BAB 1 Pengajuan Judul

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

PENANAMAN NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1


KUALA PEMBUANG KABUPATEN SERUYAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)

Oleh:

SISKA WULANDARI
NIM : 1801112317

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2020 M/ 1441 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara dengan keragaman etnis, suku, budaya,
bahasa, dan agama yang nyaris tiada tandingannya di dunia. Selain enam
agama yang paling banyak dipeluk oleh masyarakat, ada ratusan bahkan
ribuan suku, bahasa dan aksara daerah, serta kepercayaan lokal di indonesia. 1
Keragaman sebuah bangsa tentu melahirkan tantangan tersendiri, khususnya
dalam membangun harmoni. Bukan suatu hal yang mudah menyatukan
berbagai perbedaan, kerena tak jarang perbedaan membawa pada lahirnya
perpecahan dan bahkan konflik.2
Indonesia merupakan negara multikultural terbesar di dunia. memiliki
banyak kelompok suku, etnis, agama, dan budaya (Nurcahyono 2018).
Keragaman masyarakat multikultural sebagai asset kekayaan bangsa di satu
sisi, dan kondisi sangat rawan konflik serta perpecahan di sisi lain (Lestari
2015). Perbedaan kebudayaan dan perbedaan agama dapat memicu konflik
konflik sosial yang berbahaya bagi kerukunan bangsa.
Untuk menekan bahkan mengatasi konflik keagamaan seperti contoh
tersebut, penanaman nilai-nilai moderasi beragama menjadi strategis untuk
dilakukan. Dalam menghadapi masyarakat majemuk,senjata yang paling
ampuh untuk mengatur agar tidak terjadi radikalisme, bentrokan adalah
melalui pendidikan Islam yang moderat dan inklusif (Fahri and Zainuri 2019).
Karena pentingnya hal itu, Kementerian Agama Republik Indonesia memiliki
perhatian serius. Bahkan pada tahun 2019 Kementerian Agama menetapkan
sebagai “Tahun Moderasi Beragama”(Hefni 2020).

1
Lukman Hakim Saifuddin, Moderasi Beragama, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2019), hlm.2.
2
Nasaruddin Umar, Islam Nusantara Jalan Panjang Moderasi Di Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,
2019), hlm. 15.
Melihat fakta tersebut, bisa dipastikan bahwa penanaman moderasi
beragama perlu dilakukan dengan serius diseluruh lapisan masyarakat. Agar
radikalisme, intoleransi, bahkan terorisme bisa ditangkal sejak dini. Tidak
terkecuali lembaga kementerian, perusahaan, sekolah, madrasah, dan pondok
pesantren.
Moderasi beragama hadir untuk menengahi dua kelompok beragama,
eksklusif dan liberal. Kelompok pertama cenderung tertutup terhadap
keragaman, sedangkan kelompok kedua adalah kebalikannya,
memperjuangkan kebebasan dalam semua aspek. Kedua kelompok sering
menunjukkan wajah Islam yang tampaknya kurang toleran (Darlis, 2016 :111)
(Syatar et al. 2020b).
Melihat keadaan tersebut diatas, tidak diragukan lagi bahwa
penanaman moderasi beragama sejak dini perlu dilakukan dengan serius. Agar
radikalisme, terorisme, serta isme-isme lain yang berakar pada pemahaman
intoleransi bisa ditangani sejak dini. Termasuk pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama.
Keberagaman di Indonesia yang begitu plural di satu sisi dapat
menjadi kekuatan sosial yang begitu indah jika saling menghargai dan
menghormati, namun keberagaman di Indonesia juga bisa menjadi potensi
konflik sosial jika masyarakat sudah tidak memegang teguh prinsip “bhinneka
tunggal ika” sebagai pedoman persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dengan kenyataan keberagaman masyarakat Indonesia pastilah banyak
pendapat, pandangan, keyakinan, dan kepentingan masing-masing individu,
kelompok, dan golongan tak terkecuali dalam beragama. 3 Agar persatuan
bangsa Indonesia masih tetap terjaga maka diperlukan sebuah penanaman
nilai-nilai moderasi Islam baik di lingkungan masyarakat ataupun di lembaga
3
Tim Penyusun Kementerian Agama RI, Moderasi Beragama, (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama RI– Cet.Pertama, 2019), 3.
pendidikan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menginternalisasi
nilai-nilai moderasi Islam ke dalam pendidikan agama.
Pendidikan agama adalah salah satu mata pelajaran wajib yang harus
dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan formal di Indonesia berdasarkan
undang-undang sistem pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 37
ayat (2) menyatakan bahwa kurikulum pendidikan wajib memuat Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Bahasa. Tiga mata
pelajaran ini menjadi wajib karena selaras dengan tujuan pendidikan Nasional
yang berusaha untuk mewujudkan manusia Indonesia yang beriman,
menghargai perbedaan dan Nasionalis. Salah satu pendidikan agama yang
wajib diajarkan di lembaga pendidikan Islam adalah Pendidikan Agama Islam
(PAI), Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi bagian dari sistem pendidikan
Nasional yang menjadi mata pelajaran wajib di setiap lembaga pendidikan
Islam dikarenakan kehidupan beragama merupakan dimensi kehidupan yang
diharapkan terwujud secara terpadu.
Internalisasi nilai-nilai moderasi Islam penting dilakukan dalam
pembelajaran karena lembaga pendidikan harus menjadi motor penggerak
moderasi Islam. Sekolah menjadi sarana tepat guna menyebarkan sensitivitas
peserta didik pada ragam perbedaan. Membuka ruang dialog, guru
memberikan pemahaman bahwa agama membawa risalah cinta bukan benci
dan sistem di sekolah leluasa pada perbedaan tersebut. Guru mempunyai
peran yang sentral dalam memberikan informasi, pengetahuan serta
penanaman nilai-nilai moderasi Islam kepada para siswanya, tidak hanya guru
agama saja tetapi semua guru mata pelajaran yang lain juga harus memiliki
perspektif moderasi Islam. Guru tidak boleh justru menjadi juru bicara
kelompok anti pancasila, menanamkan nilai-nilai kebencian terhadap orang
atau kelompok lain, dan mengarahkan siswa agar mempunyai cara padang
yang radikal, serta menggerakkan siswa agar bertindak intoleran dengan
menghalalkan berbagi cara.
Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis ingin meneliti lebih
jauh bagaimana penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam
pembelajaran pendidikan agama islam kepada para pembaca melalui
penyusunan skripsi yang berjudul Penanaman Nilai-Nilai Moderasi
Beragama Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smp Negeri
1 Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Kuala Pembuang Kabupaten
Seruyan?
2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penanaman
nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri 1 Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan?
C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti paparkan
sebelumnya maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Kuala Pembuang
Kabupaten Seruyan.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 1 Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan?

Anda mungkin juga menyukai