Anda di halaman 1dari 3

Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,

Tatkala seseorang diberi fasilitas dalam kehidupan ini, dia bekerja disebuah perusahaan entah
menduduki jabatan apa, tapi dia diberi gaji, diberi fasilitas, namun fasilitas itu tidak gratis. Ada
tuntutan agar mereka yang menerima fasilitas untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Dia harus bekerja dengan baik, dia harus masuk kekantor di dalam waktu yang
sudah ditentukan.  Menjalankan kewajiban-kewajibannya dengan catatan dia menerima fasilitas
itu.

Tapi pernahkah kita berfikir, bahwa Allah jala-jalalu telah memberikan fasilitas kepada kita, yang
jauh lebih besar daripada yang diberikan oleh bos kita, oleh perusahaan kita, atau tempat
apapun kita bekerja disana. 

Terkadang kita diberi fasilitas mobil oleh kantor, akhirnya kita giat bekerja karena kantor
memberikan mobil. Fasilitasnya ditambah dengan gaji, dengan segala asuransi mungkin yang
diberikan kepadanya sehingga kita semakin giat bekerja.

Tapi coba kita lihat, Allah yang memberikan tangan kepada kita, Allah yang memberikan kaki
kepada kita, apa siap kantor mengganti kaki pemberian Allah? Ga’ bakalan. Tatkala kita
pincang dan tidak bisa ngantor, mungkin kantor akan memberikan pesangon agar kita pergi.

Allah memberikan fasilitas mata kepada kita, sehingga kita bisa memandang dan melihat apa
yang kita inginkan. Apa kiranya kalau kita buta kantor akan masih memperkerjakan kita? Ga
’bakalan. Tapi kenapa kita begitu semangatnya bekerja disebuah kantor, dari pagi datang
meninggalkan rumahnya, karna apa? Ada gaji, kendaraan fasilitas dari kantor, bahkan rumah
fasilitas dari kantor. Subhanallah…

Tapi tatkala Allah memerintahkan kepada kita untuk beribadah kepadanya, terkadang kita
malas, kita lupa fasilitas yang Allah berikan kepada kita. Apa siap kaki kita diganti dengan mobil
Alphard? Ga bakal ada yang mau.  Apa siap kedua tangan kita diganti dengan rumah mewah.
Dikasih rumah mewah, dengan catatan kedua tanganmu aku ambil. Ga’ bakal mau manusia
seperti itu.

Tapi terkadang kita lebih giat berbuat untuk manusia, daripada untuk Rob yang menciptakan
kita. Allah memiliki hak lebih besar daripada tempat kita bekerja. Karna Dia memberikan jantung
yang bisa berdetak, itu Allah yang kasih. Terkadang kita berbuat dosa dengan fasilitas
pemberian Allah. Mata yang Allah berikan kepada kita, kita gunakan untuk bermaksiat, lisan
yang Allah berikan kepada kita, kita gunakan untuk mengeluarkan kata-kata yang dibenci oleh
Allah. Lidah siapa yang kaupakai, lidah dari Allah.

Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,


Yang membuat sebagian orang menggunakan fasilitas pemberian Allah, tanpa mengerjakan
tugas-tugas dia, itu terkadang disebabkan karna kita lupa, kenapa kita ada dimuka bumi ini?
Kenapa kita hidup? Kenapa kita dilahirkan? Kenapa kita diberi rizki? Kenapa Allah memberikan
tangan, kaki, hati, otak kepada kita?

Satu hal tujuan Allah menciptakan kita, Allah mengatakan pada surat az-zariyat ayat 56 Allah
berfirman : 
“Wama kholaqtul jinna, walinsa illaa liyakbuduun”  

Dan Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk satu maksud “liyakbudun” agar
mereka mengabdi kepada aku, agar mereka beribadah kepadaku. Agar mereka tidak meminta
kecuali kepadaku, agar waktu yang aku berikan kepada mereka itu hanya untukku. Kita harus
tau bahwa kita berada di bumi ini bukan untuk bermain-main. Kita berada di bumi ini bukan
hanya untuk cari makan, apa bedanya kita dengan binatang kalau sekedar tujuan hidup hanya
untuk makan. Atau untuk bekerja melanjutkan kehidupan, apa bedanya dengan kerbau yang
dipekerjakan, setelah bekerja dikasih makan.

Yang jelas kita harus berbeda dengan binatang, karna kita adalah manusia. Allah berikan kita
akal untuk berfikir,

“Ma uriduminhum min rizkin, wama uridu ayyutimun” kata Allah aku tidak butuh manusia itu
bekerja untuk ngasih aku rizki, untuk ngasih aku makan, kenapa? “Innallaha huwar rozak
dzulquwwatil matin”  yang ngasih rezeki kalian itu Allah. Kalian bisa makan dan bekerja itu Allah
yang kasih.

Jangan pernah berfikir, saya jadi seperti ini karna saya sekolah, saya bisa seperti ini karna saya
berfikir, banyak orang yang brfikir tapi tetap miskin. Banyak orang yang buka usaha yang sama,
temennya buka warung sate, yang satunya juga buka warung sate, yang satu bangkrut, yang
satu berhasil. Kenapa? Karna Allah Robbulalamin yang member rizki kepada fulan dan yang
menghalangi rizki kepada fulan.

Maka kita harus tau, bahwa tujuan kita hidup itu untuk mengabdi kepada Allah. Seorang muslim
ikrarnya: “innasholati, wanusuki, wamahyaya, wamamati,” Sesungguhnya sholatku,
sesembahanku, hidup dan matiku, untuk siapa? “Lillahi robbil alamin” untuk Allah Robbul
Alamin. Sehingga loyalitas seorang mukmin kepada Sang Pencipta harus lebih besar, daripada
loyalitas dia kepada negeri dia, kepada tempat kerja dia, kepada atasan dia, tetap Allah nomor
satu.

Katakan kepada bos kita ketika dia menyuruh berbuat maksiat, maaf kau tidak pernah ngasih
tangan kepada aku, engkau tidak pernah member mata kepadaku, kau cuma bisa kasih gaji
segitu yang orang lain bisa kasih gaji yang sama bahkan lebih, tapi kau tidak pernah bisa
membuat jantungku berdetak, hidupku, matiku itu untuk Allah yang menciptakanku.

Sehingga tatkala adzan dikumandangkan, tatkala masuk waktu sholat kita sedang bekerja,
untuk dunia kita, ingat..! yang memanggil itu adalah panggilan dari yang menciptakan kita.
Dipanggil “hayya ‘ala sholah, hayya  ‘ala fallah”  iya ya Allah aku akan datang.

Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,


Semoga kita yang lahir Islam, semakin sadar bahwa kita harus belajar tentang pencipta kita.
Harus lebih sadar kenapa kita hidup? Dikasih rizki, diberi fasilitas semuanya, untuk apa
semuanya? Tentunya untuk mengapdi kepada Allah.

Allah memberikan fasilitas kepada kita, dan memberikan jangka waktu, agar kita menggunakan
fasilitas itu, suatu saat mata kita akan rabun, suatu saat jantung yang Allah berikan akan mulai
melemah, suatu saat kaki kita sakit-sakitan, Ada waktunya dan suatu saat, ketika habis masa
kontrak kita di dunia ini, kita akan mati, orang terkaya dimuka bumi ini, ketika masa kontraknya
habis dia akan tinggalkan semua kekayaan dia, dia hanya bawa amal perbuatan dia.

Maka yang harus kita persiapkan adalah untuk hari, yang setiap hari kita mengatakan
“malikiyau middin” ya Allah engkau adalah Malik, engkau adalah Raja pemilik hari pembalasan,
“Faman ya’lam misqoladzarotin khoiroy yaroh” kebaikan sedikit apapun yang kau lakukan akan
kau dapatkan, jangan takut, beramallah terus kepada Allah. “Wamay ya’lam mitsqoladzarotin
sayroy yaroh” yang berbuat keburukan sedikitpun tidak ada yang terlupakan. 

Khutbah Kedua

Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,


Maka berusahalah untuk belajar, menuntuti lmu agama, kebanyakan diantara kita itu Islamnya
keturunan, dia tidak tau tentang Islam, bahkan dia tidak kenal dengan diri sendiri, siapa dia
sebenarnya, Belajar dan sisihkan waktu untuk mengkaji Al Qur’anulkarim, untuk datang
kemajelis ilmu. Karna itu yang kekal nantinya. Dari pada duit yang kita kumpulkan, Allah
mengatakan “ma indakum yanfadh, wama indallahi baaqh”  yang kalian kumpulkan akan sirna,
tapi yang kalian taruh disisi Allah, itu yang akan kekal dan abadi.

Maasyirol Muslimin Rakhimakumullah,


Allah memerintahkan kita, untuk banyak-banyak bersholawat kepada Rasulullah Shalallahu
'Alaihi Wassalam, Allah berfirman “inallahawamala ikatahu yushollunaalanabih,
yaayyuhaladzina ‘amanu shollu alaihi wassalimun taslima”

Anda mungkin juga menyukai