Setelah mengikuti proses pembelajaran mata kuliah Praktikum Promosi Kesehatan
selam kurang lebih satu semester ini, banyak sekali ilmu berharga yang saya dapatkan. Praktikum promosi Kesehatan merupakan salah satu mata ajar yang membantu saya mendemonstrasikan strategi pendidikan dan promosi kesehatan pada klien individu, keluarha, kelompok dan komunitas. Metode pembelajaran yang dipakai adalah student center active learning (SCAL) dengan melakukan diskusi, role play, simulasi dan demonstrasi. Pada pekan pertama pertemuan saya belajar tentang mengidenfitikasi kebutuhan dan m etode promosi kesehatan pada individu, keluarga dan kelompok sesuai dengan konsep dan teori promosi kesehatan. Menurut Green (Notoatmodjo, 2007), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Pada pekan pertama kami mengidentifikasi kebutuhan belajar individu. Kebutuhan belajar setiap orang perlu diidentifikasi sebagai landasan penyusunan program belajar. Identifikasi kebutuhan pendidikan dimulai dari identifikasi keadaan yang terjadi pada proses pelaksanaan pembelajaran dengan keadaan yang diharapkan pada pembelajaran, dilanjutkan dengan proses pelaksanaan pemecahan masalah yang terjadi dalam pembelajaran dan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Pada pekan kedua kami dibagi menjadi 5 kelompok dan mengidentifikasi kebutuhan belajar klien sesuai kasus. Pada pekan ketiga kami menyusun rancangan pendidikan kesehatan pada klien individu dan keluarga. Kemudian dipekan kami Menyusun sekenario dan Latihan pendidikan kesehatan sesuai tumbang. Pada pekan kelima ibu Ns. Poppy Fitriyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom memberi tanggapan pada hasil diskusi pada lembar rancangan pendidikan kesehatan dan skenario. Pada pekan kesembilan kami mendemonstrasikan kebutuhan dan metode promosi kesehatan. Menurut Notoatmodjo (2014) metode promosi kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil promosi kesehatan secara optimal. Menurut Notoatmodjo (2014) media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan. Promosi kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif Pada pekan kesepuluh menyusun rancangan promosi kesehatan pada klien kelompok dan komunitas. Pekan berikutnya kami menyusun SAP rancangan promosi kesehatan, menyusun skenario promosi kesehatan pada klien kelompok/komunitas. Bu Ns. Poppy Fitriyani selalu mengkoreksi tugas kami dan memberikan masukan untuk perbaikan rancangan maupun media promosi kesehatan yang kami buat. Terimakasih untuk bu Poppy telah sabar membimbing kami. Ilmu dan masukan dari bu Poopy sangat bermanfaat untuk kami.
Referensi :
Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S., 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.