Makalah HAZMAT Kelompok2
Makalah HAZMAT Kelompok2
Nama:
17020156 Aldi Eka Prastia
19020087 Singgih Mulia
19020094 M Reza Septian Jaeni
19020101 Rizky Saefullah R
19020103 Icha Razita Sabrina Ali
19020109 Prasabda Aldaniar
19020118 Rizki Fahrezi
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas makalah HAZMAT ini dengan
baik serta tepat waktu.Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas presentasi
dan teman teman kuliah saya,karena berkat mereka saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan luput dari berbagai kesalahan penulisan
ataupun kata.Oleh sebab itu, kritik serta evaluasi yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
orang orang yang membaca makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami ucapkan
2
DAFTAR ISI
Cover… .................................................................................................................................. 1
C. Tujuan…..............................................................................................................................7
E. Lokasi tumpahan…............................................................................................................15
A. Kesimpulan… .................................................................................................................. 24
3
B. Saran… ............................................................................................................................. 25
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
menyebabkan terjadinya ceceran ataupun tumpahan material cair. B3 atau disebut juga
Bahan Berbahaya dan Beracun merupakan bahan yang dapat menyebabkan gangguan pada
manusia atau lingkungan. Bahan kimia yang dikategorikan sebagai B3 harus ditangani
dalam kondisi darurat. Apabila Anda bekerja dengan menggunakan bahan kimia, mungkin
pernah mengalami keadaan di mana terjadi tumpahan atau ceceran zat kimia atau chemical
spill. Berbeda dengan tumpahan air, tumpahan zat kimia ini ternyata sangat berbahaya.
Ada banyak dampak negatif apabila terpapar tumpahan zat tersebut. Oleh karena itu,
segala tumpahan zat kimia perlu dibersihkan secepatnya. Penggunaan bahan kimia di
dunia termasuk Indonesia telah berkembang dan mampu memenuhi tujuan sosial dan
tercakup di semua sektor perokonomian di Indonesia antara lain bidang perindustrian dan
perdagangan, pertanian, kesehatan, sumber daya energi dan mineral, yang umumnya tidak
5
B. Rumusan masalah
1. Tentukan satu studi kasus tumpahan material berbahaya (sumber media cetak atau
media online)
2. Carilah nama material/bahanya
3. Dimana tumpahan material tersebut (ekosistem mangrove, pantai berbatu, pantai
berpasir, terumbu karang, lamun, daratan).
4. Tentukan metode, alat dan cara untuk menanggulangi tumpahan material tersebut
melalui buku terlampir.
5. Jelaskan metode alat dan cara untuk menanggulangi tumpahan material tersebut
melalui buku terlampir (sertakan video dan gambar pendukung ) beserta cara pakai
alatnya.
6. Jelaskan dampak yang akan terjadi dengan adanya tumpahan material berbahaya
tersebut
6
C. Tujuan
3. Mengetahui dampak apa saja yang terjadi akibat tumpahan material berbahaya
D. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
HAZMAT dan makalah ini dapat dijadikan media pembelajaran untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi kami dan pembaca.Semoga makalah ini dapat
7
BAB II
PEMBAHASAN
Pantai di kawasan Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat tercemar usai terjadi
tumpahan material batu bara yang diangkut kapal tongkang. Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) setempat memastikan segera membentuk tim guna melakukan kajian dan
pemeriksaan. ”Pembentukan tim ini sangat diperlukan guna memastikan langkah hukum
terkait pencemaran lingkungan akibat tumpahan batu bara di laut Aceh Barat," kata Bupati
dampak dari tumpahan material batu bara di laut setempat telah berakibat terhadap
aktivitas ekonomi masyarakat pesisir di Aceh Barat.Material batu bara yang tumpah ke
laut tersebut telah berdampak terhadap hasil tangkapan nelayan kecil, serta telah
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat segera mengambil sikap sebagai upaya
untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman kerusakan dan pencemaran diduga akibat
Ramli MS juga mengapresiasi langkah anggota Komisi III DPR asal Aceh Nazaruddin
8
alias Dek Gam yang akan melaporkan kasus tumpahan batu bara ke Mabes Polri.
lingkungan, sehingga para pihak yang diduga terlibat dalam pencemaran tersebut, segera
mendapatkan sanksi hukum sesuai aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
namun apabila sebuah investasi merusak dan mencemari lingkungan, hal itu tidak akan
pernah kami tolerir dalam bentuk apa pun," kata Ramli menegaskan.
pasal 1 tentang Pengelolaan B3 yaitu Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kondisi tidak sesuai dari kegiatan operasional yang menyebabkan terjadinya ceceran
ataupun tumpahan material cair. tumpahan (spill) B3 tidak boleh dilakukan sembarangan
bervariasi sesuai sifat bahan kimianya sehingga penanganannya jauh lebih sulit dengan
9
tumpahan), serta dapat mencegah meluasnya dampak tumpahan ke wilayah sekitarnya
Bahan kimia yang dikategorikan sebagai B3 harus ditangani secara khusus baik dalam
Bahan kimia yang dikategorikan sebagai B3 harus ditangani secara khusus baik dalam
penanganan bahan kimia diatur secara khusus dalam KEP-187/MEN/1999 tentang bahan
kimia berbahaya dalam peraturan tersebut banyak dibahas mengenai persyaratan yang
c.Ahli K3 Kimia,
d.Petugas K3 Kimia,
c.Mencegah kebakaran
10
C. Definisi Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral pada gunung berapisulfida
dan sulfat. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam
amino. Salah satu contoh penggunaan umum belerang adalah dalam pupuk. Selain itu,
belerang juga digunakan dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida, dan fungisida.
Secara alami, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau mineral pada
gunung berapi. Belerang merupakan sumberdaya yang banyak dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan baku asam sulfat. Selain itu, belerang umum digunakan dalam korek api,
bubuk mesiu, insektisida, fungisida, dan sebagainya. Belerang yang murni tidak berbau.
Bau yang muncul sebenarnya berasal dari banyak senyawanya. Belerang dan sulfat tidak
beracun, namun karbon disulfida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida semuanya beracun.
Terlebih lagi, hidrogen sulfida yang sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan
kematian. Sulfur dioksida dihasilkan ketika batu bara dan minyak yang tidak dimurnikan
dibakar. Di atmosfer, sulfur dioksida dapat menyebabkan hujan asam. Jika dibiarkan, hal
ini akan menyebabkan dana mati, sebagian dengan membuat garam aluminium beracun
7. Ini dapat ditemukan di alam dalam tiga bentuk fisik, tergantung pada alotropnya;
Belerang ditemukan di alam dalam bentuk bebas atau dalam senyawa, misalnya dalam
sulfat dan sulfida. Ini umumnya ditemukan di daerah vulkanik, dan juga dapat ditemukan
di beberapa sayuran seperti bawang dan mustard, dalam protein dan bahkan dalam telur.
Aplikasi belerang adalah yang paling beragam, dan di antaranya bertindak sebagai
komponen bensin. Belerang sendiri umumnya aman untuk menangani, tetapi banyak
senyawa yang lebih berisiko. Beberapa sangat beracun, dan orang-orang harus selalu
berhati-hati untuk mengikuti tindakan pencegahan terdaftar dari bahan kimia seperti
belerang dioksida. Unsur yang sangat reaktif digunakan dalam sejumlah aplikasi termasuk
pembuatan obat mesiu, insektisida, dan resep. Hal ini juga bagian dari proses vulkanisasi
karet, dan itu adalah dasar untuk senyawa yang digunakan seperti asam sulfat. Di alam,
belerang dapat ditemukan dalam senyawa seperti galena dan cinnabar, dan juga mungkin
muncul dalam deposit murni, terutama di sekitar gunung berapi dan mata air mineral.
Rumus : C5H5N.O3S
No-CAS : 26412-87-3
No-EC : 247-683-3
12
Komponen Klasifikasi Konsentrasi
H319
Proses Frasch adalah sebuah metode yang digunakan untuk memperoleh belerang
atau sulfur dari bawah tanah. Metode ini merupakan satu-satunya metode penambangan
sulfur yang murah. Sebagian besar persediaan sulfur dunia diperoleh dengan cara ini
hingga akhir abad ke-19. Kemudian sulfur lebih sering diperoleh dari proses pengambilan
minyak bumi dan gas alam (lihat proses Claus). Dalam proses Frasch, air yang sangat
panas dipompa ke dalam kandungan sulfur di bawah tanah; sulfur lalu mencair dan
diekstrak. Proses Frasch mampu menghasilkan belerang dengan tingkat kemurnian yang
tinggi. Dalam proses frasch, 3 pipa konsentris dimasukkan kedalam kandungan sulfur. Air
yang sangat panas 165℃ dimasukkan kedalam kandungan lewat pipa paing luar. Sulfur
melebur dan mengalir ke pipa ditengah. Tekanan air sendiri tidak cukup untuk memaksa
sulfur keluar kepermukaan karena kepadatan sulfur yang lebih besar, sehingga udara panas
dimasukkan lewat pipa paling dalam untuk membuatnya kurang padat dan mendorongnya
kepermukaan. Sulfur yang diperoleh sangat murni (99,7 – 99,8%). Warnannya adalah
kuning muda. Jika terkontaminasi dengan senyawa organic, warnannya bisa memjadi
hijau; proses permurniaan lebih lanjut tidak perlu dilakukan dan terlalu mahal. Dengan
13
metode ini, amerika serikat menghasilkan 3,89 juta ton sulfur pada tahun 1989 dan
Proses frasch dapat digunakan untuk kandungan yang terletak di kedalaman 50-800
meter. Untuk menghasilkan satu ton sulfur, dibutuhkan air sangat panas dengan volume 3-
38 meter kubik.
14
E. Lokasi tumpahan
Pada kasus ini tumpahan terjadi disekitar pantai berpasir Meureubo Aceh Barat.
Kejadian ini membuat laut dan pantai disekitar perairan meureubo kotor berhari hari dan
merusak lingkungan. Tumpahan material ini juga berdampak pada ekonomi para nelayan dan
Penanggulangan tumpahan minyak dapat dilakukan dengan cara kimia, fisika dan
biologi. Pada kasus ini, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode fisika
karena alat yang digunakan adalah skimmer. Dimana skimmer adalah proses
Boom
skimmer
menggunakan berbagai jenis media skimming seperti belt, disk dan tali.
1. skimmer oleofilik
Bahan oleofilik memiliki afinitas tinggi terhadap minyak dan lemak. Mereka
menarik dan menyerap molekul minyak lebih mudah daripada molekul air. Skimmer
mengumpulkan jumlah minyak maksimum dari air. Mereka efektif saat menangani
2. skimmer non-oleofilik
Bahan non-oleophilic digunakan ketika skimmer oleophilic tidak sesuai. Hal ini
dapat terjadi saat membersihkan cairan seperti pencuci bagian berair alkali yang panas.
menempel pada sabuk dan dengan pendakian vertikal, kelebihan air mengalir kembali
ke tangki. Skimmer oli sabuk jenis ini sangat ideal untuk berjalan terus menerus untuk
kontaminasi oli intermiten. Ini juga menghilangkan minyak sebelum minyak berlebih
menumpuk dan menyebabkan masalah lain yang tidak diinginkan seperti pertumbuhan
bakteri.
3. Skimmer bendung
16
Karena minyak selalu mengapung di permukaan air, skimmer weir adalah cara
dekat permukaan badan air atau wadah yang mengubah karakteristik aliran air.
Skimmer memiliki perbedaan jenis skimmer, ada enam desain dasar yang
Belt Oil Skimmer menggunakan sabuk tak berujung dari baja tahan
korosi atau media sintetis, yang diturunkan ke dalam tangki atau bejana
2. Disk skimmer
disk. Lebih sedikit disk dalam cairan berarti lebih sedikit minyak yang
3. MOP skimmer
seperti tali dan memiliki sulur seperti pel yang mengambil minyak. Saat
dan diperas dengan rol penjepit. Untuk oli dengan viskositas lebih tinggi,
4. Barrel styles
Ini mirip dengan jenis disk, tetapi menggunakan media berbentuk drum
pada desainnya, unit-unit ini juga dapat menjadi tidak efektif dengan
fluktuasi level cairan. Juga, pengambilan air dengan skimmer minyak jenis
5. Large tube
meliuk di atas permukaan cairan dan kemudian ditarik kembali melalui unit
minyak ini dapat meluncur dari tangki yang sangat dangkal. Biasanya,
kapasitas pelepasan lebih rendah dari skimmer oli tipe sabuk, drum atau pel.
6. Mini tube
18
Sangat mirip dengan unit tabung besar, tetapi gunakan tabung 3/16″
hingga 1,5 gph tergantung pada diameter tabung. Unit ini cukup kompak,
dan bisa muat di tempat yang sempit. Unit yang lebih baik akan memiliki
di atas bibir tangki hingga mendekati nol. Tabung berdiameter 5/16″ lebih
mengambang. Mereka paling cocok untuk lapisan minyak yang relatif tebal
(1/4 inci atau lebih tinggi); jika tidak, mereka cenderung menelan air dalam
karena mengaduk saat melewati pompa hisap. Skimmer minyak jenis ini
Penggerak standar pada semua unit adalah motor listrik dan peredam gigi.
Temporary storage tank adalah tempat penyimpanan sementara untuk minyak yang
telah diambil dengan skimmer untuk untuk kemudian dibuang pada lokasi yang telah
ditentukan atau diproses lebih lanjut. Berdasarkan lokasi terjadinya tumpahan minyak.
Temporary storage tank terbagi menjadi dua jenis, on-land dan floating.
19
- On-land storage tank adalah tempat penyimpanan sementara yang diletakkan diatas
tanah atau permukaan datar lainnya. Biasanya digunakan untuk kejadian tumpahan
minyak di sungai, danau atau pelabuhan, dimana lokasi tumpahan minyak dekat
dengan lokasi terbuka untuk meletakkan storage tank. On-land storage tank dapat juga
diletakkan pada dek kapal untuk kejadian tumpahan minyak di laut, tapi hal ini akan
mengurangi area kerja diatas dek kapal. MARKLEEN memproduksi beberapa tipe
luar. Kerangka dibuat dengan bahan marine grade aluminum yang ringan, kuat dan
ketebalan 110 gsm. Bagian bawahnya dilengkapi dengan 1" drain valve. Markleen
EasyTank tersedia dalam kapasitas 4 ton, 7.5 ton, 10 ton dan 15 ton.
20
G. Dampak Tumpahan batu bara
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air
sungai dan danau. Di badan air, sungai dan danau, nitrogendan fosfat dari kegiatan
pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang
oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan dan tumbuhan air,
lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
Berbahaya dan Beracun) sering disebabkan oleh kecelakaan kapal tanker, kegiatan
off-shore atau oleh rembesan alami minyak bumi dari dasar laut (oil seep), sampai
saat ini belum ada laporan tentang kegiatan industri di darat yang melakukan
pembuangan limbah jauh kearah perairan oseanik. Untuk kasus oil spill di perairan
maksimum akan berada dalam kisaran 0.1 ppm sehingga tidak menyebabkan
kecelakaan kapal tanker Amono Cadiz tahun 1978 di Perairan Inggris dan
Perancis, populasi ikan-ikan dari jenis Pleurenectes platessa dan Solea vulgaris
dilaporkan mengalami kematian massal. Resiko kematian masal akan lebih besar
yang kemampuan migrasi untuk menghindari spill sangat rendah (Davis et al.,
1984).
2. Dampak sublethal
laboratorium menunjukan bahwa reproduksi dan tingkah laku ikan dan kerang-
relatif rendah (< 0.1 ppm), kemampuan tetas telur, tingkat kelulusan hidup, jumlah
Banyak jenis udang dan kepiting membangun sistem penciuman yang tajam untuk
Pada kasus yang ekstrem seperti oil spill yang terjadi saat perang Teluk (1991-
1992), 75% stock udang menurun. Kondisi ini akan menjadi lebih buruk jika
spillage bertepatan dengan periode memijah (spawning) dan lokasi yang terkena
planktonik dari organisma juga akan semakin tinggi ketika bersamaan waktunya
22
dengan peride pemijahan serta masuknya spesies yang peruraya ke daerah
tertutup/semi tertutup seperti teluk yang tercemar. Stadium planktonik dari telur
dan larva ikan, moluska dan crustaceae memiliki kerentanan yang tinggi dari
Untuk ukuran kecil dari suatu spillage ( ex. 50 ton), dampak terhadap kegiatan
budidaya akan sangat besar, selain dari organisma yang dibudidayakan akan
seperti jaring dan temali menjadi tidak dapat digunakan lagi. Selain itu stock juga
dapat dipengaruhi jika ada intake air laut yang digunakan mensuplai kebutuhan
stock.
Ekosistem pesisir dan laut (mangrove, delta sungai, estuari, padang lamun, dan
terumbu karang) memiliki fungsi dan peran yang penting secara ekologis, ekonomi
dan juga sosial budaya. Secara ekologi, ekosistem tersebut merupakan daerah
mendukung jejaring makanan (contoh input nutrient dari daun-daun mati) bagi
beberapa ekosistem seperti mangrove, estuari, padang lamun dan daerah dangkal
23
Penanganan dalam kasus ini adalah dengan menggunakan alat berat seperti
Membentuk tim khusus terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Aceh,
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidup yang sudah ditetapkan (UU No. 32 Tahun 2009). Pencemaran
Laut juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air laut oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air laut menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya serta dapat menggangu kehidupan manusia, biota laut dan
ekosistem laut.Pemerintah dalam hal ini instansi terkait seperti KLH, Pariwisata, Diknas,
Perindustrian dan Perdagangan, DKP, TNI AL, Kepolisian, Perhubungan, PT. Pertamina
(Persero), dan Pemerintah Daerah menjadi ujung tombak dalam pencegahan dan
diharapkan penanggulangan tumpahan minyak di perairan laut akan menjadi lebih baik,
terpadu dan komprehensive. Perlu disadari dan menjadi paradigma bersama bahwa bumi
ini bukan warisan nenek moyang kita tetapi pinjaman dari anak cucu kita. Tumpahan B3
merupakan kondisi tidak sesuai dari kegiatan operasional yang menyebabkan terjadinya
25
B. Saran
Jika terjadi kasus tumpahan material batu bara sebaiknya dengan cepat di
berikan penanganan agar tidak mencemari laut maupun merusak biota yang ada
penanganan pencemaran.
kapal tongkang. Agar mencegah kejadian yang sama terulang kembali, sebaiknya
melakukan inspeksi rutin dan mengecek kembali barang agar tidak terjadi
kelebihan muatan pada setiap kapal tongkang yang membawa muatan batu bara.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/peristiwa/tumpahan-material-batu-bara-cemari-
pantai-meureubo-aceh-barat.html
https://sib3pop.menlhk.go.id/index.php/articles/view?slug=penanganan-
tumpahan-b3-di-industri
http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/download
/55/81
Marissa kartika dewi, pencemaran laut akibat tumpahan batu bara di laut
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17/article/view/6217
27
28