1) LP Lansia GG Keb Aktivitas Fifi A. Finda
1) LP Lansia GG Keb Aktivitas Fifi A. Finda
DI SUSUN OLEH:
82021040039
PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
8. Pathofisiologi
Menurut (Hidayat, 2014) proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung
dari penyebab gangguan yang terjadi. Ada tiga hal yang dapat menyebabkan
gangguan tersebut, diantaranya adalah :
a. Kerusakan Otot
Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis otot. Otot
berperan sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses pergerakan jika terjadi
kerusakan pada otot, maka tidak akan terjadi pergerakan jika otot terganggu.
Otot dapat rusak oleh beberapa hal seperti trauma langsung oleh benda tajam
yang merusak kontinuitas otot. Kerusakan tendon atau ligament, radang dan
lainnya.
b. Gangguan pada skelet
Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat terganggu
pada kondisi tertentu hingga mengganggu pergerakan atau mobilisasi.
Beberapa penyakit dapat mengganggu bentuk, ukuran maupun fungsi dari
sistem rangka diantaranya adalah fraktur, radang sendi, kekakuan sendi dan
lain sebagainya.
c. Gangguan pada sistem persyarafan
Syaraf berperan penting dalam menyampaikan impuls dari dank e otak. Impuls
tersebut merupakan perintah dan koordinasi antara otak dan anggota gerak.
Jadi, jika syaraf terganggu maka akan terjadi gangguan penyampaian impuls
dari dank e organ target. Dengan tidak sampainya impuls maka akan
mengakibatkan gangguan mobilisasi.
9. Pathway
Pengkajian aktifitas dan latihan
Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
Tingkat Aktivitas /
Kategori
Mobilisasi
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan
Tingkat 3
peralatan
Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau
Tingkat 4
berpartisipasi dalam perawatan
5. Pengkajian Pada Lansia
a. Faktor Psikososial: Perubahan status psikososial klien biasa terjadi lambat dan
sering diabaikan tenaga kesehatan.
b. Observasi perubahan tingkah laku: Menentukan penyebab perubahan tingkah
laku / psikososial untuk mengidentifikasi terapi keperawatan.
c. Observasi pola tidur klien
d. Observasi perubahan mekanisme koping klien
e. Observasi dasar perilaku klien sehari-hari
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas
2. Hambatan mobilitas fisik
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1. (00092) (0001) Daya Tahan (0180)Manajemen Energi
Intoleransi Definisi: Kemampuan untuk 1. Kaji status fisiologis
Aktivitas mempertahankan aktivitas. pasien yang
Definisi: Kriteria hasil yang diharapkan menyebabkan kelelahan
Ketidakcukupan atau skala target outcome: 2. Monitor intake/asupan
energi psikologis dipertahankan pada................
nutrisi untuk
atau fisiologis ditingkatkan ke....................
mengetahui sumber
untuk Skala1–5 (Sangat terganggu, energi yang adekuat
mempertahankan banyak, cukup, sedikit, tidak)
3. Anjurkan pasien
atau (000101) mengungkapkan
Melakukan
menyelesaikan aktivitas perasaan mengenai
aktivitas (000102) Aktivitas fisik keterbatasan
kehidupan sehari (000103) Konsentrasi 4. Perbaiki defisit secara
hari yang harus (000104) Daya tahan otot fisiologis
atau yang ingin (000113) Haemoglobin 5. Instruksikan
dilakukan. (000118) Kelelahan pasien/orang terdekat
Batasan terkait kelelahan
karakteristik : (0005)Toleransi Terhadap 6. Pilih intervensi untuk
Data subyektif: Aktivitas mengurangi kelelahan
Definisi: Respon fisiologis baik secara
Data obyektif: terhadap pergerakan yang farmakologis maupun
Dipsnea memerlukan energi dalam non farmakologis.
setelah aktivitas sehari-hari
beraktivitas Kriteria hasil yang diharapkan (4046)Perawatan
Keletihan atau skala target outcome: Jantung
dipertahankan pada............... 1. Monitor toleransi
Ketidaknyam
ditingkatkan ke.................... pasien terhadap
anan setelah
Skala1–5 (Sangat terganggu, aktivitas
beraktivitas
banyak, cukup, sedikit, tidak) 2. Pertahankan jadwal
Perubahan
(000501) Saturasi O2 ketika ambulasi sesuai
EKG
beraktivitas toleransi pasien
Respon 3. Berikan dukungan dan
frekuensi (000502) Frekuensi nadi
ketika beraktivitas harapan yang realitas
jantung pada pasien dan
abnormal (000503) Frekuensi
keluarga
terhadap bernafas ketika aktivitas
4. Instruksikan pada
aktivitas (000504) Tekanan darah
pasien mengenai
Respons sistol ketika beraktivitas
modifikasi faktor resiko
tekanan (000505) Tekanan darah jantung (mis berhenti
darah diastol ketika beraktivitas merokok)
abnormal (000506) Temuan /Hasil 5. Kolaborasi dengan ahli
terhadap EKG gizi dan fisiotherapi
aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2016. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : Salemba medika
Heriana, Pelapina. 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang selatan :
Binarupa aksara
Mubarak, Wahid Iqbal dkk. 2015. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia :Teori Dan
Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: EGC
NANDA NIC NOC. 2015. Aplikasi Asuahan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis. Yogyakarta: Mediaction Publishing
Rosidawati, dkk. 2015. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Perry & Potter. 2015. Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan
praktik. Edisi 4 volume 1. Jakarta : EGC.
Tarwoto & Wartonah, 2014. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.