Borang Vira
Borang Vira
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sedikit sejak 3 hari sebelum masuk RS. Sejak tanggal
18 Juli hingga 25 Juli 2020 pasien mengeluhkan demam sekitar 37-38 derajat celcius. Keluhan sesak,
pilek, nyeri tenggorok disangkal. Pasien mengeluhkan mual namun tidak disertai muntah. BAB dan
BAK pasien tidak ada keluhan. Pasien membawa hasil swab mandiri yang dilakukan pada tanggal 28
Juli 2020 dengan hasil positif. Pada tanggal 20 Juli 2020 pasien melakukan cek rapid covid 19 di RSUD
Cibinong dan didapatkan hasil non reaktif. Menurut pasien tidak didapatkan riwayat kontak dengan
pasien confirmed dan curiga covid 19. Didapatkan riwayat perjalanan ke area transmisi lokal
(Jakarta). Riwayat DM, hipertensi, asma dan TB disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat merokok.
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 3 hari sebelum masuk RS. Keluhan disertai penurunan
nafsu makan sejak 3 hari sebelum masuk RS. Pasien mengeluhkan adanya batuk tidak berdahak sejak
4 hari sebelum masuk RS. Keluhan demam, nyeri tenggorok, dan sesak disangkal. Tidak didapatkan
keluhan dari BAB dan BAK pasien. Pasien membawa hasil rapid mandiri yang dilakukan pada tanggal
29 Juli dengan hasil reaktif. Menurut pasien tidak didapatkan riwayat kontak dengan pasien
konfirmasi dan curiga covid 19.
Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 3 tahun lalu, rutin kontrol dan konsumsi metformin 3
x 500 mg. Riwayat hipertensi, asma, dan TB disangkal
Injeksi Omeprazole 1 x 40 mg
Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 5 hari sebelum masuk RS. Pasien datang membawa hasil
swab positif dari RS Bhineka yang dilakukan pada tanggal 27 Juli 2020. Keluhan disertai demam sejak
10 hari sebelum masuk RS. Keluhan pilek, nyeri tenggorok, dan sesak nafas disangkal. Tidak
didapatkan keluhan pada BAB dan BAK. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke area transmisi local
yaitu Jakarta dan Bogor.
Pasien datang dengan keluhan pipi kiri bengkak sejak 3 hari yang lalu. Bengkak terasa nyeri ketika
ditekan. Keluhan tidak disertai dengan luka. Pasien mengeluhkan sulit mengunyah. Adanya riwayat
gusi berdarah dan gigi berlubang disangkal. Keluhan disertai demam +, nyeri tenggorok +, batuk
tidak berdahak +, pilek +, mual + namun tidak disertai muntah. BAB dan BAK tidak didapatkan
keluhan.
O:
TD: 132/82
N: 103
RR: 20
S: 36,2
Kepala/leher: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, edema + hiperemis + undulasi - et regio
buccal sinistra ukuran 18 x 20 cm, pembesaran KGB –
Thorax:
Jantung: S1 S2 reguler, murmur -, gallop –
A:
P:
Inj. Omeprazole 2 x 40 mg IV
Inj. Ondansetron 3 x 8 mg IV
S:
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 2 jam SMRS. Sesak dirasakan tiba-tiba. Keluhan sesak
pada malam hari +, sesak saat beraktivitas +. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 1 bulan yang lalu,
keluhan pilek, demam, nyeri tenggorok disangkal. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri di ulu hati.
Adanya nyeri dada menjalar disangkal.
Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak rutin kontrol, DM -, asma -, alergi -. Riwayat merokok + sejak
usia 30 tahun
O:
TD: 146/112
N: 109
RR: 26
S: 36,3
Thorax:
A:
Pneumonia
AKI
HHD
P:
O2 NRBM 8-12 lpm
Inj. Omeprazole 1 x 40 mg IV
Inj. Ondansetron 2 x 4 mg IV
Inj. Furosemide 1 x 40 mg IV
P.O. Zinc 2 x 20 mg
S:
Pasien dibawa oleh ibu dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS. Suhu mencapai 39 derajat celcius.
Ibu pasien mengatakan terakhir minum obat 1 hari SMRS. Keluhan muntah + dan hanya bisa makan
sedikit. Pasien hanya mau minum ASI. Batuk -, pilek -, sesak -. BAB dan BAK tidak didapatkan
keluhan. Ibu pasien adalah seorang IRT tidak ada riwayat berpergian. Ayah pasien bekerja di Depok,
kontak ODP atau PDP –
Riwayat TB -, asma -, alergi –
O:
N: 112
RR: 30
S: 36,2
Thorax:
Abdomen: soefl, bising usus + normal, nyeri tekan abdomen -, turgor kembali cepat
A:
P:
S:
Pasien P1A0 post SC cito dengan oligohidramnion. Saat ini mengeluhkan nyeri luka dengan skala
nyeri 4-5. Pasien mengeluhkan saat ini lemas. Keluhan mual -, muntah-, kentut-. BAK tidak
didapatkan keluhan
Riwayat DM -, HT -, Asma –
O:
TD: 125/85
N: 78
RR: 20
S: 36,9
Thorax:
Abdomen: soefl, bising usus + normal, nyeri tekan abdomen -, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi
uterus +
A:
P:
DC Catheter
Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
S:
Nyeri pada tangan kiri dan sulit digerakkan sejak 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan setelah pasien
terjatuh dengan posisi tangan kiri menopang tubuh. Keluhan disertai dengan sudut bibir kiri
tertinggal dan sulit dibuka. Nyeri saat mengunyah +
Keluhan saat ini pasien masih mengeluhkan nyeri pada lengan dan kaki kiri
O:
KU sedang, compos mentis
TD: 174/105
N: 95
RR: 20
S: 37,5
Thorax
Ekstremitas: akral hangat, crt <2 detik, motorik superior: 5 / tidak dapat dievaluasi, inferior: 4/3
A:
P:
Paracetamol drip 3 x 1 gr
B complex 2 x 1 tablet
CPG 1 x 7,5 mg
Aspilet 1 x 8 mg
Allopurinol 2 x 300 mg
Eperison 3 x 1 tab
Captopril 3 x 25 mg
Citicolin 2 x 500 mg
Ranitidin 2 x 50 mg
Diazepam 3 x 1 tab
Amlodipin 1 x 5 mg
Meloxicam 1 x 15 mg
Mecobalamin 2 x 500 mg
S:
Benjolan di pipi kiri sejak 17 tahun yg lalu. Awalnya seperti jerawat namun lama-lama membesar
seperti bakso. Tidak nyeri. Sejak 2 tahun lalu muncul benjolan lain di belakang telinga kiri. Mulanya
juga muncul kecil seperti jerawat dan membesar. Nyeri -
Benjolan pasien tidak menimbulkan nyeri saat membuka mulut & berbicara, nyeri telan -
Benjolan di pipi pasien sebelumnya sudah pernah dilakukan pembedahan 2x di poli bedah RSUD
sekitar tahun 2003. Namun timbul kembali. Riwayat DM -, HT -, riwayat TB + konsumsi obat 6 bulan
namun tidak kontrol kembali.
O:
TD: 122/80
N: 75
RR: 20
S: 36.8
Thorax:
A:
P:
infus RL 500 cc
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
10. Ny. Lia Nopianti/ 25 th/ DPJP: dr. Bagus Tri, Sp. OG
S:
Pasien P1A0 post partus spontan pukul 10.55 dengan anemia. Saat ini pasien tidak ada keluhan.
O:
TD: 110/70
N: 80
RR: 22
S: 36
Thorax
kontraksi +
A:
P:
Clindamycin 3 x 300 mg
SF 1 x 1
vitamin A 1 x1