................................... 7
PENDAHULUAN ....................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 7
1.2 Landasan Hukum ......................................................................... 9
1.3 Maksud Dan Tujuan ................................................................... 11
1.4 Sistematika ................................................................................ 12
BAB II.................................................................................................... 14
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR ..... 14
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan .......... 14
2.2 Gambaran Umum Kondisi Wilayan Kabupaten Blitar Bidang
Pendidikan ................................................................................. 27
2.3 Sumber Daya Dinas Pendidikan ................................................. 32
2.4 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan .......................................... 33
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Pendidikan ................................................................................. 43
BAB III................................................................................................... 46
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS .............................................................. 46
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Pendidikan ...................................................... 46
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih .......................................................................... 48
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ............................... 50
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah .......................................... 62
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ....................................................... 64
3
BAB IV .................................................................................................. 67
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .................................. 67
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan .......... 67
4.2 Strategi dan Kebijakan ............................................................... 68
BAB V.................................................................................................... 75
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ............................................... 76
5.1 Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif .............................................. 76
BAB VII..............................................................................................103
PENUTUP...........................................................................................103
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB I PENDAHULUAN
7
Dengan demikian, pendidikan merupakan pilar untuk menciptakan
masyarakat yang terdidik, bermoral, dan berdaya saing demi kemajuan
bangsa dan negara.
Pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan sejalan dengan
misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019 pada misi pertama RPJMN adalah mewujudkan
masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah pancasila. Misi pertama ini dilakukan dengan
memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang
bertujuan membentuk manusia bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar
umat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan
modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki
kebanggaan sebagai bangsa indonesia sebagai landasan spiritual, moral,
dan etika pembangunan bangsa.
Urusan pendidikan merupakan urusan wajib pemerintah pusat yang
selanjutnya dikelola oleh masing-masing daerah di Indonesia. Hal ini
sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan Pemerintah
dan Pemerintah Daerah untuk berhak mengarahkan, membimbing,
membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, untuk
mewujudkan sistem pendidikan yang merata dan bermutu perlu adanya
kerjasama pengaturan yang dilakukan oleh pusat dan masing-masing
daerah otonom, karena pada dasarnya setiap daerah memiliki
kemampuan dan akses yang berbeda sebagaimana yang diamanatkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
bahwa daerah otonom yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang
8
mengatur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat
berdasarkan aspirasi masyarakat menganut sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Kebupaten Blitar merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi,
budaya, dan karakteristik yang dapat dijadikan pedoman dalam
implementasi setiap rencana pembangunan termasuk pembangunan di
bidang pendidikan. Sebagaiman yang telah disebutkan di dalam RPJMD
Kabupaten Blitar periode 2016-2021 bahwa salah satu misi Kabupaten
Blitar adalah “Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)”
melalui peningkatan mutu bidang pendidikan (termasuk di dalamnya
adalah wawasan kebangsaan, budi pekerti, praktek keagamaan) dan
kesehatan serta kemudahan akses memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan yang memadai. Pada misi ini diharapkan akan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yaitu masyarakat Blitar agar memiliki daya
saing dalam menghadapi tantangan global.
Pembangunan pendidikan Kabupaten Blitar dilaksanakan dengan
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangkan Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2025, Rencana Strategis Kementrian Pendidikan
Nasional 2015-2019, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Blitar 2006-2026, dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Blitar tahun 2016-2021. Renstra Dinas
Pendidikan Kabupaten Blitar tahun 2016-2021 menjadi pedoman bagi
semua pengelolaan dan pelayanan pendidikan di Kabupaten Blitar dalam
melakukan pembangunan pendidikan.
9
landasan hukum penyusunan RenstraOPD Dinas Pendidikan Kabupaten
Blitar tahun 2016-2021
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
5. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
7. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
8. Undang-undang No. 23-2014 dan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun
2016 tentang pedoman organisasi perangkat daerah
9. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
10. Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan;
11. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional;
12. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;
13. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan.
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
14. Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
15. Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan
Lambang Negara serta Lagu Kebangsaaan;
16. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
17. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
18. Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
19. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru;
10
20. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
21. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015—2019;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten BlitarTahun
2006-2025;
25. Peraturan Daerah Kabubapten Blitar Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar
Tahun 2016-2021;
26. Peraturan Bupati Blitar Nomor 47 Tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas
Pendidikan Kabupaten Blitar.
11
2. Menjamin komitmen seluruh pelaksana bidang pendidikan untuk
berperan sesuai dengan kewenangan serta seluruh jajaran OPD yang
terkait;
3. Sebagai pedoman pelaksanaan program pembangunan pendidikan bagi
pelaksana di Dinas Pendidikan dan lingkungan dalam mewujudkan
pembangunan yang sinergis dengan pembangunan provinsi dan nasional;
4. Melaksanakan komitmen terhadap kesepakatan program yang sudah
dibahas secara partisipatif, mulai dari penyusunan, implementasi dan
pertanggungjawaban.
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Blitarmenjelaskan
isu-isu strategis, program-program kerja, kegiatan dan sasaran yang akan
dilaksanakan selama 5 tahun kedepan. Program-program, kegiatan, dan
sasaran tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Blitardiharapkan mampu mewujudkan
program-program, kegiatan, dan sasaran secara bersinergi di bidang
pendidikan. Sehinggga Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dapat
memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian sasaran dan tujuan
Pemerintah Kabupaten Blitar.
12
b. Bab II Gambaran Pelayanan OPD, Gambaran Pelayanan Dinas
Pendidikan memuat informasi tentang peran Dinas Pendidikan dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas
apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas Pendidikan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian
penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas
Pendidikan periode sebelumnya. Sub-bab pada bab ini meliputi tugas,
fungsi dan struktur organisasi Dinas Pendidikan; sumber daya Dinas
Pendidikan; kinerja pelayanan Dinas Pendidikan; tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan Dinas Pendidikan.
c. Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, menjelaskan
mengenai isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi yang terdiri dari
sub bab identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan OPD; telaahan Renstra K/L dan Renstra
Provinsi/Kabupaten/Kota; telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan penentuan isu-isu strategis.
d. Bab IV Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan, menjelaskan
mengenai visi dan misi Dinas Pendidikan; tujuan dan sasaran jangka
mengengah Dinas Pendidikan; serta strategi dan kebijakan.
e. Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif, berisi rancangan Renstra Dinas
Pendidikan dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.
f. Bab VI Indikator Kinerja Dinas Pendidikanyang Mengacu Pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD, menjelaskan secara detail mengenai
indikator kinerja Dinas Pendidikan mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD.
13
BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD
14
serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar maka Susunan
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris Dinas, membawahi :
1. Sub Bagian Umum;
2. Sub Bagian Keuangan dan BMD;
3. Sub Bagian Penyusunan Program.
c. Bidang Pembinaan SD, membawahi :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana.
d. Bidang Pembinaan SMP, membawahi :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana.
e. Pembinaan Ketenagaan,membawahi :
1. Seksi PTK PAUD, Pendidikan Non Formal dan SMP;
2. Seksi PTK SD;
3. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Pegawai.
f. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal, membawahi:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;
3. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
h. Kelompok Jabatan Fungsional
i. Satuan Pendidikan
15
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan beserta jabatan dalam
Dinas PendidikanKabupaten Blitar terinci sebagaimana tersebut diatas dan
jika dilihat dari bagan Struktur Organisasinya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
16
menengah, tenaga pendidik dan kependidikan, pendidikan non
formal dan informal serta kesekretariatan;
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja;
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas satuan kerja;
4. Pembinaan pelaksanaan tugas bawahan;
5. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Bupati;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan
administratif serta koordinasi pelaksanaan tugas dilingkungan dinas
pendidikan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris
mempunyai fungsi :
a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan
dan anggaran dibidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan serta tugas
pembantuan dibidang pendidikan;
b. Pengelolaan data dan informasi dibidang pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal;
c. Koordinasi dan pelaksanaan kerja sama dibidang pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal;
d. Koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan di lingkungan
dinas pendidikan;
e. Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan
dan fasilitasi bantuan hokum dibidang pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan non formal;
f. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana dilingkungan
dinas pendidikan ;
g. Penyusunan bahan pelaksanaan urusan tugas pembantuan
dibidang pendidikan yang meliputi usul kenaikan pangkat dan
17
peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, serta
pendataan pendidikan dasar sembilan tahun, fasilitasi
pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini , pendidikan
dasar dan pendidikan non formal, fasilitasi pelaksanaan kegiatan
kesiswaan pendidikan dasar Sembilan tahun, fasilitasi
pengembangan karier pendidik, penyiapan bahan rekomendasi
izin pendirian dan penutupan satuan pendidikan anak usia dini
kerjasama, sekolah dasar kerja sama dan SMP kerja sama;
h. Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan
masyarakat dibidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan non formal ;
i. Koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
dibidang pendidikan anak usia dini , pendidikan dasar,
pendidikan non formal ;
j. Pengelolaan barang milik daerah dilingkungan dinas pendidikan;
k. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
dilingkungan dinas pendidikan.
18
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas
serta pengkoordinir pendirian dan perpanjangan izin pendirian
lembaga, penutupan/penghapusan dan regrouping/penggabungan
serta fasilitasi akreditasi lembaga.
19
h. Pelaporan dibidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter
sekolah dasar.
20
4. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
mempunyai tugas penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan dibidang pembinaan pendidikan SMP.Untuk melaksanakan
tugas tersebut,Kepala Bidang Pembinaan SMP mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan dibidang kurikulum dan penilaian kelembagaan dan
sarana prasarana serta peserta didik dan pembangunan karakter
sekolah menengah pertama;
b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan dibidang kurikulum dan
penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana serta peserta didik
dan pembangunan karakter sekolah menengah pertama;
c. Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal sekolah
menengah pertama.
d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian ,penataan , dan
penutupan sekolah menengahpertama;
e. Penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan
pembangunan karakter sekolah menengah pertama;
f. Penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang
penuturnya dalam daerah kabupaten;
g. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dibidang kurikulum dan
penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta
didik dan pembangunan karakter sekolah menengah pertama;
h. Pelaporan dibidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter
sekolah menengah pertama;
21
bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian
sekolah menengah pertama, penyusunan bahan pembinaan
pelaksanaan kurikulum dan penilaian sekolah menengah pertama,
Penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang
penuturnya dalam daerah kabupaten , penyusunan bahan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum dan penilaian
sekolah menengah pertama;
22
dan pendidikan non formal. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan koordinasi pelaksanaan
kebijakan dibidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan pendidikan non formal;
b. Penyusunan bahan kebijakan dibidang pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan pendidikan non formal;
c. penyusunan bahan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan pendidikan non formal;
d. penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan pendidikan non formal;
e. penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan
tenaga kependidikan dalam kabupaten;
f. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak
usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan
pendidikan non formal;
g. pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan pendidikan non formal;
Kepala Seksi PTK PAUD pendidikan non formal dan SMP mempunyai
tugas penyusunan bahan perumusan koordinasi pelaksanaan
kebijakan, penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi
pemindahan, penyusunan bahan pembinaan, penyusunan bahan
pemantauan dan evaluasi , pelaporan di bidang pembinaan pendidik
23
dan tenaga kependidikan, pendidikan anak usia dini, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama dan pendidikan non formal;
24
d. Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian , penataan , dan
penutupan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
e. Penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan
pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal;
f. Penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian ,
kelembagaan dan sarana prasarana , serta peserta didik dan
pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal;
g. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dibidang kurikulum dan
penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta
didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal;
h. Pelaporan dibidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
25
pembangunan karakter, penyusunan bahan pembinaan minat,
bakat, prestasi dan pembangunan karakter serta pelaporan dibidang
pembinaan minat, bakat, prestasi dan pembangunan karakter
peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
26
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
27
Gambar 2.2
Angka Melek Huruf Kabupaten Blitar (%)
Series 1
100
98 98
96
94
92 91,98
91,96 91,98 91,98
90
91,95
88
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sumber: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati Blitar
Tahun 2011-2016
28
Gambar 2.3
Angka Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun)
7,3
7
6,82
6,67
6,59
6,52
29
APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan
pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan
bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator
yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah
di masing-masing jenjang pendidikan.
Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan karena populasi
murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak
berusia diluar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang
bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-anak usia diatas 12 tahun,
tetapi masih sekolah di tingkat SD atau juga banyak anak-anak yang belum
berusia 7 tahun tetapi telah masuk SD.
Adanya siswa dengan usia lebih tua dibanding usia standar di jenjang
pendidikan tertentu menunjukkan terjadinya kasus tinggal kelas atau
terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa yang lebih muda dibanding
usia standar yang duduk di suatu jenjang pendidikan menunjukkan siswa
tersebut masuk sekolah di usia yang lebih muda atau mungkin bisa jg
akibat adanya sistem akselerasi. Pada kondisi APK ini dapat terlihat
semakin tinggi tingkat pendidikan, nilai realisasinya semakin menurun. Hal
ini disebabkan oleh banyak faktor seperti masih rendahnya tingkat ekonomi
masyarakat yang apada khirnya mengalami kesulitan biaya untuk
menlanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, masih rendahnya
kesadaran masyarakat untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.
30
tanpa melihat berapa usianya, maka APM mengukur proporsi anak yang
bersekolah tepat waktu.
Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu, maka
APM akan mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM akan selalu lebih
rendah dari APK karena nilai APK mencakup anak diluar usia sekolah pada
jenjang pendidikan yang bersangkutan. Selisih antara APK dan APM
menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah.
Peningkatan akses pendidikan juga diikuti dengan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya
APK. Capaian APK Kabupaten Blitar tahun 2015 belum sesuai dengan target
yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
Pola pikir sebagian besar masyarakat Kabupaten Blitar yang beranggapan
bahwa kualitas lembaga pendidikan di luar Kabupaten Blitar lebih baik,
sehingga sebagian besar masyarakat Kabupaten Blitar menyekolahkan
putra putrinya di luar Kabupaten Blitar.
Adanya pola pikir anak-anak usia sekolah yang beranggapan bahwa
sekolah di luar Kabupaten Blitar lebih prestise dari pada sekolah di
Kabupaten Blitar.
Adanya kebijakan pendidikan gratis di luar Kabupaten Blitar, sehingga
secara tidak langsung berpengaruh terhadap keputusan orang tua untuk
menyekolahkan anak-anaknya di luar Kabupaten Blitar.
Untuk meningkatkan APM di Kabupaten Blitar, Pemerintah
Kabupaten Blitar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar terus
membenahi dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten
31
Blitar serta mensosialisasikan prestasi-prestasi sekolah yang ada di
Kabupaten Blitar.
6. Staf - 51 orang
Total 73 Orang
32
2.4 Kinerja Pelayanan OPD
Amanat UUD 1945 dalam menyelenggarakan pendidikan, meliputi
ketersediaan, memberikan layanan pendidikan yang merata di seluruh
wilayah, karena pendidikan merupakan hak asasi manusia dimana setiap
warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu dan berhak
memperoleh layanan pendidikan yang terjangkau dan dapat dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi. Selain itu,
pembangunan kebudayaan juga sangat penting diselenggarakan dalam
rangka peningkatan sosial budaya dan kehidupan beragama yang terkait
erat dengan pengembangan kualitas hidup tercapainya suasana kehidupan
masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan
beradab secara harmonis dalam berkehidupan yang sejalan dengan nilai-
nilai kebangsaan.
Program-program pembangunan pendidikan saat ini dalam mendukung
program wajib belajar 12 tahun pemerintah mengeluarkan kebijakan-
kebijakan baik di lingkungan pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa
“Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu”. Kebijakan pemerintah melaksanakan wajib
belajar 12 tahun merupakan kewajiban pemerintah dan sudah saatnya
untuk melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
Rendahnya kualtias hasil pendidikan ini berdampak terhadap
rendahnya kualtias sumber daya manusia Indonesia. Dalam kondisi seperti
ini tentunya sulit bagi bangsa Indonesia untuk mampu bersaing dengan
bangsa-bangsa lain. Masih rendahnya layanan pendidikan dan perawatan
bagi anak usia dini saat ini antara lain disebabkan masih terbatasnya
jumlah lembaga yang memberikan layanan pendidikan dini jika dibanding
dengan jumlah anak usia 0-6 tahun yang seharusnya memperoleh layanan
tersebut. Berbagai program yang ada baik langsung (melalui Bina Keluarga
Balita dan Posyandu) yang telah ditempuh selama ini ternyata belum
33
memberikan layanan secara utuh, belum bersinergi dan belum terintegrasi
pelayanannya antara aspek pendidikan, kesehatan dan gizi. Padahal ketiga
aspek tersebut sangat menentukan tingkat intelektualitas, kecerdasan dan
tumbuh kembang anak.
Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan jenjang pertama yang
bertujuan agar semua anak usia 2 hingga usia 6 tahun memiliki
kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. PAUD merupakan pendidikan persiapan untuk mengikuti
pendidikan di jenjang SD/MI. Secara umum, pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan
dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini.
Selanjutnya Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun adalah salah satu agenda
prioritas pembangunan pendidikan, yang akan dilaksanakan dalam RPJMN
periode 2015-2019. Wajar 12 Tahun diletakkan dalam konteks
penyelenggaraan pendidikan untuk membekali peserta didik dengan empat
kemampuan: (i) learning to know, (ii) learning to do, (iii) learning to be, dan
(iv) learning to live together. Pelaksanaan Wajar 12 Tahun, antara lain,
ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan dan pengentasan kemiskinan. Upaya Indonesia untuk
keluar dari “jebakan pendapatan menengah” hanyaakan terealisasi jika
tersedia tenaga kerja terampil secara memadai terutama untuk bersaing
dalam skala global, termasuk untuk menghadapi perdagangan bebas
ASEAN. Pelaksanaan Wajar 12 Tahun harus mencakup keseluruhan proses
pendidikan sampai siswa menyelesaikan jenjang pendidikan menengah.
Oleh karena itu, berbagai permasalahan dalam pelaksanaan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun yang belum terselesaikan harus dapat diatasi,
34
agar seluruh siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang
SMP/MTs dan paket Paket B dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
menengah. Upaya Pemerintah Kabupaten Blitar dalam menyelenggarakan
pelayanan pendidikan berkaitan dengan mengembangkan potensi-potensi
harus dikuasai oleh stakeholder terkait. Guru sebagai sumber daya manusia
yang menjembatani perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi harus
menyalurkan kepada peserta didik guna mengembangkan bakat, minat
serta potensi yang dimiliki peserta didik. Diharapkan peserta didik mampu
bersaing dan menguasai berbagai potensi sehingga pembangunan
pendidikan Kabupaten Blitar dapat terwujud dengan sempurna karena diisi
oleh generasi muda yang berkualitas.
Dalam penyusunan program-program dan kegiatan pendidikan
khususnya untuk memenuhi kebutuhan, potensi dan sumberdaya
masyarakat dibutuhkan mekanisme penyusunan program yang sesuai
dengan potensi dan budaya masyarakat daerah. Penyusunan arahan kinerja
pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021,
diperlukan analisis kondisi internal kinerja pelayanan pendidikan di
Kabupaten Blitar sebagai dasar untuk mengetahui capaian dan
permasalahan yang terjadi. Pelayanan pendidikan di Kabupaten Blitar
meliputi jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Non Formal.
Kesadaran untuk menanamkan pendidikan sejak dini, menjadikan
peningkatan aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
sebagai strategi yang diprioritaskan dalam pembangunan pendidikan di
Kabupaten Blitar. Fenomena yang ada di lapangan, belum semua wilayah,
terutama di daerah pedesaan tersedia lembaga pendidikan bagi anak usia
dini tersebut. Sementara di perkotaan penyelenggaraan PAUD banyak
dilakukan oleh pihak swasta dengan biaya pendidikan yang tidak
terjangkau oleh golongan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.
Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperluas kesempatan
mengikuti PAUD di kalangan masyarakat di segala strata dan tempat tinggal
35
yang berbeda, melalui pendirian lembaga penyelenggara PAUD. Di samping
perluasan perlu pula dikembangkan program-program pendidikan untuk
meningkatkan kualitas PAUD, melalui penyediaan tenaga pendidik yang
kompeten, sarana prasarana,dan sistem manajemen PAUD yang baik.
36
Tabel 2.5Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
Targ Target Renstra Dinas Pendidikan
et Realisasi Capaian Tahun ke Rasio
Derah Tahun ke-
Indikator Kinerja Target Target Indik
No
Utama SPM IKK ator
lainy 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
a
(-1) (-2) (-3) (-4) (-5) (-6) (-7) (-8) (-9) (-10) (-11) (-12) (-13) (-14) (-15) (-16) (-17) (-18) (-19) (-20)
Angka Melek 100.00 98.00 91.95 91.9 91.97 91.98 91.98 92.02 92.0 92.12 92.19 92.23 100.7 100.8 102.1 100.4 100.9
1
Huruf (jiwa) % % % 6% % % % % 5% % % % 0% 0% 1% 1% 3%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
60.00 60.00 60.00 62.00 62.00 62.00 103.3 103.3 103.3
Jenjang paud * * * * * *
% % % % % % 3% 3% 3%
Jenjang 100.00 99.00 99.00 87.0 99.00 99.00 99.50 106.0 97.5 106.0 99.00 99.50 107.0 112.0 107.0 100.0 100.0
2
SD/MI/Paket A % % % 0% % % % 0% 0% 0% % % 7% 7% 7% 0% 0%
Jenjang 100.00 98.00 98.00 85.0 98.00 98.00 99.10 101.0 96.1 101.0 98.00 99.10 103.0 113.1 103.0 100.0 100.0
SMP/MTs/Paket B % % % 0% % % % 0% 7% 0% % % 6% 4% 6% 0% 0%
Pendidik yang
80.00 45.00 73.00 75.00 80.00 45.00 73.00 75.00 80.00 100.0 100.0 100.0 100.0
5 memiliki sertifikat 90.00% * *
% % % % % % % % % 0% 0% 0% 0%
pendidik
6 Ruang Kelas yang Kondisinya baik
37
Jenjang 75.00 55.00 65.00 69.00 89.00 55.00 65.00 69.00 89.00 100.0 100.0 100.0 100.0
90.00% * * *
SD/MI/Paket A % % % % % % % % % 0% 0% 0% 0%
Jenjang 95.00 76.00 87.00 92.00 93.00 76.00 87.00 92.00 93.00 100.0 100.0 100.0 100.0
95.00% * * *
SMP/MTs/Paket B % % % % % % % % % 0% 0% 0% 0%
38
Dalam konteks pendidikan, pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah (pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah) dan masyarakat (penyelenggara satuan pendidikan, peserta didik,
orang tua/wali, dan pihak lain yang peduli terhadap pendidikan).
Pemerintah bertanggung jawab atas pendanaan pendidikan dengan
mengalokasikan anggaran pendidikan pada APBN maupun APBD. Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 49
mengamanatkan bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan
minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tetapi
sayang, amanat ini dimentahkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 13/PUU-VI I 2008, anggaran n pendidikan minimal 20% dari APBN
maupun APBD, di dalamnya termasuk gaji pendidik. Analisis pengelolaan
pendanaan pelayanan OPD melalui pelaksanaan Renstra OPD periode
perencanaan sebelumnya (tahun 2010-2015) digunakan untuk
mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan
pelayanan OPD. Hasil analisis pengelolaan pendanaan pelayanan OPD
tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut
39
Tabel 2.6Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan
Kabupaten Blitar
Meningkatnya
Ketersediaan,
Keterjangkauan
, Kualitas/ Mutu
dan
643,398,00 604,838,75 3,661,430,0 2,814,220, 9,877,023, 9,808,041, 19,883,750 16,106,877
2 Relevansi,Keset 94.01% 76.86% 99.30% 81.01%
0 0 00 500 250 650 ,550 ,300
araan,dan
Kepastian
memperoleh
Layanan
Pendidikan
Tercapainya
peningkatan
kapasitas dan 15,089,031 14,982,688 13,432,150, 11,956,314 12,350,765 11,051,394 4,033,664, 3,774,279,
3 99.30% 89.01% 89.48% 93.57%
kompetensi ,335 ,442 000 ,719 ,000 ,100 100 905
lembaga
pendidikan
tercapainya
pengembangan
peran lembaga 782,097,50 689,123,05 1,118,000,0 1,021,780, 503,102,50 412,200,00 808,875,00 808,469,00
4 88.11% 91.39% 81.93% 99.95%
pendidikan 0 0 00 250 0 0 0 0
non-formal dan
informal
40
Meningkatnya
mutu
pendidikan
709,235,25 15,481,758 13,469,621 9,136,454, 8,954,890,
5 dalam upaya 0 0 0.00% 735,010,000 96.49% 87.00% 98.01%
0 ,500 ,400 700 650
mewujudkan
SDM yang
berkualitas
Program
Pelayanan 1,869,566,5 1,811,807,7
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96.91%
Administrasi 00 21
Perkantoran
Program
Peningkatan
2,907,925,0 2,703,247,6
7 Sarana dan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 92.96%
00 45
Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
Kapasitas 400,000,00 399,288,00
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 99.82%
Sumber Daya 0 0
Aparatur
Program
Peningkatan
Pengembangan
9 Sistem Pelaporan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 98,000,000 94,841,700 96.78%
Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program
Pendidikan Anak 374,706,00 360,975,50
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96.34%
Usia Dini 0 0
Program Wajib
Belajar 26,919,418 25,331,367
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94.10%
Pendidikan Dasar ,411 ,125
9 Tahun
Program
Pendidikan 15,977,288 14,862,985
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 93.03%
Menengah ,934 ,750
Program
Pendidikan Non 634,599,50 570,186,80
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 89.85%
Formal 0 0
41
Program
Peningkatan
Mutu Pendidik 7,041,395, 6,645,291,
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94.37%
dan Tenaga 375 525
Kependidikan
Program
Manajemen 1,553,558, 1,520,386,
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 97.86%
Pelayanan 590 450
Pendidikan
24,187,188 23,425,892 100,112,420 82,143,185 89,308,223 84,683,090 52,253,423 45,480,018 57,776,458 54,300,378
Total
,335 ,942 ,001 ,869 ,602 ,756 ,800 ,823 ,310 ,216
42
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
Di era globalisasi yang sedang berjalan, Negara Indonesia menghadapi
berbagai tantangan dan peluang di bidang pendidikan karena harus
bersaing dan dituntut agar output pendidikan dapat mengikuti
perkembangan. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas
Pendidikan Kabupaten Blitar dapat di kelola dari mutu pendidikan dapat
dilakukan di lingkungan pendidikan formal dan non formal dengan inovasi
pendidikan yang dilakukan guna mengembangkan dan mambangun
kemampuan peserta didik.
Tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan tenaga kependidikan
adalah menuntut manusia yang mandiri sehingga peserta didik harus
dibekali dengan kecakapan hidup (life skill) melalui proses belajar dan
aktivitas pendidikan yang memadai. Pendidikan yang berorientasi dengan
kecakapan hidup pada hakekatnya membentuk watak dan etos serta
budaya yang dapat menjadi dasar peningkatan mutu pendidikan. Proses
pembelajaran, seorang guru atau pendidik juga dituntut untuk lebih kreatif
dan inovatif terutama dalam menentukan model dan metode yang tepat
agar pembentukan life skill siswa berhasil. Pembentukan life skill tentu saja
diarahkan dan berlandaskan potensi dan budaya di lingkungan Kabupaten
Blitar. Memanfaatkan peluang-peluang yang ada di lingkungan pendidikan
Kabupaten Blitar, diharapkan mampu mencapai keberhasilan pendidikan
sesuai dengan cita-cita daerah.
Tantangan selanjutnya yaitu mengenai stabilitas sosial dan politik
yang memelihara kebinekaan Indonesia agar tetap memperkaya dan
menguatkan Indonesia dalam mencapai cita-cita pembangunan khususnya
dalam pembangunan pendidikan. Hal tersebut berhubungan dengan
tantangan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada aparatur
penegak hukum, khususnya Polri dalam menangani masalah-masalah
ancaman yang bersifat anarki yang berhubungan dengan pendidikan
sedangkan Tantangan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar selanjutnya
adalah:
1. Kualifikasi tenaga pendidik yang belum sepenuhnya terpenuhi;
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Periode 2016-2021
43
2. Kuantitas dan kualitas tenaga pendidik yang belum seluruhnya
tercukupi
3. Pemenuhan sarana dan prasarana dasar sesuai dengan SPM wajib
pelayanan dasar bidang pendidikan pada semua jenjang pendidikan;
4. Program Wajib Belajar 12 tahun yang belum berjalan secara maksimal;
5. Fleksibilitas anggaran dana pemerintah daerah untuk pendidikan relatif
terbatas untuk pembangunan di bidang pendidikan;
6. Angka partisipasi sekolah yang masih fluktuatif;
7. Angka rata-rata lama sekolah (2014) Kabupaten Blitar masih dibawah
Angka Provinsi Jawa timur yaitu 6,82 berbanding 7,05;
8. Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Blitar Masih didominasi oleh
lulusan SD;
9. Pemberian Pelayanan PAUD yang berkualitas.
Perkembangan lingkungan sosial masyarakat terutama di kalangan
remaja cenderung terbuka dan memiliki mobilitas tinggi. Sikap kurang
bersosialisasi dan kurang bersedia hidup seimbang dalam sebuah
masyarakat luas yang beragam telah melahirkan ekspresi intoleransi dalam
bentuk permusuhan, diskriminasi, dan tindakan kekerasan terhadap
sesama. Kegagalan pembentukan karakter sumber daya manusia
memperuncing kesenjangan sosial sedangkan kemajuan teknologi informasi
dan transportasi yang begitu cepat telah membuat dunia semakin terbuka
dan tanpa batas yang pada gilirannya membawa dampak negatif bagi
budaya di kalangan generasi muda Indonesia. Dua arus kebudayaan,
kebudayaan asing dan kebudayaan lokal tersebut menjadi ancaman bagi
pembangunan karakter bangsa. Peluang peningkatan dan pengembangan
pendidikan di Kabupaten Blitar meliputi:
1. Peningkatan kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program
‘Indonesia Pintar;
2. Revolusi kharakter bangsa melalui penguatan kurikulum berbasis
pendidikan karakter dan metodi pendidikan inklusif;
44
3. Pemerataan kesenjangan pendidikan antara penduduk miskin dan
penduduk kaya dan akses pendidikan bagi daerah pinggiran;
4. Perwujudan tata kelola birokrasi dan pelayanan pendidikan yang
bermutu dan akuntabel;
5. Orientasi pemerintah pusat dan provinsi terhadap peningkatan rasio
lulusan SMK:SMA;
6. Kebutuhan pasar tenaga kerja industri di Blitar;
7. Program Penggerakan Wajib Belajar 12 Tahun oleh Kementerian.
45
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
46
Standar
Capaian/ yang
Aspek Kajian Kondisi Digunakan
Saat ini (SPM)
47
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Berdasarkankondisimasyarakat dan lingkungan Kabupaten Blitarsaat
ini, visiKabupatenBlitarsebagaimana diamanatkan dalam RPJPD 2005-
2025 adalah“Terbangunnya Perekonomian Rakyat yang Mandiri, Tangguh,
dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Kabupaten Bliar yang Sejahtera,
Makmur, dan Religius ”.Untuk mewujudkan visi tersebut,Bupati dan Wakil
Bupati Terpilih harus memiliki visi yang sejalan dengan visi Kabupaten
Blitar. Oleh karena itu, visi Bupati dan Wakil Bupati Blitar Tahun 2016-
2021 adalah:
“MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU
DAN BERDAYA SAING”
Makna dari beberapa kata kunci pada pernyataan visi, sebagai berikut:
Lebih Sejahtera, berarti meningkatnya kesejahteraan masyarakat
secara lahir dan batin. Secara lahir adalah pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat secara baik, pengurangan angka kemiskinan,
peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kesempatan kerja,
kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan
kesehatan. Peningkatan kesejahteraan secara batin diwujudkan dalam
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Periode 2016-2021
48
penciptaan suasana kehidupan yang religius, aman dan kondusif,
serta adanya kebebasan dan kemudahan masyarakat dalam
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Maju, dimaknai dengan adanya perkembangan positif dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat terutama terkait dengan kualitas dan
kapasitas sumber daya manusia (SDM), tata kelola pemerintahan dan
pelayanan publik.
Berdaya Saing, dimaknai dengan terwujudnya kemampuan
masyarakat Kabupaten Blitar untuk memanfaatkan keunggulan
komparatif dan kompetitif yang dimiliki sehingga mampu bersaing
secara regional, nasional bahkan internasional.
49
UMKM, ekonomi kreatif, jiwa kewirausahaan, potensi lokal daerah dan
penguatan sektor pariwisata serta pemanfaatan sumber daya alam
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup;
6. Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan
melalui optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa,
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat desa
50
b) Perluasan akses pendidikan dasar yang bermutu;
c) Peningkatan kepastian akses pendidikan menengah yang bermutu
dan relevan dengan kebutuhan masyarakat;
d) Peningkatan mutu dan kapasitas pendidikan masyarakat;
e) Peningkatan mutu pembelajaran pendidikan dasar dan menengah
yang berorientasi pada pembentukan karakter;
f) Peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi serta
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan;
g) Peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi
kebudayaan serta pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan;
h) Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel
dengan melibatkan publik.
Sedangkan sasaran strategis pembangunan Kementrian Pendidikan
tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman
budaya (kebhinnekaan) untuk mendukung terwujudnya karakter dan
jatidiri bangsa yang memiliki ketahanan budaya, yang diukur dengan:
(a) Indeks gotong royong di atas 0,55%
(b)Indeks toleransi di atas 0,49%
2. Meningkatnya mata budaya yang dilestarikan
3. Meningkatnya negara yang menjalin hubungan kerjasama dan
pertukaran informasi budaya dengan Indonesia
4. Meningkatnya pelayanan publik dan kualitas SDM Bidang kebudayaan
5. Pengembangan kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah, serta
pemangku kepentingan lainnya baik masyarakat maupun dunia usaha
6. Meningkatnya kualitas informasi dan basis data kebudayaan
7. Pelestarian dan pengelolaan warisan budaya benda (cagar budaya)
8. Meningkatnya kepercayaan antarwarga melalui ruang dialog di museum
dan cagar budaya
9. Meningkatnya ketersediaan kualitas sumber daya manusia kebudayaan
yang tersertifikasi (permuseuman dan pelestarian cagar budaya)
51
10. Pendataan aset budaya khususnya cagar budaya dan koleksi museum
11. Pembangunan dan revitalisasi museum
12. Penegakkan hukum dalam kewenangan pelaksanaan undang-undang
Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya
13. Meningkatnya kepercayaan antarwarga; (antara lain dengan membuka
ruang dialog budaya, seni pertunjukan, festival (pengobatan tradisional,
kuliner), olahraga masyarakat, permainan tradisional)
14. Pembangunan dan revitalisasi sarana kesenian
15. Pengembangan kreativitas dan produktivitas pelaku seni
16. Meningkatnya ketersediaan kualitas sumber daya manusia kebudayaan
yang tersertifikasi
17. Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
18. Pengembangan karakter dan jati diri bangsa melalui materi ajar
kesenian untuk menghaluskan budi pakerti siswa
19. Pendataan Aset Budaya khususnya kesenian
20. Pelindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam
rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa
21. Penguatan Lembaga Adat (Pemberdayaan Masyarakat Adat dan
Komunitas Budaya)
22. Meningkatnya kepercayaan antarwarga antara lain dengan
memanfaatkan nilai-nilai tradisional dan dialog dgn masyarakat adat
dan kepercayaan terhadap Tuhan YME
23. Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
24. Pelindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam
rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa
25. Meningkatnya peran lembaga keluarga, lembaga adat dan pendidikan
dalam internalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa
26. Pendataan aset budaya khususnya kepercayaan dan tradisi
27. Pendidikan karakter dan pekerti bangsa yang dilandasi oleh nilai-nilai
kearifan lokal
52
28. Pemahaman peningkatan kompetensi SDM tentang nilai-nilai
kesejarahan dan wawasan kebangsaan
29. Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia
usaha dalam pelestarian warisan budaya
30. Meningkatnya Pemahaman tentang nilai-nilai kesejarahan dan wawasan
kebangsaaan
31. Meningkatnya Kualitas Informasi dan Basis Data Kebudayaan
32. Pengembangan Rumah Budaya Nusantara di dalam negeri
33. Penguatan karakter dan pekerti bangsa yang dilandasi oleh nilai-nilai
kearifan lokal
34. Meningkatnya diplomasi budaya luar negeri
35. Pengembangan pusat kebudayaan di luar negeri
36. Pelestarian dan pengelolaan warisan budaya (benda dan tak benda)
37. Terlaksananya Pengelolaan Koleksi Museum"
38. Meningkatnya Fungsi Museum Sebagai Sarana Edukasi dan Rekreasi
39. Meningkatnya Kajian Pengembangan Permuseuman"
40. Pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya
41. Meningkatnya penelitian dan pengembangan dan pemanfaatan
kebudayaan
42. Meningkatnya apresiasi dan promosi karya seni dan karya budaya
lainnya
43. Meningkatnya pelestarian karya seni rupa sebagai aset budaya bangsa
44. Pengelolaan Museum Kepresidenan sebagai sarana edukasi dan rekreasi
Dengan mencermati misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan
pembangunan Jawa Timur periode 2014-2019, bidang pendidikan menjadi
prioritas utama pembangunan Jawa Timur. Hal tersebut sejalan dengan
dengan judul misi pembangunan Jawa Timur, yaitu makin mandiri dan
sejahtera bersama wong cilik. Perlu dipahami bahwa tujuan pembangunan
pendidikan di Jawa Timur untuk periode 2014-2019 adalah meningkatkan
pemerataan, dan perluasan akses pendidikan. Berdasarkan isu-isu
strategis/masalah-masalah pembangunan bidang pendidikan yang
53
terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:
1. Jumlah angka buta huruf masih tinggi;
2. Rendahnya APK dan APM di tingkat pendidikan menengah;
3. Kurangnya sarana prasarana pendidikan menengah kejuruan;
4. Belum setaranya pendidikan diniyah dan pesantren salafiyah dengan
pendidikan umum;
5. Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidik pada pendidikan khusus dan
layanan khusus (untuk semua jenjang pendidikan) di Jawa Timur;
6. Belum optimalnya pendataan semua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
usia sekolah di Jawa Timur berkesempatan menikmati layanan
pendidikan yang sesuai;
7. Belum meratanya penyebaran guru antara kota dan desa;
8. Belum semua Pendidik dan Tenaga Kependidikan mengikuti
peningkatan kompetensi;
9. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT).
Seperti telah dijelaskan pada telaah RPJMD Jawa Timur 2014-2019,
terdapat 4 (empat) sasaran pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Ke-
empat sasaran pembangunan pendidikan tersebut dijabarkan dari
rumusan misi pembangunan pertama, yaitu: meningkatkan kesejahteraan
rakyat yang berkeadilan dengan tujuan meningkatkan pemerataan dan
perluasan akses pendidikan. Strategi pembangunan pendidikan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah yang bermutu
dan terjangkau;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan;
3. Meningkatkan aksesibiltas, dan kualitas PAUD;
4. Meningkatkan kualitas, dan layanan pendidikan;
Isu-isu strategis yang teridentifikasi oleh Renstra Dinas Pendidikan
Jawa Timur Tahun 2014-2019 diharapkan dapat dijadikan sebagai
pertimbangan dalam menyusun Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
54
2016-2021. Isu-isu strategis yang tercantum dalam Renstra Dinas
Pendidikan Jawa Timur Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:
1. Masih tingginya disparitas kualitas pendidikan antar Kabupaten/Kota di
Jawa Timur
2. Masih rendahnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
3. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pendidikan
4. Belum maksimalnya peran Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan
5. Belum maksimalnya koordinasi dan sinkronisasi antar bidang dan
antara Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dalam implementasi kebijakan dan program
pendidikan
6. Belum terealisasinya regulasi di bidang pendidikan berupa Penetapan
Peraturan Daerah tentang Pendidikan
7. Belum efektifnya pengembangan dan implementasi kurikulum muatan
lokal utamanya untuk pendidikan anti korupsi dan pelestarian budaya
8. Masih rendahnya kualitas pendidikan nonformal dan informal
9. Belum efektifnya implementasi program penyerasian pendidikan
Diniyah dan Pesantren Salafiyah dengan pendidikan umum
10. Masih rendahnya tingkat literasi dan minat baca di kalangan
masyarakat baik yang masih berusia sekolah maupun yang telah
menyelesaikan pendidikan
11. Belum efektifnya implementasi program peningkatan kualitas
pendidikan menengah universal 12 tahun
12. Belum efektifnya implementasi penerapan kurikulum 2013 pada
berbagai jenjang dan jalur pendidikan;
13. Jumlah angka buta huruf masih tinggi;
14. Rendahnya APK dan APM di tingkat pendidikan menengah;
15. Kurangnya sarana prasarana pendidikan menengah kejuruan;
16. Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidik pada pendidikan khusus dan
layanan khusus (untuk semua jenjang pendidikan) di Jawa Timur;
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Periode 2016-2021
55
17. Belum optimalnya pendataan semua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
usia sekolah di Jawa Timur berkesempatan menikmati layanan
pendidikan yang sesuai;
18. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT).
Pencapaian tujuan pembangunan pendidikan dibutuhkan
pengembangan sarana dan prasarana melalui sasaran-sasaran yang akan
dicapai pada akhir periode tahun 2021 yang akan datang. Sasaran strategis
pembangunan pendidikan yang tercantum pada Renstra Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sasaran Strategis Pendidikan Jawa Timur
MISI TUJUAN SASARAN
1 2 3
1. Memaksimalka 1.1. Memperluas dan meningkatkan 1.1.1. Memperluas dan
n akses memperoleh ketersediaan layanan pendidikan meningkatkan ketersediaan
pendidikan pada pada berbagai jalur dan jenjang layanan Pendidikan Anak Usia
berbagai jalur dan pendidikan bagi berbagai kelompok Dini (PAUD)
jenjang pendidikan masyarakat di seluruh wilayah 1.1.2. Meningkatnya akses dan
Provinsi Jawa Timur pemerataan layanan pendidikan
dasar yang berkualitas
1.1.3. Meningkatnya akses dan
pemerataan layanan pendidikan
menengah yang berkualitas
1.1.4. Meningkatnya akses
memperoleh layanan
pendidikan tinggi
2. Mengoptimalka 2.1. Meningkatkan kualitas dan 2.1.1. Menurunnya secara berarti
n kualitas dan keunggulan penyelenggaraan buta aksara penduduk berusia
keunggulan, daya pendidikan pada berbagai jalur dan 15-59 tahun
sanding dan daya jenjang pendidikan di seluruh 2.1.2. Meningkatnya tata kelola
saing pendidikan; wilayah Provinsi Jawa Timur. profesionalisme manajemen
pelayanan publik instansi
pemerintah
56
MISI TUJUAN SASARAN
1 2 3
di seluruh wilayah Provinsi Jawa kependidikan
Timur.
3. Mewujudkan 3.1. Meningkatkan kuantitas, kualitas 3.1.1. Meningkatnya perbandingan
keterpaduan dan dan relevansi pendidikan kejuruan jumlah siswa SMK:SMA
keserasian sistem di seluruh wilayah Provinsi Jawa 3.1.2. Meningkatnya jumlah SMK
pendidikan antar Timur yang memiliki jurusan/program
jalur dan jenjang
studi yang relevan dengan
pendidikan dengan potensi ekonomi setempat
dunia kerja dan
3.1.3. Meningkatnya jumlah siswa
kehidupan nyata;
lulusan SMKyang memiliki
sertifikasi keahlian nasional
57
pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dan masyarakat.
58
Tabel 3.3 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pendidikan
Provinsi
terhadap Sasaran Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
dan Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
59
Sasaran Sasaran pada Sasaran pada
Renstra Dinas Renstra Dinas Renstra
No Indikator Kinerja Pendidikan Pendidikan Kementerian
Provinsi Kabupaten Blitar Pendidikan dan
(2015) (2015) Kebudayaan (2015)
SD/MI/ Paket A
:
Semakin meningkatnya Angka Kenaikan Kelas 100%.
13 dan Angka Kelulusan disemua jenjang SMP/MTs/ 100,00% -
pendidikan Paket B :
99,23%.
Angka
Mengulang
SD/MI :
0,73%. ApuS SD :
Angka 1,04%
Mengulang
SMP/MTs :
0,03%.
Semakin menurunnya Angka Mengulang dan
14 Angka Putus Sekoah (ApuS) disemua jenjang (ApuS) SD/ 100,00% ApuS SMP :
pendidikan MI/Paket A : 1,14%
0,05%
(ApuS)
SMP/MTs/
Paket B :
0,25%. ApuS SMA :
(ApuS) 1,20%
SMA/SMK/
MA/Paket C:
60
Sasaran Sasaran pada Sasaran pada
Renstra Dinas Renstra Dinas Renstra
No Indikator Kinerja Pendidikan Pendidikan Kementerian
Provinsi Kabupaten Blitar Pendidikan dan
(2015) (2015) Kebudayaan (2015)
SD/MI :
Tersedianya guru yang memiliki kualifikasi 77,87%
17 akademik sesuai dengan SPM bidang SMP/MTs : 100,00% 60%
Pendidikan 96,25%
61
Sasaran Sasaran pada Sasaran pada
Renstra Dinas Renstra Dinas Renstra
No Indikator Kinerja Pendidikan Pendidikan Kementerian
Provinsi Kabupaten Blitar Pendidikan dan
(2015) (2015) Kebudayaan (2015)
62
dengan Provinsi Jawa Timur yang mencapai 97,93%. Angka Partisipasi
Kasar (APK) tingkat SD/MI di Kabupaten Blitar pada tahun 2015 adalah
sebesar 99,50% lebih rendah jika dibandigkan dengan provinsi yang
mencapai 112,79%. Persentase peserta didik yang putus sekolah tingkat
SD/MI relatif rendah yaitu 0% lebih rendah dari provinsi yang mencapai
0,05% maupun nasional yang mencapai 1,04%. Kondisi bangunan sekolah
SD/MI (ruang kelas) yang dalam kategori baik adalah sebesar 95,00%.
Angka kelulusan UAS dan UN SD/MI pada tahun 2015 adalah 100% sama
dengan dengan provinsi sebesar 100%.
Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SMP/MTs di Kabupaten Blitar
pada tahun 2015 adalah sebesar 82,35% lebih tinggi dibandingkan dengan
nasional yang hanya 71,88% namun lebih rendah jika dibandingkan
dengan Provinsi Jawa Timur yang mencapai 86,58%. Angka Partisipasi
Kasar (APK) tingkat SMP/MTs di Kabupaten Blitar pada tahun 2015 adalah
sebesar 99,10% lebih rendah jika dibandigkan dengan provinsi yang
mencapai 102,40% namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasional
yaitu sebesar 80,73%. Persentase peserta didik SMP/MTs yang putus
sekolah pada tahun 2015 sebesar 0%, lebih rendah dibandingkan dengan
provinsi sebesar 0,25% dan nasional sebesar 1,14%. Kondisi bangunan
sekolah (ruang kelas) SMP/MTs yang dalam kondisi baik pada tahun 2015
sebesar 95,00%. Sedangkan angka kelulusan jenjang SMP/MTs tahun 2015
sebanyak 100% dibandingkan dengan tingkat provinsi sebesar 99,23%.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Melalui Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah, Pemerintah Kabupaten Blitar menghendaki terciptanya
pemanfaatan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi,
selaras, seimbang dan berkelanjutan. Untuk menciptakan tata ruang
wilayah seperti yang dikehendaki tersebut, maka diperlukan ketertiban
dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan di wilayah kabupaten
Blitar. Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah
dan terencana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, seperti tercermin dalam
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Periode 2016-2021
63
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah mencantumkan tujuan
pembangunan nasionalnya. Menurut Suryono (2001), “dimana
pembangunan yang dilakukan negara-negara berkembang secara umum,
merupakan suatu proses kegiatan yang direncanakan dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial dan modernisasi
bangsa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup manusia dan
kesejahteraan rakyat.
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di kabupaten Blitar telah
disesuaikan dengan Indikasi Program Utama Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) kabupaten Blitar tahun 2011-2031. Berdasarkan hasil indikasi
program tersebut, pembangunan dan pengembangan pusat pendidikan
tersebar wilayah kabupaten, kota, hingga kecamatan. Salah satu
pembangunan dan pengembangan pusat pendidikan skala kabupaten
berada di wilayah Kanigoro. Pengembangan pendidikan tersebut antara lain
meliputi: (1) Pembangunan balai pelatihan teknologi informasi, otomotif,
dan tata boga; (2) Pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri; (3)
Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); (4) Pengembangan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; (5) Pembangunan Islamic Center.
Kemudian pembangunan dan pengembangan pusat pendidikan skala
kabupaten lainnya berada di wilayah Kecamatan Srengat, Wlingi, dan
Sutojayan, yaitu meliputi: (1) Pembangunan sekolah akademi keperawatan;
(2) Balai latihan kerja; (3) Pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri; (4) Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); (5)
Pembangunan pondok pesantren. Pembangunan sekolah kepariwisataan
berada di wilayah Kecamatan Srengat dan Wlingi, kemudian Pengembangan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri berada di wilayah Kecamatan
Wlingi.
Wilayah lain yang masuk dalam program pembangunan dan
pengembangan pusat pendidikan berdasarkan RTRW Kabupaten Blitar
yaitu wilayah perkotaan Gandulsari dan perkotaan Sanan Kulon. Adapun
pembangunan dan pengembangan pusat pendidikan di wilayah perkotaan
tersebut yaitu Pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di
Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Periode 2016-2021
64
kecamatan Sanan Kulon. Selain itu, terdapat Pembangunan balai pelatihan
Peternakan dan Perikanan di Kecamatan Wates; Pembangunan pondok
pesantren di Kecamatan Bakung, Kecamatan Wonotirto dan Kecamatan
Wates; serta Pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan
Udanawu.
65
(a) Rasio jumlah Guru terhadap murid untuk jenjang pendidikan SD,
SMP, SMA cenderung besar;
(b) Kondisi geografis dapat mempengaruhi rendahnya akses layanan
Pendidikan di Kabupaten Blitar, sehingga berdampak pada
penyebaran layanan tidak merata, termasuk layanan penyebaran
dan penataan Tenaga Pendidik dan Kepen;
(c) Rata-rata diatas 95% bangunan sekolah di Kab. Blitar dalam kondisi
baik;
(d) Pemenuhan sarana dan prasarana dasar sesuai dengan SPM wajib
pelayanan dasar bidang pendidikan pada semua jenjang pendidikan.
3. Perlunya sistem penjaminan mutu pendidikan pada tingkat dasar dan
menengah;
(a)Peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah secara nasional
sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) belum dilakukan secara
maksimal dan menyeluruh.
(b) Target capaian pemenuhan standar nasional pada satuan pendidikan
dari mulai tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, dan
nasional harus sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
(c) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) jenjang pendidikan
dasar dan menengah belum menciptakan budaya mutu oleh seluruh
satuan pendidikan dasar dan menengah.
4. Penguatan kelembagaan institusi pendidikan melalui tata kelola
birokrasi, delegasi kewenangan dan akuntabilitas kinerja;
(a) Belum optimalnya singkronisasi kinerja antar bidang dalam
kerangka kinerja pembangunan bidang pendidikan;
(b) Belum terpenuhinya sistem penunjang administrasi layanan
pendidikan yang berkualitas;
(c) Belum berjalan secara baik sistem akuntabilitas kinerja bidang
pendidikan;
(d) Perwujudan tata kelola birokrasi dan pelayanan pendidikan yang
bermutu dan akuntabel.
66
5. Mendorong perwujudan pendidikan inklusif dan berkharakter melalu
keterlibatan semua pihak dan keberpihakan anggaran untuk
pendidikan.
(a) Pelestarian dan pengembangan budaya bangsa melalui aktivitas
pendidikan;
(b) Belum optimalnya partisipasi masyarakat terhadap pelayanan
pendidikan;
(c) Keberpihakan anggaran pendidikan yang cukup besar dari
pemerintah;
67
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN
68
Pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan pendidikan di
Kabupaten Blitar diperlukan sejumlah sasaran strategis yang
menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2021. Sasaran
strategis untuk tiap tujuan strategis tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 1:
a. Meningkatnya kualitas tata kelola aparatur.
(2) Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 2:
a. Meningkatnya pelayanan pendidikan yang berkualitas dan merata
bagi masyarakat.
(3) Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 3:
a. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik;
69
Keberpihakan anggaran pendidikan
yang cukup besar dari pemerintah.
Lingkungan Eksternal:
70
penguatan SIMDA dan Kerjasama
bidang Pendidikan.
71
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
kerjasama pendukung
kualitas layanan
pendidikan
Penerepan teknologi
Menguatkan Sistem
informasi dalam
Informasi terintregasi
pelaksanaan tugas
dan fasilitas
K.3 pokok atau kegiatan
St.2 Pendidikan dalam
dalam perencanaan
manajemen
penganggaran, dan
data,perencanaan,
pelaporan
dan evaluasi
Mewujudkan
Dikumen Meningkatkan
Perencanaan, koordinasi integrase
S.2 Penganggaran sinkronisasi dan
St.3
dan Pelaporan sirnegritas dalam
yang perencanaan program Meningkatkan kualitas
berkualitas dan kegiatan penyusunan dokumen
Meningkatkan K.4 perencanaan,
St.4 evaluasi kinerja dan penganggaran dan
pelaporan pelaporan
Penguatan
pemahaman
St.5 perencanaan, kinerja
dan evaluasi kepada
pelaksana kegiatan
72
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan S.3
Pelayanan
Pendidikan Penguatan kualitas
Melakukan supervisi,
Meningkatnya pembinaan dan
Pelayanan Menumbuhkan penyediaan bantuan
Pendidikan budaya dan minat kepada Perpustakaan
yang baca masyarakat Umum Daerah,
K.6
Berkualitas melalui kebijakan- Perpustakaan
dan Merata kebijakan yang Sekolah dan
bagi inovatif dengan Perpustakaan
Masyarakat mendorong Masyarakat
St.7 terciptanya
mekanisme
monitoring dan
evaluasi serta
manajemen data
yang tersetruktur dan
terintegrasi.
St.8
Melengkapi
Kebutuhan dasar
pendidikan sesuai
K.7
SPM pendidikan dan
melengkapi sarana
dan prasaran sera
73
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
memiliki akses
keterjangkauan
Segera melengkapi
dan memenuhi
standar pelayanan
minimal pendidikan
K.8
jenjang pendidikan
usia dini, pendidikan
dasar dan pendidikan
menengah
Meningkatkan APM
dan APK tingkat Membentuk standar
PAUD, SD dan SMP kompetensi dan
St.9 melalui penggalakan program wajib belajar
program wajib belajar sadar 12 tahun
12 tahun. melalui edukasi dini .
74
Eselon II
(Impact)
Eselon III
Outcome
Eselon IV
Output
Eselon II
(Impact)
Eselon III
Outcome
Eselon IV
Output
75
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,dan Pendanaan Indikatif
TABEL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2017-2021 (KEGIATAN 2016)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR
76
Meningkatkan Indek Angka Rata- 0,57 0,6 Meningkatn Angka ∑ Murid Program Persentase APK ∑ Murid keseluruhan PAUD 99% 99% Rp 197.750.000 Bidang Kab
kualitas Pendidikan Rata Lama ya Partisipasi keseluruhan Pendidikan pendidikan anak dibagi ∑ penduduk usia 3-6 Pembinaan Blitar
pelayanan sekolah pelayanan Kasar PAUD PAUD usia 3-6 Anak Usia Dini usia dini tahun kali 100% PAUD dan
pendidkan ditambah pendidikan tahun dibagi ∑ Pendidikan
masyarakat Angka Harapan yang penduduk usia Non Formal
Sekolah dibagi berkualitas 3-6 tahun kali
dua dan merata 100%
bagi
masyarakat
Persentase ∑ Murid usia BOP PAUD Jumlah Lembaga 120 Rp 72.000.000 Kab
APM 7-12 tahun di penerima BOP siswa Blitar
Jenjang SD SD/MI/SDLB/P PAUD
aket A dibagi
∑ penduduk
usia 7-12
tahun kali
100%
Persentase ∑ Murid usia Program Angka Partisipasi ∑ Murid keseluruhan 99% Rp 19.652.546.802 Bidang TK Kab
APM 13-15 tahun di Wajib Belajar Kasar SD SD/MI/SDLB/Paket A dibagi ∑ SD Blitar
Jenjang SMP/Mts/SMP Pendidikan penduduk usia 7-12 tahun kali
LB/Paket B Dasar 100%
SMP
dibagi ∑ Sembilan
penduduk usia Tahun
13-15 tahun
kali 100%
77
Persentase ∑ Ruang Pembinaaan Jumlah Peserta 1694 Rp 278.451.000 Kab
Ruang Kelas Kondisi minat, bakat, siswa Blitar
Kelas Baik dibagi ∑ dan kreativitas SD
siswa
Kondisi Seluruh
Baik Ruang Kelas
jenjang Sekolah
Sekolah Menengah
Menengah kali 100%
78
Pendampinga Jumlah Peserta 100 Rp 127.259.950 Kab
n Program guru Blitar
USAID SD
Prioritas
Desiminasi
Multi Grad
dan
Peningkatan
Mutu
Pembelajaran
Peningkatan Jumlah Peserta 400 Rp 186.199.500 Kab
Mutu Guru TK guru Blitar
TK
Gebyar TK Jumlah Peserta 650 Rp 48.649.500 Kab
siswa Blitar
TK
Pembangunan Jumlah Pagar 5 Rp 535.775.000 Kab
Pagar Sekolah sekolah lembag Blitar
TK/SD (Dana a
Insentif
Daerah)
79
Workshop Jumlah peserta 100 Rp 71.698.000 Kab
Peningkatan org Blitar
Mutu Guru
Olah Raga
Pelaksanaan Jumlah peserta 1320 Rp 141.499.000 Kab
Lomba Bola org Blitar
Voly, Renang,
dan Atletik
80
Penguatan Jumlah Peserta 300 Rp 180.000.000 Kab
MGMP Bagi guru Blitar
Guru SMP, SMP/S
SMA, SMK MA/S
MK
Pekan Seni Jumlah Peserta 270 Rp 82.000.000 Kab
Guru guru Blitar
seni
Workshop Jumlah peserta 440 Rp 85.000.000 Kab
Kepala kepala Blitar
Laboratorium lab
SMP/S
MA/S
MK
Pembangunan Talud SMK 1 Rp 298.800.000 Kab
Pagar dan lembag Blitar
Talud SMK a SMK
81
Bimbingan Jumlah Peserta 175 Rp 143.538.000 Kab
Teknis guru Blitar
Pengetahuan
Tradisional
dan Ekspresi
Budaya
Tradisional
Kabupaten
Blitar
Pengadaan Peralatan 1 Rp 100.000.000 Kab
Alat Kesenian kesenian Lemba Blitar
Sekolah ga
SMPN
3
Ponggo
k
Pengadaan Alat peraga SMP 5 pkt Rp 675.850.000 Kab
Peralatan Blitar
Pendidikan
SMP (Dana
Insentif
Daerah)
82
Pengadaan Peralatan 1 pkt Rp 217.600.000 Kab
Peralatan Pendidikan SMK Blitar
Pendidikan
SMK (Dana
Insentif
Daerah)
Pembangunan Jamban SMK 3 Rp 364.900.000 Kab
Jamban Siswa lembag Blitar
SMK (Dana a
Insentif
Daerah)
83
Sosialisasi Jumlah peserta 120 Rp 50.000.000 Kab
Administrasi org Blitar
Ke Lembaga
Non Fomal
Pemberdayaa Jumlah peserta 100 Rp 132.900.000 Kab
n Tenaga org Blitar
Kependidikan
Non Formal
84
Meningkatkan Persentase ∑ Guru 80% 91% Persentase ∑ Guru Program Prosentase ∑ Guru berkualifikasi S1/ D4 80% 81% Rp 8.324.225.651 Bidang Kab
Kompetensi berkualifikasi S1/ pendidik berkualifikasi Peningkatan kompetensi dibagi ∑ keseluruhan Guru kali pembinaan Blitar
guru/ pendidik
mutu Tenaga D4 dibagi ∑ yang S1/ D4 dibagi ∑ Mutu Pendidik tenaga pendidik 100% ketenagaan
yang keseluruhan keseluruhan
Pendidik dan memnuhi dan Tenaga dan kependidikan
berkualifikasi Guru kali 100% Guru kali 100%
Tenaga standart Kependidikan yang sesuai
S1/ D4 (%)
Kependidikan kualifikasi standar kualifikasi
85
Seleksi jumlah peserta 50 Rp 15.000.000 Kab
Penghargaan Orang Blitar
Anugerah
Konstitusi Bagi
Guru PKn
86
BOP BKSM Biaya operasional 165 Rp 95.000.000 Kab
BKSM lembag Blitar
a
Verifikasi dan Jumlah Peserta 347 Rp 105.000.000 Kab
validasi org Blitar
laporan
Dapodik 2016
87
TABEL REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2017
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR
operasional
Program Peningkatan Persentase Realisasi peningkatan 80% 100% Rp 1.633.300.000 Sekretariat Kab
Sarana dan Prasarana Peningkatan Kualitas sarana dan subag umum Blitar
Aparatur Sarana dan Prasarana prasarana aparatur dan
Aparatur dibagi kepegawaian
Target peningkatan
sarana dan
prasarana aparatur kali 100%
Program Peningkatan Persentase Realisasi peningkatan 100% 100% Rp 212.000.000 Sekretariat Kab
Kapasitas Sumber peningkatan kapasitas sumber daya aparatur subag umum Blitar
Daya Aparatur kompetensi aparatur Dibagi Target peningkatan dan
kapasitas sumber kali 100% kepegawaian
88
Program peningkatan Persentase Realisasi peningkatan 60% Rp 125.000.000 Sekretariat Kab
pengembangan penyusunan dokumen pengembangan sistem pelaporan Blitar
sistem pelaporan laporan kinerja yang capaian kinerja dan
capaian kinerja dan tepat waktu keuangan Dibagi
keuangan Target peningkatan
pengembangan sistem
pelaporancapaian kinerja dan
keuangan kali 100%
Meningkatnya Meningkatnya Indek Angka Rata- 0,57 0,6 Meningkatn Angka Melek ∑ penduduk buta Program Pendidikan Persentase APK ∑ Murid keseluruhan PAUD dibagi 99% 99% Rp 305.955.000 Bidang Kab
kualitas kualitas Pendidikan Rata Lama ya Huruf huruf usia 15 th Anak Usia Dini pendidikan anak usia ∑ penduduk usia 3-6 tahun kali Pembinaan Blitar
pelayanan pelayanan sekolah pelayanan keatas dibagi ∑ dini 100% PAUD dan
pendidikan pendidikan ditambah pendidikan penduduk yang Pendidikan
masyarakat masyarakat Angka Harapan yang buta huruf Non Formal
Sekolah dibagi berkualitas seluruhnya kali
dua dan merata 100%
bagi
masyarakat
Angka Rata- ∑ Tahun yang Gebyar PAUD Jumlah peserta Gebyar 1750 Rp 54.475.000 Bidang Kab
Rata Lama dijalani oleh PAUD siswa Pembinaan Blitar
Sekolah penduduk usia 15 dan PAUD dan
tahun keatas untuk guru Pendidikan
menempuh semua PAUD Non Formal
jenis pendidikan seksi peserta
formal didik dan
pembangunan
APK PAUD ∑ Murid Pengembangan Jumlah Peserta 150 Rp karakter
98.730.000 Bidang Kab
keseluruhan PAUD Kurikulum, bahan Pengembangan Guru Pembinaan Blitar
usia 3-6 tahun ajar, dan model Kurikulum, bahan ajar, PAUD PAUD dan
dibagi ∑ pembelajaran dan model Pendidikan
penduduk usia 3-6 Pendidikan Anak Usia pembelajaran Non Formal
tahun kali 100% Dini (PAUD) Pendidikan Anak Usia seksi
Dini (PAUD) kurikulum dan
penilaian
APK Jenjang SD ∑ Murid BOP PAUD Jumlah Lembaga Rp 102.750.000 Bidang Kab
keseluruhan penerima BOP PAUD Pembinaan Blitar
SD/MI/SDLB/Paket PAUD dan
A dibagi ∑ Jumlah siswa pada Pendidikan
penduduk usia 7- jenjang SD Non Formal
12 tahun kali 100% seksi
kelembagaan
dan sarana
prasarana
89
APK Jenjang ∑ Murid Verifikasi Ijin Ijin Pendirian 1 thn Rp 50.000.000 Bidang Kab
SMP keseluruhan Pendirian Perpanjangan Pembinaan Blitar
SMP/Mts/Paket B Perpanjangan Penggabungan dan PAUD dan
dibagi ∑ Penggabungan dan Penutupan Sekolah Pendidikan
penduduk usia 13- Penutupan Sekolah PAUD Non Formal
15 tahun kali 100% PAUD seksi
kelembagaan
dan sarana
prasarana
Program Pendidikan Angka Partisipasi Kasar ∑ Murid keseluruhan 99% 100% Rp 10.430.814.500 Kab
TK dan Sekolah Dasar SD SD/MI/SDLB/Paket A dibagi ∑ Blitar
penduduk usia 7-12 tahun kali
100%
Angka Partisipasi ∑ Murid usia 7-12 tahun di 97% 97% Kab
Murni SD SD/MI/SDLB/Paket A dibagi ∑ Blitar
penduduk usia 7-12 tahun kali
100%
90
Pembinaaan minat, Jumlah Peserta Rp 388.748.500 Bidang Kab
bakat, dan kreativitas pembinaan SD Blitar
siswa seksi peserta
didik dan
pembangunan
karakter
Program Pendidikan Angka Partisipasi Kasar ∑ Murid keseluruhan 99% 100% Rp 5.107.593.000 Bidang Kab
Menengah SMP SMP/Mts/SMPLB/Paket B dibagi ∑ Pembinaan Blitar
penduduk usia 13-15 tahun kali SMP
100%
91
Pelaksanaan ujian Jumlah Peserta Ujian 6 bln Rp 100.000.000 Kab
nasional Nasional Blitar
Seleksi Siswa Jumlah peserta Seleksi 12 Rp 53.000.000 Kab
Berprestasi Tingkat Siswa Berprestasi cabang Blitar
SMP Tingkat SMP lomba
Program Pendidikan Persentase angka ∑ Usia 15 + yang bisa membaca dan 94% 94,21% Rp 1.387.986.200 Bidang Kab
Non Formal melek huruf menulis dibagi ∑ Penduduk usia 15+ Pembinaan Blitar
dikali 100% PAUD dan
Pendidikan
Non Formal
92
Persentase lembaga ∑ Lembaga kursus dan pelatihan 5% 6%
kursus dan pelatihan terakreditasi dibagi ∑ keseluruhan
berakreditasi Lembaga kursus dan pelatihan
Program Prosentase tenaga ∑ Tenaga pendidik dan tenaga 100% 100% Rp 7.097.432.000 Bidang Kab
Pengembangan dan pendidik dan kependidikan yang terlayani tepat pembinaan Blitar
Pelayanan kependidikan yang waktu dibagi ∑ keseluruhan Layanan ketenagaan
Tenaga pendidik dan tenaga
Administrasi Tenaga terlayani
kependidikan kali 100%
Pendidik dan
Kependidikan
93
Pendampingan Honor K2 1 thn Rp 6.680.967.000 Kab
pemetaan tenaga Blitar
kependidikan (honor
K2)
94
Meningkatkan Persentase ∑ Guru 80% 91% Persentase ∑ Guru berkualifikasi Program Peningkatan Prosentase ∑ Guru berkualifikasi S1/ D4 dibagi ∑ 81% 83% Rp 409.091.300 Bidang Kab
Kompetensi berkualifikasi S1/ pendidik yang S1/ D4 dibagi ∑ Mutu Pendidik dan kompetensi tenaga keseluruhan Guru kali 100% pembinaan Blitar
guru/ pendidik
mutu Tenaga D4 dibagi ∑ memnuhi keseluruhan Guru kali Tenaga Kependidikan pendidik dan ketenagaan
yang keseluruhan 100%
Pendidik dan standart kependidikan yang
berkualifikasi Guru kali 100%
Tenaga kualifikasi sesuai standar
S1/ D4 (%)
Kependidikan kualifikasi
Jumlah peserta 1 thn Rp 298.000.000 Kab
Blitar
Seleksi guru,kepala Jumlah peserta 1 thn Rp 111.091.300 Kab
sekolah dan Blitar
pengawas berprestasi
TOTAL Rp 29.545.149.500
95
TABEL REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2018-2021
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR
Target Indikator Target Tahunan Sasaran OPD Data
tujuan
Kinerja
Formulasi Formulasi Formulasi
Indikator Pada
Indikator Perhitungan Perhitunga Perhitungan
Sasaran OPD Sasaran Indikator Tahun
Tujuan Indikator n Indikator Indikator
Tahun Tahun (impact) Program Awal
Tujuan Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Program 2018 2019 2020 2021
Awal Akhir Program/Kegiat (Outcome)/Ke Perenca
an giatan naan
(output) (2016)
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Indek Tota l da ri Ni l a i Baik Baik Meningkatnya Indek Tota l da ri NA Baik Baik Baik Baik Baik Program Persentase ∑ aparatur puas 100% 100% Rp 2,241,652,655 100% Rp 2,465,817,921 100% Rp 2,712,399,713 100% Rp 2,983,639,684
Pers eps i Per Ni l a i
kepuasan pelayanan kepuasan Pelayanan Kepuasan dibagi jumlah
uns ur dibagi Tota l Pers eps i Per
Masyarakat Uns ur ya ng teri s i kesekretariatan Aparatur uns ur dibagi Administrasi Aparatur total aparatur kali
(IKM) kali Ni l a i SKPD Tota l Uns ur Perkantoran 100%
Peni mba ng ya ng teri s i
kali Ni l a i
Peni mba ng
13 jenis 2,241,652,655 13 jenis Rp 2,465,817,921 13 jenis Rp 2,712,399,713 13 jenis Rp 2,983,639,684
Penyediaan dan Jumlah jenis
layanan layanan layanan layanan
Peningkatan layanan
Administrasi administrasi
Perkantoran perkantoran
Program Persentase ∑ Sarana 80% 100% Rp 2,245,000,000 100% Rp 2,569,500,000 100% Rp 2,926,450,000 100% Rp 2,983,639,684
Peningkatan sarpras prasarana
Sarana dan aparatur aparatur dengan
Prasarana dengan kondisi kondisi layak
Aparatur layak fungsi fungsi dibagi
jumlah total
Sarana prasarana
aparatur kali 100%
96
Penyusunan 6 200.000.000 6 Rp 220.000.000 6 Rp 242.000.000 6 Rp 266.200.000
dokumen dokumen dokumen dokume dokume
Jumlah
perecanaan dan n n
dokumen
pelaporan
capaian kinerja
Penyusunan 2 75.000.000 2 Rp 82.500.000 2 Rp 90.750.000 2 Rp 99.825.000
dokumen dokumen dokumen dokume dokume
Jumlah
anggaran dan n n
dokumen
pelaporan
keuangan
Meningkatnya Meningkatny Indek Angka Rata-Rata 0,57 0,6 Meningkatnya Angka La ma nya 12,42 12,43 12,44 12,45 12,46 12,47 Program Persentase ∑ Murid 99% 100% Rp 75.222.650.158 100% Rp 97.098.815.174 100% Rp 106.808.696.691 100% Rp 117.489.566.360
Lama sekolah s ekol a h
kualitas a kualitas Pendidikan pelayanan Harapan Pendidikan APK Jenjang SD keseluruhan
ditambah Angka (da l a m SD/MI/SDLB/Paket A
pelayanan pelayanan pendidikan Lama Ta hun) ya ng Sekolah Dasar
Harapan Sekolah dibagi ∑ penduduk
pendidikan pendidikan dibagi dua yang Sekolah di ha ra pka n usia 7-12 tahun kali
masyarakat masyarakat berkualitas dan a ka n 100%
di ra s a ka n
merata bagi
ol eh a na k
masyarakat pa da umur
tertentu
di ma s a
menda ta ng x
Angka Rata- ∑ Ta hun ya ng 7,25 7,26 7,26 7,27 7,27 7,28 Persentase ∑ Murid usia 7-12 97% 98% 98% Rp - 99% Rp - 99% Rp -
di ja l a ni ol eh tahun di
Rata Lama APM Jenjang
penduduk SD/MI/SDLB/Paket A
Sekolah us i a 15 ta hun SD
dibagi ∑ penduduk
kea ta s untuk usia 7-12 tahun kali
menempuh
100%
s emua jeni s
pendi di ka n
forma l
97
Jumlah Peserta 540 810,376,000
Peningkatan Peningkatan peserta
Kapasitas Kapasitas
peserta didik peserta didik
dan dan
pembangunan pembangunan
karakter SD karakter SD
Jumlah Siswa 2500 651,692,158 2500 Rp 716,861,374 2500 Rp 788,547,511 2500 Rp 867,402,262
Bantuan Khusus Penerima siswa siswa siswa siswa
Siswa Miskin Bantuan
(BKSM) Daerah Khusus Siswa
SD Miskin (BKSM)
Daerah SD
111 paket 9,256,132,000 111 paket Rp 24,285,645,200 111 Rp 26,714,209,720 111 Rp 29,385,630,692
Jumlah Sarana
Pengadaan dan paket paket
Prasarana SD
Pemeliharaan
yang dipelihara
Sarana
dan yang
Prasarana SD
diadakan
50 Rp 40,000,000 50 Rp 40,000,000
Jumlah
lembaga lembaga
lembaga SD
Fasilitasi yang difasilitasi
perizinan,perub untuk
ahan dan perizinan,peru
penghapusan bahan dan
kelembagaan SD penghapusan
kelembagaann
ya
Jumlah 666 SDN, Rp 61,753,200,000 666 SDN, Rp 68,178,520,000 666 SDN, Rp 74,996,372,000 666 SDN, Rp 82,496,009,200
Lembaga 22 SDS 22 SDS 22 SDS 22 SDS
Penyediaan
Penerima
Bantuan
Penyediaan
Operasional
Biaya
Sekolah
Operasional
(BOS) SD
Sekolah (BOS)
SD
Program Persentase ∑ Murid 99% 100% Rp 53,700,884,589 100% Rp 60,301,187,948 100% Rp 66,356,306,743 100% Rp 72,989,437,417
Pendidikan APK Jenjang keseluruhan
SMP/Mts/SMPLB/Pa
Sekolah SMP
ket B dibagi ∑
Menengah penduduk usia 13-
Pertama 15 tahun kali 100%
98
103 SMP Rp 907.434.000 103 SMP Rp 998.177.400 103 SMP Rp 1.097.995.140 103 SMP Rp 1.207.794.654
Fasilitasi Jumlah SMP
Peningkatan peserta
Mutu, Penilaian Peningkatan
dan Mutu, Penilaian
Kurikulum Jenjang dan Kurikulum
SMP Jenjang SMP
Peningkatan Jumlah Peserta 403 940.439.000 403 Rp 1.034.482.900 403 Rp 1.137.931.190 403 Rp 1.251.724.309
Kapasitas peserta Peningkatan peserta peserta peserta peserta
didik dan Kapasitas
pembangunan peserta didik dan
karakter SMP pembangunan
karakter SMP
300 siswa 1.578.853.000 300 siswa Rp 1.736.738.300 300 siswa Rp 1.910.412.130 300 siswa Rp 2.101.453.343
Jumlah Peserta
Seleksi dan
Seleksi dan
Fasilitasi
Fasilitasi
kepesertaan even
kepesertaan
pendidikan
even pendidikan
Jenjang SMP
Jenjang SMP
Bantuan Khusus Bantuan Khusus 2214 siswa Rp 1.640.161.967 2214 Rp 1.804.178.164 2214 Rp 1.984.595.980 2214 Rp 2.183.055.578
Siswa Miskin Siswa Miskin siswa siswa siswa
(BKSM) Daerah (BKSM) Daerah
SMP SMP
Pengadaan dan Jumlah 80 Paket Rp 13.236.815.000 80 Paket Rp 15.540.711.400 80 Paket Rp 17.094.782.540 80 Paket Rp 18.804.260.794
Pemeliharaan pengadaan
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
SMP SMP dan yang
dipelihara
Penyediaan Jumlah Lembaga 48 SMPN, Rp 33.594.000.000 48 SMPN, Rp 37.203.400.000 48 SMPN, Rp 40.923.740.000 48 SMPN, Rp 45.016.114.000
Bantuan Penerima 55 SMPS 55 SMPS 55 SMPS 55 SMPS
Operasional Penyediaan
Sekolah (BOS) Biaya
SMP Operasional
Sekolah (BOS)
SMP
Program APK PAUD ∑ Murid keseluruhan 99% 99% Rp 38.847.164.320 100% Rp 43.181.880.752 100% Rp 47.005.068.827 100% Rp 51.705.575.710
PAUD usia 3-6 tahun
Pendidikan Anak
dibagi ∑ penduduk usia
Usia Dini dan 3-6 tahun kali 100%
Pendidikan Non
Formal
99
AMH = Angka ∑ Usia 15 + yang bisa 93,56% 94,87% 95,54% Rp - 96,21% Rp - 96,88% Rp -
membaca dan menulis
Melek Huruf
dibagi ∑ Penduduk usia
15+ dikali 100%
Penyelenggaraan 776 Ula, Rp 7.886.129.000 776 Ula, Rp 8.674.741.900 776 Ula, Rp 9.542.216.090 776 Ula, Rp 10.496.437.699
BOP Madrasah 241 241 241 241
Diniyah (Madin) Wustho Wustho Wustho Wustho
Jumlah
Madrasah
Diniyah (Madin)
100
4 Kegiatan 532,119,000 4 Rp 585,330,900 4 Rp 643,863,990 4 Rp 866,920,389
Peningkat Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Jumlah an Mutu Peningka Peningk Peningka
Fasilitasi Kegiatan Manajem tan Mutu atan tan Mutu
Peningkatan Peningkatan en Manajem Mutu Manajem
Mutu Mutu Pendidika en Manaje en
Manajemen Manajemen n Pendidik men Pendidik
Pendidikan Pendidikan an Pendidik an
yang difasilitasi an
1) Jumlah Basis 3 basis 713,315,290 3 basis Rp 834,646,819 3 basis Rp 968,111,501 3 basis Rp 856,252,651
Penerapan
data yang data, data, data, data,
sistem dan
disusun, 2) 1 Aplikasi 1 Aplikasi 1 1
informasi
Jumlah Aplikasi pendidika pendidik Aplikasi Aplikasi
manajemen
yang n an pendidik pendidik
pendidikan
dikembangkan an an
Program Rata-rata nilai ∑ Ni l a i UKG 61 65 Rp 8,587,175,630 70 Rp 9,055,893,192 75 Rp 9,276,621,512 80 Rp 9,519,422,665
kes el uruha n dibagi ∑
Ketersediaan, Ujian
Juml a h Pes erta UKG
Peningkatan Kompetensi ka l i 100%
Mutu Pendidik Guru (UKG)
dan Tenaga
Kependidikan
738 6,848,610,000 738 6,848,610,000 738 6,848,610,000 738 6,848,610,000
tenaga tenaga tenaga tenaga
pendidik pendidik pendidik pendidik
Jumlah Tenaga dan dan dan dan
pendidik dan tenaga tenaga tenaga tenaga
kependidikan kependidi kependid kependi kependi
yang diberi kan, ikan, dikan, dikan,
honor 30 tenaga 30 tenaga 30 30
Pemenuhan
pendidik pendidik tenaga tenaga
tenaga pendidk
pendidik pendidik
dan
kependidikan
Jumlah tenaga 30 tenaga 390,000,000 30 tenaga Rp 723,861,000 30 Rp 796,247,100 30 Rp 875,871,810
pendidik yang pendidik pendidik tenaga tenaga
menerima pendidik pendidik
insentif
mengajar di
daerah
pelosok dan
akses tersulit
Pelayanan Jumlah Jenis 11 531,145,000 6 layanan Rp 292,129,750 6 Rp 321,342,725 6 layanan Rp 353,476,998
Administrasi layanan layanan Administ layanan Administ
Tenaga Pendidik Administrasi Administr rasi Administ rasi
dan Tenaga asi Tenaga Tenaga rasi Tenaga
Kependidikan Pendidik dan Pendidik Pendidik Tenaga Pendidik
Sekolah Dasar Kependidikan dan dan Pendidik dan
Kependidi Kependid dan Kependi
kan ikan Kependi dikan
dikan
Pelayanan 6 layanan Rp 292,129,750 6 Rp 321,342,725 6 layanan Rp 353,476,998
Administrasi Administ layanan Administ
Tenaga Pendidik rasi Administ rasi
dan Tenaga rasi Tenaga
Kependidikan Pendidik Tenaga Pendidik
PAUD, dan Pendidik dan
Pendideikan Kependid dan Kependi
Nonformal, dan ikan Kependi dikan
SMP dikan
928 450,867,000 928 Rp 495,953,700 928 Rp 545,549,070 928 Rp 600,103,977
Jumlah peserta Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Peningkatan
Peningkatan Pendidik/ Pendidik Pendidik Pendidik
Kapasitas
Kapasitas Kependidi / / /
Tenaga Pendidik
Tenaga kan Kependid Kependi Kependi
dan
Pendidik dan ikan dikan dikan
Kependidikan
Kependidikan
580 Guru/ 366,553,630 580 Guru/ Rp 403,208,992 580 Rp 443,529,892 580 Rp 487,882,882
Jumlah Peserta
Seleksi dan Kepala Kepala Guru/ Guru/
Seleksi dan
Fasilitasi Sekolah Sekolah Kepala Kepala
Fasilitasi
kepesertaan Sekolah Sekolah
kepesertaan
even tenaga
even tenaga
Pendidik/
Pendidik/
kependidikan
kependidikan
101
BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
6.1 Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Adapun indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Tahun adalah sebagai berikut:
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD
No. Fokus/Bidang Urusan/ Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Indikator Kinerja Kinerja Kinerja
Pembangunan Daerah pada pada
awal akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
(2015) (2021)
2017 2018 2019 2020 2021
Pelayanan Urusan Wajib
Pendidikan
Presentase Angka Melek 98 98 99 99 100 100 100
Huruf
Angka Rata-Rata Lama 7,23 7,25 7,26 7,27 7,28 7.29 7.29
Sekolah
APK PAUD 90 90 91 92 93 94 94
Presentase Guru/ Pendidik 66% 67% 70% 75% 85% 90% 90%
yang Bersertifikasi
102
BAB VII
PENUTUP
BUPATI BLITAR,
TTD
RIJANTO
103