Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS PT KAPSULINDO NUSANTARA

Kegiatan produksi PT KAPSULINDO NUSANTARA terdiri dari:

1. Kegiatan Pra Produksi


Kegiatan yang dilakukan sebelum proses pembuatan kapsul dilaksanakan

2. Kegiatan Produksi
Kegiatan utama perusahaan yang memproduksi kapsul sesuai dengan pesanan pelanggan

Kegiatan produksi di PT KAPSULINDO NUSANTARA dilakukan di lima Departemen yairu Departemen


Melting, Departemen Produksi, Departemen Sortir, Departemen Printing, dan Departemen Packing.
Secara umum Sistem Informasi Akuntansi produksi PT KAPSULINDO NUSANTARA dilakukan secara
manual dan berbasis komputer. Semua Departemen diperusahaan itu mencatat transaksi secara
manual dan setelah itu dilakukan costing ke komputer. Hal tersebut dilakukan agar pencatatan lebih
akurat dan sebagai salah satu bentuk back up data, selain itu perusahaan sedang dalam tahap
implementasi sistem baru yang terintegrasi ke seluruh bagian sehingga data manual ini masih
diperlukan. Berbeda denganDepartemen lainnya Sistem Informasi Akuntansi pada siklus produksi
perusahaan sudah lebih dahulu berbasis komputer dan terintegrasi pada antar Departemen
produksi. Hal tersebut memudahakan penyampaian informasi dan data yang cepat antar
Departemen Produksi, namun beberapa proses manual dilakukan sebagai bentuk backup data.
Selain itu, jika terdapat kesalahan data maka akan lebih mudah untuk ditelusuri apakah kesalahan
itu terjadi pada pencatatan manual atau pada pencatatan sistem.

Kemudian dalam kasus ini terdapat beberapa tahap

Analisis siklus produksi

1. Fungsi perencanaan produks


Dilaksanakan oleh bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC)

Rangakain proses dalam perencanaan produksi ini terdiri dari :


1. Membuat jadwal produksi
2. Mengeluarkan bahan baku dan bahan penolong
3. Mengajukan permintaan pembelian bahan baku dan bahan penolong
4. Menerima bahan baku dan bahan penolong dari pemasok
2. Fungsi opersai produksi
Rangakain proses dalam operasi produksi ini terdiri dari :
1. Pembuatan larutan gelatin (melting)
2. Pembentukan kapsul (forming)
3. Penyeleksian kapsul (sorting)
4. Pencetakan kapsul (printing)
5. Pengemasan (packing)
6. Pengecekan kualitas mutu
7. Mengumpulkan laporan produksi

3. Fungsi akuntansi biaya


Rangakain aktivitas dalam akuntansi biaya ini terdiri dari :
1. Proses memasukkan data dan mengamulasikan biaya pemakaian bahan baku
2. Memasukkan data dan mengamulasikan biaya pabrikasi lainnya (MOH)
3. Menghitung dan membuat laporan analisis varian, haraga pokok produksi, dan harga
pokok penjualan

Kesimpulan

PT Kopsulindo Nusantara telah menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer untuk
mendukung proses produksinya. Sistem tersebut telah terintegrasi ke semua departemen di
produksi dan beberapa departemen pendukung proses produksi, seperti Gudang Finished Good,
Gudang Distribusi, dan Marketing. Sistem informasi tersebut belum terintegrasi ke bagian Akuntansi
Bioya sehinggo perhitungan biaya produksi masih dilakukan secara manual dengan bantuan program
Microsoft Excel.

Namun saat ini perusahaan sedang dalam tahap pengintegrasian sistem informasi keseluruh bagian
terutama pada bagian produksi dengan akuntansi biaya. Sistem informasi siklus produksi pada PT
Kopsulindo Nusantara ini menggunakan transferslip sebagai dokumen utama. Transferslip tersebut
juga dapat merekam pergerakan dan riwayat persedian mulai dari persediaan bahan baku sampai
menjadi produk akhir. Selain itu dokumen transfer slip yang di input dalam sistem juga
memudahkan direktor dan manajer produksi PPIC, marketing dan akuntansi biaya untuk melakuakan
analisis. Laporan transfer slip memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan informasi-informasi
yang dibutuhkan. Untuk penentuan harga produk yang tepat analisis efesiensi dan efektivitas proses
produksi evaluasi kinerja dan reproduksi dan untuk pengambilan keputusan strategis lainnya. Secara
keseluruhan sistem informasi akuntansi yang dimiliki oleh PT Kopsulindo Nusantara ini sudah
memadai dalam meningkatkan kinerja bagian produksi dan membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan. Pengendalian internal yang dimiliki perusahaan sangat baik namun pada
praktiknya juga masih terdapat kekurangan karena tidak terlaksanakannya beberapa aktivitas
pengendalian internal secara konsisten.

Anda mungkin juga menyukai