Anda di halaman 1dari 1

7.

Pemeriksaan penunjang

1.Endoskopi

Prosedur endoskopi yang disarankan adalah sigmoidoskopi fleksibel dan kolonoskopi. Melalui prosedur
ini penyebab konstipasi, penggunaan laksatif dalam jangka waktu lama, dan lesi pada mukosa kolon
dapat ditentukan. Konstipasi yang timbul akibat penggunaan obat-obatan tidak dapat dipastikan melalui
pemeriksaan ini.

Pemeriksaan ini bermanfaat pada pasien dengan tanda bahaya atau faktor risiko tinggi yang
membutuhkan penapisan untuk keganasan kolon.

2.Manometri Anorektal

Saat ini, pemeriksaan ini sudah jarang dilakukan. Prinsip dari pemeriksaan dengan teknik ini adalah
menentukan fungsi sensoris dan neuromuskular melalui sensor tekanan pada kateter dan ujung balon
manometri. Pemeriksaan ini juga dapat menentukan reflek inhibisi rectoanal pada penyakit seperti
megakolon ataupun megarektum. Disfungsi sensoris pada anorektal ditentukan berdasarkan ambang
batas tekanan pada saat adanya sensasi defekasi dan disinergi defekasi.

3.Foto Polos Abdomen

Foto polos abdomen sebaiknya tidak dilakukan secara rutin untuk mendiagnosis konstipasi. Pada foto
polos abdomen dapat terlihat adanya kolon yang penuh dengan feses, impaksi feses, dan pseudo
obstruksi.

4.Barium Enema

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan adanya abnormalitas anatomi saluran cerna melalui
gambaran rontgen setelah pemberian kontras enema. Kontraindikasi apabila dicurigai ada perforasi
usus.

Anda mungkin juga menyukai