Anda di halaman 1dari 3

Inayah alika putri

041045384

1. Hambatan dalam pemberantasan korupsi


Upaya pemberantasan korupsi bukanlah hal yang mudah. Meski sudah dilakukan
berbagai upaya untuk memberantas korupsi, masih ada beberapa hambatan dalam
pelaksanaannya. Operasi tangkap tangan (OTT) sudah sering dilakukan oleh KPK,
tuntutan dan putusan yang dijatuhkan oleh penegak hukum juga sudah cukup keras,
namun korupsi masih tetap saja dilakukan. Hambatan dalam pemberantasan korupsi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Hambatan Struktural
Yaitu hambatan yang bersumber dari praktik-praktik penyelenggaraan negara dan
pemerintahan yang membuat penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
b. Hambatan Kultural
Yaitu hambatan yang bersumber dari kebiasaan negatif yang berkembang di
masyarakat.
c. Hambatan Instrumental
Yaitu hambatan yang bersumber dari kurangnya instrumen pendukung dalam
bentuk peraturan perundangundangan yang membuat penanganan tindak pidana
korupsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
d. Hambatan Manajemen
Yaitu hambatan yang bersumber dari diabaikannya atau tidak diterapkannya
prinsip-prinsip manajemen yang baik (komitmen yang tinggi dilaksanakan secara
adil, transparan dan akuntabel) yang membuat penanganan tindak pidana korupsi
tidak berjalan sebagaimana mestinya.

2. Menurut Nigro & Nigro (dalam Muhadjir Darwin,1999), terdapat 8 bentuk Mal-
Administrasi yaitu:
1) Ketidakjujuran (dishonesty), yaitu suatu tindakan administrasi yang tidak jujur.
Dikatakan tidak jujur karena tindakan tersebut berbahaya dan menimbulkan
ketidakpercayaan (distrust) dan dalam beberapa contoh (mengambil uang barang
publik untuk kepentingan sendiri, menerima uang suap dari pelanggan, menarik
pungutan liar, dsb) dapat merugikan kepentingan organisasi atau masyarakat.
2) Perilaku yang buruk (unethical behaviour), misalnya seorang pegawai
administrator publik melakukan tindakan dalam batas-batas yang diperkenankan
hukum tetapi tindakan tersebut dapat digolongkan sebagai tidak etis sehingga
tidak dapat dituntut secara hukum, misalnya: seorang pimpinan minta agar
meluluskan seorang familinya dalam seleksi pegawai.
3) Mengabaikan hukum (disregard of the law), yaitu pegawai administrator publik
yang mengabaikan hukum atau membuat tafsiran hukum yang menguntungkan
kepentingannya. Misalnya: seorang pegawai kantor memakai mobil dinas untuk
kepentingan keluarga padahal tahu secara hukum hanya diperuntukkan
kepentingan dinas.
4) Faforitisme dalam menafsirkan hukum, yaitu pejabat atau pegawai di suatu
instansi tetap mengikuti hukum yang berlaku tetapi hukum tersebut ditafsirkan
untuk menguntungkan kepentingan tertentu.
5) Perlakukan yang tidak adil terhadap pegawai, yaitu seorang pegawai yang
diperlakukan secara tidak adil, misalnya seorang pimpinan yang menghambat
karirnya karena merasa tersaing.
6) Inefisiensi bruto (gross ineffienssy), yaitu apapun bagus maksudnya jika suatu
instansi tidak mampu melakukan tugasnya secara memadai maka para
adminsitrator tersebut dapat dikatakan gagal. Misalnya: pemborosan dana secara
berlebihan.
7) Menutup-nutupi kesalahan, yaitu seorang pegawai yang menutup-nutupi
kesalahan sendiri atau kesalahan bawahannya, menola diperiksa atau dikontrol
legislatif, melarang pers meliput kesalahannya atau instansinta semua itu
dilakukan untuk melindungi diri atau posisi tertentu.
8) Gagal menunjukkan inisiatif, yaitu seorang pegawai yang gagal membuat
keputusan yang positif atau menggunakan diskresi (keleluasaan) yang diberikan
hukum kepadanya.
3. Etika dalam Penyelenggaraan Negara menjadi sangat penting mengingat kondisi
bangsa saat ini. Lemahnya Etika Penyelenggara Negara menjadi pintu masuk terhadap
penyelenggaraan pemerintahan koruptif yang jauh dari prinsip good governance dan
clean governance. Guna membendung perilaku yang demikian, maka diperlukan pola
pikir dan cara pandang yang professional serta kesadaran untuk merubah menuju
pengembangan praktik governance yang baik yang dilandasi oleh kesadaran akan
nilai-nilai moral dan etika birokrasi yang berorientasi pada kepentingan publik. Untuk
mewujudkan Etika Penyelenggara Negara yang berintegritas selain melalui
pembangunan mental manusianya juga dapat dibangun melalui sistem penegakan
etika penyelenggara Negara, untuk itu diperlukan penajaman kembali terhadap
beberapa perdebatan baik yang berkenaan dengan makna dan ruang lingkup cakupan
pengertian penyelenggara Negara, lembaga yang memiliki otoritas menegakkan kode
etik, serta harmonisasi peraturan perundang-undangan yang mengatur etika
penyelenggara Negara lintas sektoral.
4. Etika dalam berorganisasi :
Menjaga informasi yang bersifat rahasia. Melaksanakan setiap kebijakan yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Membangun etos kerja untuk meningkatkan
kinerja organisasi. Menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang
terkait dalam rangka pencapaian tujuan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas 2 MP
    Tugas 2 MP
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2 MP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 MP
    Tugas 2 MP
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2 MP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 7 UMND
    Diskusi 7 UMND
    Dokumen3 halaman
    Diskusi 7 UMND
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 MPS
    Diskusi 5 MPS
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 5 MPS
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Seminar
    Seminar
    Dokumen9 halaman
    Seminar
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 8 KP
    Diskusi 8 KP
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 8 KP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 Umnd
    Tugas 2 Umnd
    Dokumen4 halaman
    Tugas 2 Umnd
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 7 MP
    Diskusi 7 MP
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 7 MP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 SIM
    Tugas 1 SIM
    Dokumen5 halaman
    Tugas 1 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6 SIM
    Diskusi 6 SIM
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 6 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6 MP
    Diskusi 6 MP
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 6 MP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6 EAP
    Diskusi 6 EAP
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 6 EAP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 7 SIM
    Diskusi 7 SIM
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 7 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 8 MP
    Diskusi 8 MP
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 8 MP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6 UMND
    Diskusi 6 UMND
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 6 UMND
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 SIM
    Diskusi 5 SIM
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 5 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 EAP
    Diskusi 5 EAP
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 5 EAP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 4 SIM
    Diskusi 4 SIM
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 4 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 PAN
    Diskusi 5 PAN
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 5 PAN
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 PO
    Diskusi 5 PO
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 5 PO
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 KP
    Diskusi 5 KP
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 5 KP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 SIM
    Tugas 1 SIM
    Dokumen5 halaman
    Tugas 1 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 KP
    Tugas 2 KP
    Dokumen4 halaman
    Tugas 2 KP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 SIM
    Diskusi 5 SIM
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 5 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 Eap
    Tugas 2 Eap
    Dokumen1 halaman
    Tugas 2 Eap
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 2 KP
    Diskusi 2 KP
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 2 KP
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5 PO
    Diskusi 5 PO
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 5 PO
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 UMND
    Tugas 1 UMND
    Dokumen5 halaman
    Tugas 1 UMND
    Alika inayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 SIM
    Tugas 1 SIM
    Dokumen5 halaman
    Tugas 1 SIM
    Alika inayah
    Belum ada peringkat