Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KOMUNITAS

BAB 1
PENGANTAR KONSEP DASAR KOMUNITAS
DAN KESEHATAN KOMUNITAS

NAMA : Zola Tri Pamungkas

NIM : 212102229

JURUSAN : Alih Jenjang S1 Keperawatan

SUBJEK/MK : BAB 1 (PENGANTAR KONSEP DASAR KOMUNITAS


DAN KESEHATAN KOMUNITAS)

PERTEMUAN : KE-1 (24 September 2021)


Latihan Soal :

1) Jelaskan jenis – jenis komunitas yang harus dipahami oleh perawat komunitas!
a. Komunitas Geografis /Geographic Community
Dalam kesehatan komunitas, identifikasi area geografis sebagai sebuah komunitas
merupakan suatu hal yang sangat penting (Allender et al., 2013). Seorang perawat komunitas
yang bekerja di puskesmas suatu wilayah kecamatan tertentu maka akan berfokus kepada
kesehatan masyarakat diwilayah tersebut. Akan tetapi jika bekerja di suatu dinas yang hirarkinya
lebih tinggi maka komunitas geografis yang menjadi focus perhatiannya akan menjadi lebih luas
lagi. Area komunitas geografis bisa mencakup, seperti tingkat desa, kelurahan, kecamatan,
kabupaten dan propinsi.

b. Komunitas Kepentingan Bersama atau Tujuan / Common-Interest Community


Suatu komuitas yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Dalam bidang
kesehatan, Dokter dan perawat sudah banyak melakukan upaya pencegahan dan promosi
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal kesehatan diri sendiri maupun
sekitar, hal ini sudah berjalan dengan baik melalui formasi komunitas berdasarkan kepentingan
dan tujuan bersama (common-interest community) (Allender et al., 2013).

c. Komunitas Solusi / Community of Solution


Komunitas solusi merupakan media yang cukup esensial untuk menciptakan perubahan
status kesehatan didalam suatu masyarakat (Allender et al., 2013). Dalam praktik kesehatan
komunitas sering ditemui sekelompok orang yang bergabung dalam sebuah komunitas guna
memecahkan masalah mereka. Bentuk dari komunitas ini sangat bervariasi berdasarkan sifat,
masalah atau dampak masalah yang terdapat di wilayah geografis tertentu. (Community Of
Solution) (Allender et al., 2013). Maka dari itu fungsi dari komunitas solusi adalah memecahkan
masalah dengan cara bermusyawarah untuk mendapatkan solusi yang tepat sesuai dengan tujuan.

2) Jelaskan prinsip perbedaan populasi dan agregat dalam komunitas!


Populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai
karakteristik yang cenderung sama (Netra 1976). Berdasarkan karakteristik umum seperti populasi
lansia, populasi remaja dan populasi balita, mempunyai persaam dalam hal rentan umur. Populasi
dapat juga diartikan sebagai objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Drs.komaruddin)
Agregat adalah sebuah populasi yang mempunyai perbedaan karakteristik secara individual
ataupun lazim. Agregat juga dapat diartikan sebagai karakteristik populasi yang dilakukan penelitian
secara general atau umum yang cenderung sama, akan tetapi masalah yang ditemukan setiap individu
akan menghasilkan hasil yang berbeda, sehingga membentuk suatu kelompok sesuai dengan
karakteristik individual. Contoh dari agregat adalah kelompok lansia dengan hipertensi, kelompok
balita penderita epilepsy, kelompok orang dewasa penderita diabetes, kelompok orang dewasa yang
terinfeksi HIV/AIDS dan lain sebagainya.

3) Jelaskan pengertian sehat secara prisip sesuai dengan pengertian dari WHO!
Kesehatan merupakan suatu keadaan yang berkaitan dengan fisik mental dan spiritual. Kesehatan
dapat bersifat positive dengan status kesehatan yang baik, kesahatn negative dengan status kesehatan
yang buruk (Allender et al., 2013). Sedangakan Menurut World Health Organization (WHO)
kesehatan merupakan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya terbebas
dari penyakit atau kelemahan/cacat. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas dari penyakit
atau cacat. Orang yang tidak berpenyakitpun belum tentu dikatakan sehat.
Definisi sehat yang dikemukakan leh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu :
Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia, memandang sehat dalam konteks lingkungan
internal dan eksternal, sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, dan bukan merupakan suatu
keadaan tetapi merupakan proses individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap
lingkungan sosialnya. Jadi dapat diartikan bahwa sehat menurut WHO meliputi fisik, mental dan sosial.

4) Jelaskan prinsip pengertian rentang sehat sakit di komunitas!


Rentang sehat sakit adalah suatu skala ukur hipotesis untuk mengukur keadaan sehat/kesehatan
seseorang. Kedudukan seseorang pada skala tersebut bersifat dinamis dan individual karena
dipengaruhi oleh faktor pribadi dan lingkungan. Pada skala ini, sewaktu-waktu seseorang bisa berada
dalam keadaan sehat, namun dilain waktu bisa bergeser ke keadaan sakit.
Pada level komunitas, ketika diartikan sebagai kumpulan manusia, dapat digambarkan dalam
konteks tingkat kesehatan atau adanya suatu penyakit tertentu dalam komunitas tersebut. Tingkat
kesehatan baik individu, keluarga dan komunitas dapat bergeser maju atau mundur dalam rentang
tersebut. Kesehatan individu, keluarga, kelompok, atau komunitas bergerak maju ataupun mundur
sepanjang rangkaian ini sepanjang umur. Dengan menggunakan pendekatan dan pemahaman bahwa
konsep kesehatan adalah bersifat relative, maka cakupan praktik keperawatan dapat diperluas untuk
berfokus pada pencegahan penyakit atau kecacatan dan meningkatkan kesehatan.
Sebagai contoh orang yang tidak memiliki keluhan-keluhan fisik dipandang sebagai orang yang
sehat, dan anak yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun bisa mengacu pada standart gizi dalam
status gizi lebih atau overwight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi pemahaman
mengenai konsep sehat yang berlaku di masyarakat.

5) Jelaskan jenis kegiatan praktek kesehatan komunitas!


Praktek kesehatan komunitas ada dua komponen dasar
a. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan komponen yang sangat penting dari kegiatan praktek kesehatan
masyarakat dan komunitas (DiClemente, Crosby, & Kegler, 2009). Kegiatan dalam promosi
kesehatan merupakan program dan aktivitas berbagai macam kegiatan pendidikan kesehatan.
Kegiatan promosi kesehatan masyarakat juga mencakup pengembangan dan pengelolaan layanan
keperawatan, dan upaya pencegahan yang responsif terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat/
komunitas.
Tujuan promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi individu, keluarga,
populasi, dan masyarakat (Allender, 2013). Upaya kesehatan masyarakat guna mencapai tujuan
tersebut dapai dilakukan melalui tiga aspek penting yakni: Meningkatkan pola hidup sehat
masyarakat ,Mengurangi disparitas atau kesenjangan kesehatan populasi, Mencapai akses terhadap
pelayanan kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit bagi masyarakat.

b. Pencegahan Masalah Kesehatan


Pencegahan masalah kesehatan merupakan bagian utama dari praktik kesehatan komunitas.
Pencegahan berarti mengantisipasi dan mencegah masalah atau menemukan secepat
mungkin untuk meminimalkan potensi kecacatan dan gangguan kesehatan lainnya. Dalam konteks
upaya kesehatan masyarakat ada tiga tingkatan, yakni pencegahan primer, pencegahan sekunder,
dan pencegahan tersier. (Allender et al. (2013))
1) Pencegahan Primer /Primary Preventio
Pencegahan primer adalah suatu upaya agar suatu masalah kesehatan tidak terjadi, termasuk
diantaranya adalah mencegah terjadinya penyakit maupun cidera. Upaya ini dapat dilakukan
pada individu dan populasi yang umumnya sehat, belum mengalami penyakit atau gangguan
kesehatan.
2) Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya untuk mendeteksi dan mengobati masalah kesehatan yang
ada sedini mungkin. Apabila penyakit sudah terjadi pada individu maupun populasi maka
pencegahan sekunder yang dilakukan yaitu mencegah timbulnya komplikasi terhadap penyakit
tersebut. Upaya pencegahan sekunder ditujukan untuk membantu perawat menemukan strategi
controlling/pengawasan atau pemberantasannya.
3) Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah suatu upaya untuk mengurangi tingkat keparahan masalah
kesehatan ke dalam tingkatan serendah mungkin, sehingga dapat meminimalkan kecacatan
yang dialami serta mempercepat pemulihan atau mengembalikan fungsi seoptimal mungkin.
pencegahan tersier digunakan untuk meminimalkan dampak dari suatu kejadian tertentu
terhadap suatu masalah kesehatan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai