Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN NO 3

SecaraeksplisitPasal 26 ayat (1) mengaturempattugasutamaKepalaDesayaitu: (i)


Menyelenggarakanpemerintahandesa, (ii) Melaksanakanpembangunandesa, (iii)
Melaksanakanpembinaanmasyarakatdesa; dan, (iv) Memberdayakanmasyarakatdesa. Dengantugas yang
diberikan, KepalaDesadiharapkanbisamembawadesakearah yang diharapkan oleh UU ini.

Pasal 26
Ayat (1)
KepalaDesabertugasmenyelenggarakanpemerintahandesa, melaksanakanpembangunandesa,
pembinaankemasyarakatandesa, dan pemberdayaanmasyarakatdesa.

Penjelasan
Cukupjelas
Ayat (2)
Dalammelaksanakantugassebagaimanadimaksud pada ayat (1), KepalaDesaberwenang:

a. Memimpinpenyelenggaraanpemerintahandesa.

b. Mengangkat dan memberhentikanKepalaDesa.

c. Memegangkekuasaaanpengelolaankeuangan dan asetdesa.

d. Menetapkanperaturandesa.

e. Menetapkananggaran dan pendapatanbelanjadesa.

f. Membinakehidupanmasyarakatdesa

g. Membinaketentramana dan ketertibanmasyarakatdesa

h. Membina dan meningkatkanperekonimiandesasertamengintegrasikannya agar


mencapaiskalaproduktifuntuksebesar-besarnyakemakmurandesa.

i. Mengembangkansumberpendapatandesa.

j. Mengusulkan dan menerimapelimpahansebagiankekayaan negara


gunameningkatkankesejahteraanmasyarakatdesa.

k. Mengembangkankehidupansosialbudayamasyarakatdesa.

l. Memanfaatkanteknologitepatguna.

m. Mengoordinasikanpembangunandesasecarapartisipatif.

n. Mewakilidesa di dalam dan di


luarpengadilanataumenunjukkuasahukumuntukmewakilinyasesuaidenganketentuanperaturanperundan
g-undangan;

o. Melaksanakanwewenang lain yang sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.

Penjelasan
Cukupjelas
Ayat (3)
Dalammelaksanakantugassebagaimanadimaksud pada ayat (1), KepalaDesaberhak:

a. Mengusulkanstrukturorganisasi dan tata kerjaPemerintahDesa.

b. Mengajukanrancangan dan menetapkanPeraturanDesa;

c. Menerimapenghasilantetapsetiapbulan, tunjangan, dan penerimaanlainnya yang sah,


sertamendapatjaminankesehatan.
d. Mendapatkanperlindunganhukumataskebijakan yang dilaksanakan; dan

e. Memberikanmandatpelaksanaantugas dan kewajibanlainnyakepadaperangkatdesa.

Penjelasan
SemuacukupJelaskecualiHuruf c. Jaminankesehatan yang
diberikankepadaKepalaDesadiintegrasikandenganjaminanpelayanan yang dilakukan oleh
pemerintahpusatsesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.
Ayat (4)
Dalammelaksanakantugassebagaimanadimaksud pada ayat (1), KepalaDesaberkewajiban:

a. Memegangteguhmengamalkan Pancasila, melaksanakanUndang-undang Dasar negara Republik


Indonesia tahun 1945, sertamempertahankan dan memeliharakeutuhan Negara KesatuanRepublik
Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

b. MeningkatkankesejahteraanmasyarakatDesa;

c. Memeliharaketentraman dan ketertibanmasyarakatdesa;

d. Menaati dan menegaskkanperaturanperundang-undangan;

e. Melaksanakankehidupandemokrasi dan berkeadilan gender;

f. Melaksanakanprinsip tata pemerintahandesa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan


efisien, bersih, sertabebasdarikolusi, korupsi, dan nepotisme;

g. Menjalinkerjasama dan koordinasidenganseluruhpemangkukepentingan di desa;

h. MenyelenggarakanadministrasiPemerintahanDesa yang baik;

i. Mengelolakeuangan dan asetdesa;

j. Melaksanakanurusanpemerintahan yang menjadikewenangandesa;

k. Menyelesaikanperselisihanmasyarakat di desa;

l. Mengembangkanperekonomianmasyarakatdesa;

m. Membina dan melestarikannilaisosialbudayamasyarakatdesa;

n. Memberdayakanmasyarakat dan lembagakemasyarakatan di Desa;

o. Mengembangkanpotensisumberdayaalam dan melestarikanlingkunganhidup; dan


memberikaninformasikepadamasyarakatDesa; dan

p. Memberikaninformasikepadamasyarakatdesa.

Penjelasan
Cukupjelas
Pembahasan di DPR

PembahasantentangKepalaDesamasuk di dalamrumusanNaskahAkademik RUU Desa.


DisebutkandalamNaskahAkademik, desamenjadi arena
politikterdekatbagirelasiantaramasyarakatdenganperangkatdesa yang menjadipemegangkekuasaan.
Karena desamenjadisentrumkekuasaanpolitik, makaKepalaDesamerupakanpersonifikasi dan
representasipemerintahdesa. Tugaspentingpemerintahdesaadalahmemberipelayananadministratif
(surat-menyurat) kepadawarga.

Di dalam DIM (Oktober 2012), pengaturanKepalaDesamasukdalam Bagian PemerintahanDesa, terdiridari


19 Pasal (Pasal 22-40). PengaturantentangpemilihanKepalaDesa, pemberhentianKepalaDesa, BPD, dan
MusyawarahDesadiaturdalam Bab tersendiri. Akan tetapidalam UU Desa,
pengaturanPemerintahanDesamenjadi 42 pasal yang
menggabungkanpengaturantentangpemilihanKepalaDesa, pemberhentianKepalaDesa, BPD, dan
MusyawarahDesadalamsatubab, yaitu Bab V PenyelenggaraanPemerintahDesa.
Dalam proses pembahasan RUU di DPR, rumusantentangKepalaDesatidakbanyakmengalamiperubahan.
Perubahanhanyaberkisar pada penggantianistilah, perubahannomorpasal, dan
adasedikitusulanpenambahanpasal. Tidakadaperdebatan yang
cukupsignifikandalampembahasanKepalaDesa oleh fraksi-fraksi. Hanyaadabeberapa point saja yang
menjadiperdebatan, yaitu:

WewenangKepalaDesamengangkat dan memberhentikanperangkatdesa (pasal 26 ayat (2) huruf c).


Dalamrumusan RUU, mengangkat dan memberhentikanperangkatdesamenjadihakKepalaDesa,
bukanwewenangKepalaDesa. Akan tetapi, dalam UU inihakKepalaDesahanyamengusulkanpengangkatan
dan pemberhentianperangkatdesakepadaCamat. Perdebatanmasalahiniada pada apakahpemberhentian
dan pengangkatanperangkatdesaharusdisampaikankepadaCamat?. Sebagian besarfraksisetuju,
tetapiFraksi FPP menyatakanpengangkatan dan
pemberhentianperangkatdesaharuslahmenjadihakmutlakdariseorangKepalaDesa, agar
KepalaDesadapatmemilihperangkatdesa yang berkompeten dan mampubekerjasama.
Meskipunsebetulnyahalinitidakbisadilepaskandengankemungkinanadanyanepotismedalampengangkata
nperangkatdesa. Fraksi FPD mengusulkanperlunyadasarhukum yang dipegang oleh
KepalaDesaketikaiamemberhentikanperangkatdesa. Hal iniuntukmenghindarikesewenang-
wenanganKepalaDesa, misalnyahanyakarenapersoalanperbedaanpendapat.

Dalam RDPU yang digelar pada tanggal 10 Oktober 2012, H Anwar Maksumdari Forum Wali Nagari
Sumatera Barat (ForwanaSumbar)
memberikanpandangannyabahwakewenanganKepalaDesadalammengangkat dan
memberhentikanperangkatdesatelahdiamputasi oleh RUU desa. Hal
inijelasbertentangandengankedudukandesasebagaiself company community yang diakui oleh RUU ini.
Oleh karenaitu, Forwanamerekomendasikanpengangkatan dan
pemberhentianperangkatdesamenjadikewenangannyaKepalaDesa,
bukankewenanganCamatberdasarkanusulanKepalaDesa. Untukmenghindarikesewenang-
wenanganKepalaDesa, makaperludiatur tata carapengangkatan dan
pemberhentianperangkatdesamelalui PP.

b. WewenangKepalaDesadalammenetapkanPerdes (pasal 26 ayat (2) huruf d). Di dalam RUU salah


satukewenanganKepalaDesaadalahmenetapkanPeraturanDesasetelahdimusyawarahkanbersamadengan
BPD. Fraksi FPD dan FPPP mengusulkanpenetapanPerdes oleh
KepalaDesadilakukansetelahdimusyawarahkan dan disepakatibersamadengan BPD. Alasannyabahwa
BPD merupakanrepresentasimasyarakatdesa, makakebijakan dan
keputusanKepalaDesaharusmendapatpersetujuan BPD. Dalam UU Desa, usulaninitidakmasuk. Akan
tetapipasal 55, menyebutkan salah satufungsi BPD adalahmembahas dan
menyepakatirancanganPerdesbersamaKepalaDesa.

Pada rapatkerjaPansustanggal 11 Desember 2013, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI


memberikanpandangannya di dalamPendapat Mini DPD terhadap RUU
Desamengenaiperlunyapengaturan yang
memberikewenangankepadalembagakemasyarakatanuntukmenyelesaikanpertikaianantarwarga.
Kewenangankomunitastersebutberbedadenganberbagaikewenanganpembinaanketertiban dan
ketenteraman oleh Desaataukewenanganpenyelesaiansengketamasyarakat oleh KepalaDesa yang
merupakanperangkatbirokrasi. Hal inidimaksudkan agar permasalahanpelanggaranhukumringan yang
melibatkanwargadapatdiselesaikan di level komunitas.

Tanggapan

KepalaDesamerupakanrepresentasipemerintahdesa. Iamenjadiaktorpentingdalampembangunandesa.
Oleh karenaitu, tugas, wewenang dan tanggungjawabKepalaDesadiatursecara detail dalam UU Desa.
Semangat UU DesamenempatkanKepalaDesabukankepanjangantanganpemerintah,
melainkansebagaipemimpinmasyarakat. KepalaDesaharusmengakardenganmasyarakat, melindungi,
mengayomi, dan melayanimasyarakat.
TugasKepalaDesabukansekadarmenyelenggarakanpemerintahandesa, tetapiia juga
melakukanpemberdayaankepadamasyarakatdesa.
Dilihatdarikonstruksigabunganpemerintahandesa, sebagaimanadisebutdalamPenjelasanUmum UU
Desa, KepalaDesamenempatiposisisentral.
Namunposisisentralinibukantanpatantanganjikadihubungkandengantugas, hak dan kewenangan yang
dimilikinya. Misalnya,
jikaterjadibenturankepentinganantaramasyarakatdesadenganpemerintahkabupaten/kota,
bagaimanaKepalaDesamenempatkanposisi yang ideal?
Apakahialebihmemihakmasyarakatdesaatausebaliknya?

TugasKepalaDesadalam UU Desadiaturdalampasal 26 ayat (1) disebutkan:


“KepalaDesabertugasmenyelenggarakanpemerintahandesa, melaksanakanpembangunandesa,
pembinaankemasyarakatandesa, dan pemberdayaanmasyarakatdesa”.

UU Desainginmembedakanantaratugas, hak, kewajiban, dan tanggungjawabKepalaDesa. Karena itu,


dalam UU Desapengaturanmengenaitugas, wewenang, hak, dan kewajibanKepalaDesadiatursecara
detail. Hal iniberbedadengan UU No. 22/1999 tentangPemerintahan Daerah, yang menggabungkantugas
dan kewajibanKepalaDesadiaturdalamsatupasal (pasal 101). Di UU No. 22/1999, terdapat 6 tugas dan
kewajibanKepalaDesa, yaitu: 1) memimpinpenyelenggaraanpemerintahandesa; 2)
membinakehidupanmasyarakatdesa; 3) membinaperekonomiandesa; 4) memeliharaketentraman dan
ketertibanmasyarakatdesa; 5) mendamaikanperselisihanmasyarakat di desa; dan 6) mewakilidesanya di
dalam dan di luarpengadilan dan dapatmenunjukkuasahukumnya. BeberapatugasKepalaDesa yang
adadalam UU No. 22/1999 menjadikewenanganKepalaDesadalam UU Desa.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 yang menggantikan UU No. 22/1999 tidakmengatursecara detail
mengenaipengaturantentangKepalaDesaPasal 208 menyebutkan: “Tugas dan
kewajibanKepalaDesadalammemimpinpenyelenggaraanpemerintahdesadiaturlebihlanjutdenganPerdab
erdasarkanPeraturanPemerintah”. Tetapi, pengaturanlebihjauhtentangtugas dan
kewajibanKepalaDesadapatdilihatdalam PP No. 72/2005 tentangDesa.

Wewenang Kepa Desa

WewenangKepalaDesa yang adadalam UU Desa (pasal 26 ayat 2) dapatdibagidalamempatfungsi, yaitu:

Fungsipemerintahan, meliputi: (i) memimpinpenyelenggaraanpemerintahanDesa; (ii) mengangkat dan


memberhentikanperangkatdesa; (iii) memegangkekuasaaanpengelolaankeuangan dan asetdesa; (iv)
pemanfaatanteknologitepatguna; dan (v) mengkordinasikanpembangunandesasecarapartisipatif.
DuakewenanganterakhirinisebetulnyamenjadicaraKepalaDesadalampenyelenggaraanpembangunandesa
yang harusdilakukansecarapartisipatif dan memanfaatkanteknologitepatguna.
Fungsiregulasi, meliputi (i) menetapkan APB Desa; dan (ii) menetapkanPerdes.
Dalammelaksanakankeduawewenangini, KepalaDesatidakbisamenetapkansendiri APB Desa dan Perdes.
Pembahasan dan penetapanPerdesdilakukanbersamadengan BPD (pasal 55 dan 69 UU Desa).
Fungsiekonomi, meliputi: (i) mengembangkansumberpendapatanDesa; dan (ii) mengusulkan dan
menerimapelimpahansebagiankekayaan negara gunameningkatkankesejahteraanmasyarakatDesa.
Fungsisosial, meliputi: (i) membinakehidupanmasyarakatDesa; (ii)
mengembangkankehidupansosialbudayamasyarakatDesa; dan (iii) membinaketenteraman dan
ketertibanmasyarakatDesa.
BelasankewenanganKepalaDesadalampasal 26 ayat (2) telahmendukungvisi UU Desa yang
inginmenciptakandesa yang kuat, maju, mandiri, dan demokratisuntukmencapaimasyarakat yang adil,
makmur, dan sejahtera. Akan tetapi, ini sangat tergantungdarikinerjaKepalaDesaitusendiri.
Sejauhmanaiadapatmenggerakkan, memotivasi, berkomunikasi, merencanakan, dan
melaksanakanpembangunan yang ada di lingkungannya. Oleh karenaitu,
kapasitasmenjadipentingdimiliki oleh seorangKepalaDesa. Sayangnya,
kapasitasKepalaDesamaupunperangkatdesatidakmenjadiperhatian UU ini. Pasal 26 ayat (3)
tentanghakKepalaDesadisebutkan: “dalammelaksanakantugassebagaimanadimaksud pada ayat (1),
KepalaDesaberhak: a. mengusulkanstrukturorganisasi dan tata kerjaPemerintahDesa; b.
Mengajukanrancangan dan menetapkanPeraturanDesa; c. Menerimapenghasilantetapsetiapbulan,
tunjangan, dan penerimaanlainnya yang sah, sertamendapatjaminankesehatan; d.
Memberikanmandatpelaksanaantugas dan kewajibanlainnyakepadaperangkatdesa.

Dalamklausul di atastidakdisebutkanbahwapeningkatankapasitasmenjadibagiandarihakKepalaDesa.
PadahaldalamrumusanNaskahAkademik RUU Desa, kapasitasperangkatdesamenjadi salah
permasalahandaripenyelenggaraanpemerintahanDesa. SelamainiKepalaDesa dan
perangkatDesatidakmendapatkanpendidikan dan latihan yang sistematis dan
berkelanjutansepertihalnyaPegawai Negeri Sipil (PNS) dan pejabat yang lain.
TidakdiaturnyapeningkatankapasitasKepalaDesa dan perangkatDesa,
dapatmenjadihambatanuntukkinerjapemerintahandesa, karenarendahnyakapasitasKepalaDesa dan
perangkatDesa.

Mengenaikapasitasini, Pasal 112 UU DesamemberikantugaskepadaPemerintah, pemerintah Daerah


Provinsi, Kabupaten/Kota memberdayakanmasyarakatdesaantara lain
denganmeningkatkankualitaspemerintahan dan masyarakatdesamelaluipendidikan, pelatihan, dan
penyuluhan.

SutoroEko (2013) membagi lima bentukkapasitasDesa (termasuk di dalamnyaKepalaDesa) yang


perludikembangkandalamrangkamembangunotonomidesa. Pertama, kapasitasregulasi (mengatur),
yaitukemampuanpemerintahdesamengaturkehidupandesabesertaisinya (wilayah, kekayaan, dan
penduduk) denganPerdesberdasarkankebutuhan dan aspirasimasyarakatsetempat. Kedua,
kapasitasekstraksi, yaitukemampuanmengumpulkan, mengerahkan, dan mengoptimalkanaset-
asetdesauntukmenopangkebutuhan (kepentingan) pemerintah dan wargamasyarakatdesa. Ketiga,
kapasitasdistributif, yaitukemampuanpemerintahdesamembagisumberdayadesasecaraseimbang dan
meratasesuaidenganprioritaskebutuhanmasyarakatdesa. Keempat, kapasitasresponsif,
yaitukemampuanuntukpekaataumemilikidayatanggapterhadapaspirasiataukebutuhanwargamasyarakat
untukdijadikansebagai basis dalamperencanaankebijakanpembangunan. Kelima, kapasitasjaringan dan
kerjasama, yaitukemampuanmengembangkanjaringankerjasamadenganpihak-
pihakluardalamrangkamendukungkapasitasekstraksi.
JAWABAN NO 1B

Mendefinisikan administrasi secara luas dalam kajian Ilmu Administrasi terdapat


beberapa pendapat ahli salah satunya ialah sebagai berikut :

1. The Liang Gie menyatakan bahwa administrasi adalah “ segenap rangkaian


perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu”.
2. Sondang P. Siagian menyatakan bahwa administrasi adalah “ keseluruhan
proses kerjasama dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.
3. LAN RI merumuskan administrasi sebagai “ kegiatan kerjasama dalam upaya
( organisasi dan Manajemen yang bersipat sistematis, rasional, dan manusiawi
yang dilakukan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
Memperhatikan pengertian administrasi seperti yang disebutkan di atas dapat
dilihat betapa luas ruang lingkup dari administrasi. Ini dapat dimaklumi karena
administrasi sebagai proses kerja sama manusia untuk mencapai tujuan tertentu,
dapat diterapkan baik dalam kegiatan internasional, negara, pemerintah,swasta
maupun dalam kontek Pemerintahan Desa.

Sehingga pembagian administrasi dapat dilakukan berdasarkan bidang-bidang


dimana administrasi itu dilaksanakan dan dapat pula dilaksanakan berdasarkan
unsur-unsurnya.

Dalam Konteks Administrasi Pemerintahan Desa secara luas bisa disebut sebagai
manajemen penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Desa, yang
meliputi Pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan desa,
mencakup perencanaan pemerintahan, pengorganisasian atau kelembagaan
pemerintahan, penggunaan sumber-sumber daya, pelaksanaan urusan rumah
tangga pemerintahan dan urusan pemerintahan umum, serta pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kewenangan dalam bidang
pemerintahan desa.

Secara umum pengelolaan pemerintahan desa mencakup beberapa aspek


sebagaimana telah disebutkan diatas, antara lain:

Pemerintah desa harus merencanakan berbagai program dan kegiatan yang


berhubungan dengan rumah tangga pemerintahan, pelaksanaan urusan
pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan
masyarakat melalui penyusunan perencanaan pembangunan desa (RPJM Desa
dan RKP Desa) sebagai dasar penetapan visi, misi dan tujuan pemerintahan desa.
Setelah memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa, selanjutnya
pemerintah desa menyusun perencanaan anggaran (RAPB Desa)
.JAWABAN1A

Pemahaman administrasi publik ditinjau dari aspek politik Administrasi publik dari sudut pandang aspek
politik dalam menjalankegiatan menusun kebijakan dengan beberapa tahapan oleh
badan$badan pejabat dan aparatur pemerintah ang memiliki ke%enangan. 'ebijakanPublik disusun m
emiliki tujuan tertentu ang ingin dicapai. Dalammenjalankan administrasi publik pemerintah perlu
memiliki sikap
obektif.Pemerintah memiliki kemampuan menciptakan kebijakan melaluitahapan seperti menusun 
menerapkan adana alternatif resiko dane&aluasi sehingga dengan adana perhitungan langkah itu
dikatakan pilihanang rasional.
Jawaban no 2
7 Kelebihan Jadi Pegawai Negeri Sipil
Gaji Tetap dan Cenderung Naik
Setiap PNS menerima gaji tetap setiap bulannya dan nilainya cenderung selalu naik
mengikuti inflasi dibanding gaji profesi lain. Selain gaji, para PNS juga mendapatkan
bermacam tunjangan yang diatur dalam peraturan pemerintah, termasuk di antaranya
gaji 13, tunjangan hari raya (THR), dan kendaraan antar jemput.

Aman dari PHK


Dari semua profesi, PNS termasuk bebas dari kemungkinan pemutusan hubungan kerja
(PHK). Betul, profesi ini memang paling aman dari krisis ekonomi dan politik, karena
separah apa pun krisis, negara tetap membutuhkan PNS yang bekerja untuk
mendukung aktivitasnya. Kalaupun sebuah kementerian atau lembaga non negara yang
dibentuk pemerintah dilebur atau dibubarkan, PNS yang bekerja di lembaga tersebut
akan dipindahkan ke kementerian atau lembaga lain yang masih ada.

Mendapatkan Dana Pensiun


Pemerintah sangat memperhatikan kesejahteraan hidup PNS dan keluarganya. Tidak
heran, ketika para PNS pensiun, mereka tetap mendapatkan gaji bulanan yang
jumlahnya diatur undang-undang ketenagakerjaan. Bahkan kalau pensiunan PNS
laki-laki meninggal dunia, istrinya tetap akan terjamin karena tetap mendapatkan dana
pensiun dari suaminya. Aman, kan?
Kemudahan Pinjaman di Bank
Bila seorang PNS memerlukan uang tunai yang cukup banyak baik untuk membangun
rumah, menyekolahkan anak, dan lain-lain, mereka bisa menjaminkan surat keterangan
pengangkatan yang disebut SK PNS ke bank. Nanti dana pinjaman itu akan dipotong
dari gaji mereka setiap bulannya.

Kemudahan Sekolah Lagi


Ketika Anda diterima menjadi PNS, kesempatan untuk menuntut ilmu akan terbentang
lebih luas lagi. Banyak beasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang
memberikan kesempatan khusus untuk PNS. Tetapi sebelum menuntut ilmu, yang
bersangkutan harus sudah bekerja di posisinya selama dua tahun dan mendapatkan
izin pimpinan. Selain pendidikan formal, PNS juga bisa belajar lewat seminar, diklat,
dan acara pelatihan lainnya. Bukan hanya ilmu yang didapat, karena kantor juga akan
memberikan fasilitas lain seperti uang transportasi.

Punya Kemungkinan untuk Pindah Instansi atau Lokasi


Berbeda dengan bekerja di sektor swasta, Anda akan lebih mudah berpindah dari satu
instansi ke instansi lain tanpa harus resign atau mengundurkan diri. Hal ini juga berlaku
bila punya rencana pindah lokasi. Memang proses pindah instansi membutuhkan waktu
dan pengurusan dokumen yang cukup rumit, tetapi hal ini sangat umum terjadi.
Waktu Luang untuk Menjalankan Bisnis Lebih Terbuka
Jam kerja PNS untuk lima hari kerja (di pemerintah pusat dan beberapa pemerintah
daerah) adalah jam 08.00-16.00. Di luar waktu tersebut, Anda bisa melakukan aktivitas
lain yang bermanfaat atau membuat usaha sampingan dan rumahan.

4 Kekurangan Menjadi PNS


Setiap hal tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini pun berlaku pada orang
yang bekerja sebagai PNS. Dengan segudang kelebihan yang sudah disebutkan di
atas, nyatanya menjadi PNS juga memiliki beberapa titik lemah dibandingkan dengan
orang yang bekerja sebagai karyawan swasta. Apa saja? Ini dia!

Tidak Bisa Negosiasi Gaji


Meski memiliki gaji tetap tiap bulannya, tapi seorang PNS tidak bisa melakukan
negosiasi gaji sesuai dengan skill atau kemampuannya. Sebab, gaji yang didapatkan
sudah digolongkan sesuai golongan kepegawaian. Jadi, jika orang tersebut memiliki
kemampuan yang lebih, hal tersebut sama sekali tidak bisa jadi bahan pertimbangan
untuk mendapatkan gaji lebih.
Terikat Birokrasi
Sistem birokrasi yang ada di negara ini kadang tidak sesuai dengan pribadi
atau passion seseorang. Hal ini umumnya menjadi kesulitan bagi orang tersebut untuk
bisa berkembang sesuai dengan passion dan skill yang dimiliki. Semua yang menjadi
PNS harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, jadi setiap orang
tidak bisa melakukan hal yang tidak tercantum di dalam aturan tersebut.
Gaji Tak Sebesar Karyawan Swasta
Banyak orang beranggapan bahwa menjadi PNS pasti memiliki gaji besar. Padahal, gaji
PNS tidaklah besar, bahkan bisa dibilang pas-pasan. Hal ini tentu berbeda dengan
karyawan swasta yang umumnya memiliki gaji yang berkali-kali lipat lebih besar.
Pemasukan seorang PNS bukanlah dari gaji bulanan, melainkan insentif dan tunjangan.
Itu pun bergantung pada tingkatan mana karyawan tersebut berada.

Sulit untuk Berkembang


Hal ini berkaitan dengan birokrasi. Setiap PNS harus taat pada aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Andaikan seorang PNS memiliki ide cemerlang, proses
realisasinya tidaklah semudah karyawan swasta. Sebab, untuk merealisasikannya, ide
atau gagasan tersebut harus melalui berbagai pertimbangan, mulai dari aturan hingga
elemen yang berlaku. Sekarang Anda sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan
menjadi seorang pegawai pemerintahan. Jadi, mana yang lebih menarik untuk Anda,
menjadi PNS atau karyawan swasta?

Anda mungkin juga menyukai