Anda di halaman 1dari 1

Timur Tengah dikenal sebagai kawasan yang memiliki tingkat instabilitas tinggi.

Interaksi antara tiga


realitas di level global, regional, dan nasional/lokal di kawasan ini menentukan dinamika geopolitik
Timur Tengah. Dalam realitas global, menurunnya pengaruh Amerika Serikat diimbangi dengan
semakin menguatnya pengaruh kekuatankekuatan global lainnya. Dalam realitas regional,
pertarungan antara kekuatan-kekuatan kawasan—Saudi dan Iran—berinteraksi dengan pertarungan
antara Saudi dengan kekuatankekuatan non-negara, baik Sunni maupun Syiah. Di dalam realitas
nasional/lokal, pertarungan antar-kelompok—baik berbasis etnis maupun sekte—berlangsung
dimana kelompok-kelompok tersebut memiliki kecenderungan untuk melakukan internasionalisasi
konflik. Dari dinamika tersebut, ada dua isu yang harus dipahami dengan baik oleh Indonesia untuk
menjaga dirinya agar tidak terus-menerus menjadi variabel dependen dari dinamika geopolitik Timur
Tengah, yaitu: radikalisme agama dan internasionalisasi konflik.

https://jurnal.lemhannas.go.id/index.php/jkl/article/view/133

Arab Spring merupakan fenomena yang timbul


dari sebuah dinamika sosial yang
menginginkan adanya sebuah tatanan baru
yang dapat merubah keadaan sebuah negara
yang berupa gelombang protes atau bahkan
pemberontakan yang dilakukan oleh
masyarakat pro-demokrasi di Timur Tengah
L

Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 4, No. 2, September 2017 73


dan Afrika Utara terhadap rezim-rezim otoriter
di wilayah tersebut yang dimulai dari Tunisia,
Zein Al-Abidin Ben Ali (Ben Ali), kemudian
merambat ke Mesir yang melengserkan Hosni
Mubarak, terus menyeberang ke Libya, yang
mengakhiri pemerintahan Moammar Khadafy
yang sudah berlangsung kurang lebih 40 tahun
lamanya

https://jurnal.uai.ac.id/index.php/SH/article/download/260/245

Anda mungkin juga menyukai