Anda di halaman 1dari 11

SIBALIPARRIQ DALAM KAJIAN GENDER PADA MASYARAKAT MANDAR

DI KELURAHAN BANGGAE

Nur Syasmitha
1563140006

S-1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

nursyasmithaitha@gmail.com

ABSTRAK

Nur Syasmitha,2019. Sibaliparriq dalam Kajian Gender Pada Masyarakat


Mandar. Skripsi. Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar
(dibimbing oleh Idham Irwansyah, dan Mario).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran laki-laki dan
perempuan dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga pada rumah tangga dalam
konsep sibaliparriq.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif, penentuan informan yang menggunakan teknik purposive
sampling dengan kriteria yaitu masyarakat diantaranya tokoh budaya, dan masyarakat
yang sudah memiliki keluarga yang berada di Kelurahan Banggae di atas 5 tahun.
Keluarga, yaitu suami atau istri yang sudah menikah berjalan di atas 5 tahun yaitu
seorang laki-laki kepala rumah tangga dan ibu atau istri, dan memiliki anak, informan
dalam penelitian ini sebanyak 18 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data deskriptif kualitatif
dengan tahap analisis data yaitu reduksi data, menyajikan data, dan menarik
kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam hal pembagian peran antara suami
dan istri pada masyarakat Mandar khususnya pada lokasi penelitian di Kelurahan
Banggae terdapat nilai yang tertanam yaitu adanya kemitrasejajaran atau kesetaraan
pada laki-laki dan perempuan dalam hal pemenuhan kebutuhan kebutuhan hidup. Dalam
konsep Sibaliparriq suami dan istri dalam hal ini memahami perannya masing-masing
serta tanggung jawabnya, untuk saling menutupi kekurangan dalam hal pemenuhan
kebutuhan baik itu materil maupun spritual baik itu kerja-kerja di rana domestik
ataupun di rana publik demi terciptanya keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Kata Kunci: Peran, Sibaliparriq


ABSTRACT

Nur Syasmitha, 2019. Sibaliparriq in the Gender Study of the Mandar


Society.This Thesis is guided byIdham Irwansyah and Mario SM. Sociology Study
Program, Facultyof Social Sciences.MakassarState University.

This study aims to determine and understand the role of men and women in
meeting the needs of family life in households in the concept of sibaliparriq. This study
uses a qualitative research method with a descriptive approach, the determination of
informants who use purposive sampling techniques with the criteria of the community
including cultural leaders, and people who already have a family in the Banggae
Village for more than 5 years. The family, which is a married husband or wife, runs for
more than 5 years, namely a male head of the household and mother or wife, and has
18 children and informants in this study. Data collection techniques used are,
observation, interviews, and documentation. Qualitative descriptive data analysis
techniques with data analysis stages are data reduction, presenting data, and drawing
conclusions.

The results showed that, in terms of the division of roles between husband and
wife in the Mandar community, especially at the research location in the Banggae
Village there was an embedded value, namely the existence of equality or equality in
men and women in terms of meeting the needs of life. In the concept of Sibaliparriq,
husband and wife, in this case, understand their respective roles and responsibilities, to
cover each other's deficiencies in meeting both material and spiritual needs, both work
in the domestic or public shutter for the creation of a harmonious and prosperous
family.

Keywords: Role, Sibaliparriq

PENDAHULUAN berkehidupan yang telah dikonstruksi


Gender merupakan istilah yang
oleh masyarakat itu sendiri baik secara
menggambarkan pembedaan antara
sosial maupun budaya. Pada masyarakat
laki-laki dan perempuan dalam
Mandar sendiri perbedaan demikian
berkehidupan sosial. Perbedaan tersebut
tidak terlihat sebab pekerjaan yang
memberikan gambaran dalam
biasanya dilakukan perempuan dapat
pembagian peran dan fungsi laki-laki

maupun perempuan dalam


dilakukan laki-laki begitu pula (menghadapi) dan parriq (kesusahan,

sebaliknya. permasalahan) namun maknanya sama.

Mandar adalah salah satu suku Jadi, secara sederhana sibaliparriq

yang ada di Indonesia yang umumnya berarti saling membantu.Dengan kata

mendiami provinsi Sulawesi Barat, lain sibaliparriq adalah bentuk

sebelum terjadi pemekaran suku kerjasama antara suami dan istri dalam

Mandar masuk dalam wilayah Sulawesi menjalankan rumah tangga baik

Selatan bersama dengan etnis Bugis, mengenai permasalahan sosial

Makassar, dan Toraja. Walaupun telah (mengurus anak dan mendidik anak)

mekar menjadi provinsi sendiri, secara serta permasalahan ekonomi (seperti

historis dan kultural Mandar tetap pemenuhan kebutuhan hidup).

terikat dengan serumpunnya di Sulawesi Sibaliparriq berangkat dari konsep

Selatan. Salah satu konsep yang rumah tangga (domestik) masyarakat

terkenal di Mandar yaitu konsep Mandar, yakni pemahaman bahwa

sibaliparriq, konsep ini dijunjung tinggi perempuan Mandar, selain sangat setia,

oleh masyarakat Mandar dan diterapkan juga pandai menempatkan diri sebagai

dalam kehidupan khususnya dalam perempuan dan sebagai istri dan juga

rumah tangga, sibaliparriq terdiri dari mampu bekerja membantu suami

tiga suku kata, yaitu si (berhadapan), memenuhi kebutuhan

bali (lawan, musuh; bila mendapat keluarganya.1Sibaliparriqtidak hanya

awalan me- berarti membantu), dan dipersempit hanya dalam rumah tangga

parriq (susah) ada juga tulisan yang saja melainkan masuk dalam sosial

menuliskan bahwa sibaliparriq terdiri 1


Jusuf,Marwan.2016. Dinamika Budaya
Sibaliparriq Pada Masyarakat Mandar. Skripsi.
dari dua suku kata yaitu sibali Makassar: PMI/Kesejhateraan Sosial Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri
Alauddin Makassar,hlm 3.
kemasyarakatan, konsep sibaliparriq tangga memiliki peran sebagai

juga ternyata tidak asing lagi dalam hal pemimpin atau kepala rumah tangga,

pengaplikasian, yakni konsep biasa yang memiliki tugas untuk mencari

diistilahkan dalam daerah Mandar yaitu nafkah agar dapat memenuhi kebutuhan

saling membantu/ saling sirondo-rondoi hidup istri dan anaknya guna mencapai

(bergotong-royong). Konsep ini kesejahteraan, dalam ajaran Islam pun

berangkat dari asas kesadaran hidup mengajarkan bahwa laki-laki adalah

bersama dan kemasyarakatan.2 pempimpin bagi keluarganya yang

Dalam hal ini ibu rumah tangga bertugas bertanggung jawab

memiliki dua peran, yaitu rana publik membimbing keluarganya. Dalam

dan domestik berarti mereka memiliki konsep sibaliparriq masyarakat Mandar

banyak tugas yang harus dikerjakan, yang telah dituliskan bahwa dalam

dalam hal ini berarti ibu rumah tangga konsep tersebut antara laki-laki dan

harus bisa membagi waktu antara perempuan atau dalam hal ini suami dan

pekerjaan di luar dan di dalam istri saling bergotong-royong, atau

rumahnya sendiri. Menurut Kozier saling membantu. Dari penjelasan

Barbara peran adalah seperangkat tersebut maka timbul sebuah pertanyaan

tingkah laku yang diharapkan oleh mengenai konsep gender “Sibaliparriq”

orang lain terhadap seseorang sesuai ini sejauh mana masyarakat Mandar

kedudukannya dalam, suatu system. terutama di kelurahan Banggae

Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial mempertahankan konsep ini, serta

baik dari dalam maupun dari luar dan sejauh mana pengaruh sibaliparriq

bersifat stabil.Laki-laki dalam rumah dalam melahirkan kondisi keluarga

2
Jubariah,dkk. Sibaliparriq dalam Perspektif
Pemberdayaan Perempuan h.21
yang harmonis yang jauh dari perempuan dalam pemenuhan

ketertindasan. kebutuhan hidup keluarga pada rumah

Oleh sebab itu, untuk mengetahui tangga dengan konsep sibaliparriq.

dan memahami lebih mendalam


1. Perilaku Sibaliparriq
mengenai gender sibaliparriq dalam
Perilaku adalah serangkaian
masyarakat Mandar, maka penulis
tindakan dan tingkah laku yang dibuat
mengangkat judul penelitian mengenai
oleh individu, organisme, sistem, atau
“Sibaliparriq dalam Kajian Gender
entitas buatan dalam hubungannya
Pada Masyarakat Mandar di
dengan diri mereka sendiri atau
Kelurahan Banggae”
lingkungan mereka, yang mencakup
Berdasarkan latar belakang
sistem atau organisme lain di sekitar
tersebut, adapun rumusan masalah
serta lingkungan fisik (Wikipedia).
dalam penelitian iniadalah :Bagaimana
Konsep budaya Sibaliparriq dalam
peran laki-laki dan perempuan dalam
aspek sejarah Mandar, jelas memiliki
pemenuhan kebutuhan hidup keluarga
keterikatan. Dimana asal kata Mandar
pada rumah tangga dengan konsep
itu sendiri dapat dipahami berasal dari
sibaliparriq dalam menciptakan
kata Sipamandar yang berarti saling
keluarga yang sejahtera?
kuat menguatkan. Begitu juga dalam

TINJAUAN PUSTAKA kehidupan sehari-hari budaya

Berdasarkan permasalahan diatas Sibaliparriq memiliki makna yang

adapun grand teori dalam penelitian ini saling bersangkutan dengan konsep

adalah teori Gender dan Struktural Sipamandar yaitu etika seorang

Fungsional. Kedua teori tersebut relevan individu maupun kelompok berinteraksi

terhadap masalah peran laki-laki dan dengan orang lain seyogyanya


mendahulukan prinsip kebersamaan adalah suatu konsep nilai budaya dalam

atau saling menguatkan dalam bentuk kerjasama atau

berkehidupan bermasyarakat. Budaya kegotongroyongan antara suami dan

Sibaliparriq dengan mudahnya dapat istri maupun anak untuk menciptakan

ditemui, setiap pagi di teluk Majene kesejahteraan baik ekonomi maupun

puluhan perempuan menanti para Pajala sosial dalam keluarga itu sendiri.

(nelayan yang menggunakan jaring


2. Tinjauan Konsep Perempuan
payang) datang dari laut membawa dan Laki-Laki
a. Peran Perempuan
ikan, tiap siang beberapa perempuan
Peran merupakan aspek dinamis
berjibaku sekop menggali pasir di
dari status yang berkembang sesuai
sungai Mandar, tiap dini hari jalan
dengan model peranan yang disepakati
utama di kelurahan Tinambung dilintasi
atau dilaksanakan oleh pemegang status
perempuan-perempuan yang
tertentu, secara tradisi, perempuan
memanggul puluhan jerigen menuju
diposisikan untuk melakukan tiga peran
sumber air minum.3 Hal tersebut
yaitu, sebagai istri, ibu rumah tangga,
menggambarkan contoh bahwa mereka
ibu keluarga.4 Terdapat juga peran ibu
sedang bersibaliparriq membantu suami.
rumah tangga setelah bekerja menjadi
Di dalam konsep Sibaliparriq itu
peran ganda dalam keluarga.
tercipta konsep kemitrasesejajaran
1) “Sebagai seorang ibu rumah
antara laki-laki dan perempuan atau
tangga, perempuan
berkewajiban mengurus rumah
suami dan istri dalam rumah tangga.
tangga. Tugas ini mencakup
penyediaan makanan untuk
Jadi bila disimpulkan Sibaliparriq
keluarga, mengurus dan
menata rumah dan sebagainya
3
Darmawan, Gufran Dirawan, Konsep
4
Sibaliparriq Kesetaraan Gender Dalam Sahlan Nur .2017.Perempuan Pembuat Batu
Pengelolaan Lingkungan Masyarakat Mandar, Bata.Skripsi.Makassar : Sosiologi Fakultas Ilmu
Bunga Wellu 14, no 1 (2009), hlm 47. Sosial Universitas Negeri Makassar
dengan upaya menumbuhkan nafkah satu-satunya yang hanya
kenyamanan dalam keluarga.
2) Sebagai seorang ibu dalam menerapkan disiplin. Peran penting
keluarga, ibu bertugas
mengasuh dan mendidik anak. laki-laki sebagai kepala keluarga tak
Dengan ini dapat dikatakan
bahwa segala sesuatu yang terlepas dari pola pengasuhan pada
berkaitan dengan anak menjadi
tanggung jawab perempuan anaknya, terutama anak laki-laki. Laki-
dalam hal ini adalah seorang
ibu. laki dalam hal ini soerang ayah berperan
3) Sebagai seorang istri,
perempuan berfungsi mempersiapkan anak laki-lakinya untuk
melaksanakan peran reproduksi
yaitu mengandung dan menjadi kepala keluarga. Karena itu,
melahirkan”.5
ayah memiliki peran dalam
b. Peran Laki-laki
mempersiapkan puteranya menjadi
Pandangan laki-laki sebagai
kepala keluarga. Jika dimasukkan dalam
pencari nafkah dan perempuan sebagai
konsep Sibaliparriq maka dalam hal ini
pemberi kasih sayang merupakan hal
suami memiliki peran juga untuk
yang sudah menjadi pemahaman
membantu tugas istri di rana domestik.
masyarakat luas. Sedangkan gambaran
METODE PENELITIAN
media terhadap pria menekankan pada
Pendekatan yang digunakan
kebebasan beraktivitas, selalu fokus
dalam penelitian ini adalah pendekatan
pada pekerjaan dan penghargaan yang
kualitatif, dengan menggunakan dasar
telah diterima (Wood, 2009, p.268).
penelitian deskriptif yang
Tugas dan peran laki-laki kerap kali
menggambarkan pandangan informan
menekankan bahwa merupakan pencari
yang diteliti.Lokasi penelitian ini berada
5
Risha Marcelya S.2015. Peranan Perempuan di Kabupaten Majene, yang
Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga (studi
Pada Perempuan Pedagang Kaki Lima Yang
Berjualan di Jalan Andi Pangeran Pettarani Kota dilaksanakan di Kelurahan Banggae.
Makassar). Skripsi. Makassar. Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar, hlm 8- Teknik pengumpulan data dengan cara
9.
observasi, wawancara dan dokumentasi. dasarnya merupakan konsep nilai

Jumlah informan sebanyak 18 orang. budaya mandar yang dimaknai sebagai

Penarikan informan dilakukan suatu konsep kebersamaan,

denganteknikpurposive sampling yang kegotongroyongan, kesetaraan. Hasil

sesuaidengankriteriainforman yaitu wawancara tersebut menunjukkan

kriteria yaitu masyarakat diantaranya bahwa pembagian peran antara laki-

tokoh budaya, dan masyarakat yang laki dan perempuan atas dasar mereka

sudah memiliki keluarga yang berada di sudah saling memahami satu sama lain

Kelurahan Banggae di atas 5 tahun. bagaimana agar mereka menemukan

Keluarga, yaitu suami atau istri yang cara terbaik dalam hal pemenuhan

sudah menikah berjalan di atas 5 tahun kebutuhan keluarga dengan tidak

yaitu seorang laki-laki kepala rumah merasa adanya keterpaksaan karena

tangga dan ibu atau istri, dan memiliki dalam rumah tangga mereka memang

anak. Teknik analisis data deskriptif sudah menerapkan prinsip untuk saling

kualitatif dengan tahap analisis data membantu dan menanggung beban

yaitu reduksi data, menyajikan data, dan bersama, mereka sudah paham akan

menarik kesimpulan.Pengecekan peran yang mereka kerjakan baik itu di

keabsahan data menggunakan rana publik maupun domestik.Dalam

tekniktriangulasi. konsep Sibaliparriq bukan hanya istri

yang membantu suami dalam hal


HASIL DAN PEMBAHASAN
mencari nafkah guna memenuhi
Peran Laki-Laki Dan Perempuan
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Hidup tuntutan ekonomi tapi dalam konsep ini
Keluarga Pada Rumah Tangga
Dalam Konsep Sibaliparriq. laki-laki juga turut berperan dalam
Peran laki-laki dan perempuan
membantu kerja-kerja istri di rana
dalam budaya Sibaliparriq itu pada
domestik. Aktivitas/ kegiatan di rana dalam hal pengambilan keputusan pun

domestik adalah suatu kegiatan yang mereka melibatkan anggota keluarga.

dilakukan dalam rumah tangga dan Menurut hasil wawancara mereka dalam

seluruh anggotanya baik itu suami,istri hal menyelesaikan konflik mereka

ataupun anak. Jadi bukan hanya seorang menerapkan sikap toleransi dan

istri ataupun anak yang melakukan kompromi dalam menyelesaikan konflik

pekerjaan-pekerjaan di rana domestik, agar tidak menjadi konflik yang

akan tetapi laki-laki dalam hal ini suami berkepanjangan dan menyebabkan

juga ikut membantu pekerjaan rumah. ketidakharmonisan dalam rumah

Kegiatan tersebut antara lain, kegiatan tangga.

memasak, mengasuh anak,


KESETARAAN GENDER DAN
menyapu/membersihkan rumah, STRUKTURAL FUNGSIONAL
Menurut pandangan teori
mencuci, dan berbelanja kebutuhan
kesetaraan gender, konsep budaya
sehari-hari di Pasar. Dalam hal
Sibaliparriq mengandung arti bahwa
pengambilan keputusan dalam keluarga
dalam budaya tersebut menggambarkan
adanya bentuk kesetaraan, seperti yang
adanya kesetaraan antara laki-laki dan
terkandung dalam nilai-nilai
perempuan atau suami dan istri dalam
sibaliparriq dimana tidak ada yang
ranah publik ataupun domestik.
terlalu dominan istri ataupun suami
Kesetaraan tersebut merupakan prinsip
mereka dengan baik menerapkan makna
dasar dalam berbagai kegiatan publik,
sibaliparriq itu sendiri di dalam
tetapi bukan hanya dunia publik saja
kehidupan berumah tangga mereka, jadi
berlakunya kesetaraan di dunia
bukan hanya pembagian kerja-kerja di
domestik pun seyogyanya berlaku
rana domestik maupun publik tapi
prinsip kesetaraann misalnya dalam
rumah tangga, keluarga dengan bentuk KESIMPULAN DAN SARAN

konkritnya dalam hubungan suami, Dalam hal pembagian peran

dalam hubungan laki-laki dan antara suami dan istri pada masyarakat

perempuan (Wijaya,1993, dalam Mandar khususnya pada lokasi

Mustadjar 2016). penelitian di Kelurahan Banggae

Sementara, dalam pendekatan terdapat nilai yang tertanam yaitu

struktural fungsional beranggapan adanya kemitrasejajaran atau kesetaraan

bahwa kelompok sosial masyarakat pada laki-laki dan perempuan dalam hal

terbentuk atas sub-sub bagian yang pemenuhan kebutuhan kebutuhan hidup.

dimana setiap sub bagiannya Dalam konsep Sibaliparriq suami dan

mempunyai fungsi masing-masing dan istri dalam hal ini memahami perannya

bagian-bagian tersebut saling mengisi masing-masing serta tanggung

sehingga perubahan yang terjadi dalam jawabnya, untuk saling menutupi

sub bagian yang satu akan kekurangan dalam hal pemenuhan

mempengaruhi sub bagian yang lain kebutuhan baik itu materil maupun

(Johnson, 1986 dalam Mustadjar 2016). spritual baik itu kerja-kerja di rana

Diasumsikan bahwa peran laki-laki dan domestik ataupun di rana publik demi

perempuan adalah fungsional dalam terciptanya keluarga yang harmonis dan

memberikan sumbangan kepada sejahtera.

pemeliharaan stabilitas keluarga


DAFTAR PUSTAKA
masyarakat dalam prospektif kesetaraan
Dirawan Gufran Darma. Konsep
gender. Sibaliparriq Kesetaraan Gender
dalam Pengelolaan Lingkungan
Masyarakat Mandar. Bunga
Wellu 14,no 1 2009
Dkk, Jubariah. Sibaliparriq dalam
Perspektif Pemberdayaan
Perempuan. Cet. I;Yogyakarta:
Beranda Cendekia Konsultan,
2006.
Mustadjar Musdaliah. 2016. Sosiologi
Gender dalam Keluarga Bugis.
Makassar: Rayhan Intermedia
Jusuf Marwan. 2016. Dinamika Budaya
Sibaliparriq Pada Masyarakat
Mandar. Makassar: PMI/
Kesejahteraan Sosial Fakultas
Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri
Alauddin
Nasriah. 2016. Konsep Sibaliparriq
dalam Perspektif Ekonomi Islam
di Desa Katumbang Kecamatan
Campalagian. Makassar:
Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Alauddin
S,Risha Marcelya. Peranan Perempuan
dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga (Studi pada Perempuan
Pedagang Kaki Lima yang
Berjualan di jalan Andi Pangeran
Pettarani kota Makassar).
Makassar : Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial

Anda mungkin juga menyukai