Anda di halaman 1dari 1

Cerianya Hatiku Didatangi Ramadlan

Puasa Ramadhan disyariatkan tanggal 10 Sya'ban Tahun Kedua Hijriyyah atau setengah tahun
setelah hijrahnya Rasulullah SAW. ke kota Madinah. Kita diperintahkan bergembira dengan
datangnya ramadlan ini, karena kita bisa melaksanakan kewajiban adalah suatu karunia yang
amat besar. Berpuasa adalah salah satu karunia terbesar dari Allah. Ada ayat al Qur’an yang
menjadi dasar peringatan Maulid, Nuzul Qur’an, Isra’ Mi’raj dan lain-lain, diantaranya lagi
puasa ramadlan: “Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu
mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan” (QS. Yunus: 58). Di tengah-tengah ibadah puasa itu sudah dianggap beribadah
walau sekedar tidur saja, maksudnya tidur yang ditujukan agar badan lebih sehat, lebih
semangat danlebih positif pada kegiatan berikutnya, atau ditujukan agar lebih dapat mencegah
diri dari kemaksiatan.
Bergembira itu bukan dengan sekedar bisa makan buka yang enak, pakaian serba baru, atau
hura-hura lainnya, tetapi bergembira dengan nikmatnya dilipatgandakan balasan amal. Dan
sesuai pendapat Imam Nawawi (mudah-mudahan Allah meridloinya) adalah dengan
menghidupkan malam harinya denga shalat tarawih, tadarus al Qur’an, bersedekah sahur dan
lain-lain. Apa itu keutamaan shalat tarawih? Pertama, orang yang shalat tarawih akan
mendapatkan ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah lalu. Dari Abu Hurairah, Rasulullah
SAW. bersabda: “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala,
maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim. Yang dimaksud
“pengampunan dosa” di sini adalah mencakup dosa besar dan dosa kecil sebagaimana ditegaskan
oleh Ibnul Mundzir. Namun menurut Imam Nawawi ia hanya khusus untuk dosa-dosa kecil.
Keutamaan shalat tarawih berikutnya adalah bahwa siapa yang shalat tarawih bersama imam
maka seperti shalat semalam penuh. Dari Sahabat Abu Dzarr, Rasulullah SAW.  pernah
mengumpulkan keluarga dan sahabatnya, lalu bersabda: “Barangsiapa yang shalat bersama imam
sampai ia selesai, maka akan ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” 
Sabda beliau lainnya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, 1. bulan yang diberkahi, di
mana Allah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kamu. Diberkahi dalam arti amal baik apa pun
sangat dihargai di sisi Allah. Berkah dalam arti luas bisa diartikan berkahnya semua barang, di
bulan ini menjual apa saja bisa menghasilkan rizqi yang banyak. Pada bulan itu pintu-pintu
langit dibuka, artinya pintu rahmat (kasih saying Allah) dan pintu maaf atas kesalahan kita yang
lalu akan diampuni, 3. pintu-pintu neraka ditutup artinya amal-amal dan perbuatan yang sia-sia,
amal yang buruk terasa sulit dilakukan, dan ini bukan berarti perbuatan dosa tidak bisa dilakukan
dan 4. setan-setan durhaka dibelenggu artinya setan diikat dengan ikatan dari Allah, maka hari-
hari terasa ringan bersedekah dan membantu sesama, ringan membaca al Qur’an, mudah shalat
berjamaah melebihi biasanya. Di bulan itu 5. terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu
bulan malam itulah dinamakan Lailatul Qadr (malam kemuliaan), ciri-cirinya sebagaimana
riwayat Sahabat Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam
tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya
terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”. Jika kita sulit menentukan apakah ia Lailatul Qadr
atau bukan maka jalan terbaik ya beribadah sebanyak mungkin tiap malam ramadlan insya Allah
akan menemuinya. 6. Barangsiapa dihalangi mendapatkan kebaikannya, maka ia telah
terhalangi artinya siapa yang pada bulan suci ini sama saja dengan selain ramadlan maka ia telah
terhalang atau tidak mendapat inayah (pertolongan) dari Allah untuk berbuat baik, semoga kita
tidak termasuk generasi yang ramadlani (yang bagusnya amal hanya di bulan Ramadlan).

Anda mungkin juga menyukai