Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA yang melanda dunia berimbas juga ke
tanah air, perkembangannya begitu pesat sehingga sangat mengkhawatirkan. NAPZA juga sudah
menyebar sampai ke pelosok pedesaan dan telah mengorbankan ribuan bahkan jutaan jiwa anak bangsa
akibat terjerat narkoba. Berdasarkan data yang ada di BNN, tidak satu Kabupaten/Kota di Indonesia
yang terbebas dari masalah narkoba. (BNN, 2015)

NAPZA sudah merambah ke segala lapisan masyarakat Indonesia. Yang menjadi sasaran bukan hanya
tempat-tempat hiburan malam, tetapi sudah merambah ke daerah pemukiman, kampus, ke sekolah-
sekolah, rumah kost, dan bahkan di lingkungan rumah tangga. Korban penyalahgunaan NAPZA di
Indonesia semakin bertambah dan tidak terbatas pada kalangan kelompok masyarakat yang mampu,
mengingat harga NAPZA yang tinggi, tetapi juga sudah merambah kekalangan masyarakat ekonomi
rendah. Hal ini dapat terjadi karena komoditi narkoba memiliki banyak jenis, dari yang harganya paling
mahal hingga paling murah. Mencermati perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA
akhir-akhir ini, telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan, sehingga menjadi persoalan kenegaraan
yang mendesak. Karena penyalahgunaan NAPZA bukan hanya orang dewasa, mahasiswa tetapi juga
pelajar SMU sampai pelajar setingkat SD. Dikatakan, remaja merupakan golongan yang rentan terhadap
penyalahgunaan narkoba karena selain memiliki sifat dinamis, energik, selalu ingin tahu. Mereka juga
mudah tergoda dan putus asa sehingga mudah jatuh pada masalah penyalahgunaan narkoba.

Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya atau istilah yang populer dikenal
masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah yang
sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan
kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.

Berdasarkan data Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) cabang DKI Jaya dari sekitar 2
juta orang pengguna NAPZA di Indonesia, mayoritas pengguna berumur 20-25 tahun dan pengguna
adalah pria dengan proporsi 90%. Usia pertama kali menggunakan NAPZA rata-rata 19 tahun. Kota-kota
besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar menjadi daerah tujuan pasar narkotika
Internasional. Target utama pasar narkotika adalah remaja (BKKBN, 2002).

Anda mungkin juga menyukai