1. Untuk memberi pengetahuan tentang gizi pada anak agar selalu mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi seimbang.Selanjutnya, perlu adanya kerjasama
dari orang tua dan pihak sekolah untuk terus mengontrol dan memberikan
motivasi belajar pada anak dan menjadikan prestasi belajar anak sebagai tanggung
jawab bersama. Kemudian, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
penambahan jumlah sampel dan variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya
dukungan belajar dari orang tua.
2. Gangguan kesehatan
3. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu
ditolong dengan melaksanakan program remedial.
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu
siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena
materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.
3. 1. Pendekatan Kontekstual
Pada pendekatan ini guru akan memberikan gambaran tentang materi pelajarannya
dengan mencontohkan kejadian di dunia nyata. Tujuannya adalah untuk
mendorong siswa agar bisa menemukan suatu hubungan antara pengetahuan
dalam materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini memerlukan
daya pikir yang kritis dari siswa sehingga secara tidak langsung dapat membantu
menemukan potensi diri mereka.
2. Pendekatan Konstruktivisme
5. Pendekatan Deduktif
6. Pendekatan Open-Ended
7. Pendekatan Saintifik
Konsep pendekatan ini mengacu pada kurikulum pembelajaran yang berlaku di
sekolah. Pendekatan saintifik yang disebutkan dalam kurikulum 2013 lalu
menggunakan lima langkah yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan data,
melakukan asosiasi dan mengkomunikasikannya.
8. Pendekatan Proses
Model inovasi yang patut menjadi pegangan dalam rangka merencanakan dan
mengembangkan inovasi pendidikan SD adalah model inovasi pendidikan
proaktif/interaktif (MOPIPPI). MOPIPPI ini lebih ditekankan kepada pola urutan
pemikiran secara rasional sebagai pembimbing untuk membuat perencanaan
inovasi pendidikan pada suatu sekolah.
Fleksibel, artinya dalam proses perencanaan bebas untuk bergerak dari tahap satu
ke tahap berikutnya dengan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada.