Anda di halaman 1dari 55

Direktori Putusan Mahkamah Agung R

putusan.mahkamahagung.go.id
epublik Indonesia
Pdt.I.C.1

PUTUSAN
Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Malinau yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada
tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan
antara:
Ester, Tempat/Tanggal lahir Batu Lidung, 10 September 1971, Jenis
Kelamin Perempuan, Alamat di Batu Lidung, Kecamatan
Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Agama Kristen, Status
Kawin, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga,
Kewarganegaraan Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai
Penggugat;
dalam hal ini Penggugat memberikan kuasa kepada SEPINER
ROBEN, S.H, YOHANES DJUK, S.H., yang
merupakan Advokat, pada Kantor Hukum Sepiner Roben,
S.H., & Rekan beralamat di Jl. Meranti Rt. 03 Desa Kuala
Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau,
Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan surat kuasa khusus
nomor 40/Pdt.SR/SKK/VII/2020 tanggal 10 Juli 2020 yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Malinau
dengan Nomor: 24/SK/2020 pada tanggal 13 Agustus 2020;
Lawan:
Andarias Umbang, Tempat/Tanggal lahir Semandurut, 15 April 1956, Jenis
Kelamin Laki-laki, Alamat di Batu Lidung, RT.002, Desa
Batu Lidung, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau,
Provinsi Kalimantan Utara, Agama Kristen, Status Kawin,
Pekerjaan Tani atau Pekebun, Kewarganegaraan Indonesia,
yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
dalam hal ini Penggugat memberikan kuasa kepada Chrisian,
S.H., yang merupakan Advokat, pada Kantor Hukum
Chrisian, S.H. beralamat di Desa Kelapis, RT.III, Kecamatan
Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan
Utara berdasarkan surat kuasa khusus

Halaman 1 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tanggal 31 Agustus 2020 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Malinau dengan Nomor:
28/SK/2020 pada tanggal 1 September 2020;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang
bersangkutan;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

TENTANG DUDUK PERKARA


Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 18 Agustus 2020
yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Malinau pada tanggal
19 Agustus 2020 dalam Register Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln, telah mengajukan
gugatan dan telah dilakukan perbaikan atas gugatan pada persidangan tanggal 29
September 2020, yang isinya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat merupakan Pemilik Sah atas sebidang tanah pertama
dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan Luas ± 3.439 (m2) yang terletak di
Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan batas-
batas:
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Supianto;
Kedua
Sebelah Utara : Sungai;
Sebelah Timur : Sungai;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Jalan;
2. Bahwa tanah atau lahan tersebut diperoleh oleh Penggugat dari
peninggalan suami Penggugat yang bernama Noh Suhul (Alm) yang meninggal
pada 1 Juni 2001;
3. Bahwa dari perkawinan Penggugat dengan suami Penggugat yang
bernama Noh Suhul (Alm) memiliki 4 orang anak yang bernama Herianto,

Halaman 2 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Debi Kristina, Ardiana dan Jenewati yang keseluruhanya merupakan anak
kandung;
4. Bahwa pada tanggal 10 Maret 2016 berdasarkan hasil musyawara dan
mufakat bersama para ahli waris tentang tanah yang dikuasai oleh Noh Suhul
(Alm) sebagaimana dalam surat pernyataan Pemilikan tanah legalisasi nomor :
18/PPAT/IV-87 dengan hasil bahwa tanah/lahan tersebut diserahkan sepenuhnya
kepada Penggugat untuk mengurus segala Administrasi dan menguasai tanah milk
(milik) Noh Suhul (Alm) dan diketahui Ketua RT.02 Yohanes.U, Kepala Desa
Batu Lidung Juari Acang dan camat Malinau Kota Christina Simamora,
S.Sos.M.Si;
5. Bahwa atas pemberian ahli waris tersebut pada tanggal 13 Mei 2019
Penggugat melakukan perubahan nama atas SPPT yang sebelumnya tertulis nama
suami Penggugat yang bernama Noh Suhul (Alm) dan sekarang dirubah
kepemilikanya oleh Penggugat berdasarkan Surat Keterangan Perubahan Surat
Tanah Nomor : 593/214/BTL dan sekarang adalah milik Penggugat yang
diketahui oleh Kepada Desa Batu Lidung dan Camat Malinau Kota;
6. Bahwa lahan tersebut telah digarap oleh Penggugat bersama dengan
suami Penggugat yang bernama Noh Suhul ( Alm) dari tahun 1985 sampai
dengan tahun 2001, bahwa lahan tesebut adalah pemberian dari bapak suhul yaitu
orang tua dari Noh Suhul (Alm), Sehingga pada tahun 1985 Penggugat dan Noh
Suhul (Alm) membuat Surat Peryataan Pemilikan Tanah tersebut yang
dikeluarkan oleh Kepala Desa Batu Lidung Pelimon Bengkala yang diketahui
oleh Ketua RT Desa Batu Lidung Wellem Mantas dan disahkan oleh Camat
Malinau Drs. Aseng Gusti Nuch dalam legalisasi nomor.18/PPAT/IV-87;
7. Bahwa pada sekira pada tahun 1985 tersebut perushaan barito memasuki
wilayah Desa Batu Lidung sdr. Philimon selaku Kades Desa Batu Lidung pada
waktu itu memerintahkan kepada seluruh masyarakat Desa Batu Lidung untuk
membuat surat tanah berupat SPPT setiap lahannya agar mempermudah untuk
pembayaran ganti rugi lahan yang terkena lokasi garapan perusahaan sehingga
Penggugat dan suami Penggugat pun membuat SPPT tanah yang dimaksudkan;
8. Bahwa pada tahun 1985 tersebut perusahaan menjadikan batas lahan
bagian timur/pinggiran tepi sungai sebagai tempat berlabunya tongkang-tongkang
perusahaan, sebagai kompensasi nya perusahaan
Halaman 3 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
membayar kepada Penggugat sebesar Rp.15.000.000 (lima belas juta rupiah) /
bulan;
9. Bahwa pada saat pembuatan SPPT pada tahun 1985 tersebut tidak ada
masalah ataupun keberatan dari masyarakat Desa Batu Lidung terhadap tanah
atau lahan milik Penggugat dan suami dari Penggugat yang bernama Noh Suhul
(Alm) tersebut sehingga suami dari Penggugat membuat SPPT surat atas tanah
yang dikuasai tersebut;
10. Bahwa pada tahun 2001 setelah suami dari Penggugat meninggal akibat
kecelakaan kerja bebebrapa bulan setelah jadian tersebut tiba-tiba Tergugat
mengklaim tanah milik Penggugat dan suami Penggugat tersebut dengan alasan
bahwa tanah tersebut adalah milik pemberi wasiat yang mana telah menitipkan
nya kepada Tergugat untuk di jaga namun Tergugat tidak dapat menunjukan
wasiat tersebut kepada Penggugat baik dengan isi dan tahun pemberian
wasiatnya;
11. Bahwa sekitar Tahun 2005 Penggugat pernah menjual sebagain tanah
dari SPPT yang telah diterbitkan tersebut kepada Sdr. Maria Adipok dengan
dengan Luas ± 6.837 (m2) dan sebagian lagi dibebaskan untuk jalan umum, jalan
Desa Batu Lidung dan jalan perusahaan;
12. Bahwa pada waktu Penggugat menjual sebagaian tanah milik Penggugat
(tersebut) kepada Sdr. Maria Adipok tersebut (hapus) pada waktu pengukuran dan
penjualan tersebut Tergugat hadir dan ikut membantu mengukur tanpa adanya
keberatan dari Tergugat kepada Penggugat;
13. Bahwa atas adanya surat wasiat tersebut Tergugat lalu menyewakan
lahan tersebut kepada perusahaan dan membangun rumah untuk usaha bengkel
yang berada di pinggir jalan lintas perusahaan;
14. Bahwa atas surat wasiat tersebut juga Tergugat meminta uang konpensasi
kepada Perusahaan untuk membayarkan uang debu kepada Tergugat selama
beberapa tahun sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2020 dengan jumlah yang
diterima ± Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah) / tahun;
15. Bahwa setiap kali Penggugat melakukan kegiatan dilahan tersebut
Tergugat selalu menghalagi Penggugat untuk menguasai lahan miliknya tersebut,
Sehingga antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi konflik di lahan tersebut
tentang kepemilikan dan penguasaannya;
16. Bahwa karena persoalan tersebut tidak dapat diselesaiakan antar secara
kekluargaan (Kekeluargaan) maka pada tanggal, 28 Juni 2019
Halaman 4 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat membawa persoalan tersebut kepada Lembaga Adat Desa Batu Lidung
bersama dengan Pengurus Lembaga Adat dari Desa Pelita Kanaan, Pengurus
Lembaga Adat Desa Kuala Lapang, Pengurus Lembaga Adat Tg. Lapang,
Pengurus Lembaga Adat Desa Kaliamok, Pengurus Lembaga Adat Desa
Semanggaris dan juga dihadiri oleh saksi- saksi yang mengetahui tentang asal
muasal tanah perwatasan milik Penggugat dan Tergugat tersebut dengan hasil
sebagai berikut;
1) Berdasarkan bukti-bukti yang ada dan dimiliki oleh ibu ester yaitu
surat kepemilikan tanah atas nama Noh Suhul Alm (Suami dari ibu Ester.P)
yang diterbitkan pada tahun 1985 oleh kepala Desa Batu Lidung Pelimon.B
dan disahkan oleh camat malinau Drs. Aseng Gusti Nuch dan di
tandatangani oleh saksi-saksi batas;
2) Dibenarkan pula oleh anggota kelompok perkebunan kakao yang
tergabung dalam kelompok perkebunan saat itu kelompok tani semelobob
yang selalu mengadakan pembersihan kebun dengan cara bersenguyun;
3) Dengan memperhatikan dasar hukum yang di miliki ibu.ester.p
maka persidangan berkesimpulan bahwa yang mempunyai bukti secara
hukum atas tanah dimaksud adalah ibu Ester atau alm. Noh. Suhul;
4) Dengan pertimbangan adat dan pertimbangan kekeluargaan
sebagai solusi terbaik bagi kedua belah pihak, maka sidang adat
memutuskan sebagai berikut :
- Tanah yang masih kosong dan belum dibagun rumah (sebelah kiri
aspal menuju malinau tetap menjadi hak pemegang surat (dalam hal
ini ibu. Ester);
- Tanah atau watas yang telah dibagun rumah atau ada bangunan
yang dibuat oleh bapak anderias.U (sebelah kanan aspal menuju
malinau sampai pada batas jalan hauling perushaan)
17. Bahwa setelah persoalan adat tersebut telah selesai namun Tergugat tetap
saja mengkalim terhadap lahan milik Penggugat tersebut yang mana telah
disepakati dari musyawarat adat tersebut sampai dengan saat ini;
18. Bahwa dengan tidak adanya itikad baik dari Tergugat dalam hal
penyelesaian sengketa kepemilikan lahan tersebut dan tanpa hak dan

Halaman 5 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dasar hukum menguasai lahan milik Penggugat merupakan suatu perbuatan
melawan hukum (Onrechtmatige daad);
19. Bahwa rumusan perbuatan hukum diatur pada ketentuan Pasal 1365
KUHPerdata, seseorang yang karena salahnya telah menimbulkan kerugian bagi
orang lain pengertian perbuatan melawan hukum (Onrecmatige daad) dalam
hukum perdata diartikan secara luas mengandung makna yang bukan hanya
perbuatan yang melanggar undang-undang yang tertulis semata akan tetapi
meliputi juga perbuatan kepatutan dalam pergaulan hidup kebiasaan dimasyarakat
pada umumnya termasuk dalam perkara ini Tergugat telah menguasai atas tanah
milik Penggugat;
20. Bahwa akibat perbuatan tanpa hak dan melwan hukum (Onrecmatige
daad) yang dilakukan oleh Tergugat secara nyata telah pula menimbulkan
kerugian materi dan Imateril kepada Penggugat akibat terhalangnya Penggugat
dalam menguasai dan menerima manfaat dari lahan milik Penggugat tersebut,
demi kepastian hukum maka akan kami perhitungkan sebagai berikut :
Materil : Bahwa selama Tergugat menguasai lahan milik Penggugat tersebut uang
kompensasi perusahaan yang seharunya (seharusnya) dibayar oleh
perusahaan kepada penggugat namun dikuasai tergugat dan diterima
oleh Tergugat sejak tahun 2001 sampai dengan 2020 dengan jumlah
rata-rata : 20 (dua puluh) Tahun X 15.000.000 ( lima belas juta
rupiah ) dengan jumlah Rp. 300.000.000 ( tiga ratus juta rupiah );
Imateril : Bahwa akibat perbuatan Tergugat, Penggugat tidak tidak dapat
mengerjakan dan mengusahakan tanah tersebut karena terhalang atas
tidakan Tergugat sejak 2001 sampai dengan 2020 ini maka pantas
Tergugat harus membayar kerugian Imateril kepada Penggugat sebesar
20 Tahun x Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dengan Total
Rp.1.000.000.000,- ( satu miliyar rupiah );
21. Bahwa dikarenakan Tergugat telah jelas dan nyata melakukan Perbuatan
Melawan Hukum, maka patut menurut hukum agar Tergugat di hukum membayar
biaya perkara yang timbul;
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Malinau agar berkenan untuk memutuskan dalam amar putusan
sebagai berikut :
Halaman 6 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Primer;
1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah pertama
dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan seluas ± 3.439 M2 yang terletak
Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan batas-
batas :
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Supianto
Kedua
Sebelah Utara : Sungai
Sebelah Timur : Sungai
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Jalan
3. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menguasai lahan milik Penggugat
dengan mendirikan bangunan dilahan milik Penggugat tersebut merupakan
Perbuatan Tanpa Hak dan melawan hukum (Onrecmatige daad );
4. Menghukum Tergugat atau siapa saja yang mendapatkan hak dari
padanya untuk menyerahkan tanah tersebut dalam keadaan kosong dengan
membongkar segala bagunan dan tanaman yang berada berada diatas tanah
tersebut dan bila perlu pelaksanaannya dilakukan oleh pihak yang berwajib;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materil dan Imateril
sebagai berikut :
Materil : Bahwa selama Tergugat menguasai lahan milik Penggugat tersebut
uang kompensasi perusahaan yang seharunya (seharusnya) dibayar
oleh perusahaan kepada penggugat namun dikuasai tergugat dan
diterima oleh Tergugat sejak tahun 2001 sampai dengan 2020 dengan
jumlah rata-rata : 20 Tahun X 15.000.000 ( lima belas juta rupiah )
dengan jumlah Rp. 300.000.000 ( tiga ratus juta rupiah )

Halaman 7 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Imateril : Bahwa akibat perbuatan Tergugat, Penggugat tidak dapat mengerjakan
dan mengusahakan tanah tersebut karena terhalang atas tidakan
Tergugat sejak 2001 sampai dengan 2020 ini maka pantas Tergugat
harus membayar kerugian Imateril kepada Penggugat sebesar 20
Tahun x Rp.
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dengan Total Rp.
1.000.000.000,- ( satu miliyar rupiah )
6. Mebebankan biaya perkara ini kepada Tergugat;
Subsider
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malinau yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ( Ex Aequo Et Bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
Penggugat hadir diwakili oleh kuasanya sedangkan Tergugat hadir diwakili oleh
kuasanya di persidangan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara
para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2008
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Manata Binsar Tua Samosir,
S.H., M.H, Hakim pada Pengadilan Negeri Malinau, sebagai Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 22 September 2020,
upaya perdamaian yang telah dilakukan mediator dalam proses mediasi tersebut tidak
berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan
pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat memberikan
jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi Prosesual Di Luar Eksepsi Kompetensi
A. Gugatan Errol In Persona
Bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat dalam Konpensi/tergugat dalam
rekonpensi tidak memenuhi syarat formil suatu gugatan sehingga mengakibatkan
gugatan mengandung cacat formil sebagai mana uraian- uraian berikut :
1. Gugatan Salah Sasaran
a. Bahwa sebagaimana yang telah diuraikan oleh penggugat pada poin 10,
bahwa benar, faktanya tergugat hanyalah menjalankan

Halaman 8 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
wasiat yang diberikan oleh Bapak Luas, untuk menjaga serta merawat
tanahnya, yang mana saat ini menjadi objek yang dipersengketakan
b. Bahwa sejak tahun 1970 an bapak luas mencari kerja di Malaysia, namun
bapak luas sudah beberapa kali mengirim surat kepada tergugat, untuk
menanyakan keadaan tanahnya yang pernah dipinjam oleh Alm. SUHUL
yang merupakan ayah kandung dari NOH,suami dari ibu Ester ( Penggugat)
2. Gugatan Kurang Pihak (plurium litis comsortium)
Bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat memiliki cacat formil berkaitan
dengan kurangnya para pihak yang disebut sebagai tergugat didalam perkara
aquo, bahwa dalil gugatan sebagaimana diuraikan didalam posita butir 1 bahwa
penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi pemilik sah atas sebidang
tanah dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan luas ±3.439 m2sebagaimana
yang tercatat didalam surat peryataan pemilik tanah atas nama Noh Suhul dan
pada tanggal 13 Mei 2019 telah diganti menjadi nama penggugat, jika demikian
seharusnya penggugat menarik bapak luas beserta ahli warisnya kedalam
gugatan ini, karena merekalah yang memiliki hubungan hukum langsung dengan
tanah aquo.
Berdasarkan uraian-uraian diatas Nampak jelas bahwa gugatan yang diajukan
oleh penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi diklasifikasikan error in
persona dan plurium litis consortium sehingga akibat yang ditimbulkan adalah
gugatan mengandung cacat formil dan sudah selayaknya gugatan harus dinyatakan tidak
dapat diterima (nietontvankelijke verklaard)
B. GUGATAN PENGGUGAT KABUR/TIDAK JELAS (obscure libel)
Bahwa setelah membaca dan memperhatikan uraian-uraian gugatan penggugat
dalam Konpensi/tergugat dalam rekonpensi, Nampak sekali bahwa gugatan
penggugat kabur/tidak jelas, sebagaimana yang akan tergugat uraikan dibawah ini :
1. Bahwa alas hak atau surat tanah yang menjadi dasar gugatan penggugat
dalam perkara ini tidak jelas, karena pada angka 1 (satu) didalam gugatannya,
menurut hemat kami, disana terdapat dua surat tanah, yaitu sebagai berikut :
Pertama :
Sebelah Utara : Giso
Sebelah Timur : Jalan

Halaman 9 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Sebelah Selatan : jalan
Sebelah Barat : Supianto
Kedua :
Sebelah Utara : Sungai
Sebelah Timur : Sungai
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Jalan
Sementara faktanya, berdasarkan surat tanah yang menjadi alas hak penggugat
sebagaimana yang terurai pada angka 6 (enam), hanya menerangkan tentang satu
surat tanah, dengan kepemilikan atas nama Noh Suhul sebagai mana yang
teregester dengan Nomor : 18/PPAT/IV-
87. Namun jika maksud penggugat bahwa tanah kedua adalah setalah adanya
pengurangan volume karena adanya penjualan atau pembebasan untuk jalan,
maka hal tersebut harus dijelaskan secara terperinci, atau apakah tanah kedua,
legalisasinya teregester didalam Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT)
tersendiri, ataukah tercatat didalam Surat Keterangan Perubahan Surat Tanah
Nomor: 593/214/BTL, hal ini membingungkan;
2. Bahwa oleh karena alas hak kepemilikan tanah milik penggugat adalah
Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT), seyogyanya sesuai prosedur
administrasi didalam penulisan isi Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT),
seharusnya penggugat menggunakan perhitungan dengan rumus Panjang X
Lebar (P x L) untuk menghitung setiap sisi persil tersebut bukan dengan
langsung menyebut angka volume keseluruhan;
3. Bahwa penggugat juga tidak dapat menjelaskan secara ekplisit berapa
volume tanah milik penggugat yang terpotong setelah dibebaskan untuk jalan
umum, jalan desa batu lidung dan jalan perusahaan;
4. Bahwa gugatan penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi
tidak distingtif, tepat, teliti dan terkristalisai sehingga membingungkan tergugat
dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas formulasi gugatan dari penggugat dalam
konpensi/, tidak jelas (obcure libel), dalil gugatan tersebut tidak memenuhi syarat
formil suatu gugatan, dan sudah selayaknya pula gugatan penggugat dalam
konpensi/tergugat dalam rekonpensi dinyatakan tidak dapat diterima ( niet ontvankelijke
verklaard);

Halaman 10 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Maka berdasarkan uraian eksepsi tersebut diatas, dengan hormat dimohon
berkenan majelis hakim untuk : (1) menolak gugatan penggugat dalam
konpensi/tergugat dalam rekonpensi atau setidak-tidaknya (2) menyatakan gugatan
penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi tidak dapat diterima;
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa tergugat dalam konpensi menolak seluruh dalil –dalil gugatan penggugat
dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi kecuali terhadap hal- hal yang diakui
secara tegas tentang kebenarannya;
2. Bahwa tergugat dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi membantah
dengan tegas dalil gugatan pengugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi
pada angka 1 (satu) yang menyatakan bahwa penggugat adalah pemilik sah
sebidang tanah dengan volume ± 25.657 m2 dan Kedua luas ± 3,439 m2 hanyalah
mengada-ngada, karena pemilik sah atas bidang tanah tersebut adalah Alm. Bapak
Luas beserta ahli warisnnya;
3. Bahwa pada angka 2 penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi
menerangkan bahwa tanah tersebut merupakan peninggalan dari Alm. Suami
tergugat yang bernama Noh Suhul (Alm), pada poin ini tergugat tidak menjelaskan
secara terperinci asal usul tanah yang dimiliki oleh Almarhum suami dari
penggugat. Faktanya dapat kami jelaskan, bahwa tanah tersebut, merupakan
peninggalan dari ayah almarhum dari Noh, yang bernama Suhul, almarhum Suhul
(ayah kandung Noh) meminjam tanah tersebut dari Bapak LUAS, dan pada tahun
1970 an Bapak Luas berangkat kemalaysia untuk mencari pekerjaan, hingga pada
akhirnya meninggal dimalaysia serta memiliki ahli waris atas tanah tersebut yang
saat ini dipersengketakan. Karena pada saat itu Bapak Luas berangkat kemalaysia
maka tanah tersebut dititip oleh alamarhum Bapak Luas kepada Bapak Andarias
Umbang agar dijaga serta dirawat. hubungan Bapak LUAS dan Bapak Andarias
Umbang adalah supupu satu kali. Oleh karena itu yang memiliki tanah yang
dipersengketakan saat ini adalah Bapak LUAS dan Para Ahliwarisnya;
4. Bahwa tanpa sepengetahuan dari Bapak Luas atau setidak-tidaknya tergugat
dalam konpensi/ penggugat dalam rekonpensi selaku yang merawat tanah tersebut,
Almarhum Noh Suhul membuat surat penrnyataan pemilikan tanah terhadap Tanah
milik Bapak Luas yang dipinjam oleh Almarhum Bapak Suhul dari Almarhum
Bapak Luas sebagaimana yang terurai pada poin 6 (enam);
Halaman 11 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
5. Bahwa pada angka 12, kenapa tergugat dalam konpensi/penggugat dalam
rekonpensi tidak keberatan pada saat penggugat dalam konpensi/tergugat dalam
rekonpensi pernah menjual sebagian dari tanah tersebut dengan volume ± 6.873,
karena pada saat itu tergugat dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi,selaku
yang merawat tanah, menganggap karena almarhum Noh Suhul merupakan
keluarga, sehingga akhirnya tidak keberatan dengan penjualan tersebut, tergugat
dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi juga menganggap bahwa itu adalah
gaji dari suami penggugat selaku peminjam tanah dan juga selama ini telah ikut
untuk merawat tanah tersebut;
6. Bahwa tergugat dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi membantah
dengan tegas dalil gugatan penggugat dalam konpensi pada angka 14 yang
menyatakan bahwa tergugat menerima uang debu sebesar Rp.15.000.000 (Lima
Belas Juta Rupiah) dari lahan aquo;
7. Bahwa pada poin 15, tergugat dalam konpensi/ penggugat dalam rekonpensi
menghalang-halangi penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi
beraktivitas dilahan tersebut, karena tergugat dalam konpensi/ penggugat dalam
rekonpensi selaku yang merawat tanah berdasarkan wasiat dari Bapak Luas melihat
gelagat dari penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi yang ingin
mengusai tanah tersebut, setelah merasa sekian lama merawat tanah tersebut
sehingga seolah-olah tanah tersebut adalah miliknya tanpa memperdulihkan bahwa
asal usul tanah tersebut adalah pinjaman yang dilakukan oleh Alm.Bapak Suhul dari
Alm. Bapak Luas;
8. Bahwa benar pada angka 16 antara penggugat dalam konpensi/tergugat dalam
rekonpensi dimediasikan oleh lembaga adat dayak sebagaimana yang tertera
didalam gugatan penggugat, namun pada saat itu, tergugat dalam konpensi menolak
keputusan lembaga adat yang isinya menyatakan agar tanah tersebut dibagi 2 (Dua),
alasan tergugat dalam konpensi menolak keputusan adat tersebut, karena tanah
tersebut adalah milik dari Alm. Bapak Luas, sehingga tergugat dalam
konpensi/penggugat dalam rekonpensi tidak memiliki kewenangan hukum untuk
tunduk pada putusan lembaga adat tersebut;
Dalam Rekonpensi :
1. Bahwa dalil-dalil yang dipergunakan dalam konpensi dianggap dipergunakan
kembali untuk dalam Rekonpensi;

Halaman 12 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2. Bahwa tanah dengan volume ± 25.657 m2 dan ± 3.439 sebagaimana yang
diperkirakan oleh para penggugat, yang diperoleh penggugat dari Almarhum
suaminya yang bernama Noh Suhul, merupakan warisan yang tidak sah, karena
tanah tersbut merupakan tanah yang dipinjam oleh Almarhum Bapak Suhul dari
Almarhum Bapak Luas;
3. Bahwa sudah selayaknya tanah dengan volume ± 25.657 m2 dan ± 3.439
sebagaimana yang diperkirakan oleh penggugat, dikembalikan kepada para ahli
waris dari Alm.Bapak Luas (Alm) serta dirawat kembali oleh Bapak Andreas
Umbang;
4. Bahwa atas perbuatan melawan hokum (onrechtmatigedaad) yang dilakukan oleh
penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi, maka tergugat dalam
konpensi/penggugat dalam rekonpensi terhalang untuk merawat tanah tersebut
dengan maksimal sehingga menimbulkan kerugian materi dan immaterial yang
apabila diperhitungkan sebagai berikut:
Kerugian Materil :
1. Biaya-biaya yang timbul atau digunakan dan terus bertambah selama penanganan
perkara aquo diperkirakan sebesar Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah);
Kerugian Immateril :
Berkaitan dengan upaya penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi yang
secara melawan hak untuk menguasai tanah Alm. Bapak Luas yang dirawat oleh
tergugat dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi dan dengan diajukannya
gugatan aquo oleh penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi yang
berakibat pada tersitanya waktu, terganggunya kegiatan usaha dan pekerjaan,
ganguan kesehatan, dan terhalangnya tergugat dalam konpensi/penggugat dalam
rekonpensi untuk merawat tanah, serta beraktivitas diatas tanah tersebut, sudah
sepantasnya dan sangat selayak bagi tergugat dalam konpensi/penggugat dalam
rekonpensi menuntut kerugian immaterial kapada penggugat dalam
konpensi/tergugat dalam rekonpensi yang apabila diperhitungkan demi kepastian
hokum adalah sebesar Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah);
5. Bahwa atas perbuatan melawan hukum tergugat dalam rekonpensi tersebut,
wajar dan sudah selayaknya dihukum untuk membayar ganti rugi kepada penggugat
dalam rekonpensi;
6. Demi menghindari agar tanah sengketa tersebut tidak dialihkan ke pihak lain dan
untuk mendapatkan jaminan dari pelaksanaan putusan pengadilan

Halaman 13 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
maka penggugat dalam rekonpensi memohon agar Ketua Pengadilan Negeri
Malinau, berkenan, putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya
hokum verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali (uitvoerbar bijvoorad) seta
melakukan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah sengketa tersebut;
Berdasarkan segala apaya yang telah diuaraikan diatas, tergugat dalam
konpensi/penggugat dalam rekonpensi memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim
yang memeriksa, mengadili, dan memutuskan Perkara Nomor : 9/PDT.G/2020/PN.MLN
pada Pengadilan Negeri Malinau berkenan memutuskan
:
Dalam Konpensi
Mengenai eksepsi
1. Menerima dan mengabulkan seluruh eksepsi tergugat dalam
konpensi/penggugat dalam rekonpensi;
2. Menyatakan gugatan penggugat dalam konpensi/tergugat dalam
rekonpensi ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
Mengenai pokok perkara
1. Menyatakan menolak gugatan penggugat dalam konpensi/tergugat dalam
rekonpensi untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat
dalam konpensi/tegugat dalam rekonpensi tidak dapat diterima sepanjang berkenaan
dengan penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi;
2. Menghukum penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi untuk
membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;
Dalam rekonpensi :
Primair:
1. Mengabulkan seluruh gugatan penggugat dalam rekonpensi/tergugat dalam
konpensi;
2. Menyatakan tergugat dalam rekonpensi melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
3. Menyatakan dan menetapkan bahwa penguasaan tanah untuk dirawat sebagai
mana yang dilakukan oleh Penggugat dalam Rekonpensi bukanlah Perbuatan
Melawan Hukum;
4. Menetapkan dan menyatakan sah dan berharga sita jaminan tersebut diatas;
5. Menghukum tergugat dalam rekonpensi untuk membayar ganti kerugian materil
dan immateril kepada penggugat dalam rekonpensi sebesar Rp.

Halaman 14 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
11.000.000.000 (sebelas milyar rupiah) dengan sekaligus dan seketika, atau
sejumlah uang yang menurut Pengadilan Negeri patut dibayar oleh tergugat dalam
rekonpensi kepada penggugat dalam rekonpensi;
6. Menghukum tergugat dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini
7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bijvooraad)
meskipun ada upaya hokum verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali;
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malinau yang memeriksa, mengadili, dan
memutuskan perkara ini berpendapat lain:
SUBSIDAIR:
Dalam peradilan yang baik, memohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat, Penggugat telah mengajukan
Replik secara tertulis pada persidangan melalui e-court pada tanggal 20
Oktober 2020, selanjutnya Tergugat telah mengajukan Duplik secara tertulis pada
persidangan melalui e-court pada tanggal pada tanggal 27 Oktober 2020;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini telah dilakukan Pemeriksaan Setempat
yang diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 7 Januari 2021. Dari pemeriksaan
setempat terhadap obyek sengketa diperoleh keterangan hasil tanah sengketa ini
lokasinya di Jalan Batu Lidung RT. 002 Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota
Kabupaten Malinau Propinsi Kalimantan Utara, dan lengkapnya sebagaimana terlampir
dalam berita acara pemeriksaan setempat;
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya
secara tertulis melalui e-court pada tanggal 23 April 2021, sedangkan Tergugat 1
menyampaikan kesimpulannya tanggal 9 April 2021 sebagaimana terlampir dalam berita
acara persidangan dan para pihak menyatakan tidak akan mengajukan hal yang lainnya
dan meminta Majelis Hakim untuk memutus perkaranya;
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita acara
persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah termuat dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang
diajukan lagi dan mohon putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

DALAM KONVENSI

Halaman 15 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajukan Eksepsi yang pada pokoknya
sebagai berikut:
1. Eksepsi Error In Persona;
a. Gugatan Salah Sasaran;
b. Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Comsortium);
2. Gugatan Kabur / Tidak Jelas (Obscuur Libel);

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempelajari secara seksama akan


eksepsi Tergugat sebagaimana selengkapnya telah diuraikan dalam surat jawabannya
tersebut diatas pada pokoknya adalah mengenai Error In Persona dan Gugatan Kabur
dari gugatan yang diajukan Penggugat;
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai
berikut:
Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempelajari secara seksama akan
eksepsi Tergugat sebagaimana selengkapnya telah diuraikan dalam surat jawabannya
tersebut diatas ternyata tidak didasarkan pada adanya alasan tentang Kompetensi dari
suatu Pengadilan untuk mengadili suatu perkara baik tentang Kompetensi Absolut
maupun Relatif melainkan telah memasuki pokok perkara dan pembuktian maka
berdasarkan Pasal 162 RBg yang menyatakan: ”Sanggahan/ eksepsi dari Tergugat
kecuali tentang Kompetensi Absolut dan Relatif tidak boleh dikemukakan dan
dipertimbangkan sendiri-sendiri secara terpisah melainkan harus dipertimbangkan dan
diputuskan bersama-sama dengan Pokok Perkara”, maka dengan demikian Eksepsi
Tergugat tersebut akan diputus bersama-sama dengan pokok perkara;
Menimbang, bahwa ekspsi Tentang gugatan penggugat (error in persona) dalam
hal ini salah sasaran dan kurang pihak (plurium litis comsortium) serta tentang obyek
gugatan penggugat kabur dan tidak jelas (exceptio obscuur libel) Majelis Hakim
berpendapat bahwa dalam gugatan penggugat telah menguraikan maksud dan tujuan
gugatan penggugat secara jelas dan lengkap diajukan kepada siapa, dan objeknya telah
jelas lokasinya diuraikan dalam gugatan oleh karenanya eksepsi Tergugat tersebut
beralasan untuk ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbagan diatas, Majelis
Hakim berpendapat bahwa eksepsi Tergugat tersebut tidak beralasan hukum dan oleh
karena itu harus dinyatakan ditolak untuk seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara:

Halaman 16 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada pokoknya
adalah mengenai, perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat kepada
Penggugat yang mana Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat adalah Pemilik Sah atas
sebidang tanah pertama dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan Luas ± 3.439 (m2)
yang terletak di Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan batas-batas :
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Supianto;
Kedua
Sebelah Utara : Sungai;
Sebelah Timur : Sungai;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Jalan;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan tanah atau lahan tersebut diperoleh
oleh Penggugat dari peninggalan suami Penggugat yang bernama Noh Suhul (Alm) yang
meninggal pada 1 Juni 2001;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan dari perkawinan Penggugat dengan
suami Penggugat yang bernama Noh Suhul (Alm) memiliki 4 orang anak yang bernama
Herianto, Debi Kristina, Ardiana dan Jenewati yang keseluruhanya merupakan anak
kandung;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan pada tanggal 10 Maret 2016
berdasarkan hasil musyawara dan mufakat bersama para ahli waris tentang tanah yang
dikuasai oleh Noh Suhul (Alm) sebagaimana dalam surat pernyataan Pemilikan tanah
legalisasi nomor :18/PPAT/IV-87 dengan hasil bahwa tanah/lahan tersebut diserahkan
sepenuhnya kepada Penggugat untuk mengurus segala Administrasi dan menguasai
tanah milk (milik) Noh Suhul (Alm) dan diketahui Ketua RT.02 Yohanes.U, Kepala
Desa Batu Lidung Juari Acang dan camat Malinau Kota Christina Simamora,
S.Sos.M.Si;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan atas adanya surat wasiat tersebut
Tergugat lalu menyewakan lahan tersebut kepada perusahaan dan membangun rumah
untuk usaha bengkel yang berada di pinggir jalan lintas perusahaan;

Halaman 17 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan atas surat wasiat tersebut juga
Tergugat meminta uang konpensasi kepada Perusahaan untuk membayarkan uang debu
kepada Tergugat selama beberapa tahun sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2020
dengan jumlah yang diterima ± Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah) / tahun;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan setiap kali Penggugat melakukan
kegiatan dilahan tersebut Tergugat selalu menghalagi Penggugat untuk menguasai lahan
miliknya tersebut, Sehingga antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi konflik di
lahan tersebut tentang kepemilikan dan penguasaannya;
Menimbang, bahwa oleh karena telah diakui atau setidak-tidaknya tidak
disangkal maka menurut hukum harus terbukti hal-hal sebagai berikut yakni bahwa
Penggugat merupakan istri yang sah dari Alm. Noh Suhul, yang telah meninggal dunia
pada tahun 2001;
Menimbang, bahwa yang menjadi persengketaan antara kedua belah pihak
adalah tentang kepemilikan sebidang tanah pertama dengan luas ± 25.657 m2 dan
kedua dengan Luas ± 3.439 (m2) yang terletak di Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu
Lidung Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang
berbatasan dengan batas-batas :
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Supianto;
Kedua
Sebelah Utara : Sungai;
Sebelah Timur : Sungai;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Jalan;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam surat jawabannya pada poin ke 2 (dua)
yang menyatakan bahwa tergugat dalam konpensi/penggugat dalam rekonpensi
membantah dengan tegas dalil gugatan pengugat dalam konpensi/tergugat dalam
rekonpensi pada angka 1 (satu) yang menyatakan bahwa penggugat adalah pemilik sah
sebidang tanah dengan volume ± 25.657 m2 dan Kedua luas ± 3,439 m2 hanyalah
mengada-ngada, karena pemilik sah atas bidang tanah tersebut adalah Alm. Bapak Luas
beserta ahli warisnnya;

Halaman 18 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan dalam konpensi/penggugat dalam
rekonpensi membantah dengan tegas dalil gugatan penggugat dalam konpensi pada
angka 14 yang menyatakan bahwa tergugat menerima uang debu sebesar Rp.15.000.000
(Lima Belas Juta Rupiah) dari lahan aquo;
Menimbang, bahwa Tergugat pada poin 15, tergugat dalam konpensi/
penggugat dalam rekonpensi menghalang-halangi penggugat dalam konpensi/tergugat
dalam rekonpensi beraktivitas dilahan tersebut, karena tergugat dalam konpensi/
penggugat dalam rekonpensi selaku yang merawat tanah berdasarkan wasiat dari Bapak
Luas melihat gelagat dari penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi yang
ingin mengusai tanah tersebut, setelah merasa sekian lama merawat tanah tersebut
sehingga seolah-olah tanah tersebut adalah miliknya tanpa memperdulihkan bahwa asal
usul tanah tersebut adalah pinjaman yang dilakukan oleh Alm.Bapak Suhul dari Alm.
Bapak Luas;

Menimbang,terlebih
mempertimbangkan bahwa dahulu
berdasarkan halPerbuatan
tentang tersebut diatas Majelis
Melawan Hakim perlu
Hukum;
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang Undang Hukum
Perdata, yang berbunyi sebagai berikut: “tiap perbuatan melanggar hukum, yang
membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena
salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”;
Menimbang, bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 2583 K/Pdt/2008, ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, pada dasarnya
dalam ilmu hukum dikenal 3 (tiga) kategori dari perbuatan melawan hukum yaitu
perbuatan melawan hukum karena kesengajaan, perbuatan melawan hukum tanpa
kesalahan dan perbuatan melawan hukum karena kelalaian, dimana atas tiga model
pengaturan KUHPerdata Indonesia tentang perbuatan melawan hukum maka model
tanggung jawab hukum dapat berupa tanggung jawab dengan unsur kesalahan baik
karena kesengajaan maupun kelalaian sebagaimana terdapat dalam ketentuan Pasal 1365
KUHPerdata, tanggungjawab dengan unsur kesalahan, khususnya unsur kelalaian
sebagaimana terdapat dalam pasal 1366 KUHPerdata dan tanggungjawab mutlak (tanpa
kesalahan) dalam arti yang sangat terbatas pada ketentuan Pasal 1367 KUHPerdata;
Menimbang, bahwa, pendapat doktrin hukum perdata seperti Munir Fuady,
dalam bukunya: Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer”, Rosa Agustina
dalam bukunya: “Perbuatan Melawan Hukum”, dan M.A. Moegni Djodjodirdjo dalam
bukunya: “Het Nederlandsch Verbintenissenrecht”

Halaman 19 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sebagaimana juga termuat dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
2583 K/Pdt/2008, maka pada hakekatnya anarsir atau unsur Perbuatan Melawan Hukum
pada pokoknya mencakup:
1. Harus adanya suatu perbuatan;
Pada dasarnya, perbuatan di sini dapat berupa perbuatan baik bersifat positif
maupun bersifat negatif, artinya setiap tingkah laku berbuat atau tidak berbuat.
Menurut William C. Robinson dalam bukunya “Elementary Law” maka pengertian
“perbuatan” dalam “Perbuatan Melawan Hukum” adalah Nonfeasance, yaitu
merupakan tidak berbuat sesuatu yang diwajibkan oleh hukum, Misfeasance, yaitu
perbuatan yang dilakukan secara salah, perbuatan mana merupakan kewajibannya
atau merupakan perbuatan dimana adanya hak untuk melakukannya, dan
Malfeasance merupakan perbuatan yang dilakukan padahal pelakunya tidak berhak
untuk melakukannya;
2. Perbuatan itu harus melawan hukum;
Dikaji dari aspek teoritik dan praktek peradilan pada hakekatnya sebelum tahun
1919, Hoge Raad Belanda dalam Arrestnya tanggal 18 Februari 1853, Arrest
tanggal 6 Januari 1905 dan Arres tanggal 10 Juni 1910 berpendapat dan
menafsirkan perbuatan melawan hukum dalam arti sempit, dimana perbuatan
melawan hukum dinyatakan sebagai berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku yang
telah diatur oleh undang-undang. Kemudian pada tahun 1919, Hoge Raad Belanda
melalui Arrest tanggal 31 Januari 1919 menafsirkan perbuatan melawan hukum
dalam artian luas, yang meliputi perbuatan yang melanggar undang-undang berlaku,
melanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum atau perbuatan yang
bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, atau perbuatan yang bertentangan
dengan kesusilaan dan perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik dalam
bermasyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lain;
3. Adanya kesalahan dari pihak si pelaku;
Pada hakekatnya, ketentuan perbuatan melawan hukum dalam ketentuan pasal 1365
KUHPerdata dan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI mensyaratkan adanya unsur
kesalahan, sehingga konsepsi tanggung jawab berdasarkan ketentuan pasal 1365
KUHPerdata unsur “kesalahan” (schuld) mencakup anasir adanya unsur
kesengajaan (dolus), adanya unsur “kelalaian” (Negligence cula), dan adanya alasan
pembenar dan pemaaf (rechtsvaardigingsround);

Halaman 20 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
4. Ada Kerugian;
Pada dasarnya, kerugian dalam konteks pasal 1365 KUHPerdata menurut
Yurisprudensi selain dikenal dengan bentuk kerugian materiil, juga berupa kerugian
immateril yang dapat dinilai dengan bentuk uang;
5. Ada hubungan sebab akibat perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian;
Pada esensinya, hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum dengan
kerugian tercakup dalam teori “hubungan faktual” dan teori “penyebab kira-kira”.
Hubungan sebab akibat secara faktual secara (causaliton infact) yang merupakan
masalah “fakta” atau apa yang secara faktual telah terjadi;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Majelis Hakim
akan mempertimbangkan sebagai berikut:
- Bahwa Penggugat mendalilkan dalam posita gugatannya dalam poin 13 s/d poin
15, yang pada pokoknya mendalilkan perbuatan Tergugat menyewakan lahan
tersebut kepada perusahaan dan membangun rumah untuk usaha bengkel yang
berada di pinggir jalan lintas perusahaan, Tergugat meminta uang konpensasi
kepada Perusahaan untuk membayarkan uang debu selama beberapa tahun sejak
tahun 2001 sampai dengan tahun 2020 dengan jumlah yang diterima ±
Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah)/ tahun, serta setiap kali Penggugat
melakukan kegiatan dilahan tersebut Tergugat selalu menghalangi Penggugat untuk
menguasai lahan miliknya tersebut merupakan suatu perbuatan melawan hukum;
- Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang pertama mengenai “adanya suatu perbuatan” diketahui
tergugat menyewakan lahan kepada perusahaan, membangun rumah untuk usaha
bengkel dan menghalangi Penggugat untuk menguasai lahan miliknya;
- Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang kedua mengenai “perbuatan itu harus melawan hukum”
diketahui dalam perkara ini tergugat tetap menyewakan lahan kepada perusahaan,
membangun rumah untuk usaha bengkel dan menghalangi Penggugat untuk
menguasai lahan miliknya atau dalam menguasai dan memanfaatkan Tanah
Sengketa tidak memiliki ijin dari Penggugat;
- Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang ketiga mengenai “Adanya kesalahan dari
Halaman 21 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pihak si pelaku” diketahui bahwa dalam perkara ini perbuatan yang dilakukan oleh
Tergugat dilakukan dengan sengaja;
- Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang keempat mengenai “Ada kerugian” diketahui dalam perkara
ini Penggugat mendalilkan telah menderita kerugian karena tidak bisa dapat
menikmati apa yang menjadi haknya;
- Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang kelima mengenai “ada hubungan sebab akibat perbuatan
melawan hukum itu dengan kerugian” diketahui dalam perkara ini kerugian yang
didalilkan oleh Penggugat tersebut diakibatkan oleh Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim
berpendapat untuk membuktikan apakah dalam perkara ini Tergugat dapat dikualifisir
telah melakukan perbuatan melawan hukum akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam
pertimbangan dari proses jawab menjawab dan pembuktian dalam perkara a quo;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR/ 283 RBg Penggugat
berkewajiban untuk membuktikan hal tersebut di atas;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan bukti berupa Bukti Tertulis yang terdiri dari Bukti P-1 sampai dengan Bukti
P-12 dan 5 (lima) orang saksi, yaitu Saksi Palemon Bengkala, Saksi Juari Acang, Saksi
Matius Gading, Saksi Sawen Ruid, Saksi Suryati;
Menimbang, bahwa dari alat-alat bukti yang diajukan oleh Penggugat
yaitu:
1. Foto copy Surat Nikah Gereja Kemah Indjil Geredja Masehi Kalimantan
Timur disaksikan oleh Segenap Sidang Masehi Indjil bahwa pada hari ini 10 Juli
1985, sudah dimeteraikan dalam nama Bapa, Putera dan Rohulkudus,
Pernikahannya antara Noh Suhul dengan Ester, seturut pendaftaran keluarga No. 64
tanggal 10 Juli 1985, atas nama Madjelis Geredja Kemah Indjil Indonesia
Batulidung, 10 Juli 1985 Pendeta, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-
1;
2. Foto copy Surat Keterangan Kematian Nomor ; 472.12/170/BTL atas nama Noh
Suhul, Jenis Kelamin laki-laki, tempat tanggal lahir Batulidung, 25 September 1962,
nama tersebut diatas adalah benar warga desa batu lidung dan telah meninggal
dunia pada selasa, 1 Juni 2001, Penyebab kematian kecelakaan kerja, yang
dikeluarkan oleh Kepala Desa Batu

Halaman 22 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Lindung Sdr. Yapang Sangkar, S.Th. tertanggal 13 Juli 2020, setelah diperiksa dan
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai
cukup, lalu diberi tanda P-2;
3. Foto copy Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) atas nama Noh Suhul / 20
Tahun, Pekerjaan Tani, Alamat Desa Batu Lidung, Letak tanah di Sei Semelebeb,
Desa Batulidung, Kecamatan Malinau, Kabupaten Bulungan, Ukuran Tanah dengan
Panjang 200 meter dan lebar 100 meter, batas-batasnya adalah Utara Juari Acang,
Timur Sungai Bengalun, Selatan Desa Batu Lidung, Barat Suhul Kilat, Keadaan
tanah kering, asal tanag milik negara, yang membuat pernyataan Noh Suhul, di Batu
Lidung, tanggal 8 April 1985, Kepala Desa Batu Lidung Pelimon Bengkala,
mengesahkan Camat Malinau an. Drs. ASENG GUSTI NUCH, No. 18/PPAT/IV-
87, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya,
serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-3;
4. Foto copy Surat Keterangan Nomor ; 104/2002/KDBL/IV/2016, Nama Juari A,
Jabatan Kepala Desa Batulidung, Alamat Batulidung RT.05, dengan ini
menerangkan bahwa dalam SPPT. No.18/PPAT/IV/87, terdapat kekeliruan dalam
penulisan letak tanah, dalam surat tersebut tertulis “LETAK TANAH : SEI
SEMELEBEB” yang benar adalah SEI SENDARUNG. (Siang Jarung), yang
ditanda tangani oleh Kepala Desa Batu Lindung Juari. A tanggal 7 April 2016,
setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya,
serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-4;
5. Foto copy Surat Keterangan Perubahan Surat Tanah Nomor: 593/214/BTL, yang
menerangkan bahwa Ester NIK 6406075009690002, Tempat / tanggal lahir Batu
Lidung, 10 September 1971, nama tersebut diatas benar memiliki sebidang tanah di
Desa Batu Lidung dan diuraikan Letak tanah sebagai berikut Jalan Sungai
Sendarung, Desa Batu Lidung, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau,
dengan ukuran tanah Panjang 200 Meter dan Lebar 100 Meter. Tanah tersebut
diatas dengan batas, sebelah utara milik Juari Acang, sebelah timur Sungai
Bengalun, sebelah selatan Desa Batu Lidung, sebelah barat milik Suhul Kilat,
disaksikan para saksi batas, yang ditanda tangani oleh Kepala Desa Batu Lidung
Yapang Sangkar, S.Th dan Camat Malinau Kota Sdr. Faridan, S.E.,
M.M. tertanggal 13 Mei 2019, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-
5:
Halaman 23 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
6. Foto copy Surat Pernyataan Ahli Waris, 1. Ester, 2. Heriyanto, 3. Debi Kristina,
4. Ardiana, 5. Jene Wati, adalah ahli waris dari Almarhum Noh Suhul, berdasarkan
hasil Musyawarah dan mufakat bersama tentang Tanah yang dikuasai berdasarkan
surat pernyataan pemilikan sebidang tanah legalisasi nomor : (No.18/PPAT/IV/87)
kami serahkan sepenuhnya kepada Ibunda kami (istri dari Alm Noh Suhul) bersama
ester untuk mengurus administrasi dan atau menguasai tanah tersebut, dan
pernyataan ini kami buat dan disepakati bersama tanpa ada unsur paksaan dari pihak
lain, tanggal 10 Maret 2016 yang ditandatangani oleh para ahli waris serta diketahui
dan ditandatangani oleh Ketua RT. 02 Batulidung Yohanis. U, Kepala Desa
Batulidung Juari. A, Camat Malinau Kota Christiana Simamora, S.Sos, M.Si., serta
para saksi,setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan
aslinya, serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-6;
7. Foto copy Peta Bidang Tanah Hasil Pengembalian Batas An. Sdra. Noh Suhul,
Status Tanah Jual Beli, nama pemilik tanah Maria Adipok, Luas 6.973 M2,
ditandatangani oleh Ketua RT. 02 Yohanis tanggal 14 Maret 2016, dan diketahui
dan ditandatangani oleh Kepala Desa Batu Lidung, Juari Acang, setelah diperiksa
dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi
materai cukup, lalu diberi tanda P-7;
8. Foto copy Peta Situasi Hasil Pengembalian Batas An. Sdra. Ester, nama Pemilik
tanah 1. Ester Luas 3.439 M2, dan tanah 2. Ester Luas 25.657 M2, dan jumalh luas
29.096 M2, ditandatangani oleh Ketua RT. 02 Yohanis tanggal 18 April 2016, dan
diketahui dan ditandatangani oleh Kepala Desa Batu Lidung, Juari Acang, setelah
diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah
diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-8;
9. Foto copy Foto Pengukuran Lahan Ibu Ester, Alamat Desa Batu Lidung, RT.002,
Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, setelah
diperiksa ternyata foto copy ke foto copy, serta telah diberi materai cukup, lalu
diberi tanda P-9;
10. Foto copy Berita Acara Sidang Adat Sengketa Tanah antara Saudara
Andreas U dan Saudara Ester P, berita acara pada hari ini jumat 28 Juni 2019 di
Balai Pertemuan Umum Desa Batulidung dilaksanakan sidang adat untuk
menyelesaikan laporan tentang sengketa tanah atau watas tanah antara sdri Ester P
dan sdr. Andarias U yang terletak di sungai Jarung atau di simpang empat jalan
Perusahaan dan aspal menuju Malinau kota, yang
Halaman 24 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ditandatangani oleh Pihak pelapor Ester P, Skretaris Sidang Parto F, dan Pimpinan
Sidang Sawen R, Serta Ketua Lembaga Adat Desa Batulidung Padan Pengiran,
tanpa ditandatangani oleh Pihak terlapor Andarias U, setelah diperiksa dan
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai
cukup, lalu diberi tanda P-10;
11. Foto copy Daftar Penerima Kompensasi Perusahaan daftar nama
penerima uang kompensasi dari Perusahaan yang melewati jalan atau lahan, setelah
diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah
diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-11;
Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan bukti tambahan berupa:
1. Foto copy berita acara penyelesaian masalah sengketa tanah perwatasan Alm.
Noh Suhul dengan Sdr. Andarias. U, bahwa pada hari Jumat tanggal 15 Februari
2016 di ruang Kepala Desa Batulidung dilaksanakan musyawarah untuk
menyelesaikan masalah watas Sdr. Alm Noh Suhul dengan sdr. Andarias U, yang
ditandatangani oleh Kepala Desa Batu Lindung an. Juari. A, setelah diperiksa
ternyata foto copy ke foto copy, serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda P-
12;
Menimbang, bahwa bukti surat fotocopy P.1, s/d P.8 dan P.10 serta P.11,
merupakan bukti fotocopy yang sesuai dengan aslinya dan telah diberi meterai
secukupnya sehingga dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah, sedangkan bukti P.9,
P.12, merupakan bukti surat berupa fotocopy dari fotocopy;
Menimbang, bahwa saksi Penggugat yang bernama Saksi Palemon Bengkala
dibawah sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi menerangkan mengetahui obyek yang disengketakan terletak di
jalan Batu Lidung Rt 2 Desa Batu Lidung, Kecamatan Malinau, Kabupaten Malinau
dan objek sengketa tersebut berada di antara Sungai Sendarung dan Sungai
Bengalun;
- Bahwa saksi adalah kepala Desa Batulidung sejak dari tahun 1981 sampai
dengan tahun 1991, yang menempati ditanah sengketa tersebut adalah om Suhul dan
yang dilakukan om Suhul ditanah tersebut yaitu Berladang sejak tahun 1963;
- Bahwa saksi mengetahui Om Suhul sudah ada disitu bersama dengan istrinya
yang bernama Lasu;
- Bahwa saksi pada saat menjabat sebagai Kepala Desa, pernah
menerbitkan/menandatangani SPPT tanah tersebut, sebagaimana dalam bukti P-3;

Halaman 25 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi pernah melihat di tanah sengketa ditanami buah kakau karena pada
tahun 1985 ada program dari pemerintah dan Kecamatan agar masyarakat untuk
membuat SPPT untuk kepentingan Administrasi bagi yang menanam pohon kakau
dilahannya;
- Bahwa objek sengketa tersebut terletak diantara Sungai Sendarung dengan
sungai Bengalun, namun didalam SPPT bukti P-3 tertulis Sei Semelebeb bukan
Sungai Sendarung karena salah penulisan saja, seharusnya sungai Sendarung;
- Bahwa kesalahan penulisan tidak langsung diperbaiki karena SPPT tersebut
sudah sama pemiliknya yakni anak Om Suhul yang bernama Noh Suhul;
- Bahwa Noh Suhul merupakan suami dari Penggugat dan saat ini Noh Suhul
sudah meninggal dunia;
- Bahwa dari pernikahan Noh Suhul dengan Penggugat mereka memiliki 3 (tiga)
orang anak;
- Bahwa yang menggarap dan merawat tanah sengketa tersebut yaitu Penggugat
dengan suaminya (Alm) Noh Suhul;
- Bahwa pada saat saksi menjabat Kepala Desa Batu Lidung saksi tidak pernah
mengetahui warganya ada yang bernama Bapak Luas;
Menimbang, bahwa saksi Penggugat yang bernama Saksi Juari Acang, dibawah
sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi mengetahui obyek yang disengketakan terletak Desa Batu Lidung,
Kecamatan Malinau, Kabupaten Malinau;
- Bahwa saksi membenarkan SPPT sebagaimana bukti P-3 dimana tanah sengketa
tersebut berbatasan dengan sungai serta berbatasan dengan tanah milik saksi;
- Bahwa saksi mengetahui tanah tersebut adalah milik Noh Suhul seperti pada
SPPT yang dimiliki Penggugat;
- Bahwa saat SPPT (Surat Pernyataan Pemilikan Tanah) yang dimiliki oleh
Penggugat tersebut terbit, tidak ada warga atau pihak lain yang keberatan saat itu
mengingat saksi selaku saksi batas disurat tersebut;
- Bahwa saksi pernah menandatangai Surat Keterangan Nomor:
104/2002/KDBL/IV/2016, perihal SPPT No. 18/PPAT/IV/87 yang terdapat
kekeliruan dalam penulisan letak tanah yang tertulis “Letak Tanah: SEI
SEMELEBEB” yang benar adalah SEI SENDARUNG. (siang Jarung) tertanggal 7
April 2016 sebagaimana bukti P-4;

Halaman 26 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi pernah menandatangai Surat Keterangan Perubahan Surat Tanah
Nomor : 593/214/BTL, bukti P-5 saksi menandatangani surat tersebut sebagai saksi
Batas;
- Bahwa saksi mengetahui Peta Bidang Tanah Hasil Pengembalian Batas An. Sdra.
Almarhum NOH SUHUL sebagaimana bukti P-7, Peta Situasi Hasil Pengembalian
Batas An. Sdra. ESTER bukti P-8 karena saksi yang menandatangani surat tersebut
saat menjabat sebagai Kepala Desa Batulidung mulai tahun 2005 sampai dengan
2017;
- Bahwa dari pernikahan penggugat dengan Noh Suhul suhul mereka memilki 4
(empat) orang anak yang bernama Anto, Debi, Diana dan Jene wati dan saksi
mengetahui tanah tersebut mulai ada masalah setelah Noh Suhul yaitu meninggal
dunia tahun 2001;
- Bahwa sebagian tanah di objek sengketa telah dijual oleh penggugat kepada
Maria Adipok atau Bapak Kilit serta tidak ada keberatan dari warga setempat;
- Bahwa saksi pada saat menjabat sebagai Kepala Desa telah melakukan mediasi
antara Penggugat dengan Tergugat terkait tanah sengketa itu sebagaimana bukti P-
12, namun hasilnya gagal karena Tergugat merasa tanah tersebut milik keluarganya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui warga batulidung yang bernama Bapak Luas dan
hanya mendengar saja;
Menimbang, bahwa saksi Penggugat yang bernama Saksi Matius Gading
dibawah sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi mengetahui obyek yang disengketakan terletak Desa Batu Lidung,
Kecamatan Malinau, Kabupaten Malinau;
- Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Noh Suhul sejak tahun 1970, suami
Penggugat (Noh Suhul) sudah meninggal dunia sekitar tahun 2001 sebelum Natal;
- Bahwa dari perkawinan penggugat dengan (Alm) Noh Suhul berjumlah 4
(empat) orang, satu laki-laki dan tiga perempuan;
- Bahwa setelah Bapak Suhul meninggal dunia, yang mengelola tanah tersebut
adalah anaknya yaitu Noh Suhul dimana tanah tersebut ditanami buah
Kakau/Cokelat oleh Noh Suhul;
- Bahwa mengenai tanah sengketa milik dari (Alm) Noh Suhul karena saksi
melihat sendiri (Alm) Noh suhul sejak 1970 mengelola dan merawat tanah tersebut
sewaktu dia masih hidup;

Halaman 27 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi mengetahui pada tahun 1985 Noh Suhul ikut menanam padi dan
kakau sebagaimana ada program dari Pemerintah Desa saat itu;
- Bahwa Pemerintah Desa ada menganjurkan warga yang memiliki tanah agar
mereka membuat SPPT dengan syarat tanah tersebut ukuranya tanahnya hari 2 (dua)
hektar dan ditanah tersebut ditanami buah Kakau;
- Bahwa saudara-saudara dari bapak Noh Suhul tersebut tidak ada keberatan atas
penguasaan tanah yang dikuasain oleh Penggugat, tanah sengketa tersebut sebagian
telah dijual penggugat kepada Maria Adipok sebagaimana dalam bukti P-7;
Menimbang, bahwa saksi Penggugat yang bernama Saksi Sawen Ruid dibawah
sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi menerangkan mengetahui obyek yang disengketakan terletak di
jalan Batu Lidung Rt 2 Desa Batu Lidung, Kecamatan Malinau, Kabupaten
Malinau;
- Bahwa saksi sebagai kepada adat sejak tahun 2016 serta hadir dan memimpin
jalannya persidangan Adat permasalahan sengketa tanah ini pada tahun 2009;
- Bahwa saksi yang memimpin sidang adat serta ikut menandatangani berita acara
sidang adat sebagaimana dalam bukti P-10;
- Bahwa hasil sidang Adat tanah yang disengketakan sekarang adalah milik dari
penggugat sedangkan tanah yang sudah dibangun rumah oleh tergugat menjadi
milik tergugat;
- Bahwa dasar dari Lembaga Adat menyatakan tanah sengketa tersebut adalah
milik penggugat berdasarkan surat-surat yang diajukan penggugat berupa SPPT
miliknya, dan saksi pernah melihat SPPT milik Penggugat sebagaimana bukti P-3,
Menimbang, bahwa saksi Penggugat yang bernama Saksi Suryati dibawah
sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi menerangkan mengetahui obyek yang disengketakan terletak di
jalan Batu Lidung Rt 2 Desa Batu Lidung, Kecamatan Malinau, Kabupaten
Malinau;
- Bahwa Penggugat ada memiliki tanah di RT. 2, Desa Batu Lidung tepatnya
dipinggir dan tanah tersebut adalah hak milik (Alm) Suhul yang diserahkan kepada
anaknya yang bernama Noh Suhul;
- Bahwa pada sekitar tahun 1985 tersebut Noh Suhul yang menanam buah kakau
dan berkebun ditanah itu dan ditanah tersebut serta tempat saksi bermain dan
mencari buah kakau dan tumbuk bulan sekitar tahun 1986;
Halaman 28 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa pada tahun 1980n tanah sengketa tersebut terdapat rumah atau pondok
milik Suhul;
- Bahwa saksi mengetahui Alm. Noh suhul memiliki SPPT atas tanah sengketa
tersebut sebagaimana bukti P-3;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar keberatan dari warga atau orang lain
terkait SPPT yang dimiliki Penggugat;
- Bahwa pembuatan SPPT untuk masyarakat yang menanam kakau saat tahun
1985 dan Kepala Desa saat itu yaitu bapak Palemon;
- Bahwa saksi tidak mengetahui warga batulidung yang bernama Bapak Luas
dan hanya mendengar saja;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil batahannya, Tergugat telah
mengajukan bukti berupa Bukti Tertulis yang terdiri dari Bukti T-1 sampai dengan
Bukti T-9 dan 6 (enam) orang saksi, yakni Saksi Suprapto Muji, Saksi Lasia Atan, S.E.,
Saksi Yangkat, Saksi Matius Suhul, Saksi Yahya, Saksi Mattius Anak dari Luas dibantu
juru Bahasa Rukisah Saleh, S.PIM, PT., dan 2 (dua) orang ahli yakni Ahli bernama
Richard, dan Ahli bernama Dr. Marten B. Saliding, S.H., M.H.;
Menimbang, bahwa dari alat-alat bukti yang diajukan oleh Tergugat yaitu
sebagai berikut:
1. Foto copy Surat yang dikirim oleh Bapak Luas kepada Bapak Andareas Umbang,
tertanggal 26-6-2000, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata
sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda T-1;
2. Foto copy Surat yang dikirim oleh Bapak Luas kepada Bapak Andareas Umbang,
dibuat di Merotai Besar, Tawau Sabah 12-12-2003, setelah diperiksa dan
dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai
cukup, lalu diberi tanda T-2;
3. Foto copy Surat yang dikirim oleh Bapak Luas kepada Bapak Andareas Umbang,
dibuat di Merotai Besar, Tawau Sabah 21-6-2005, setelah diperiksa dan dicocokkan
dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai cukup, lalu
diberi tanda T-3;
4. Foto copy Surat yang dikirim oleh Bapak Luas kepada Bapak Andareas Umbang,
29-12-2008, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai
dengan aslinya, serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda T-4;
5. Foto copy Surat yang dikirim oleh Bapak Luas kepada Bapak Andareas Umbang,
dibuat di Merotai Besar, Tawau Sabah Malaysia, 1-20001, setelah
Halaman 29 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah
diberi materai cukup, lalu diberi tanda T-5;
6. Foto copy Surat Pernyataan Pinjam Pakai Tanah, bahwa Matius Suhul, Pekerjaan
Tani, Alamat Desa Batulidung Kec. Malinau Kota, dalam hal ini telah meminjam
tanah untuk berladang / berkebun dengan saudara nama Luwas Ungai, Pekerjaan
Tani, Alamat Malaysia / Merutai, dibuat di Tanjung Selor, 31 Mei 2020,
ditandatangani oleh Matius Suhul, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda T-
6;
7. Foto copy Surat Akuan Pemilikan Tanah, nama pemilik Luak ak Unggai
(Mendiang), Tempat lahir Batu Lidung, Nama anak pemilik Maria Luas, Tempat
Lahir Tawau Sabah Malaysia, Pekerjaan Suri Rumah, Alamat Kampung Merotai
Tawau Sabah Malaysia, Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa
sebidang tanah yang terletak di RT. 2, desa Batulidung, Kecamatan Malinau Kota,
Kabupaten Malinau, ditandatangani Puan Maria Anak Luas dan para saksi, setelah
diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dengan aslinya, serta telah
diberi materai cukup, diberi tanda T-7;
8. Foto copy Peta Bidang Tanah An. Andarias, nama pemilik tanah 32. Andarias
Luas 23.096 M2 dan 33. Andarias Luas 2.584 M2 dan luas keseluruhan 25.680 M2,
setelah diperiksa ternyata foto copy ke foto copy, serta telah diberi materai cukup,
lalu diberi tanda T-8;
9. Foto copy Peta Bidang Tanah Jalan Simpang Raja Alam Menuju Batu Lidung,
dengan luas tanah 75,638,40 M2, setelah diperiksa ternyata foto copy ke foto copy,
serta telah diberi materai cukup, lalu diberi tanda T-9;
Menimbang, bahwa bukti surat fotocopy T-1, s/d T-7 merupakan bukti fotocopy
yang sesuai dengan aslinya dan telah diberi meterai secukupnya sehingga dapat
digunakan sebagai alat bukti yang sah, sedangkan bukti surat T-8, dan T-9 merupakan
bukti fotocopy dari fotocopy dan telah diberi meterai secukupnya;
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang bernama Saksi Suprapto Muji dibawah
sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Saksi menerangkan sehubungan imbalan jasa jalan berupa uang terhadap warga
desa batu lidung yang memilki tanah dipinggir jalan dan jabatan saksi sebagai
Sekertaris KJJ (Kelompok Imabalan Jasa Jalan) yang ditunjuk oleh perusahaan
BDMS;

Halaman 30 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi mengetahui obyek yang disengketakan terletak di jalan Batu Lidung
Rt 2 Desa Batu Lidung, Kecamatan Malinau, Kabupaten Malinau;
- Bahwa saat melakukan pendataan dan pengukuran ditanah sengketa tersebut
untuk Imbal Jasa Jalan yang merawat dan mengelola tanah adalah tergugat;
- Bahwa saksi bisa mengetahui bahwa tanah tersebut adalah milik bapak luas,
dasarnya hanya dari pengakuan dari Tergugat;
- Bahwa saksi tidak mengenal atau tidak mengetahui yang bernama bapak Luas
tersebut, yang saksi tahu Ahli warisnya yaitu Maria;
- Bahwa Tergugat ada bercerita kepada saksi mengenai anak dari bapak Luas ada
datang menemui tergugat pada bulan September;
- Bahwa diatas tanah sengketa tersebut ada 3 (tiga) buah bangunan rumah namun
saksi tidak pernah melihat ada orang yang tinggal dirumah tersebut yang saksi
ketahui tergugatlah yang merawat dan mengelola tanah tersebut sejak tahun 2003
atau 2004;
- Bahwa lokasi tanah yang mendapatkan konpensasi dari KJJ tersebut
sebagaimana dalam bukti T-8 dan T-9;
- Bahwa saksi mengenal Noh Suhul yang tak lain adalah suami dari Penggugat
dan telah meninggal dunia pada tahun 2001;
- Bahwa saksi mengetahui Noh Suhul ada memiliki tanah didaerah tersebut akan
tetapi berada di Pinggir Sungai;
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang bernama Saksi Lasia Atan, S.E.,
dibawah sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Saksi menerangkan sehubungan dengan kelompok tani yang mengelola tanah
didesa batu lidung;
- Bahwa saksi mengetahui letak objek sengketa tersebut di desa batu lidung
sebagaimana bukti T-8;
- Bahwa tanah yang disengketakan sekarang ini dulunya belum terbelah oleh jalan
umum;
- Bahwa pada tahun 1985 ada kegiatan dari kelompok tani Gusion yang menanam
kakau didaerah desa batu lidung dan saksi ikut menanam buah kakau di wilayah Rt.
1 Desa batulidung tepatnya dihulu desa;
- Bahwa pada tahun 1985 yang megelola tanah yang disengketakan adalah bapak
Luas dimana saksi mengetahui dari cerita orang-orang tua;
- Bahwa saksi tidak mengenal yang namanya bapak Luas, saksi hanya tahu
namanya saja dan Bapak Luas bertempat tinggal di Tawau Malaysia dan dulunya
dari Indonesia selanjutnya merantau ke Malaysia
Halaman 31 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa dahulunya tanah tersebut dipinjamkan bapak Luas kepada tergugat untuk
dikelola kemudian Bapak Suhul meminjam tanah tersebut dari cerita orangtua;
- Bahwa asal usul tanah sengketa tersebut yaitu pada tahun 1960 bapak Luas
Lungai yang membuka lahan tersebut, sedangkan Noh Suhul berladang di Batu
lidung di Sungai Sendarung;
- Bahwa pada tahun 1985 dan Kepala Desa Batu Lidung saat itu yaitu bapak
Palemon;
- Bahwa ada program dari Desa saat itu agar warga menanam buah kakau pada
tahun 1985 dan berakhir pada 1989, dan saksi ikut dalam program tersebut,
syaratnya cukup warga memiliki tanah dengan luas 2 (dua) Hektar;
- Bahwa saksi mengetahui dari cerita orang tua bahwa bapak Luas dahulunya
memperoleh tanah yang disengketakan sekarang ini sejak membuka kampung;
- Bahwa bapak Suhul pernah berladang ditanah sengketa tersebut dan yang duluan
berladang yaitu tergugat;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat surat wasiat tersebut secara langsung hanya
dengar saja dari cerita orang tua;
- Bahwa saksi mendengar dari cerita orang tua saksi antara bapak Luas dengan
tergugat merupakan kakak beradik yaitu saudara antara mama;
- Bahwa Bapak Luas ada memiliki anak dan berada di Tawau Malaysia dan tanah
tersebut dititipkan bapak Luas kepada Tergugat;
- Bahwa sejak tahun 1985 sampai dengan tahun 2001 tersebut tidak ada warga
atau masyarakat yang protes terkait SPTT yang dimiliki oleh penggugat;
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang bernama Saksi Yangkat, dibawah
sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi menerangkan bahwa letak objek sengketa tersebut ada di Desa
Batulidung sebagaimana bukti T-8;
- Bahwa ditanah sengketa tersebut ada bangunan rumah yang pemilliknya
bernama Akang keturunan Cina berupa bengkel yang masuk dalam wilayah siang
darung;
- Bahwa asal usul tanah yang disengketakan sekarang milik Bapak Luas saksi
mengetahui dari cerita orang tua dan masyarakat setempat;
- Bahwa saksi mengetahui kalau tergugat ada menanam tanaman pisang ditanah
yang menjadi sengketa pada tahun 2018;

Halaman 32 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa saksi pernah mendengar bapak Luas memberikan surat wasiat kepada
tergugat agar tergugat mengurus dan mengelola tanah yang menjadi sengketa
sekarang ini sebagaiamana bukti surat T-3, T-4 dan T-5;
- Bahwa saksi sempat membaca bukti surat T-3, T-4 dan T-5 saat dirumah
tergugat pada bulan oktober 2020;
- Bahwa saksi pernah bertemu dengan yang namanya bapak Luas di Tawau pada
saat ketempat tante saksi pada tahun 1986;
- Bahwa Bapak Luas ada datang ke Indonesia dan bertemu dengan tergugat dan
berkata agar tergugat merawat tanah sengketa tersebut;
- Bahwa dari cerita sdr. Matius bahwa Noh Suhul ada meminjam tanah yang
menjadi sengketa sekarang ini kepada tergugat saat itu;
- Bahwa Bapal Luas dahulu berkewarganegaraan Indonesia saat masih di
Indonesia dan setelah pindah ke Malaysia berganti kewarganeraan Malaysia;
- Bahwa pada tahun 1985 ada program dari pihak Desa dan Kecamatan bagi yang
warga memiliki tanah didaerah desa batulidung agar membuat SKPT/SPPT atas
tanah mereka tersebut dengan ketentuan harus memiliki kartu tanda penduduk
(KTP);
- Bahwa saksi pernah mendengar penggugat ada memiliki SPPT atas tanah yang
menjadi sengketa sekarang ini;
- Bahwa saksi pernah mendengar juga terkait mediasi di Adat perihal persoalan
tanah sengketa antara pengguat dengan tergugat namun tidak mengetahui hasilnya;
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang bernama Saksi Matius Suhul, tanpa di
sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi menerangkan mengenai peminjaman tanah;
- Bahwa saksi masih memiliki hubungan keluarga dengan Bapak Suhul, dimana
saksi adalah anak ke 7 (tujuh) dari Bapak Suhul;
- Bahwa Bapak Suhul pernah bercerita atau mengatakan kepada saksi pada tahun
2005 terkait kepemilikan tanah sengketa tersebut di depan saksi dan saudara-
saudara saksi lainya mengenai Bapak Suhul mengatakan jika ia meminjam tanah
yang menjadi sengketa dari bapak Luas;
- Bahwa luas tanah Suhul sekitar 200 (dua ratus) meter, dan tanah yang dipinjam
dengan bapak Luas yaitu + 1 (kurang lebih satu) hektar;
- Bahwa Noh Suhul ada memiliki tanah, ada di daerah Semelebeb;
- Bahwa pada tahun 1985 tersebut ada program dari Desa agar warga yang
memilki tanah membuat SPPT atas tanah mereka dan saksi

Halaman 33 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mendengarnya bahwa pihak dari Desa ada mengumpulkan warga untuk membuat
SPPT;
- Bahwa terkait objek tanah sengketa SPPT keluar atas nama suami penggugat
yaitu Noh Suhul dan saksi komplain atas tanah tersebut;
- Bahwa pada tahun 1985 Bapak Suhul menanam menanam buah Kakau dan padi
dilahan tersebut sedangkan Noh Suhul tidak pernah berladang ditanah sengketa
namun berladang di seberang objek tanah sengketa;
- Bahwa saksi pernah melihat bangunan rumah dilahan sengketa dan rumah
tersebut milik tergugat;
- Bahwa saksi melihat bangunan tergugat dilahan sengketa tersebut, dan sudah
lama mengetahuinya, bangunan tersebut ada ketika Noh Suhul sudah meninggal
dunia;
- Bahwa sepegetahuan saksi Bapak Luas adalah orang warga Negara Malaysia;
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang bernama Saksi Yahya, dibawah
sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi menerangkan mengenai batas tanah-tanah sengketa tersebut;
- Bahwa lokasi lahan sengketa terletak di jalan Batu Lidung Rt 2 Desa Batu
Lidung, Kecamatan Malinau, Kabupaten Malinau;
- Bahwa saksi mempunyai tanah berbatasan dengan sungai siandarung dengan luas
160x160 meter, tanah luas berada diatas tanah saksi, pak andarias berdekatan
dengan andarias, tanah pak suhul atau noh suhul diatas lagi yang sekarang ada
buah-buah durian sebagaimana bukti T-8;
- Bahwa saksi kenal dengan suhul kilat dan Noh suhul, tanahnya tepatnya diatas
tanah pak andarias sesuai dengan bukti T8;
- Bahwa saksi hanya mendengar cerita orangtua bahwa luas pernah membuat
ladang di tanah sengketa;
- Bahwa saksi baru mengetahui ada masalah objek sengketa tanah tersebut pada
tahun 2021 ini karena menjadi saks;
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang bernama Saksi Mattius Anak dari Luas
dibantu juru Bahasa Rukisah Saleh, S.PIM, PT., dibawah sumpah/janji, yang pada
pokoknya menerangkan:
- Bahwa saksi menerangkan orang tua saksi yakni Bapak Luas bercerita mengenai
memiliki tanah di Indonesia;
- Bahwa Bapak Luas tidak bercerita secara rinci dimana letak tanah tersebut,
hanya bercerita ada memiliki tanah di Indonesia saja;
Halaman 34 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa Bapak Luas sudah meninggal pada tanggal 26 November 2010;
- Bahwa saksi merupakan anak nomor 3 (tiga) dari 5 (lima) orang bersaudara
kandung;
- Bahwa tulisan surat dalam bukti tergugat merupakan tulisan tangan orang tua
saksi yaitu bapak Luas sebagaimana bukti T-1 s/d T-5;
- Bahwa benar bukti surat tersebut merupakan tulisan tangan dari bapak Luas dan
pernah melihat Bapak Luas menulis dan surat tersebut ditujukan kepada tergugat;
- Bahwa isi surat yang diberikan Bapak Luas kepada tergugat tentang sewa beli,
jika ada yang mau menyewa atau beli agar tergugat mengurus hal itu semua;
- Bahwa antara orang tua saksi dengan tergugat saat itu masih berkomunikasi
melalui surat saat orang tua saksi tinggal dan menetap di Malaysia;
- Bahwa saksi pernah bercerita juga kalau dirinya ada memiliki tanah juga di
Indonesia;
- Bahwa saksi dan seluruh saudara-saudara saksi berkewarganegaraan Malaysia;
- Bahwa orang tua saksi pernah bercerita kepada saksi dan anggota keluarga
bahwa tanahnya di Indonesia akan diserahkan atau diwariskan kepada anak-
anaknya;
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang bernama Saksi Ahli bernama Richard,
dibawah sumpah/janji, yang pada pokoknya menerangkan:
- Bahwa ahli menerangkan sehubungan pengetahuan ahli terkait bahasa Malaysia;
- Bahwa ahli membacakan saja isi bukti surat T-1 sampai dengan T-4 sesuai
dengan isi surat tersebut;
- Bahwa ahli melakukan terjemahan terhadap beberapa kata dalam bukti surat
yakni terjemahan MA’CI berarti Tante didalam bahasa Indonesianya, PA’CI berarti
Om didalam bahasa Indonesianya, MAJIKAN berarti tempat kerja didalam bahasa
Indonesianya, COMPANI berarti Perusahaan didalam bahasa Indonesianya, UMPI
berarti nama orang didalam bahasa Indonesianya dan AMAN UMPI berati Om
didalam bahasa Indonesiannya;
Menimbang, bahwa saksi Penggugat yang bernama Saksi Ahli bernama Dr.
Marten B. Saliding, S.H., M.H, dibawah sumpah/janji, yang pada pokoknya
menerangkan:
- Bahwa ahli menerangkan pengetahuan ahli dibidang Hukum Perdata;
Halaman 35 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa perjanjian secara lisan yang disepakati masyarakat pedesaan sah menurut
hukum selama memenuhi syarat-syarat yang ditentukan undang- undang, seperti
adanya Kesepakatan para pihak, Kecakapan para pihak, Adanya objek perjanjian
dan Adanya Sebab yang halal/tidak dilarang;
- Bahwa seseorang yang meminjam dan mengelola tanah milik orang lain secara
berturut – turut, maka secara otomatis tanah tersebut menjadi milik orang tersebut,
Bahwa dalam hal pinjam meminjam adalah jenis perjanjian dan status tanah tidak
bisa berubah dan beralih begitu saja karena tidak aturanya;
- Bahwa hukum waris yang berlaku di Negara Indonesia terbagi dalam 3 (tiga)
jenis yaitu : Hukum Waris Adat, Hukum Waris Islam dan Hukum Waris Perdata;
- Bahwa dalam hukum waris Adat sendiri memiliki beberapa macam sistem
pewarisan antara lain:
Sistem keturunan: sistem ini dibedakan menjadi tiga macam yaitu sistem patrilineal
yaitu berdasarkan garis keturunan bapak, sistem matrilineal berdasarkan garis
keturunan ibu, dan sistem bilateral yaitu sistem berdasarkan garis keturunan kedua
orang tua.
Sistem Individual: berdasarkan sistem ini, setiap ahli waris mendapatkan atau
memiliki harta warisan menurut bagiannya masing-masing. Pada umumnya sistem
ini diterapkan pada masyarakat yang menganut sistem kemasyarakatan bilateral
seperti Jawa dan Batak.
Sistem Kolektif: ahli waris menerima harta warisan sebagai satu kesatuan yang
tidak terbagi-bagi penguasaan ataupun kepemilikannya dan tiap ahli waris hanya
mempunyai hak untuk menggunakan atau mendapat hasil dari harta tersebut.
Contohnya adalah barang pusaka di suatu masyarakat tertentu.
Sistem Mayorat: dalam sistem mayorat, harta warisan dialihkan sebagai satu
kesatuan yang tidak terbagi dengan hak penguasaan yang dilimpahkan kepada anak
tertentu. Misalnya kepada anak tertua yang bertugas sebagai pemimpin keluarga
menggantikan kedudukan ayah atau ibu sebagai kepala keluarga, seperti di
masyarakat Bali dan Lampung harta warisan dilimpahkan kepada anak tertua dan di
Sumatra Selatan kepada anak perempuan tertua;
- Bahwa ahli berpendapat apabila antara ahli waris yang satu dengan ahli waris
yang lain saling bertentangan terkait kepemilikan tanah, Menurut

Halaman 36 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pendapat Ahli gugur dalil penggugat karena berbeda keterangan antara Ahli waris;
- Bahwa seorang janda yang telah menikah lagi tidak dapat mewarisi harta dari
suami sebelumnya, yang berhak mewarisi harta hanya anak-anaknya saja;
- Bahwa berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata menyebutkan ada syarat sahnya
suatu perjanjian antara lain Kesepakatan para pihak, Kecakapan para pihak, Adanya
objek perjanjian dan Adanya Sebab yang halal/tidak dilarang;
- Bahwa dasar pengakuan kepemilikan tanah atau penguasaan objek tanah,
menurut ahli ada 2 (dua) yaitu yang pertama Penguasaan secara fisik maksudnya
dan yang kedua Penguasaan secara yuridis;
- Bahwa Hak kepemilikan tanah tidak boleh jika ia berkewarganegaraan asing,
akan jika ia warga negara indonesia yang merantau dan statusnya masih warga
Negara Indonesia maka tanah tersebut masih miliknya;
- Bahwa sertifikat tanah atau sertifikat hak milik merupakan bukti yang sempurna,
namun masih bisa dugugurkan jika perolehannya cacat prosedur dan hal-hal yang
tercantum didalam sertifikat tersebut salah (cacat yuridis);
- Bahwa alat bukti otentik berupa alat bukti sempurna yang dikeluarkan akta
notaris atau pejabat yang berwenang;
- Bahwa dasar masyarakat madani menguasain tanah atau mengelola tanah Negara
secara berturut-turut maka dapat ditingkatkan status tanah tersebut;
- Bahwa alat bukti tertulis harus didukung dengan alat bukti lainnya;
- Bahwa SKPT atau SPPT sepanjang didukung dengan alat bukti yang lain bisa
menjadi bukti yang sempurna, syarat adalah orang tersebut yang menguasain tanah
Negara secara terus-menerus, kemudian ditingkatkan dengan dibawa ke kantor
Kecamatan untuk sahkan oleh pejabat yang berwenang;
- Bahwa di Indonesia mengenal 3 (tiga) jenis struktur sosial sebagai organisasi
sosial kemasyarakatan yang dalam hukum adat disebut sistem kekerabatan yaitu
matrilineal, patrilineal, dan parental. Dimana matrilineal yang mewarisi anak
perempuan, patrilineal, yang mewaris anak laki-laki sedangkan parental yang
mewarisi semua baik laki-laki atau perempuan, dalam masyarakat dayak khususnya

Republi
Malinau menganut sistem parental yaitu semua ahli warisnya baik laki-laki maupun
perempuan mempuyai kedudukan yang sama;
Halaman 37 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dari alat-alat bukti yang diajukan penggugat sebagaimana
diuraikan diatas dalam hubungannya satu sama lain, Majelis Hakim berpendapat bahwa
benar objek sengketa sebidang tanah pertama dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua
dengan Luas ± 3.439 (m2) yang terletak di Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu Lidung
Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang
berbatasan dengan batas- batas :
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Supianto;
Kedua
Sebelah Utara : Sungai;
Sebelah Timur : Sungai;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Jalan;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua belah
pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain yang ternyata
bersesuaian Majelis Hakim berpendapat bahwa telah terjadi Perbutan Melawan Hukum
yang dilakukan oleh Tergugat, perbuatan Tergugat menyewakan lahan tersebut kepada
perusahaan dan membangun rumah untuk usaha bengkel yang berada di pinggir jalan
lintas perusahaan, Tergugat meminta uang konpensasi kepada Perusahaan untuk
membayarkan uang debu, serta setiap kali Penggugat melakukan kegiatan dilahan
tersebut Tergugat selalu menghalangi Penggugat untuk menguasai lahan miliknya, yang
sampai saat ini masih berada dalam kekuasaan Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas selanjutnya
Majelis Hakim akan mempertimbangkan petitum-petitum gugatan Penggugat sebagai
berikut:
Menimbang, bahwa petitum angka 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk
seluruhnya;
Menimbang, bahwa untuk menentukan status dari petitum angka 1. tersebut
sangat tergantung dengan pertimbangan-pertimbangan dari petitum yang lainnya, oleh
karena itu petitum angka 1. baru akan ditentukan setelah Majelis Hakim
mempertimbangkan petitum lainnya;

Halaman 38 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai petitum angka 2. Menyatakan
Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah pertama dengan luas ± 25.657 m2
dan kedua dengan seluas ± 3.439 M2 yang terletak Jalan Batu Lidung RT.002
Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan
Utara yang berbatasan dengan batas-batas :
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Supianto
Kedua
Sebelah Utara : Sungai
Sebelah Timur : Sungai
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Jalan;
Menimbang, bahwa petitum tersebut didasarkan pada dalil Penggugat bahwa
tanah atau lahan tersebut diperoleh oleh Penggugat dari peninggalan suami Penggugat
yang bernama Noh Suhul (Alm) yang meninggal pada 1 Juni 2001;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan dari perkawinan Penggugat dengan
suami Penggugat yang bernama Noh Suhul (Alm) memiliki 4 orang anak yang bernama
Herianto, Debi Kristina, Ardiana dan Jenewati yang keseluruhanya merupakan anak
kandung;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan pada tanggal 10 Maret 2016
berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat bersama para ahli waris tentang tanah yang
dikuasai oleh Noh Suhul (Alm) sebagaimana dalam surat pernyataan Pemilikan tanah
legalisasi nomor :18/PPAT/IV-87 dengan hasil bahwa tanah/lahan tersebut diserahkan
sepenuhnya kepada Penggugat untuk mengurus segala Administrasi dan menguasai
tanah milk (milik) Noh Suhul (Alm) dan diketahui Ketua RT.02 Yohanes.U, Kepala
Desa Batu Lidung Juari Acang dan camat Malinau Kota Christina Simamora,
S.Sos.M.Si;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan atas pemberian ahli waris tersebut
pada tanggal 13 Mei 2019 Penggugat melakukan perubahan nama atas SPPT yang
sebelumnya tertulis nama suami Penggugat yang bernama Noh Suhul (Alm) dan
sekarang dirubah kepemilikanya oleh Penggugat berdasarkan Surat Keterangan
Perubahan Surat Tanah Nomor : 593/214/BTL

Halaman 39 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan sekarang adalah milik Penggugat yang diketahui oleh Kepada Desa Batu Lidung dan
Camat Malinau Kota;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan lahan tersebut telah digarap oleh
Penggugat bersama dengan suami Penggugat yang bernama Noh Suhul (Alm) dari tahun
1985 sampai dengan tahun 2001, bahwa lahan tesebut adalah pemberian dari bapak
suhul yaitu orang tua dari Noh Suhul (Alm), Sehingga pada tahun 1985 Penggugat dan
Noh Suhul (Alm) membuat Surat Peryataan Pemilikan Tanah tersebut yang dikeluarkan
oleh Kepala Desa Batu Lidung Pelimon Bengkala yang diketahui oleh Ketua RT Desa
Batu Lidung Wellem Mantas dan disahkan oleh Camat Malinau Drs. Aseng Gusti Nuch
dalam legalisasi nomor.18/PPAT/IV-87;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan sekitar Tahun 2005 Penggugat
pernah menjual sebagain tanah dari SPPT yang telah diterbitkan tersebut kepada Sdr.
Maria Adipok dengan dengan Luas ± 6.837 (m2) dan sebagian lagi dibebaskan untuk
jalan umum, jalan Desa Batu Lidung dan jalan perusahaan;
Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan dalam dalam jawabannya membantah
dengan tegas dalil gugatan pengugat dalam konpensi/tergugat dalam rekonpensi pada
angka 1 (satu) yang menyatakan bahwa penggugat adalah pemilik sah sebidang tanah
dengan volume ± 25.657 m2 dan Kedua luas
± 3,439 m2 hanyalah mengada-ngada, karena pemilik sah atas bidang tanah tersebut
adalah Alm. Bapak Luas beserta ahli warisnnya;
Menimbang, bahwa tergugat mendalilkan tanah tersebut merupakan peninggalan
dari Alm. Suami Tergugat yang bernama Noh Suhul (Alm), pada poin ini tergugat tidak
menjelaskan secara terperinci asal usul tanah yang dimiliki oleh Almarhum suami dari
penggugat. Faktanya dapat kami jelaskan, bahwa tanah tersebut, merupakan peninggalan
dari ayah almarhum dari Noh, yang bernama Suhul, almarhum Suhul (ayah kandung
Noh) meminjam tanah tersebut dari Bapak LUAS, dan pada tahun 1970 an Bapak Luas
berangkat kemalaysia untuk mencari pekerjaan, hingga pada akhirnya meninggal
dimalaysia serta memiliki ahli waris atas tanah tersebut yang saat ini dipersengketakan.
Karena pada saat itu Bapak Luas berangkat kemalaysia maka tanah tersebut dititip oleh
alamarhum Bapak Luas kepada Bapak Andarias Umbang agar dijaga serta dirawat.
hubungan Bapak LUAS dan Bapak Andarias Umbang adalah supupu satu kali. Oleh
karena itu yang memiliki tanah yang dipersengketakan saat ini adalah Bapak LUAS dan
Para Ahliwarisnya;

Halaman 40 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Tergugat mendalikan bahwa tanpa sepengetahuan dari Bapak
Luas atau setidak-tidaknya tergugat dalam konpensi/ penggugat dalam rekonpensi selaku
yang merawat tanah tersebut, Almarhum Noh Suhul membuat surat penrnyataan
pemilikan tanah terhadap Tanah milik Bapak Luas yang dipinjam oleh Almarhum Bapak
Suhul dari Almarhum Bapak Luas sebagaimana yang terurai pada poin 6 (enam);
Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan dalam konpensi/ penggugat dalam
rekonpensi tidak keberatan pada saat penggugat dalam konpensi/tergugat dalam
rekonpensi pernah menjual sebagian dari tanah tersebut dengan volume ± 6.873, karena
pada saat itu tergugat dalam konpensi/ penggugat dalam rekonpensi, selaku yang
merawat tanah, menganggap karena almarhum Noh Suhul merupakan keluarga, sehingga
akhirnya tidak keberatan dengan penjualan tersebut, tergugat dalam konpensi/penggugat
dalam rekonpensi juga menganggap bahwa itu adalah gaji dari suami penggugat selaku
peminjam tanah dan juga selama ini telah ikut untuk merawat tanah tersebut;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan bukti berupa Bukti Tertulis yang terdiri dari Bukti P-1 sampai dengan Bukti
P-12 dan 5 (lima) orang saksi, yaitu Saksi Palemon Bengkala, Saksi Juari Acang, Saksi
Matius Gading, Saksi Sawen Ruid, Saksi Suryati;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil batahannya, Tergugat telah
mengajukan bukti berupa Bukti Tertulis yang terdiri dari Bukti T-1 sampai dengan
Bukti T-9 dan 6 (enam) orang saksi, yakni Saksi Suprapto Muji, Saksi Lasia Atan, S.E.,
Saksi Yangkat, Saksi Matius Suhul, Saksi Yahya, Saksi Mattius Anak dari Luas dibantu
juru Bahasa Rukisah Saleh, S.PIM, PT., dan 2 (dua) orang ahli yakni Ahli bernama
Richard, dan Ahli bernama Dr. Marten B. Saliding, S.H., M.H.;
Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan bukti surat berupa T-1 s/d T-5 berupa
Surat pribadi yang dikirim oleh Bapak Luas kepada Tergugat yang merupakan
pernyataan sepihak yang hanya ditujukan kepada Tergugat saja;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempertimbangkan keterangan para
saksi serta bukti surat yang diajukan oleh Penggugat dan Tergugat, ternyata pada
pokoknya yang menjadi permasalahan adalah mengenai kepemilikan atas sebidang
tanah pertama dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan seluas ± 3.439 M2 yang
terletak Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan batas-batas :
Halaman 41 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Supianto
Kedua
Sebelah Utara : Sungai
Sebelah Timur : Sungai
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Jalan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat oleh karena Penggugat
merupakan istri sah dari Alm. Noh Suhul, sebagaimana bukti P-1 dan didukung oleh
keterangan para saksi dan dari hasil pernikahan Penggugat dengan Alm. Noh Suhul
memiliki 4 orang anak yang bernama Herianto, Debi Kristina, Ardiana dan Jenewati
yang keseluruhanya merupakan anak kandung;
Menimbang, bahwa penggugat juga telah mengajukan Bukti P-1 s/d P-12 yang
dikuatkan dengan keterangan saksi Palemon bengkala yang menerangkan menerangkan
pada pokoknya saksi adalah kepala Desa Batulidung sejak dari tahun 1981 sampai
dengan tahun 1991, pada saat saksi menjabat menjabat sebagai Kepala Desa, pernah
menerbitkan/menandatangani SPPT tanah tersebut, sebagaimana dalam bukti P-3, tanah
tersebut pernah ditanami buah Kakau karena pada tahun 1985 saat saksi masih menjabat
Kepala Desa dan saksi memerintahkan warga untuk menanam buah Kakau agar bisa
dibuatkan surat-suratnya termasuk Noh suhul, didalam SPPT sebagaimana bukti P-3
tertulis Sei Semelebeb dan bukan Sungai Sendarung karena salah Penulisan saja,
seharusnya sungai Sendarung dan tidak langsung diperbaiki karena SPPT tersebut sudah
sama pemiliknya, saksi tidak mengetahui warganya ada yang bernama Bapak Luas;
Menimbang, bahwa penggugat juga telah mengajukan Bukti P-1 s/d P-12 yang
dikuatkan Saksi Juari Acang yang menerangkan menerangkan pada pokoknya saksi
pernah melihat dan membenarkan SPPT sebagaimana bukti P-3 dimana tanah sengketa
tersebut berbatasan dengan sungai serta berbatasan dengan tanah milik saksi, saksi
pernah menandatangai Surat Keterangan Perubahan Surat Tanah Nomor : 593/214/BTL,
sebagaimana bukti P-5 saksi menandatangani surat tersebut sebagai saksi Batas, saksi
pernah menandatangai Surat Keterangan Nomor: 104/2002/KDBL/IV/2016, perihal
SPPT No. 18/PPAT/IV/87 yang terdapat kekeliruan dalam penulisan letak tanah

Halaman 42 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang tertulis “Letak Tanah : SEI SEMELEBEB” yang benar adalah SEI SENDARUNG.
(siang Jarung) tertanggal 7 April 2016 sebagaimana bukti P-4 dan Peta Bidang Tanah
Hasil Pengembalian Batas An. Sdra. Almarhum NOH SUHUL sebagaimana bukti P-7,
Peta Situasi Hasil Pengembalian Batas An. Sdra. ESTER sebagaimana bukti P-8 saksi
yang menandatangani surat tersebut saat menjabat sebagai Kepala Desa Batulidung
mulai tahun 2005 sampai dengan 2017, saksi tidak mengetahui warga batulidung yang
bernama Bapak Luas dan hanya mendengar saja, sebagian tanah di objek sengketa
tersebut dijual oleh penggugat kepada Maria Adipok atau Bapak Kilit dan tidak ada
keberatan dari warga setempat, saksi menjabat sebagai Kepala Desa melakukan mediasi
antara Penggugat dengan Tergugat terkait tanah sengketa itu sebagaimana bukti P-12,
namun hasilnya gagal karena Tergugat merasa tanah tersebut milik keluarganya, saksi
tidak mengetahui warga batulidung yang bernama Bapak Luas dan hanya mendengar
saja;
Menimbang, bahwa penggugat juga telah mengajukan Bukti P-1 s/d P-12 yang
dikuatkan Saksi Matius Gading, dan Saksi Suryati yang menerangkan pada pokoknya
menerangkan suami Penggugat (Noh Suhul) sudah meninggal dunia sekitar tahun 2001,
dari perkawinan penggugat dengan (Alm) Noh Suhul berjumlah 4 (empat) orang, satu
laki-laki dan tiga perempuan, tanah sengketa milik dari (Alm) Noh Suhul karena saksi
melihat sendiri (Alm) Noh suhul sejak 1970 mengelola dan merawat tanah tersebut
sewaktu dia masih hidup dan pada tahun 1985 dengan menanam padi dan kakau,
pemerintah Desa saat itu ada menganjurkan warga yang memiliki tanah agar mereka
membuat SKPT dengan syarat tanah tersebut ukuranya tanahnya hari 2 (dua) hektar dan
ditanah tersebut ditanami buah Kakau, setelah Bapak Suhul meninggal dunia, yang
mengelola tanah tersebut adalah anaknya yaitu Noh Suhul dimana tanah tersebut
ditanami buah Kakau/Cokelat oleh Noh Suhul dan saudara-saudara dari bapak Suhul
tersebut tidak ada keberatan atas penguasaan tanah yang dikuasain oleh Penggugat, saksi
mengetahui tanah sengketa tersebut sebagian telah dijual penggugat kepada Maria
Adipok sebagaimana bukti P-7, saksi tidak mengetahui warga batulidung yang bernama
Bapak Luas dan hanya mendengar saja;

Menimbang,
yang dikuatkan bahwa
Saksi penggugat
Matius Gading juga
yangtelah mengajukanmenerangkan
menerangkan Bukti P-1 s/dpada
P-12
pokoknya Saksi sebagai kepada adat sejak tahun 2016 serta hadir dan memimpin
jalannya persidangan Adat permasalahan sengketa tanah ini pada tahun 2009, hasil
sidang Adat tanah yang disengketakan sekarang adalah milik

Halaman 43 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dari penggugat sedangkan tanah yang sudah dibangun rumah oleh tergugat menjadi milik
tergugat, dasar dari Lembaga Adat menyatakan tanah sengketa tersebut adalah milik
penggugat berdasarkan surat-surat yang diajukan penggugat berupa SPPT miliknya,
saksi pernah melihat SPPT milik Penggugat sebagaimana bukti P-3, benar berita acara
sidang adat tersebut sebagaimana bukti P-10;
Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan hal yang dikemukakan oleh Penggugat
adalah tidak benar dan membantah dengan tegas dalil gugatan pengugat pada angka 1
(satu) yang menyatakan bahwa penggugat adalah pemilik sah sebidang tanah dengan
volume ± 25.657 m2 dan Kedua luas ± 3,439 m2 hanyalah mengada-ngada, karena
pemilik sah atas bidang tanah tersebut adalah Alm. Bapak Luas beserta ahli warisnnya;
Menimbang, bahwa tergugat juga telah mengajukan Bukti T-1 s/d P-9 yang
dikuatkan Saksi Suprapto Muji, Saksi Yahya yang menerangkan menerangkan pada
pokoknya tanah tersebut adalah milik bapak luas, dasarnya hanya dari pengakuan dari
Tergugat, saksi tidak mengenal atau tidak mengetahui yang bernama bapak Luas
tersebut, lokasi tanah yang mendapatkan konpensasi dari KJJ dan menjadi sengketa
sebagaimana dalam bukti T-8 dan T-9, saksi mengenal Noh Suhul yang tak lain adalah
suami dari Penggugat dan telah meninggal dunia pada tahun 2001;
Menimbang, bahwa tergugat juga telah mengajukan Bukti T-1 s/d P-9 yang
dikuatkan Saksi Lasia Atan, S.E., dan Saksi Yangkat yang menerangkan menerangkan
pada pokoknya letak objek sengketa tersebut di desa batu lidung sebagaimana bukti T-8;
pada tahun 1985 yang megelola tanah yang disengketakan adalah bapak Luas dimana
saksi mengetahui dari cerita orang- orang tua; saksi tidak mengenal yang namanya bapak
Luas, saksi hanya tahu namanya saja dan Bapak Luas bertempat tinggal di Tawau
Malaysia dan dulunya dari Indonesia selanjutnya merantau ke Malaysia, dahulunya
tanah tersebut dipinjamkan bapak Luas kepada tergugat untuk dikelola kemudian Bapak
Suhul meminjam tanah tersebut dari cerita orangtua, Saksi Yangkat pernah mendengar
bapak Luas memberikan surat wasiat kepada tergugat agar tergugat mengurus dan
mengelola tanah yang menjadi sengketa sekarang ini sebagaiamana bukti surat T-3, T-4
dan T-5 dan sempat membaca bukti surat T- 3, T-4 dan T-5 saat dirumah tergugat pada
bulan oktober 2020;
Menimbang, bahwa tergugat juga telah mengajukan Bukti T-1 s/d P-9 yang
dikuatkan Saksi Matius Suhul yang menerangkan menerangkan pada pokoknya bahwa
saksi pernah mendengar Bapak Suhul pernah bercerita atau
Halaman 44 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mengatakan kepada saksi pada tahun 2005 terkait kepemilikan tanah sengketa tersebut di
depan saksi dan saudara-saudara saksi lainya mengenai Bapak Suhul mengatakan jika ia
meminjam tanah yang menjadi sengketa dari bapak Luas, luas tanah Suhul sekitar 200
(dua ratus) meter, dan tanah yang dipinjam dengan bapak Luas yaitu + 1 (kurang lebih
satu) hektar, terkait objek tanah sengketa SPPT keluar atas nama suami penggugat yaitu
Noh Suhul dan saksi komplain atas tanah tersebut, saksi mengetahui Bapak Luas adalah
orang warga Negara Malaysia;
Menimbang, bahwa tergugat juga telah mengajukan Bukti T-1 s/d P-9 yang
dikuatkan Saksi Mattius Anak Luas yang diterjemahkan oleh Juru Bahasa Rukisah Saleh,
S.Pim., PT. yang menerangkan menerangkan pada pokoknya orang tua saksi yakni
Bapak Luas bercerita mengenai memiliki tanah di Indonesia, Bapak Luas tidak bercerita
secara rinci dimana letak tanah tersebut, hanya bercerita ada memiliki tanah di Indonesia
saja dan Bapak Luas sudah meninggal pada tanggal 26 November 2010, saksi merupakan
anak nomor 3 (tiga) dari 5 (lima) orang bersaudara kandung, tulisan surat dalam bukti
tergugat merupakan tulisan tangan orang tua saksi yaitu bapak Luas sebagaimana bukti
T-1 s/d T-5, benar bukti surat tersebut merupakan tulisan tangan dari bapak Luas dan
pernah melihat Bapak Luas menulis dan surat tersebut ditujukan kepada tergugat, Saksi
dan seluruh saudara-saudara saksi berkewarganegaraan Malaysia;
Menimbang, bahwa tergugat juga telah mengajukan Bukti T-1 s/d P-9 yang
dikuatkan Ahli Richard yang menerangkan pada pokoknya pengetahuan ahli terkait
bahasa Malaysia, Ahli membacakan saja isi bukti surat T-1 sampai dengan T-4 sesuai
dengan isi surat tersebut dan melakukan terjemahan terhadap beberapa kata dalam bukti
surat yakni terjemahan MA’CI berarti Tante didalam bahasa Indonesianya, PA’CI berarti
Om didalam bahasa Indonesianya, MAJIKAN berarti tempat kerja didalam bahasa
Indonesianya, COMPANI berarti Perusahaan didalam bahasa Indonesianya, UMPI
berarti nama orang didalam bahasa Indonesianya dan AMAN UMPI berati Om didalam
bahasa Indonesiannya;
Menimbang, bahwa tergugat juga telah mengajukan Bukti T-1 s/d P-9 yang
dikuatkan Ahli Dr. Marten B. Saliding S.H., M.H. yang menerangkan pada pokoknya
pengetahuan ahli dibidang Hukum Perdata terkait seseorang yang meminjam dan
mengelola tanah milik orang lain secara berturut – turut, maka secara otomatis tanah
tersebut menjadi milik orang tersebut, Bahwa dalam hal pinjam meminjam adalah jenis
perjanjian dan status tanah tidak bisa berubah
Halaman 45 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan beralih begitu saja karena tidak aturanya, Hak kepemilikan tanah tidak boleh jika ia
berkewarganegaraan asing, akan jika ia warga negara indonesia yang merantau dan
statusnya masih warga Negara Indonesia maka tanah tersebut masih miliknya, alat bukti
tertulis harus didukung dengan alat bukti lainnya. SKPT atau SPPT sepanjang didukung
dengan alat bukti yang lain bisa menjadi bukti yang sempurna, syarat adalah orang
tersebut yang menguasain tanah Negara secara terus-menerus, kemudian ditingkatkan
dengan dibawa ke kantor Kecamatan untuk sahkan oleh pejabat yang berwenang.
Seorang janda yang telah menikah lagi tidak dapat mewarisi harta dari suami
sebelumnya, yang berhak mewarisi harta hanya anak-anaknya saja;
Menimbang, bahwa terhadap dalil Penggugat yang tidak dibantah atau tidak
disangkal oleh Tergugat maka dalil Penggugat tersebut dianggap diakui dan harus
dinyatakan terbukti, demikian juga dalil Tergugat yang tidak dibantah dan disangkal
oleh Penggugat maka dalil Tergugat tersebut dianggap diakui dan harus dinyatakan
terbukti, berdasarkan ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata jo Pasal 311 Rbg;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati proses jawab menjawab
dan pembuktian dalam perkara a quo, didapatkan fakta bahwa Penggugat adalah pemilik
sebidang tanah pertama dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan seluas ± 3.439 M2
yang terletak Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan batas-batas :
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Supianto
Kedua
Sebelah Utara : Sungai
Sebelah Timur : Sungai
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Jalan;
Sebagaimana bukti Foto copy Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) atas
nama Noh Suhul sebagaimana bukti tanda P-3; Foto copy Surat Keterangan Nomor ;
104/2002/KDBL/IV/2016, dalam SPPT. No.18/PPAT/IV/87, terdapat kekeliruan dalam
penulisan letak tanah, dalam surat tersebut tertulis “LETAK TANAH : SEI
SEMELEBEB” yang benar adalah SEI SENDARUNG.

Halaman 46 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Sebagaimana bukti P-4, Foto copy Surat Keterangan Perubahan Surat Tanah Nomor:
593/214/BTL, yang menerangkan bahwa Ester NIK 6406075009690002, Tempat /
tanggal lahir Batu Lidung, 10 September 1971, nama tersebut diatas benar memiliki
sebidang tanah di Desa Batu Lidung sebagaimana bukti P-5: Foto copy Surat
Pernyataan Ahli Waris, 1. Ester, 2. Heriyanto, 3. Debi Kristina,
4. Ardiana, 5. Jene Wati, adalah ahli waris dari Almarhum Noh Suhul, berdasarkan
hasil Musyawarah dan mufakat bersama tentang Tanah yang dikuasai berdasarkan surat
pernyataan pemilikan sebidang tanah legalisasi nomor : (No.18/PPAT/IV/87) kami
serahkan sepenuhnya kepada Ibunda kami (istri dari Alm Noh Suhul) bersama ester
sebagaimana bukti P-6, yang telah dikuatkan dengan keterangan para saksi yakni Saksi
Palemon Bengkala, Saksi Juari Acang, Saksi Matius Gading, Saksi Sawen Ruid, Saksi
Suryati;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat berdasarkan pertimbangan
tersebut di atas petitum angka 2. Beralasan hukum untuk dikabulkan
Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 3. Menyatakan perbuatan Tergugat
yang menguasai lahan milik Penggugat dengan mendirikan bangunan dilahan milik
Penggugat tersebut merupakan Perbuatan Tanpa Hak dan melawan hukum
(Onrecmatige daad);
Menimbang, bahwa tergugat dalam dalam jawabannya membantah dengan tegas
dalil gugatan pengugat dalam konpensi/ tergugat dalam rekonpensi pada angka 1 (satu)
yang menyatakan bahwa penggugat adalah pemilik sah sebidang tanah dengan volume
± 25.657 m2 dan Kedua luas ± 3,439 m2 hanyalah mengada-ngada, karena pemilik
sah atas bidang tanah tersebut adalah Alm. Bapak Luas beserta ahli warisnnya;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan bukti berupa Bukti Tertulis yang terdiri dari Bukti P-1 sampai dengan Bukti
P-12 dan 5 (lima) orang saksi, yaitu Saksi Palemon Bengkala, Saksi Juari Acang, Saksi
Matius Gading, Saksi Sawen Ruid, Saksi Suryati;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil batahannya, Tergugat telah
mengajukan bukti berupa Bukti Tertulis yang terdiri dari Bukti T-1 sampai dengan
Bukti T-9 dan 6 (enam) orang saksi, yakni Saksi Suprapto Muji, Saksi Lasia Atan, S.E.,
Saksi Yangkat, Saksi Matius Suhul, Saksi Yahya, Saksi Mattius Anak dari Luas dibantu
juru Bahasa Rukisah Saleh, S.PIM, PT., dan 2 (dua orang ahli) yakni Ahli bernama
Richard, dan Ahli bernama Dr. Marten B. Saliding, S.H., M.H.;

Halaman 47 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati proses jawab menjawab
dan pembuktian dalam perkara a quo, didapatkan fakta bahwa Penggugat adalah pemilik
terhadap sebidang tanah pertama dengan luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan seluas
± 3.439 M2 yang terletak Jalan Batu Lidung RT.002 Desa Batu Lidung Kecamatan
Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan
batas-batas :
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Supianto
Kedua
Sebelah Utara : Sungai
Sebelah Timur : Sungai
Sebelah Selatan : Jalan
Sebelah Barat : Jalan;
Menimbang, bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 2583 K/Pdt/2008pada hakekatnya anarsir atau unsur Perbuatan Melawan Hukum
pada pokoknya mencakup:
1. Harus adanya suatu perbuatan;
Pada dasarnya, perbuatan di sini dapat berupa perbuatan baik bersifat positif
maupun bersifat negatif, artinya setiap tingkah laku berbuat atau tidak berbuat.
Menurut William C. Robinson dalam bukunya “Elementary Law” maka pengertian
“perbuatan” dalam “Perbuatan Melawan Hukum” adalah Nonfeasance, yaitu
merupakan tidak berbuat sesuatu yang diwajibkan oleh hukum, Misfeasance, yaitu
perbuatan yang dilakukan secara salah, perbuatan mana merupakan kewajibannya
atau merupakan perbuatan dimana adanya hak untuk melakukannya, dan
Malfeasance merupakan perbuatan yang dilakukan padahal pelakunya tidak berhak
untuk melakukannya;
Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang pertama mengenai “adanya suatu perbuatan” diketahui
tergugat menyewakan lahan kepada perusahaan, membangun rumah untuk usaha
bengkel dan menghalangi Penggugat untuk menguasai lahan miliknya;
2. Perbuatan itu harus melawan hukum;

Halaman 48 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Dikaji dari aspek teoritik dan praktek peradilan pada hakekatnya sebelum tahun
1919, Hoge Raad Belanda dalam Arrestnya tanggal 18 Februari 1853, Arrest
tanggal 6 Januari 1905 dan Arres tanggal 10 Juni 1910 berpendapat dan
menafsirkan perbuatan melawan hukum dalam arti sempit, dimana perbuatan
melawan hukum dinyatakan sebagai berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku
yang telah diatur oleh undang-undang. Kemudian pada tahun 1919, Hoge Raad
Belanda melalui Arrest tanggal 31 Januari 1919 menafsirkan perbuatan melawan
hukum dalam artian luas, yang meliputi perbuatan yang melanggar undang-undang
berlaku, melanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum atau perbuatan yang
bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, atau perbuatan yang
bertentangan dengan kesusilaan dan perbuatan yang bertentangan dengan sikap
yang baik dalam bermasyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lain;
Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang kedua mengenai “perbuatan itu harus melawan hukum”
diketahui dalam perkara ini tergugat tetap menyewakan lahan kepada
perusahaan, membangun rumah untuk usaha bengkel dan menghalangi
Penggugat untuk menguasai lahan miliknya atau dalam menguasai dan
memanfaatkan Tanah Sengketa tidak memiliki ijin dari Penggugat;
3. Adanya kesalahan dari pihak si pelaku;
Pada hakekatnya, ketentuan perbuatan melawan hukum dalam ketentuan pasal 1365
KUHPerdata dan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI mensyaratkan adanya unsur
kesalahan, sehingga konsepsi tanggung jawab berdasarkan ketentuan pasal 1365
KUHPerdata unsur “kesalahan” (schuld) mencakup anasir adanya unsur
kesengajaan (dolus), adanya unsur “kelalaian” (Negligence cula), dan adanya alasan
pembenar dan pemaaf (rechtsvaardigingsround);
Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang ketiga mengenai “Adanya kesalahan dari pihak si pelaku”
diketahui bahwa dalam perkara ini perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat
dilakukan dengan sengaja;
4. Ada Kerugian;
Pada dasarnya, kerugian dalam konteks pasal 1365 KUHPerdata menurut
Yurisprudensi selain dikenal dengan bentuk kerugian materiil, juga berupa kerugian
immateril yang dapat dinilai dengan bentuk uang;

Halaman 49 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang keempat mengenai “Ada kerugian” diketahui dalam perkara
ini Penggugat mendalilkan telah menderita kerugian karena tidak bisa dapat
menikmati apa yang menjadi haknya;
5. Ada hubungan sebab akibat perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian;
Pada esensinya, hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum dengan
kerugian tercakup dalam teori “hubungan faktual” dan teori “penyebab kira-kira”.
Hubungan sebab akibat secara faktual secara (causaliton infact) yang merupakan
masalah “fakta” atau apa yang secara faktual telah terjadi;
Bahwa berdasarkan uraian diatas dihubungkan dengan unsur dari Perbuatan
Melawan Hukum yang kelima mengenai “ada hubungan sebab akibat perbuatan
melawan hukum itu dengan kerugian” diketahui dalam perkara ini kerugian yang
didalilkan oleh Penggugat tersebut diakibatkan oleh Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa perbuatan Tergugat menyewakan lahan tersebut kepada
perusahaan dan membangun rumah untuk usaha bengkel yang berada di pinggir jalan
lintas perusahaan, Tergugat meminta uang konpensasi kepada Perusahaan untuk
membayarkan uang debu, serta setiap kali Penggugat melakukan kegiatan dilahan
tersebut Tergugat selalu menghalangi Penggugat untuk menguasai lahan miliknya tanpa
ijin dari Penggugat, yang sampai saat ini masih berada dalam kekuasaan Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas petitum angka 3.
Beralasan hukum untuk dikabulkan
Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 4. Menghukum Tergugat atau
siapa saja yang mendapatkan hak dari padanya untuk menyerahkan tanah tersebut dalam
keadaan kosong dengan membongkar segala bangunan dan tanaman yang berada berada
diatas tanah tersebut dan bila perlu pelaksanaannya dilakukan oleh pihak yang berwajib;
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat adalah pemilik sah atas obyek
sengketa dan Tergugat tidak berhak atas obyek sengketa, maka sudah menjadi
konsekuensi hukum bahwa apa yang ada diatas dan dibawah tanah obyek sengketa
adalah milik Penggugat;
Menimbang, bahwa selain mempertimbangkan bukti surat dan keterangan saksi-
saksi para pihak, Majelis Hakim juga mempertimbangkan hasil pemeriksaan setempat
dimana dari hasil pemeriksaan setempat ternyata kondisi
Halaman 50 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tanah obyek sengketa telah dikuasai dan dipergunakan kemanfaatannya oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat dinyatakan telah melakukan
perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat maka Tergugat berkewajiban untuk
mengosongkan dengan membongkar segala bangunan dan tanaman yang berada
diatasnya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas petitum angka 4.
Beralasan hukum untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 5. Menghukum Tergugat untuk
membayar kerugian materil dan Imateril sebagai berikut :
Materil : Bahwa selama Tergugat menguasai lahan milik Penggugat tersebut
uang kompensasi perusahaan yang seharusnya dibayar oleh
perusahaan kepada penggugat namun dikuasai tergugat dan diterima
oleh Tergugat sejak tahun 2001 sampai dengan 2020 dengan jumlah
rata-rata : 20 Tahun X Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah)
dengan jumlah Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
Imateril : Bahwa akibat perbuatan Tergugat, Penggugat tidak dapat mengerjakan
dan mengusahakan tanah tersebut karena terhalang atas tidakan
Tergugat sejak 2001 sampai dengan 2020 ini maka pantas Tergugat
harus membayar kerugian Imateril kepada Penggugat sebesar 20
Tahun x Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan Total
Rp1.000.000.000,00 (satu miliyar rupiah)
Menimbang, bahwa Penggugat dalam perkara ini tidak dapat membuktikan
perincian dari kerugian yang timbul baik itu kerugian materiil maupun immateriil yang
diderita oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas petitum angka 5.
karena tidak beralasan hukum haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim
berpendapat gugatan Penggugat dapat dikabulkan sebagian;
Menimbang, bahwa oleh karena petitum gugatan Penggugat tidak seluruhnya
dikabulkan maka mengenai petitum angka 1. yang pada pokoknya meminta kepada
Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya tidak beralasan
hukum dan harus ditolak;

Halaman 51 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 6. yang meminta kepada Majelis
Hakim agar menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini, akan dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini telah diajukan gugatan
rekonvensi maka terhadap biaya perkara yang timbul dalam perkara ini akan diputus
bersama -sama dengan biaya perkara dalam gugatan rekonvensi;
DALAM REKONVENSI
Menimbang, bahwa dalam perkara ini yang mengajukan gugatan rekonvensi
adalah Tergugat (Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi);
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat
Konvensi adalah seperti yang diuraikan dalam gugatan rekonvensi;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian dalam gugatan Rekonvensi
Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, maka segala sesuatu yang telah
dipertimbangkan dalam gugatan konvensi Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi
dianggap telah termuat dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam gugatan
Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari isi dari gugatan
rekonvensi, ternyata pokok perkara dalam gugatan Rekonvensi telah dipertimbangkan
dalam pertimbangan konvensi gugatan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat dalil
-dalil gugatan rekonvensi tidak beralasan menurut hukum untuk dibuktikan dan
dipertimbangkan lebih lanjut, maka dengan demikian gugatan rekonvensi Penggugat
Rekonvensi/ Tergugat Konvensi patutlah ditolak untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa biaya perkara dalam gugatan rekonvensi ini secara nyata
tidak ada biaya yang dikeluarkan maka haruslah dinyatakan NIHIL;
DALAM KONVENSI dan REKONVENSI
Menimbang, bahwa karena gugatan konvensi Para Penggugat Konvensi/
Tergugat Rekonvensi dikabulkan sebagian, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 192
ayat (1) RBg biaya perkara baik dalam konvensi maupun rekonvensi haruslah
dibebankan kepada Tergugat Konvensi yang jumlahnya akan disebutkan dalam amar
putusan;
Menimbang, bahwa mengenai alat bukti lainnya yang tidak dipertimbangkan
dianggap tidak relevan dalam pembuktian gugatan konvensi maupun gugatan rekonvensi
sehingga alat-alat bukti tersebut dikesampingkan;

Halaman 52 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Mengingat, Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang Undang Nomor 49 tahun 2009, ketentuan
-ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan RBg serta ketentuan
perundang-undangan lainnya;
M E N G A D I L I:
DALAM KONVENSI:
DALAM EKSEPSI:
- Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA:


1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Penggugat adalah pemilik sah atas sebidang tanah pertama dengan
luas ± 25.657 m2 dan kedua dengan seluas ± 3.439 M2 yang terletak Jalan Batu
Lidung RT.002 Desa Batu Lidung Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau
Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan batas-batas:
Pertama
Sebelah Utara : Giso;
Sebelah Timur : Jalan;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Supianto;
Kedua
Sebelah Utara : Sungai;
Sebelah Timur : Sungai;
Sebelah Selatan : Jalan;
Sebelah Barat : Jalan;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menguasai lahan milik Penggugat dengan
mendirikan bangunan dilahan milik Penggugat tersebut merupakan Perbuatan Tanpa
Hak dan melawan hukum (Onrechtmatige daad);
4. Menghukum Tergugat atau siapa saja yang mendapatkan hak dari padanya untuk
menyerahkan tanah tersebut dalam keadaan kosong dengan membongkar segala
bangunan dan tanaman yang berada berada diatas tanah tersebut dan bila perlu
pelaksanaannya dilakukan oleh pihak yang berwajib;
5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

DALAM REKONVENSI

Halaman 53 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
DALAM KONVENSI dan REKONVENSI
- Menghukum Pihak Tergugat Konvensi membayar biaya perkara yang hingga
kini jumlahnya sebesar Rp2.430.000,00 (dua juta empat ratus tiga puluh ribu
rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Malinau, pada hari Senin tanggal 3 Mei 2021, oleh kami, Brillian
Hadi Wahyu Pratama, S.H. sebagai Hakim Ketua, Zou Gemilang Consuelo Gultom,
S.H., dan Ahmad Thib Faris, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Malinau Nomor
9/Pdt.G/2020/PN Mln tanggal 27 November 2020, putusan tersebut pada hari Jumat,
tanggal 7 Mei 2021 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim
Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, dibantu M. Sholeh, S.H,
Panitera Pengganti dan kuasa Penggugat, dan Kuasa Tergugat.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Zou Gemilang Consuelo Gultom, S.H. Brillian Hadi Wahyu Pratama, S.H.

Ahmad Thib Faris, S.H.

Panitera Pengganti,

M. Sholeh, S.H.

Halaman 54 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

Perincian biaya perkara :

1. Biaya Pendaftaran / PNBP Rp10.000,00;


2. Biaya Pemberkasan / ATK Rp100.000,00;
3. Biaya Panggilan Tergugat RP225.000,00;
4. PNBP Relaas Penggugat Rp10.000,00;
5. PNBP Relaas Tergugat Rp10.000,00;
6. Biaya Panggilan Mediasi T Rp225.000,00;
7. Biaya Panggilan T Rp225.000,00;
8. Pemerikasaan Setempat Rp1.157.000,00;
9. PNBP Pemeriksaan Setempat Rp10.000,00;
10. Materai Rp10.000,00
11. Redaksi Rp10.000,00
Jumlah : Rp2.430.000,00;
(dua juta empat ratus tiga puluh ribu rupiah)

Halaman 55 dari 55 Putusan Perdata Gugatan Nomor 9/Pdt.G/2020/PN Mln

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Anda mungkin juga menyukai