Anda di halaman 1dari 3

Nama (Nim) : Rofiatul Azizah (1192060085)

Semester/Kelas : 5/C

Mata Kuliah : Mikrobiologi

Program Studi : Pendidikan Biologi

Dosen Pengampu : 1. Milla Listiawati, S.Pd.,M.Pd.

2. Ukit, M.Si.

RESUME

NUTRISI MIKROBA DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

A. Nutrisi Mikroba
Nutrisi merupakan aspek yang menyangkut fisiologi yang disepakati sebagai suplai
monomer (bahan dasar monomer) yang dibutuhkan sel untuk tumbuh. Substansi yang
diperlukan disebut nutrien. Nutrisi merupakan bahan baku yang dapat digunakan untuk
membangun komponen seluler baru dan mneghasilkan energi yang dibutuhkan dalam
proses kehidupan sel. Pada mikroba, nutrisi atau nutrien merupakan indikasi dari
kompleksitas fisional dari mikroba. Nutrisi dibutuhkan oleh mikroba secara langsung
mencerminkan kemampuan fisiologisnya beda organisme berbeda kebutuhan nutriennya
dan jumlah kebutuhannya (Hafsan, 2011:69).
Nutrien terbagi menjadi dua yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien yaitu
nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, sedangkan mikronutrien yaitu nutrien
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Adapun pengambilan nutrisi yaitu;
- Osmotrof (Fungi, Bakteri) untuk heterotrof
- Digestif (Hewan, Protozoa)
- Fotosintetik (Tumbuhan, Alga, Sebagian Bakteri, Protozoa)
Istilah mikroba (disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jasad renik) bukan
nama dari suatu kelompok organisme seperti hewan dan tumbuhan, melainkan suatu
istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang mempunyai ukuran yang
sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan
mikroskop. Secara umum, mikroba merupakan organisme yang sangat sederhana.
Umumnya bakteri, protozoa, dan beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan
mikroba bersel tunggal. Bahkan mikroba yang multiseluler pun tidak memiliki ukuran sel
yang besar (Hafsan, 2011:10).
Mikroba dapat digolongkan dalam beberapa kelompok berdasarkan nutrisi yang
diperlukan, sumber energinya dan sumber elektronnya
1. Berdasarkan nutrisi yang diperlukan, mikroba digolongkan atas:
1) Autotrof, jika karbondioksida (CO2) digunakan sebagai satu-satunya sumber
karbon
2) Heterotrof, jika sumber karbon adalah senyawa organik.
2. Berdasarkan sumber energinya dibedakan atas:
1) Fototrof, jika energi berasal dari sinar matahari
2) Kemotrof, jika energi berasal dari senyawa kimia
3. Berdasarkan atas sumber elektron dibedakan atas:
1) Litotrof, jika sumber elektron berasal dari senyawa anorganik
2) Organotrof, jika sumber elektron berasal dari senyawa organic (Hafsan,
2011:69).
B. Pertumbuhan Mikroorganisme
a. Media Pertumbuhan Mikroba
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Selain untuk pembuatan mikroba, medium dapat pula
digunakan untuk melakukan isolasi, memperbanyak, pengujian sifat- sifat fisiologi
dan perhitungan mikroba. Dalam proses pembuatan media harus disterilisasi dan
menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media
(Nurohaianah, 2017 : 266).
Media adalah suatu suubstrat untuk menumbuhkan bakteri yang menjadi padat dan
tetap tembus pandang pada suhu inkubasi. Sedangkan medium adalah suatu bahan
nutrisi tempat menumbuhkan bakteri di laboratorium
b. Macam-macam media pertumbuhan
Menurut Mayasari, (2020 : 9) Media pertumbuhan mikroba dapat dibedakan
berdasarkan sifat fisiknya, komposisi media dan tujuan kegunaannya.
1. Berdasarkan sifat fisiknya media pertumbuhan dapat dibedakan atas 3 yaitu:
a) Media padat: media yang komposisinya agar 15 % sehingga setelah dingin media
menjadi padat.
b) Media setengah padat : media yang komposisi agarnya 0,3-0,4% sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat
dengan tujuan: 1) supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh
media, tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya,
bakteri yang tumbuh pada media Nitrogen free Bromthymol Blue (NfB)
semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media jika
media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. 2) untuk
mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi
anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat, tetapi bakteri ini
juga diharuskan tumbuh merata di seluruh media
c) Media cair: media yang tidak mengandung agar contohnya nutrient broth (NB),
lactose broth (LB)
2. Berdasarkan komposisinya medium pertumbuhan dikelompokkan dalam:
a) Medium sintesis yaitu; media yang komposisi zat kimianya (glukosa, agar, dll)
diketahui secara jelas dan pasti; misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
b) Medium semi sintesis yaitu; media yang sebagian komposisinya diketahui secara
pasti contoh PDA yang terdiri dari agar, dekstrosa, dan ekstra kentang (ekstra
kentang tidak diketahui apa komposisi senyawanya).
c) Medium non sintesis yaitu; medium yang dibuat langsung dari bahan dasarnya
dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti. Contoh: tomato juice
agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
3. Berdasarkan tujuan penggunaannya:
a) Media untuk isolasi; umumnya media yang mengandung semua unsur essensial
untuk pertumbuhan; contoh: NA Medium Selektif; medium yang selain
mengandung nutrisi juga mengandung senyawa tertentu yang berfungsi untuk
menghambat atau menekan pertumbuhan mikroba bukan sasaran. Contoh: media
Luria Bertani yang ditambah Amphisilin untuk merangsang E. coli resisten
antibiotik dan menghambat kontaminan yang peka Amphisilin. Salt broth
b) yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran
terhadap garam.
c) Medium diperkaya: medium yang mengandung bahan dasar untuk pertumbuhan
mikrobia tetapi ditambah komponen komplek lainnya seperti serum, kuning telur
atau lainnya.
d) Medium untuk peremajaan kultur.
e) Medium untuk karakterisasi bakteri digunakan untuk mengetahui kemampuan
spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk
menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya, Nitrate Broth, Lactose Broth,
Arginine Agar.
f) Media diferensial bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya
berdasarkan karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial, misalnya
Triple Sugar Iron Agar (TSIA) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan
bentuk, warna, ukuran koloni, dan perubahan warna media di sekeliling koloni.
Syarat – syarat medium supaya mikroba dapat tumbuh biak:
- Medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba
- Medium harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan muka, pH
- Medium tidak mengandung zat-zat penghambat
- Medium harus steril.

Daftar Pustaka

Hafsan.(2011).Mikrobiologi Umum.Makassar : Alauddin Press

Mayasari Ulfayani.(2020).Diktat Mikrobiologi.Medan : Universitas Islam Negeri Sumatera


Utara

Nurohaianah.(2007).Media.Jakarta : UI Press

Anda mungkin juga menyukai