Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SITI LATIKA MEGA PERMATA

NIM : 042592874

MATKUL : MANAJEMEN PELAYANAN UMUM

TUGAS 3

Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud etika dalam pelayanan publik ?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan professionalisme dalam pelayanan publik? 

3. Jelaskan hubungan antara etika dan Professionalisme dalam pelayanan publik serta
dampak yang timbulkan terhadap perbaikan pelayanan publik?

Jawab;

JAWABAN NOMOR 1
Etika pelayanan publik adalah suatu tata cara dalam melayani publik dengan
menggunakan kebiasaan yang mengandung nilai-nilai hidup dan hukum atau norma
yang mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik. Etika menitikberatkan
tentang sikap, tindakan dan perilaku manusia dalam berhubungan dengan sesamanya,
baik dalam masyarakat maupun organisasi publik. Etika mempunyai peran penting
dalam praktek administrasi publik.
Etika Publik adalah pencerminan tentang norma yang menentukan benar atau salah,
baik atau buruk perilaku, tindakan dan keputusan dalam merumuskan
kebijakan publik dengan tujuan menjalankan tanggung jawab sebagai
pelayan publik. Etika publik merupakan gabungan dari kata etika dan publik.
Menurut Kumorotomo(1997) etika pelayanan public  adalah suatau cara  dalam
melayani  publik dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang mengandung nilai
hidup  dan  hukum atau norma-norma yang mengatur tingkah laku manusia yang
dianggap baik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Pelayanan publik mempunyai empat tingkatan etika. Pertama, etika atau moral pribadi,
yaitu pengaruh orang tua, keyakinan agama, budaya, adat istiadat dan pengalaman
masa lalu. Kedua adalah etika profesi, yaitu serangkaian norma atau aturan yang
menuntun perilaku kalangan profesi tertentu. Ketiga adalah etika organisasi, yaitu
serangkaian aturan dan norma yang bersifat formal dan tidak formal yang menuntun
perilaku dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan. Keempat, etika sosial,
yaitu norma-norma yang menuntun perilaku dan tindakan anggota masyarakat agar
keutuhan kelompok dan anggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.
Sumber : modul, dan file:///C:/Users/knmmi/Downloads/186%20

JAWABAN NOMOR 2

Profesionalisme layanan publik, adalah sebuah harapan masyarakat pada


pemerintah agar mampu memerangi KKN, dan membentuk pemerintahan yang bersih
serta keinginan masyarakat untuk menikmati pelayanan publik yang efisien,
responsif dan akuntabel.
Menurut pasal 4 ayat 1 Undang-Undang nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas
Undang-undang nomor 17 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dijelaskan
bahwa pegawai negeri adalah unsur aparatur negara yanag bertugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil dan merata dalam
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan. Jika dilihat dari pengertian
tersebut, maka tak heran bila kerap kali profesi pegawai negeri dikaitkan dengan
profesionalitas dan etika. Profesionalitas merujuk pada kompetensi teknis pekerjaan itu
sendiri yang menuntut hasil dengan standar tinggi. Sedangkan etika lebih kepada
kualifikasi perilaku moral bagi pegawai pelayan publik. Urgensi kedua hal tersebut
adalah untuk menjamin bahwa kebijakan-kebijakan publik diimplementasikan dan
menjadi realitas.
Profesionalisme dalam pelayanan publik memang membutuhkan komitmen yang tinggi
mengingat perilaku pelayan publik adalah terbuka sepanjang waktu dan menjadi
sasaran penilaian publik jika seorang pelayan publik gagal menjalankan tugasnya. Oleh
sebab itu, sebagai pegawai negeri yang bekecimpung dalam pelayanan publik sudah
sepantasnya menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme yang bersesuaian dengan
nilai-nilai etika sebagai acuan perilaku dalam melayani publik.
1.       Memberikan Manfaat Publik
Tujuan sosial yang harus dipenuhi meniadakan dorongan untuk mementingkan diri
sendiridan memperkaya birokrasi serta berusaha menjauhakan diri dari tindakan yang
merugikan dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal seperti
kebebasan HAM.
2.       Menegakkan Aturan Hukum
Aturan hukum memberikan perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan
jabatan juga merupakan prinsip pertama pemerintahan yang demokratis.
3.       Menjamin Adanya Tanggung Jawab dan Akuntabilitas Publik
Nilai ini menuntut pegawai negeri untuk menjadi pelindung kepentingan publik, bersikap
jujur, selalu memutakhirkan informasi dan tanggap.
4.       Menjadi Teladan
Profesional dalam pelayanan publik berarti memiliki komitmen pengabdian terhadap
publik, pelaksana yang baik, memajukan kepentingan public dan memperbaiki kondisi
kehidupan tanpa mengharap imbalan.
5.       Meningkatkan Kinerja
Profesional di lingkungan pelayanan publik (birokrasi) mungkin kurang memiliki otonomi
dan independensi, namun demikian Anda harus selalu berusaha meningkatkan kinerja
Anda dalam berbagai bidang tanggung jawab.
6.       Memajukan Demokrasi
Profesional di lingkungan pelayanan publik harus mengadopsi sejumlah nilai baru yang
beberapa di antaranya mungkin berbenturan dan memerlukan priorotisasi.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, pegawai negeri juga dituntut untuk
berpegang pada netralitas birokrasi, artinya birokrasi memberikan pelayanan
berdasarkan profesionalisme, bukan berdasarkan kepentingan politik. Birokrasi yang
netral, tidak memihak dan objektif diperlukan agar pelayanan dapat diberikan kepada
seluruh masyarakat tanpa memihak pada pihak tertentu.
Sumber : “Etika, Profesi Akuntansi, Bisnis, dan Pelayanan Publik” – Kusmanadji

JAWABAN NOMOR 3

peranan etika profesi sangatlah penting dan berpengaruh terhadap pelayanan publik.
Karena dalam pelayanan publik harus memberikan hasil yang maksimal kepada
masyarakat, maka diperlukan adanya etika profesi, dimana etika ini selalu berhubungan
dengan masalah integritas, objektivitas, kompetensi dan konfidensialitas. Dalam
pelayanan publik unsur kompetensi atau kecakapan, obyektvitas, dan konfidensialitas
sangat diperlukan, sebagai dasar untuk melayani publik secara profesional sehingga
dapat memberikan hasil yang maksimal bagi masyarakat.
Etika dalam professional adalah bagian dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.
Standar etika dipakai sebagai acuan moral untuk membentuk karakter para pegawai
dalam menjalankan profesi dan melayani pelanggan. Dalam kajian teoretis, etika
(dalam) pelayanan adalah merupakan bahasan dari etika bisnis. Kajian ini merupakan
bentuk etika terapan atau etika profesi yang melihat penerapan prinsip etika dan
masalah moral yang timbul dalam lingkungn bisnis.
Sumber : modul 8 manajemen pelayanan umum

Anda mungkin juga menyukai