Anda di halaman 1dari 5

SOLUSI TUGAS I STRUKTUR ALJABAR II

By : DJ Darmajid

1. Misalkan 𝑅 adalah himpunan takkosong yang dilengkapi operasi penjumlahan dan perkalian
sehingga (𝑅, +) adalah grup dan (𝑅,⋅) adalah monoid dan berlaku sifat distributif. Buktikan bahwa 𝑅
membentuk gelanggang. (7)
Jawab.
Perhatikan bahwa (𝑅, +) adalah grup, (𝑅,⋅) adalah monoid dan berlaku sifat distributif sehingga
cukup dibuktikan keberlakuan sifat komutatif pada sistem (𝑅, +). Karena (𝑅,⋅) monoid maka terdapat
1 ∈ 𝑅 sehingga 1𝑎 = 𝑎 = 𝑎1 untuk setiap 𝑎 ∈ 𝑅. Ambil sembarang 𝑑, 𝑗 ∈ 𝑅. Menggunakan sifat
distributif, diperoleh
𝑑 + 𝑗 = 0 + 𝑑 + 𝑗 + 0 = −𝑑𝑗 + 𝑑𝑗 + 𝑑 + 𝑗 + 1 + (−1)
= −𝑑𝑗 + 𝑑(𝑗 + 1) + 1(𝑗 + 1) + (−1) = −𝑑𝑗 + (𝑑 + 1)(𝑗 + 1) + (−1)
= −𝑑𝑗 + (𝑑 + 1)𝑗 + (𝑑 + 1)1 + (−1) = −𝑑𝑗 + 𝑑𝑗 + +𝑗 + 𝑑 + 1 + (−1)
= 0 + 𝑗 + 𝑑 + 0 = 𝑗 + 𝑑.
Jadi, terbukti bahwa (𝑅, +, ⋅) membentuk gelanggang.
Catatan pembuktian menggunakan warna biru itu adalah versi penulisan kesamaan dari
penjabaran kedua ruas pada (𝒅 + 𝟏)(𝒋 + 𝟏) = (𝒅 + 𝟏)(𝒋 + 𝟏) dimana ruas kiri menggunakan
distribusi kanan dan ruas kanan menggunakan distribusi kiri.
Cara lain. Jabarkan kedua ruas dari persamaan (𝒅 + 𝒋)(𝟏 + 𝟏) = (𝒅 + 𝒋)(𝟏 + 𝟏) dimana ruas kiri
menggunakan distribusi kanan dan ruas kanan menggunakan distribusi kiri.

2. Misalkan himpunan 𝐻 = ℤ. Definisikan suatu operasi pada 𝐻 dengan aturan, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 berlaku
𝑎⊕𝑏 ≔ 𝑎+𝑏+1
𝑎⊗𝑏 ≔ 𝑎+𝑏+𝑎⋅𝑏
dimana + dan ⋅ masing-masing operasi penjumlahan dan operasi perkalian di ℤ.
a. Selidiki apakah (𝐻,⊕, ⨂) merupakan gelanggang, lapangan atau daerah integral? (10)
b. Tuliskan semua pembagi nol di 𝐻 (bila ada). (4)
c. Tuliskan semua unit di 𝐻 (bila ada). (4)
Jawab
a. Ambil sembarang 𝑑, 𝑚, 𝑗 ∈ 𝐻.
 Akan dibuktikan bahwa 𝐻 tertutup terhadap operasi ⊕ maupun ⨂
Karena 𝑑, 𝑗, 1 ∈ 𝐻 dan berdasarkan sifat ketertutupan operasi + maupun ⋅ di 𝐻 = ℤ diperoleh
𝑑 ⊕ 𝑗 = 𝑑 + 𝑗 + 1 ∈ 𝐻 dan 𝑑 ⊗ 𝑗 = 𝑑 + 𝑗 + 𝑑 ⋅ 𝑗 ∈ 𝐻.
 Akan dibuktikan bahwa operasi ⊕ maupun ⨂ keduanya komutatif
𝑑 ⊕ 𝑗 = 𝑑 + 𝑗 + 1 = 𝑗 + 𝑑 + 1 = 𝑗 ⊕ 𝑑 dan
𝑑⨂𝑗 = 𝑑 + 𝑗 + 𝑑 ⋅ 𝑗 = 𝑗 + 𝑑 + 𝑗 ⋅ 𝑑 = 𝑗⨂𝑑.
 Akan dibuktikan bahwa operasi ⊕ maupun ⨂ keduanya asosiatif
(𝑑 ⊕ 𝑚) ⊕ 𝑗 = (𝑑 + 𝑚 + 1) ⊕ 𝑗 = (𝑑 + 𝑚 + 1) + 𝑗 + 1 = 𝑑 + (𝑚 + 1 + 𝑗) + 1
= 𝑑 + (𝑚 + 𝑗 + 1) + 1 = 𝑑 + (𝑚 ⊕ 𝑗) + 1 = 𝑑 ⊕ (𝑚 ⊕ 𝑗)
dan
(𝑑⨂𝑚)⨂𝑗 = (𝑑 + 𝑚 + 𝑑 ⋅ 𝑚)⨂𝑗 = (𝑑 + 𝑚 + 𝑑 ⋅ 𝑚) + 𝑗 + (𝑑 + 𝑚 + 𝑑 ⋅ 𝑚) ⋅ 𝑗
=𝑑+𝑚+𝑑⋅𝑚+𝑗+𝑑⋅𝑗+𝑚⋅𝑗+𝑑⋅𝑚⋅𝑗
=𝑑+𝑚+𝑗+𝑚⋅𝑗+𝑑⋅𝑚+𝑑⋅𝑗+𝑑⋅𝑚⋅𝑗
= 𝑑 + (𝑚 + 𝑗 + 𝑚 ⋅ 𝑗) + 𝑑 ⋅ (𝑚 + 𝑗 + 𝑚 ⋅ 𝑗)
= 𝑑⨂(𝑚 + 𝑗 + 𝑚 ⋅ 𝑗) = 𝑑⨂(𝑚⨂𝑗).
 Terdapat −1 ∈ 𝐻 yang menjadi unsur nol (identitas terhadap ⊕) karena keberlakuan
𝑑 ⊕ (−1) = 𝑑 + (−1) + 1 = 𝑑 + 0 = 𝑑 dan
(−1) ⊕ 𝑑 = (−1) + 𝑑 + 1 = (−1) + 1 + 𝑑 = 0 + 𝑑 = 𝑑.
 Terdapat 0 ∈ 𝐻 yang menjadi unsur kesatuan (identitas terhadap ⨂) karena keberlakuan
𝑑⨂0 = 𝑑 + 0 + 𝑑 ⋅ 0 = 𝑑 + 0 + 0 = 𝑑 dan
0⨂𝑑 = 0 + 𝑑 + 0 ⋅ 𝑑 = 0 + 𝑑 + 0 = 𝑑.
 Akan dibuktikan bahwa −𝑑 − 2 merupakan balikan dari 𝑑 ∈ 𝐻 terhadap operasi ⊕ karena
𝑑 ⊕ (−𝑑 − 2) = 𝑑 + (−𝑑 − 2) + 1 = 𝑑 + (−𝑑) + (−2) + 1 = 0 + (−1) = −1 dan
(−𝑑 − 2) ⊕ 𝑑 = (−𝑑 − 2) + 𝑑 + 1 = (−𝑑) + (−2) + 𝑑 + 1 = (−𝑑) + 𝑑 + (−2) + 1 = −1.
 Akan dibuktikan keberlakuan sifat distributif ⨂ terhadap ⊕ pada 𝐻
Distributif kiri
𝑑⨂(𝑚 ⊕ 𝑗) = 𝑑⨂(𝑚 + 𝑗 + 1)
= 𝑑 + (𝑚 + 𝑗 + 1) + 𝑑 ⋅ (𝑚 + 𝑗 + 1)
=𝑑+𝑚+𝑗+1+𝑑⋅𝑚+𝑑⋅𝑗+𝑑
= (𝑑 + 𝑚 + 𝑑 ⋅ 𝑚) + (𝑑 + 𝑗 + 𝑑 ⋅ 𝑗) + 1
= (𝑑 + 𝑚 + 𝑑 ⋅ 𝑚) ⊕ (𝑑 + 𝑗 + 𝑑 ⋅ 𝑗)
= (𝑑⨂𝑚) ⊕ (𝑑⨂𝑗).
Distributif kanan
(𝑑 ⊕ 𝑚)⨂𝑗 = (𝑑 + 𝑚 + 1)⨂𝑗
= (𝑑 + 𝑚 + 1) + 𝑗 + (𝑑 + 𝑚 + 1) ⋅ 𝑗
= 𝑑+𝑚+1+𝑗+𝑑⋅𝑗+𝑚⋅𝑗+𝑗
= (𝑑 + 𝑗 + 𝑑 ⋅ 𝑗) + (𝑚 + 𝑗 + 𝑚 ⋅ 𝑗) + 1
= (𝑑 + 𝑗 + 𝑑 ⋅ 𝑗) ⊕ (𝑚 + 𝑗 + 𝑚 ⋅ 𝑗)
= (𝑑⨂𝑗) ⊕ (𝑚⨂𝑗)
 Tidak semua unsur di 𝐻 menjadi unit, sebagai contoh 3 bukanlah unit karena persamaan
3⨂𝑑 = 0
3 + 𝑑 + 3𝑑 = 0
4𝑑 = −3
hanya dipenuhi oleh 𝑑 = −3/4 ∉ 𝐻.
Catatan : membuktikan 𝐻 tidak punya pembagi nol dengan cara ambil 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 sehingga 𝑎𝑏 =
0 kemudia tunjukkan bahwa 𝑎 = 0 atau 𝑏 = 0.
 Sampai pada tahap ini telah dibuktikan bahwa 𝐻 merupakan gelanggang komutatif dengan
unsur kesatuan. Akan ditunjukkan bahwa 𝐻 tidak memuat pembagi nol
Misalkan 𝑝, 𝑞 ∈ 𝐻 sehingga 𝑝⨂𝑞 = −1. Akan dibuktikan bahwa 𝑝 = −1 atau 𝑞 = −1 dengan
memperhatikan sifat operasi + dan ⋅ pada ℤ.
𝑝⨂𝑞 = −1
𝑝 + 𝑞 + 𝑝𝑞 = −1
𝑝𝑞 + 𝑝 + 𝑞 + 1 = 0
𝑝(𝑞 + 1) + (𝑞 + 1) = 0
(𝑝 + 1)(𝑞 + 1) = 0.
Karena (ℤ, +,⋅) merupakan daerah integral maka kondisi terakhir hanya dipenuhi oleh
𝑝 + 1 = 0 atau 𝑞 + 1 = 0 yakni 𝑝 = −1 atau 𝑞 = −1.
Jadi, telah ditunjukkan bahwa (𝐻,⊕, ⨂) merupakan daerah integral.
b. Pada bagian a terakhir telah dibuktikan bahwa 𝐻 tidak memuat pembagi nol.
c. Berdasarkan definisi jelas bahwa unsur kesatuan pada gelanggang merupakan unit sehingga
sudah jelas bahwa 0 merupakan unit di 𝐻. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa −2 merupakan
unit di 𝐻. Karena 𝐻 merupakan gelanggang komutatif maka cukup dicari balikan kanan dari −2
di 𝐻. Pandang persamaan
2⨂𝑢 = 0
−2 + 𝑢 + (−2)𝑢 = 0
−2 + (−𝑢) = 0
−2 = 𝑢.
Terlihat bahwa balikan kanan dari −2 adalah dirinya sendiri sehingga −2 juga merupakan unit
di 𝐻.

3. Diberikan gelanggang ℤ10 . Misalkan 𝐻 = {0,2,4,6,8} adalah subhimpunan dari ℤ10 .


a. Terhadap operasi penjumlahan dan perkalian di ℤ10 , buktikan bahwa 𝐻 adalah subgelanggang
dari ℤ10 . (7)
b. Apakah 𝐻 memiliki unsur kesatuan? Bila ada sebutkan unsur kesatuan dari 𝐻. (4)
c. Sebutkan unsur-unsur di 𝐻 yang merupakan unit (bila ada). (4)
d. Sebutkan unsur-unsur di 𝐻 yang merupakan pembagi nol (bila ada). (4)
e. Tentukan karakteristik dari 𝐻. (4)
Jawab.
a. Jelas bahwa 𝐻 adalah subhimpunan tak kosong dari ℤ10 . Lebih lanjut, kita dapat menuliskan
𝐻 = {2𝑘 |𝑘 ∈ ℤ10 }.
Ambil sembarang 𝑑, 𝑗 ∈ 𝐻. Ini berarti 𝑑 = 2𝑎 dan 𝑗 = 2𝑏 untuk suatu 𝑎, 𝑏 ∈ ℤ10 . Diperoleh,
𝑑 + (−𝑗) = 2𝑎 + (−2𝑏) = 2(𝑎 + (−𝑏)) dan
𝑑𝑗 = (2𝑎)(2𝑏) = 2(2𝑎𝑏).
Karena 𝑎, 𝑏, 2 ∈ ℤ10 maka 𝑎 + (−𝑏), 2𝑎𝑏 ∈ ℤ10 yang membuktikan bahwa 𝑑 + (−𝑗), 𝑑𝑗 ∈ 𝐻.
Jadi, terbukti bahwa 𝐻 adalah subgelanggang dari ℤ10 .
b. Perhatikan tabel perkalian unsur-unsur di 𝐻 berikut
⋅ 0 2 4 6 8
0 0 0 0 0 0
2 0 4 8 2 6
4 0 8 6 4 2
6 0 2 4 6 8
8 0 6 2 8 4

Terlihat bahwa 𝑎6 = 𝑎 = 6𝑎 (petak yang diarsir warna hijau) sehingga terbukti bahwa 6 merupa-
kan unsur kesatuan di 𝐻.
c. Karena 2 ⋅ 8 = 16 = 6 = 16 = 8 ⋅ 2 dan 4 ⋅ 4 = 16 = 6 maka jelas bahwa 2,4,6,8 ketiganya adalah
unit di 𝐻 (lihat asal operan dari angka 6 yang berwarna merah pada tabel).
d. Dari petak yang arsirannya selain abu-abu terlihat tidak adanya hasil nol. Ini membuktikan bahwa
𝐻 tidak memiliki pembagi nol.
e. Karena 𝐻 memiliki unsur kesatuan maka karakteristik 𝐻 dapat didefinisikan sebagai bilangan asli
terkecil 𝑛 yang memenuhi persamaan 𝑛6 = 0. Karena 5 ⋅ 6 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 0. Jadi
karakteristik dari 𝐻 adalah 5.

4. Misalkan 𝑅 suatu gelanggang yang memuat lebih dari satu unsur sehingga untuk setiap unsur taknol
𝑎 ∈ 𝑅 terdapat dengan tunggal 𝑏 ∈ 𝑅 sehingga 𝑎𝑏𝑎 = 𝑎.
a. Buktikan bahwa 𝑅 tidak punya pembagi nol. (5)
b. Buktikan bahwa 𝑏𝑎𝑏 = 𝑏. (5)
c. Buktikan bahwa 𝑅 mempunyai unsur kesatuan. (5)
d. Buktikan bahwa 𝑅 adalah gelanggang pembagian (5).
Jawab
a. Misalkan 𝑑, 𝑗 ∈ 𝑅 sehingga 𝑑𝑗 = 0. Akan dibuktikan bahwa 𝑑 = 0 atau 𝑗 = 0. Jika 𝑑 = 0 maka bukti
selesai. Sekarang, asumsikan bahwa 𝑑 ≠ 0. Ini berarti, terdapat secara tunggal unsur taknol 𝑚 ∈ 𝑅
sehingga 𝑑𝑚𝑑 = 𝑑. Di pihak lain, perhatikan bahwa
𝑑(𝑚 + 𝑗)𝑑 = (𝑑𝑚 + 𝑑𝑗)𝑑 = (𝑑𝑚 + 0)𝑑 = 𝑑𝑚𝑑 = 𝑑.
Berdasarkan ketunggalan unsur 𝑚 tersebut, diperoleh 𝑚 = 𝑚 + 𝑗. Akibatnya, 𝑗 = 0. Karena untuk
sembarang kondisi 𝑑𝑗 = 0 mengakibatkan 𝑑 = 0 atau 𝑗 = 0 maka terbukti bahwa 𝑅 tidak memuat
pembagi nol.
b. Diketahui bahwa untuk setiap unsur taknol 𝑎 ∈ 𝑅 terdapat dengan tunggal unsur 𝑏 ∈ 𝑅 sehingga
𝑎𝑏𝑎 = 𝑎. Di pihak lain, 𝑎(𝑏𝑎𝑏)𝑎 = (𝑎𝑏𝑎)𝑏𝑎 = 𝑎𝑏𝑎 = 𝑎. Berdasarkan ketunggalan unsur 𝑏, terbukti
bahwa 𝑏𝑎𝑏 = 𝑏.
c. Ambil sembarang unsur taknol 𝑑 ∈ 𝑅. Berdasarkan asumsi soal dan bagian b, terdapat dengan
tunggal unsur taknol 𝑗 ∈ 𝑅 sehingga 𝑑𝑗𝑑 = 𝑑 dan 𝑗𝑑𝑗 = 𝑗. Ketunggalan pasangan 𝑑 dan 𝑗 dan
kondisi 𝑑𝑗𝑑 = 𝑑 menandakan eksistensi unsur satuan kiri dari 𝑑 dimana 𝑑 sebagai balikan kiri dari
𝑗 sedangkan kondisi 𝑗𝑑𝑗 = 𝑗 dan ketunggalan pasangan unsur tersbut menandakan adanya unsur
satuan kiri 𝑗 dimana 𝑗 sebagai balikan kiri dari 𝑑. Karena balikan kiri dari 𝑑 adalah 𝑗 dan balikan
kiri dari 𝑗 adalah 𝑑 maka 𝑗 merupakan balikan kiri sekaligus balikan kanan dari 𝑑. Akibatnya, 𝑗
adalah balikan dari 𝑑. Karena pasangan unsur dan balikannya saling komutatif maka 𝑑𝑗 = 𝑗𝑑.
Berdasarkan informasi sebelumnya, misalkan unsur satuan kiri dari 𝑑 adalah 𝑒. Ini berarti, 𝑒𝑑 = 𝑑
dan 𝑑𝑗 = 𝑗𝑑 = 𝑒. Diperoleh, 𝑑𝑒 = 𝑑(𝑗𝑑) = (𝑑𝑗)𝑑 = 𝑒𝑑 = 𝑑 yang berarti 𝑒 juga menjadi unsur
satuan kanan. Akibatnya, 𝑒 adalah unsur saruan dari 𝑑. Karena 𝑑 adalah sembarang unsur taknol
sehingga 𝑒𝑑 = 𝑑 = 𝑑𝑒 dan 𝑒0 = 0 = 0𝑒 maka terbukti bahwa 𝑒 adalah unsur satuan pada
gelanggang 𝑅.
d. Dari bagian c diketahui bahwa setiap unsur taknol memiliki balikan dan gelanggang 𝑅 memiliki
unsur kesatuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 𝑅 merupakan gelanggang pembagian.

5. Suatu unsur 𝑎 pada gelanggang 𝑅 dikatakan nilpoten jika terdapat bilangan asli 𝑛 sehingga 𝑎𝑛 = 0𝑅 .
Jika 𝑅 adalah gelanggang komutatif dan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 sehingga 𝑎 dan 𝑏 keduanya nilpoten, buktikan
bahwa 𝑎 + 𝑏 nilpoten. (7)
Jawab. (ingat setiap unsur taknol dari 𝑹 belum tentu merupakan unit).
Karena 𝑎 dan 𝑏 keduanya nilpoten maka terdapat bilangan asli 𝑘 dan 𝑙 sehingga 𝑎𝑘 = 0 = 𝑏 𝑙 . Untuk
setiap bilangan bulat 𝑑 > 𝑘 dan 𝑗 > 𝑙 berlaku 𝑎𝑑 = 𝑎𝑘+𝑑−𝑘 = 𝑎𝑘 𝑎𝑑−𝑘 = 0𝑎𝑑−𝑘 = 0 dan
𝑏 𝑗 = 𝑏 𝑙+𝑗−𝑙 = 𝑏 𝑙 𝑏 𝑗−𝑙 = 0𝑏 𝑗−𝑙 = 0. Misalkan 𝑚 = 𝑘 + 𝑙. Karena 𝑅 adalah gelanggang komutatif maka
berlaku ekspansi binom newton (rumus SMA)
𝑚
𝑚
(𝑎 + 𝑏) = ∑ ( ) 𝑎𝑚−𝑖 𝑏 𝑖 .
𝑚
𝑖
𝑖=0
Jika 𝑖 < 𝑙 maka −𝑖 > −𝑙, khususnya 𝑚 − 𝑖 > 𝑚 − 𝑙 = 𝑘. Kondisi ini berarti, jika 𝑏 𝑖 ≠ 0 (ketika 𝑖 < 𝑙)
maka 𝑎𝑚−𝑖 = 0 (kondisi bahwa 𝑚 − 𝑖 > 𝑘). Ini berarti setiap suku pada ekspansi binom Newton
tersebut senantiasa 0. Akibatnya, (𝑎 + 𝑏)𝑚 = 0 yang membuktikan bahwa 𝑎 + 𝑏 nilpoten.

6. Buktikan bahwa setiap gelanggang 𝑅 senantiasa memiliki dua ideal tak sejati yakni {0} dan 𝑅 itu
sendiri. (7)
Jawab.
Cukup dibuktikan bahwa 𝑁 = {0} dan 𝑅 keduanya adalah ideal dari 𝑅.
Akan ditunjukkan bahwa 𝑁 ideal dari 𝑅. Jelas bahwa 𝑁 tak kosong karena hanya memuat satu unsur
yakni 0 sehingga 𝑁 ⊂ 𝑅. Ambil sembarang 𝑑, 𝑗 ∈ 𝑁 dan 𝑟 ∈ 𝑅. Karena 𝑁 hanya memuat unsur nol saja
maka 𝑑 = 𝑗 = 0. Ini berarti, 𝑑 − 𝑗 = 0 − 0 = 0 ∈ 𝑁 dan 𝑟𝑑 = 𝑟0 = 0 = 0𝑟 = 𝑑𝑟. Jadi terbukti bahwa 𝑁
ideal (dua sisi) dari 𝑅.
Selanjutnya, kondisi bahwa 𝑅 adalah gelanggang makan 𝑅 tak kosong dan 𝑅 ⊂ 𝑅. Karena untuk
sembarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 berlaku 𝑎 − 𝑏, 𝑎𝑏, 𝑏𝑎 ∈ 𝑅 maka jelas bahwa 𝑅 adalah ideal (dua sisi) dari 𝑅.

7. Gelanggang 𝑅 dikatakan gelanggang Boole jika 𝑎2 = 𝑎 untuk setiap 𝑎 ∈ 𝑅. Buktikan bahwa gelanggang
Boole merupakan gelanggang komutatif. (7)
Jawab.
Dibuktikan terlebih dahulu bahwa 𝒂 + 𝒂 = 𝟎 untuk setiap 𝒂 ∈ 𝑹.
Ambil sembarang 𝑎 ∈ 𝑅. Karena 𝑎 + 𝑎 ∈ 𝑅 maka menurut hipotesa
(𝑎 + 𝑎)2 = (𝑎 + 𝑎)
⟺ (𝑎 + 𝑎)(𝑎 + 𝑎) = (𝑎 + 𝑎)
⟺ 𝑎(𝑎 + 𝑎) + 𝑎(𝑎 + 𝑎) = (𝑎 + 𝑎)
⟺ 𝑎2 + 𝑎2 + 𝑎2 + 𝑎2 = (𝑎 + 𝑎)
⟺ (𝑎 + 𝑎) + (𝑎 + 𝑎) = (𝑎 + 𝑎).
Berdasarkan hukum pencoretan/kanselasi (karena adanya negatif dari unsur) maka terbukti bahwa
𝑎 + 𝑎 = 0.

Selanjutnya akan dibuktikan bahwa 𝑹 komutatif.


Ambil sembarang 𝑑, 𝑗 ∈ 𝑅. Karena 𝑑𝑗 ∈ 𝑅 menurut pembuktan sebelumnya, 𝑑𝑗 + 𝑑𝑗 = 0. Menurut
hipotesa berlaku
(𝑑 + 𝑗)2 = (𝑑 + 𝑗)
⟺ (𝑑 + 𝑗)(𝑑 + 𝑗) = 𝑑 + 𝑗
⟺ 𝑑(𝑑 + 𝑗) + 𝑗(𝑑 + 𝑗) = 𝑑 + 𝑗
⟺ 𝑑 2 + 𝑑𝑗 + 𝑗𝑑 + 𝑗 2 = 𝑑 + 𝑗
⟺ 𝑑 + 𝑑𝑗 + 𝑗𝑑 + 𝑗 = 𝑑 + 𝑗
Menggunakan hukum pencoretan, diperoleh 𝑑𝑗 + 𝑗𝑑 = 0. Akibatnya
𝑑𝑗 + 𝑗𝑑 = 0 = 𝑑𝑗 + 𝑑𝑗.
Dengan menggunakan hukum pencoretan sekali lagi diperoleh 𝑗𝑑 = 𝑑𝑗. Jadi terbukti bahwa 𝑅
komutatif.

Ambil sembarang 𝑟 ∈ 𝑅. Jelas bahwa 𝑟 + 𝑟 ∈ 𝑅 sehingga berdasarkan asumsi berlaku (𝑟 + 𝑟

Catatan

 Total nilai : 7 + 18 + 23 + 20 + 7 + 7 + 7 = 89
 Bagi 5 hingga 10 pengumpul tugas tercepat akan mendapat tambahan nilai berdasarkan urutan waktu
 Bagi yang mengumpulkan melebihi deadline nilai akan didiskon

Anda mungkin juga menyukai