Email : danyrahma18@gmail.com
ABSTRAK
Kata kunci : Pasif ROM ,Peningkatan kekuatan otot, Manual Muscle Test
(MMT), Stroke Non Hemoragik
Daftar pustaka : 30 (2010-2020)
PENDAHULUAN
Stroke terjadi akibat gangguan tahun 2018 tercatat bahwa pasien
fungsi saraf yang terjadi secara tiba- strokeyang berada di Wilayah
tiba yang disebabkan oleh adanya Kabupaten Pekalongan untuk kasus
gangguan peredaran darah ke otak. lama sebanyak 1077 dan kasus baru
Stroke merupakan suatu keadaan sebanyak 486, jadi total sebanyak
darurat medik apabila semakin lama 1.563 kasus (Dinkes Kabupaten
menerima pertolongan medis maka Pekalongan, 2019).
semakin banyak kerusakan sel yang Kematian yang diakibatkan oleh
ditimbulkanya, oleh karena itu stroke sekitar 10-30% pasien yang
semakin banyak sel saraf yang tidak dirawat dan 70-90% pasien yang
dapat disembuhkan dan semakin hidup pasca stroke. Sekitar 90%
buruk kecacatan yang diperoleh pasien mengalami kelumpuhan atau
(Mardati, Setyawan & Kusuma, kelemahan separuh tubuhnya.
2014, h.2). Istilah stroke dalam Pasien stroke yang tidak segera
medis sering disebut dengan cerebro mendapatkan penanganan medis
vascular acccident (CVA). Klasifikasi dapat mengakibatkan kelumpuhan
stroke ada dua macam yaitu stroke dan juga menimbulkan komplikasi,
hemoragik dan stroke non salah satunya seperti terjadinya
hemoragik. Sekitar 87% orang gangguan mobilisasi, gangguan
terkena stroke non hemoragik, fungsional, gangguan aktivitas
stroke non hemoragik adalah stroke sehari-hari dan kecacatan yang tidak
yang disebabkan adanya sumbatan dapat disembuhkan. Gangguan
aliran darah ke otak(Karunia, 2016, fungsional yang umum terjadi pada
h.214). penderita stroke ialah pada
Menurut WHO, stroke menjadi ekstremitas atas, diantaranya seperti
penyebab kematian tertinggi kedua kehilangan kontrol yang dapat
pada usia 60 tahun dan menjadi menurunnya kekuatan otot
urutan kelima penyebab kematian (Anggraini, Septiyanti & Dahrizal,
pada usia 15-59 tahun. Di seluruh 2018, h.40).
dunia, sebanyak 3 juta perempuan Pemberian latihan pasif ROM
dan 2,5 juta laki-laki meninggal dapat meningkatkan kekuatan otot
akibat stroke setiap tahunnya. pada pasien stroke non hemoragik
Prevalensi stroke di Indonesia sebesar 83% pada nilai kekuatan
mengalami peningkatan yaitu dari otot 4 menurut hasil dari penelitian
8,3 per mil tahun 2007 menjadi 12,1 Hutahaean & Hasibuan (2020).
per mil tahun 2013. Prevalensi kasus Begitu juga hasil penelitian
stroke tertinggi terdapat di Anggriani, Zulkarnain, Sulaimani &
Kalimantan Timur (14,7%), Sulawesi Gunawan (2018) yang menyatakan
Utara (10,8%), dan di peringkat ke bahwa dengan pemberian latihan
11 dari 34 provinsi di Indonesia pasif ROM dapat meningkatkan
adalah Jawa Tengah (Riset kekuatan otot sebesar 52,2% dengan
Kesehatan Dasar, 2013). nilai 3. Beberapa penelitian
Berdasarkan data Dinas Kesehatan menyatakan terapi fisik dapat
(DinKes) Kabupaten Pekalongan meningkatkan kekuatan otot salah
2 CopyRight@Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Naskah Publikasi Program Studi Sarjana Fisioterapi Agustus 2020