4. PENGARUH AGRESI
A. Kondisi Lingkungan
Sakit dan Sakit hati
Crowd
Pornografi (adanya kesan yang salah)
Pengalaman sexual abuse
Media (terutama televisi)
B. Pengaruh Kepribadian dan Kondisi Fisik
Teori sifat (trait) mengatakan bahwa orang yang memiliki pola perilaku tipe A
(kompetitif, selalu terburu-buru, ambisius, cepat tersinggung, dsb) lebih cepat menjadi
agresif dibandingkan dengan orang yang memiliki pola perilaku tipe B (ambisi tidak
tinggi, mudah puas, santai, dsb).
Dalam Myers (2012) agresi dapat dipengaruhi oleh hal–hal sebagai berikut :
a. Peristiwa yang tidak menyenangkan
Berkowitz (Myers, 2012) menyatakan bahwa pengalaman yang tidak mengenakkan
merupakan pemicu dasar dari agresi permusuhan. Penelitian di laboratorium juga
menunjukkan bahwa suhu panas membangkitkan rasa marah dan meningkatkan pikiran
serta perasaan bermusuhan (Anderson dalam Myers, 2012).
b. Keterbangkitan
Hampir semua sumber keterbangkitan fisik (arousal), bahkan olahraga atau stimulasi
seksual, dapat ditransformasi ke dalam bentuk emosi lain seperti marah (Myers, 2012).
c. Sinyal agresi
Senjata memancing pikiran bermusuhan dan keputusan untuk memberi hukuman
(Anderson dalam Myers, 2012).
d. Pengaruh media
Semakin berisi kekerasan acara televisi yang ditonton anak, semakin agresif anak tersebut
(Eron dalam Myers, 2012). Kemudian Myers (2012) mengungkapkan bahwa
keterpaparan pada kekerasan di media dapat meningkatkan kemungkinan perilaku agresif
dan kasar dalam konteks jangka pendek dan jangka panjang.
e. Pengaruh kelompok
Myers (2012) menyatakan melalui “penularan” sosial, kelompok dapat memperkuat
kecenderungan agresi sebagaimana kelompok juga dapat menurunkan kecenderungan
lainnya.