Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PERENCENAAN USAHA
THAI TEA

TAHUN 2019
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bisnis minuman (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang
pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha
yang meraup untung dari bisnis kuliner ini. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha
kuliner yang gulung tikar / bangkrut karena strategi pemasaran yang kurang tepat dan
kualitas pelayanan yang kurang optimal. Artinya, keberhasilan sebuah bisnis dalam
memenangkan persaingan ditentukan oleh penerapan strategi pemasaran yang tepat
serta hubungan baik yang di jalani dengan konsumen.

Hubungan baik akan tercipta bila sebuah bisnis kuliner mampu memberikan kepuasan
terhadap kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen. Selain itu kepuasan pelanggan
juga merupakan sumber informasi yang efektif bagi manajemen dala melakukan
perbaikan terhadap layanannya, salah satu cara yang dilakukan oleh sebuah bisnis
kuliner untuk memberikan kepuasan bagi pelanggannya adalah dengan produk yang
higienis dan berkualitas serta kualitas pelayanan yang baik.
Walaupun merek (brand) ini telah terkenal dan mampu membuka cabang-cabang baru
di brbagai kota namun semakin ketatnya persaingan bisnis berdampak pada semakin
meningkatnya tuntunan konsumen dalam hal pelayanan. Oleh karena itu saya ingin
mncoba membuat usaha / cabang dari usaha thai tea untuk sebagai usaha pribadi
untuk mencari suatu ke untungan. Karena Indonesia suaka dengan hal yang baru,
munculnya minuman khas tradisional ini terkenal dimana mana maka mengambil
kesempatan membuat usaha ini mendapat keuntungan.

B. TUJUAN USAHA

~ Memperoleh keuntungan yang maksimal dengan modal yang dipergunakan


seminimal mungkin, tidak menggunakan modal yang cukup besar.

~ Memcoba menciptakan suatu yang berbeda dengan yang biasa dipasaran.


C. VISI –MISI THAI TEA

VISI

 Menjadikan usaha thai tea sebagai selera masyarakat yang terpopuler

MISI

 Menyajikan cita rasa thai tea yang berubah ubah sesuai selera masyarakat yang
berjalan seiring jaman dan waktu
 Menyajikan thai tea dengan alami tanpa bahan pengawet.
 Menyajikan thai tea dengan inovatif dan berbeda dengan pesain lainnya.
 Menyajikan thai tea dengan sentuhan khas Indonesia.
 Menyajikan thai tea yang bersih, segar, dan penuh fresh
 Menyajikan dengan ramah, senyum, sopan, dan penuh respon.

D. ANALISA PELUANG USAHA

Belakangan ini bisnis / usaha thai tea di Indonesia berkembang dengan sangat pesat,
berbagai merek waralaba yang membanjiri pusat perbelanjaan di Indonesia. Bahkan di
akhir pekan, outlet thai tea ini sangat laris hingga pembeli harus sabar mengantri
panjang untuk mendapatkannya. Melihat fakta tersebut sangat jelas bahwa peluang
untuk mendirikan thai tea sangat terbuka di berbagai daerah.

Sebelumnya pemasaran thai tea itu dengan menggunakan botol yang bisa di beli baik
secara online mau pun di toko-toko lainnya. Namun fenomena ini bergeser menjadi
minuman manis dingin dan kebanyakan di pesan untuk membawa pulang atau pun
dinikmati sambil berjalan di pusat perbelanjaan.
Sebelum thai tea berkembang di Indonesia juga sudah muncul fenomena bubble drink
semacam chatime atau sharetea itu artinya di Indonesia memang menyukai minuman
manis yang di sajikan dingin dan mudah dibawa kemana- mana. Berkaitan dengan
cuaca tropis di Indonesia membuat rang cepat haus dan membutuhan minuman yang
menyegarkan.

Jika peluang mencari peluang bisnis baru namun belum mememiliki modal yang kuat,
bisnis thai tea ini bisa menjadi pilihan untuk membuat usaha. Sebagai contohseorang
membangun usaha king thai tea di Bandung yang sangat terpopuler merka hanya
mengeluarkan modal 15 juta di awal operasional dan dalam 3 bulan mereka berhasil
melunasi pinjaman modal tersebut.

Modal awal biasanya digunakan untuk membeli bahan pokok produk minuman, seperti
susu, the, dan kemasan plastik.

Jika kita ingin membangun di pusat perbelanjaan tinggal tambahkan uang sewa
bulanan dan mesin-mesin pendukung produksi jika dibutuhkan. Dengan anggapan
minuman tersebut terjual laku 50 gelas perhari dengan harga 15.000 pergelas. Dengan
menggunakan modal yang sama dengan contoh di atas kita dapat mencapai profit
hingga 100% perbulannya.

Adapun analisa swot sebagai berikut :

 Streght ( kekuatan )

a. Menjual thai tea dengan rasa yang nikmat


b. Harga jual yang terjangkau
c. Lokasi tempat usaha yang mudah terjangkau

 Weakness ( kelemahan )

a. Persaingan dengan usaha thai tean lainya yang sudah lebih terpopuler
dikalangan masyarakat
b. Berubahnya minat masyarakat dengan tren minuman baru lainnya
 Opertunity ( peluang)

a. Dengan modal yang cukup dan minat pasar terhadap thai tea yang terus
meningkatkan dapat melebarkan usaha dengan membuat cabang maupun
pengiriman keluar kota atau keluar negeri.

 Threaty (Ancaman )

a. Makin maraknya usaha penjualan thai tea dengan gerobak atau kios – kios di
pinggir jalan

E. MARKETING MIX

1. Product ( produk) adalah segala sesuatu yang di tawarkan kepada masyarakat untuk
melihat, dipegang, di beli, atau di konsumsi. Produk dapat terdiri atas produk variety,
quality, design feature, brand name, packaging, sizes, service, warranties, and returns.
2. Price ( harga ) yaitu sejumlah uang yang consumen bayar untuk membeli produk atau
menggantu hak milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment
period, kredit, terms , and retail price.
3. Place ( tempat ) yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan / di jual terjangkau kegiatan perusahaan untuk mngomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran . pasaran pariabel meliputi antara lain
sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing . variabel
promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran ( Koter, 1997: 604) dan
tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, locations,
inventory, and transfort.
4. Promotion ( promosi ) yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dan memprkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain
sales ptomotian, advertising, sales force, public relation, and direct marketing, variabel
promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran ( koter, 1997:604).

Anda mungkin juga menyukai