Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN PENDIDIKAN ANAK DI SD

1. Untuk memberi pengetahuan tentang gizi pada anak agar selalu mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi seimbang.Selanjutnya, perlu adanya kerjasama
dari orang tua dan pihak sekolah untuk terus mengontrol dan memberikan
motivasi belajar pada anak dan menjadikan prestasi belajar anak sebagai tanggung
jawab bersama. Kemudian, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
penambahan jumlah sampel dan variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Penyebab kesulitan belajar antara lain sebagai berikut.

1. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;

2. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti


kurangnya gizi pada ibu hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak,
dan penyakit persalinan;

3. Faktor sosial,seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan


sekitar;

4. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya
dukungan belajar dari orang tua.

Cara mengatasi mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.

1. tempat duduk siswa


Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya
mengambil posisi tempat duduk bagian depan.

2. Gangguan kesehatan

Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah


dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan
keluarga lainnya.

3. Program remedial

Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu
ditolong dengan melaksanakan program remedial.

4. Bantuan media dan alat peraga

Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu
siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena
materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.

5. Suasana belajar menyenangkan


Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang
mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran.

3. 1. Pendekatan Kontekstual

Pada pendekatan ini guru akan memberikan gambaran tentang materi pelajarannya
dengan mencontohkan kejadian di dunia nyata. Tujuannya adalah untuk
mendorong siswa agar bisa menemukan suatu hubungan antara pengetahuan
dalam materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini memerlukan
daya pikir yang kritis dari siswa sehingga secara tidak langsung dapat membantu
menemukan potensi diri mereka.

2. Pendekatan Konstruktivisme

Guru tidak mengajarkan kepada siswanya bagaimana cara untuk menyelesaikan


soal atau menemukan jawaban benar atau salah. Guru hanya bertugas untuk
mendorong siswa agar mau berpikir kritis sehingga dapat menentukan mana opsi
jawaban yang benar menurut hasil pemikiran mereka.

3. Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan dalam pembelajaran selanjutnya adalah pemecahan masalah (problem


solving). Pada pendekatan ini guru menekankan kepada siswa untuk
mempergunakan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk
memecahkan suatu permasalahan. Biasanya dalam pendekatan ini siswa harus
bisa menggunakan logikanya untuk menemukan sebab akibat dari suatu masalah,
menganalisisnya, membuat hipotesa hingga mendapatkan kesimpulan.
4. Pendekatan Induktif

Melalui pendekatan induktif, siswa akan diajak untuk melakukan pengamatan


lebih dulu lalu untuk menemukan hal-hal khusus lalu mengambil kesimpulan dari
semua fakta yang ditemukan. Semakin banyak fakta konkrit yang dapat
ditemukan maka akan semakin bagus juga kesimpulan yang diperoleh.

5. Pendekatan Deduktif

Pengertian dari pendekatan deduktif adalah mengumpulkan hal-hal yang sifatnya


umum lalu disimpulkan menjadi suatu kesimpulan yang lebih khusus. Disini guru
akan menjelaskan tentang konsep dasar, teori dan juga istilah lainnya di bagian
awal kegiatan pembelajaran lalu dilengkapi dengan bagaimana contoh
penerapannya.

6. Pendekatan Open-Ended

Pendekatan open-ended adalah konsep yang mengutamakan kepada bagaimana


proses untuk menemukan jawaban suatu persoalan bukan tentang benar tidaknya
jawaban tersebut. Biasanya pertanyaan yang diberikan sifatnya terbuka sehingga
tidak ada jawaban benar atau salah secara mutlak. Dengan pendekatan ini
diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam berpikir dan menemukan jawaban.

7. Pendekatan Saintifik
Konsep pendekatan ini mengacu pada kurikulum pembelajaran yang berlaku di
sekolah. Pendekatan saintifik yang disebutkan dalam kurikulum 2013 lalu
menggunakan lima langkah yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan data,
melakukan asosiasi dan mengkomunikasikannya.

8. Pendekatan Proses

Terakhir adalah pendekatan proses dimana guru memberikan kebebasan kepada


siswa untuk mengamati penemuan ataupun penyusunan konsep tertentu. Siswa
akan melakukan percobaan atau ilustrasi kemudian menyusun hipotesa.

Dengan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran yang tepat diharapkan


siswa dapat menemukan dan melatih potensi yang dimilikinya secara optimal.
Tujuannya agar siswa bisa meraih prestasi terbaiknya.

4. Prinsip yang patut menjadi pegangan dalam rangka merencanakan dan


mengembangkan inovasi pendidikan SD adalah menjalankan tiga jenis hubungan
secara proaktif dalam rangka inovasi pendidikan, yakni hubungan reaktif,
hubungan proaktif dan hubungan interaktif.

Hubungan reaktif artinya sistem secara kontinyu (berkesinambungan)


mengadakan respon terhadap kekuatan atau tekanan dari luar misalnya masalah
politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan sebagainya.

Hubungan proaktif artinya sistem memegang peranan sebagai pengambil inisiatif


unutk mengadakan perubahan atau inovasi, dan secara aktif untuk berusaha
mencari sumber dari lingkungannya (eksternal).
Hubungan interaktif artinya pertumbuhan dan perkembangan atau perubahan
suatu sistem sebagai hasil adabya hubungan interaksi antara sistem dengan
lingkungannya.

Model inovasi yang patut menjadi pegangan dalam rangka merencanakan dan
mengembangkan inovasi pendidikan SD adalah model inovasi pendidikan
proaktif/interaktif (MOPIPPI). MOPIPPI ini lebih ditekankan kepada pola urutan
pemikiran secara rasional sebagai pembimbing untuk membuat perencanaan
inovasi pendidikan pada suatu sekolah.

Adapun ciri utama MOPIPPI (Model Perencanaan Inovasi Pendidikan


Proaktif//Interaktif) adalah sebagai berikut :

Terbuka, artinya sekolah atau lembaga pendidikan merupakan sistem yang


terbuka yang dapat menerima masukan baik dari dalam sistem itu sendiri (guru
atau kepala sekolah) maupun dari luar sistem (eksternal).

Fleksibel, artinya dalam proses perencanaan bebas untuk bergerak dari tahap satu
ke tahap berikutnya dengan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada.

Keseluruhan, artinya dalam perencanaan ini perencana harus berfikir secara


menyeluruh memperhatikan berbagai aspek atau komponen diarahkan oda
suksenya inovasi pendidikan yang akan dicapai.

Anda mungkin juga menyukai