Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

METODE PENILITIAN

3.1. Desain Penelitia

Disain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun


sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk mendapat jawaban atas
pertanyaan penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2010). Disain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah quasi experimental post test only control group design.

Quasi experiment merupakan suatu metode penelitian seperti halnya


dengan metode penelitian eksperimental yang memberikan perlakuan pada
variabel independen tetapi tidak memerlukan randomisasai terhadap kelompok
kontrol atau bahkan tidak memiliki kelompok kontrol (Brockop & Toisma,
2003).Post test only control group designberarti bahwa kesimpulan hasil
penelitian didapat dengan cara pembandingan post test antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol (Dharma, 2011).
3.2. Kerangka Operasional

Variabel independen Variabel dependen

Prosedur pemberian
Kelompok intervensi imunisasi HB0 dengan Respon nyeri neonatus
pemberian NNS dengan pemberian
HB0:
FLACC
Kelompok kontrol Prosedur pemberian
imunisasi HB0
1. Eksprei wajah
2. Posisi kaki
3. Gerakan / aktifitas
4. consolability
Variabel confounding:
1. Usia
2. Paparan nyeri sebelumnya
3. Jenis kelamin
4. Kegawatan penyakit
5. Pemakaian opioid, sedative
dan steroid

Sumber :Alligood & Tomey (2010); Hockenberry (2009); Potter & Perry (2009); Gallo
(2012); Wong (2002); Buonocore & Bellieni (2008); Carbajal et al., (2005); Grey et all.,
(2000).

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1. tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang perinatologi RSUD Kota Padang


Panjang.

3.3.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dibagi menjadi 3 tahap, meliputi penyusunan proposal,


pengumpulan data dan pelaporan hasil penelitian.Penelitian dilakukan
selama 6 bulan, pengambilan data dilakukan sema 5 minggu dari minggu
terakhir Mei sampai minggu pertama Juli 2012.
3..4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi penelitian adalah sejumlah sampel yang memiliki karakteristik


tertentu (Sastroasmoro & Ismael, 2010).Populasi dalam penelitian ini adalah
semua neonatus yang mendapatkan terapi pemasangan infus yang dirawat di
ruang perinatologi RSUD Kota Padang Panjang.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu sehingga dianggap dapat mewakili populasi (Sastrioasmoro & Ismael,
2010). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
consecutive random sampling yang merupakan non-probability sampling yaitu
pemilihan sampel yang dilakukan dengan memilih semua individu yang ditemui
dan memenuhi kriteria penelitian sampai jumlah sampel yang diinginkan
terpenuhi (Dharma, 2011).

Kriteria inklusi sampel penelitian ini adalah :

1. Neonatus berusia < 28 hari yang dirawat di ruang perinatologi RS. Wava
Husada Kepanjen
2. Masa gestasi > 32 minggu.
3. Tidak mendapat obat sedatif, opioid dan steroid 12 jam sebelum tindakan
pemasangan infus dilakukan.
4. Reflek hisap baik 5. Neonatus dalam keadaan tenang sebelum dilakukan
tindakan.

Kriteria ekslusi sampel penelitian ini :

1. Neonatus dengan kegawatan pernafasan.


2. Neonatus dengan kelainan kongenital.
3. Mendapat terapi oksigen.
3.4.3. Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang digunakan ini adalah sampel minimal untuk


penelitian eksperimen, yaitu sebesar 10 subjek untuk tiap kelompok (Kasjono
& Yasril, 2009).Menurut Dempesy dan Dempesy (1997) bahwa sepuluh
sampai dua puluh responden tiap kelompok dianggap minimum untuk studi
yang mudah dengan kontrol eksperimental.Pada penelitian ini jumlah sampel
yang diambil adalah adalah 10 neonatus untuk kelompok intervensi dan 10
neonatus untuk kelompok kontrol.

3.5. Variabel Penelitian


3.5.1. Variabel Dependen (Variable Terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhiatau yang
menjadi akibat karena adanya variabelbebas (Sugiyono,2007). Variabel
dependen pada penelitian ini adalah respon nyeri neonatus yang dilakukan
pemberian imunisasi HB0.
3.5.2. Variabel lIndependen (Variable Bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruh iatau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (Sugiyono,
2007). Variabel independen pada penelitian ini adalah pemberian
kombinasi NNS pada neonatus.
3.5.3. Variabel Confounding (Variable Perancu)
Variabel confounding yaitu variable perancu merupakan jenis variabel
yang berhubungan dengan variable bebas dan variable terikat tetap ibukan
merupakan variable antara. Variabel confounding dalam penelitian ini
adalah Usia, Paparan nyeri sebelumnya, Jenis kelamin, Kegawatan
penyakit, Pemakaian opioid, sedative dan steroid. Dimana variable
independen mempengaruhi variable dependen, demikian pula dengan
variable confounding yang akan memberikan kontribusi pada pengaruhi
variable lindependen terhada pvariabel dependen.
3.6. Definisi Operasional
Variable : Respon Nyeri neonatus
Definisi : Nyeri neonatus menurut Internasional Assosiation For The
Study of Pain (IASP) suatu pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan berhubungan dengan kerusakan aktual
atau potensia. Penilain dan pengelolaan nyeri pediatric terbagi
menjadi empat kategori, diantaranya nyeri yang berhubungan
dengan penyakit (misalnya artitits, penyakit sel sabit), nyeri yang
berhubungan dengan trauma fisik yang dapat dilihat (missalnya
fraktur, luka bakar), nyeri yang berhubungan dengan penyakit,
atau cedera fisik yang jelas atau spesifik (missalnya Tension
haeadache, nyeri abdomen, nyeri yang berhubungan dengan
tindakan medis dan dental (missal, sirkumsisi, injeksi) (Rudolph,
2015).
Alat ukur : menggunakan skala nyeri FLACC

Hasil ukur :

Skala ukur : Ordinal


Parameter : Analisi skala respon nyeri neonatus menggunakan parameter
FLACC dengan kategori
0 : Relaks dan nyaman/tidak nyeri (relaxed and comfortable)
1-3 : Sedikit tidak nyaman/nyeri ringan (mild discomfort/pain)
4-6 : Nyeri sedang (moderetae pain)
7-10 : Sangat tidak nyaman/nyeri berat (severe discomfort/pain).

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Anda mungkin juga menyukai