BAB I
PENDAHULUAN
A. Kesimpulan
Membangun Kesadaran hukum masyarakat adalah membangun
produk kebudayaan. Kebudayaan merupakan suatu ”blue prin to
behaviour” yang memberikan pedoman-pedoman tentang apa yang harus
atau boleh dilakukan dan apa yang dilarang, dan hal tersebut
membutuhkan waktu yang panjang serta memerlukan partisipasi aktif
seluruh jajaran struktur hukum serta seluruh lapisan masyarakat tanpa
kecuali.
Kesadaran hukum berarti adanya pengetahuan hukum,
pemahaman hukum, sikap hukum dan perilaku hukum tentang:
Pandanganpandangan yang hidup dalam masyarakat tentang apa
hukum itu; Apa yang seyogyanya kita lakukan atau perbuat; Apa yang
seyogyanya tidak kita lakukan atau perbuat; Memahami akan kewajiban
hukum kita masing-masing terhadap orang lain; Kesadaran akan
toleransi terhadap orang lain; Kesadaran yang memperhatikan,
memperhitungkan dan menghormati kepentingan orang lain; Kesadaran
untuk tidak merugikan orang lain; Kesadaran tidak melakukan penyalah
gunaan hak (abus dedroit).
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kepatuhan masyarakat terhadap hukum antara lain: 1). Melakukan
Peningkatkan dan Pembinaan kesadaran dan kepatuhan masyarakat
terhadap hukum. 2). Penggunaan Media Daring (e-learning) Terhadap
Pendidikan Berkarakter Dalam Upaya Menciptakan Masyarakat Sadar
Hukum di masa pandemi Covid-19. Dan Program Penyuluhan Desa
Sadar Hukum.
B. Saran
Segenap komunitas atau anggota organisasi, baik dalam jajaran
pimpinan maupun para pegawai bawahannya, secara sinergi secara terus
menerus berupaya mengembangkan terhadap kesadaran masyarakat
terutama kepatuhan terhadap hukum dalam rangka meningkatkan
kinerja organisasi. Dengan demikian, akan terwujud sutu siklus
masyarakan yang kedepanya masyarakat dapat secara dini memahami
dan patuh terhadap peraturan pemerintahan.