Anda di halaman 1dari 7

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Dosen : Dr. H. Agus Sikwan, M.Hum

MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI


Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup (tenologi), serta kesenian (seni) atau
yang sering kali disingkat ipteks merupakan unsur-unsur pokok dari kebudayaan
universal. Ipteks akan kita jumpai pada setiap kehidupan masyarakat manusia
dimanapun ia berada., baik yang telah maju, sedang berkembang, sampai pada
masyarakat yang masih sangat rendah peradabannya.

Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk sarana bagi
kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya
menjadi lebih mudah, lancar, efisien, dan efektif, sehingga kehidupannya menjadi
lebih bermakna dan produktif. Dengan demikian, Iptek bagi manusia selalu
berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf kehidupannya yang lebih
baik.
Jika dlihat dari segi filsafat ilmu antara pngetahuan dan sains atau ilmu
pengetahuanadala berbeda (memiliki makna berbeda). Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang dketahui oleh manusia melalui tangkapan pancaindra dan firasat,
sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi,
disistimisasi, serta diinterpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran yang
obyektif, sudah teruji kebenarannya. Dalam sudut pandang filsafat ilmu, istilah
sains juga telah difahami oleh masyarakat Indonesia menjadi suatu istilah baku,
yaitu ilmu pengetahuan.

1
Timbul pertanyaan : kapan atau bilamana kira-kira suatu pengetahuan itu dapat
dikategorikan sebagai suatu ilmu (sains/ilmu pengetahuan) ?
Dalam kajian filsafat ilmu, suatu pengetahuan dapat dikatakan (dikategorikan)
sebagai suatu ilmu apabila memenuhi tiga kriteria pokok, yakni sebagai berikut:
1. Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah memiliki
objek studi/kajian yang jelas. Dalam hal ini, bahwa yang namanya objek suatu
studi itu haruslah yang jelas, artinya dapat diidentifikasikan, dapat diberi
batasan, serta dapat diuraikan sifat-sifatnya yang esensial.
2. Adanya aspek epistemologi, artinya bidang studi yang bersangkutan telah
memiliki metode kerja yang jelas. Dalam hal ini terdapat tiga metode keja suatu
bidang studi, yaitu deduksi, induksi, dan eduksi.
3. Adanya aspek aksiologi, artinya bahwa bidang studi yang bersangkutan
memiliki nilai guna atau kemanfaatannya.

Dalam filsafat ilmu, setiap ilmu ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian.
Oleh karena itu, ada seseorang yang hanya mendalami bidang ilmu tertentu dalam
masyarakat, yang kemudian disebut dengan spesialis, dan ada pula seseorang yang
banyak tahu (dalam bidang lmu), namun tidak sampai mendalam, atau yang
kemudian disebut sebagai generalis. Namun, karena keterbatasan manusia, maka
sangat jarang ditemkan adanya seseorang dalam masyarakat yang menguasai
beberapa ilmu secara mendalam.

Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk memahami gejala dan fakta
alam, lalu melestarikan pengetahuan tersebut secara konsepsional dan sistimatis.
Sedangkan teknologi adalah usaha manusia untuk memanfaatkan ilmu
pengetahuan itu untuk kepentingan dan kesejahteraan. Karena hubungan tersebut,
maka perkembangan ilmu pengetahuan selalu terkait dgn perkembangan teknologi.
2
Sain dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi ibaratnya
bagaikan pohon tak berakar. Sains hanya mampu mengajarkan fakta dan nonfakta
pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa yang harus atau tidak boleh
dilakukan oleh manusia. Jadi, fungsi sains disini hanyalah mengoordinasikan
semua pengalaman manusia dan menempatkannya ke dalam suat sistim yang logis,
sedangkan fungsi seni sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keberaturan
dalam idup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya.
Tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani
kehidupannya. Sedangkan seni member sentuhan estetik (keindahan) sebagai hasil
budaya yang indah dari manusia.

Dampak Penyalahgunaan Ipteks Pada Kehidupan


Dalam kehidupan modern, hamper tidak ada orang yang hidup tanpa menggunakan
jasa iptek. Semakin tinggi orang yang menggunakan jasa iptek, semakin tinggi pula
tingkat ketergantungannya kepada alat-alat tersebut. Dampak langsung dari
kemajuan iptek adalah kemudahan-kemudahan dalam beraktivitas. Namun,
dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dapat
mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka hamper tak sadar
bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif,
hedonistik, dan materialistik.

Perkembangan iptek yang demikian pesat mampu menciptakan perubahan-


perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya
dalam unsur-unsur sebagai berikut:
1. Perubahan di bidang intelektual; masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau
kepercayaan tradisional, mereka mulai mengambil kebiasaan serta kepercayaan
baru, setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi.
3
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
4. Perubahan di bidang industry dan kemampuan di medan perang.
Keempat persoalan di atas kini secara langsung telah menyentuh sendi-sendi
kehidupan manusia yang menuntut keterlibatan semua pihak, yang pada akhirnya
ikut menentukan pula kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini.

Dalam pemikiran teologis, ada suatu pertanyaan yang seolah-olah tabu untuk
dipersoalkan, aitu:”Kapan kira-kira kiamat itu akan terjadi ?”
Disini jawabannya sangat normatif, yaitu hanya Tuhanlah yang tahu karena Dia-
lah yang menentukan kapan kiamat itu tiba.
Sedangkan dalam pemikiran saintifik, jawaban semacam itu ternyata bisa
dikembangkan, yaitu bahwa kiamat akan terjadi apabila alam semesta ini sudah
kehilangan keseimbangannya, dan yang menjaga keseimbangan alam itu adalah
salah satu tugas manusia. Jadi, apabila pengembangan Iptek (oleh manusia)
sampai tidak memedulikankeseimbangan dan kelestarian (yang juga menjadi salah
satu tugas manusia), maka kiamat akan segera tiba.

Adanya sisi positif dan negatif dari Iptek maka sering dikatakan bahwa kemajuan
Iptek bermata dua atau bersifat dilematis. Disatu sisi, Iptek secara positif telah
mendatangkan rahmat, dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia. Sedangkan dampak negatif yang membawa laknat juga telah mengglobal.
Berbagai pencemaran yang berpengaruh terhadap kesehatan fisik biologis dan
mental psikologis pun telah mengglobal. Seperti ketegangan urat saraf, darah
tinggi, sadisme, kriminalitas, mabuk, teler, dsb adalah berbaga macam penyakit
ataupun gangguan-gangguan fisik-biologis maupun mental psikologis, yang tidak

4
hanya terjadi di Negara-negara tertentu saja, melainkan juga meluas ke berbagai
Negara di penjuru dunia.

Problematika Pemanfaatan Ipteks di Indonesia


Kemajuan yang dicapai manusia melalui Ipteks tela memberikan dampak positif
dalam hidupnya. Ipteks member rahmat dalam arti memicu kemajuan dan
kesejahteraan. Namun demikian, pemanfaatan Iptek oleh manusia dapat pula
berdampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Gejala
negatif itu sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam hal pemanfaatannya
berlebihan dalam penggunaannya, ataupun tidak mempunyai manusia dalam
mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri (contoh kebocoran nuklir yang
terjadi baik di Rusia maupun di Jepang).
Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif di segala bidang, yaitu kesehatan,
pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, dsb. Akan tetapi,
jika diamati lebih teliti ada empat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi strategis
yang akan menentukan masa depan dunia, yaitu material, energy, mikroelektronik,
dan bioteknologi (Rahadi Ramelan, 2004). Dari bidang-bidang tersebut
menhasilkan pula empat macam teknologi, yaitu teknologi bahan, teknologi energi,
teknologi mikroelektronika, dan teknologi hayati.
Teknologi Bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material, terutama logam
seperti besi dan baja untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan
bahan material tersebut.
Teknologi Energi adalah teknologi dengan memanfaatkan sumber-sumber
energy. Sumber energy konvensional di dunia adalah minyak, gas alam, batu bara,
tenaga air, dan kayu. Sumber dan teknologi modern sudah mulai dikembangkan,
termasuk tenaga nuklir, gambut, tenaga surya, gelombang laut, tenaga panas laut,
angin, dsb.
5
Teknologi Mikroelektronika atau yang berkembang sekarang ini sebagai
teknologi informasi atau informatika. Teknologi informasi ialah teknologi
teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, dan
menyebarluaskan informasi.
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi ini menghasilkan ciptaan
baru berupa komputer, internet, rekayasa perangkat lunak (program), dll.
Perkembangan teknologi informasi atau dengan istilah lain telematika mendapat
perhatianluar biasa dari banyak Negara termasuk Indonesia. Perkembangan
teknologi informasi ini diyakini menjadi faktor penting munculnya globalisasi.

Teknologi Hayati atau Bioteknologi adalah teknologi yang berusaha secara


sistimatis menggunakan serta mengarahkan sistim, terutama organisme kecil,
untuk menghasilkan barang atau jasa secara efisien. Untuk memengaruhi dan
mengarahkan itu, kini digunakan berbagai teknik dan alat yang dikembangkan di
cabang-cabang ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya, seperti mikrobiologi,
bioengineering, genetic, genetic engineering, dan sebagainya.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan. Faktor yang paling menentukan
dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para
pelaku yang menggeluti bidang penelitian dan pengembangan serta rancang
bangun dan perekayasaan. Pembinaan terhadap para pelaku seperti perguruan
tinggi dan lembaga penelitian, bahkan pembinaan kemampuan di sektor industri
mulai dilakukan. Misalnya dengan dibentuknya berbagai wadah seperti antor
Menteri Negara riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Dewan Standarisasi
Nasional, BPPT, LIPI, dan Akademi Ilmu Pengetahuan indonesia.

6
Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan dan
kemampuan Iptek dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global
Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam laporan
UNDP menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada
urutan ke 60 dari 72 negara.
2. Rendahnya kontribusi Iptek nasional di sector produksi. Hal ini ditunjukan oleh
kurangnya efisiensi dan rendanya produktivitas, serta minimnya kandungan
teknologi dalam kegiatan ekspor.
3. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas
SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga peneliti
Indonesia pada tahun 2010 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih
kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7.
4. Belum berkembangnya budaya Iptek di alngan masyarakat. Budaya bangsa
secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang mempunyai
penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola piker masyarakat
belum berkembang kea rah yang lebih suka menciptadaripada sekedar memakai,
lebih suka membeli daripada membuat, dll.
5. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan
hidup. Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan
lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya
sistim manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.
6. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana
alam. Kemampuan Iptek nasional belum optimal dalam memberikan antisipasi
dan solusi strategis terhadap berbagai permasalahan bencana alam, seperti
pemanasan global, kebakaranhutan, banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, dll.

Anda mungkin juga menyukai

  • Isbd 9
    Isbd 9
    Dokumen7 halaman
    Isbd 9
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat
  • Isbd 4
    Isbd 4
    Dokumen8 halaman
    Isbd 4
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat
  • Isbd 2
    Isbd 2
    Dokumen8 halaman
    Isbd 2
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat
  • Tundra
    Tundra
    Dokumen4 halaman
    Tundra
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat
  • Isbd 3
    Isbd 3
    Dokumen9 halaman
    Isbd 3
    Adika Septianto
    Belum ada peringkat
  • Tanah Air Lirik
    Tanah Air Lirik
    Dokumen1 halaman
    Tanah Air Lirik
    AnandaElviraR
    Belum ada peringkat
  • Simbe Rapian
    Simbe Rapian
    Dokumen1 halaman
    Simbe Rapian
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat
  • Biologi Taiga and Tundra
    Biologi Taiga and Tundra
    Dokumen5 halaman
    Biologi Taiga and Tundra
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat
  • Alfan PPT Biofar
    Alfan PPT Biofar
    Dokumen6 halaman
    Alfan PPT Biofar
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat
  • Tanah Air Lirik
    Tanah Air Lirik
    Dokumen1 halaman
    Tanah Air Lirik
    AnandaElviraR
    Belum ada peringkat
  • Biofar
    Biofar
    Dokumen7 halaman
    Biofar
    Nur Alfan
    Belum ada peringkat