Anda di halaman 1dari 3

0067 – THK – Liya Maulidianti

Mata Kuliah : Teori Hukum


Dosen : Dr. Andika Persada Putera, S.H., M.Hum.

Jawaban :
1. Analisis kasus secara komprehensif, bagaimana seharusnya hukum itu berlaku
atau diberlakukan dan kearah mana seharusnya keberpihakan hukum itu ?
Hukum dapat ditinjau dari dua sudut pandang; pandangan dari dalam hukum
itu sendiri, tentang bagaimana menggunakan dan bekerja dengan hukum (inside
view), serta pandangan dari luar hukum, yakni menjawab apa yang dikatakan ilmu
sosial tentang hukum dengan konsep utamanya berupa perilaku orang yang membuat
dan menerapkan hukum sebagai perilaku sosial (outside view).
Sejatinya hukum bersifat luas dan absrak, sehingga untuk dapat memberikan
konkritiasasi hukum, perlu merujuk pada hukum sebagai kaidah (norma), hukum
sebagai gejala perilaku di masyarakat, serta dan hukum sebagai ilmu pengetahuan.
Menilik pada kasus yang dipaparkan, bagaimana seharusnya hukum itu berlaku dan
diberlakukan, serta ke arah mana seharusnya keberpihakan hukum, jawabannya
adalah tergantung dari tujuan serta sudut pandang menggunakan hukum itu sendiri.
Tujuan hukum ada 3 yakni: keadialan, kemanfaatan, dan kepastian hukum.
Keadilan mencerminkan kondisi di mana kasus yang sama akan diberlakukan sama.
Kemanfaatan bermakna bahwa hukum dibuat untuk memberikan manfaat atau faedah
kepada masyarakat. Dan kepastian hukum bermakna bahwa hukum memiliki batasan
tegas sehingga setiap individu mengetahui perbuatan apa saja yang dibolehkan
dan sebaliknya.
Pada awalnya teori tujuan hukum secara konvensional menyebutkan bahwa
tujuan hukum seamata-mata 1 tujuan yakni “keadilan, kemanfaatan, dan kepastian
hukum”. Namun dalam perkembangannya, teori tujuan hukum berkembang mengikuti
ajaran modern, yakni selain ajaran prioritas baku, ada pula ajaran prioritas kasuistis,
yakni menempatkan hukum tergantung prioritas pada kasus; apakah keadilan,
kemanfaatan, atau kepastian hukum sehingga dalam prakteknya tidak semata-mata
mengandaikan legalitas formal yang sarat dengan proses prosedural untuk
mendapatkan kepastian hukum melainkan mampu melihat secara holistik terhadap
berbagai persoalan-persoalan yang muncul di tengah-tengah kehidupan. Artinya,
bahwa hukum tidak hanya sebatas sebagai suatu sistem aturan tetapi juga hukum
sebagai suatu sistem nilai. Sehingga di samping adanya kepastian hukum, juga tidak
terlepas dari nilai keadilan dan kemanfaatan bagi pelaku hukum itu sendiri, yakni
masyarakat.

2. Tugas dari Teori Hukum


Hingga kini, teori hukum masih mempermasalahkan mengenai
“bagaimana hukum yang adil”, dilihat dari sudut pandang orang dalam (jurist),
bukan dari sudut pandang penonton. Lantas sebenarnya apa tugas dari teori
hukum?
Teori hukum adalah jembatan dari filsafat hukum yang bersifat abstrak
dan luas menuju dogmatik hukum yang bersifat konkrit. Teori hukum ini
bertugas membuat nilai-nilai serta postulat-postulat hukum menjadi jelas sampai
kepada landasan filosifisnya yang tertinggi. Teori hukum ini pun berfungsi untuk
mengurangi kekacauan dan kemajemukan untuk dapat menjadi sebuah kesatuan.
Apabila menilik dari sudut pandang jurist/orang dalam, teori hukum dapat
menjadi jembatan menjelaskan bagaimana hukum yang adil tersebut dari
kacamata fakta pelaku hukum tersebut melalui observasi langsung dihubungkan
dengan norma yang berlaku. Apabila dalam suatu persoalan yang terjadi di
lapangan, dogmatik hukum tidak mampu menjawab, baik karena aturan yang
tidak jelas (penafsiran hukum ganda dll), hukum tidak mengatur (penemuan
hukum), atau adanya konflik norma (asas preferensi), maka teori hukum akan
berperan. Dalam penggunaanya, suatu teori hukum tidak hanya dibenarkan
sejauh ia dapat dibuktikan dengan fakta-fakta yang diperoleh memalui
observasi, tetapi juga dipertimbangkan mempunyai makna untuk masyarakat
lebih luas.

3. A. Apa funsi dari Teori Hukum itu pada Penelitian Hukum Normatif
berupa Tesis? Jelaskan secara komprehensif!
a. Dijadikan sebagai pisau analisis untuk menganalisa persoalan hukum yang
terjadi
b. Mewujudkan tercapainya tujuan hukum itu sendiri yaitu keadilan,
kemanfaatan, dan kepastian hukum
c. Sebagai jembatan dalam menghubungkan filsafat hukum yang bersifat
abstrak dengan dogmatik hukum yang bersifat konkrit
B. Terletak pada bagian-bagian manakah pada Tesis peran atau fungsi
Teori Hukum tersebut?
Teori hukum digunakan pada analisis kasus dihubungkan dengan
perspektif hukum dengan praktek hukum itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai