Anda di halaman 1dari 4

Hukum Menyembelih Hewan Secara Mekanis Dalam Perspektif Islam

Penyembelihan hewan ternak dengan menggunakan mesin dan disertai


pemingsanan terlebih dahulu sehingga dapat mempermudah dan mempercepat
penyembelihan yang lazim dikenal dengan istilah penyembelihan secara mekanis,
adalah diperbolehkan dan dagingnya halal dimakan.
Penyembelihan secara modern Stunning atau pemingsanan hewan sebelum
disembelih saat ini seolah-olah merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa
dihindari di rumah potong ayam yang melakukan pemotongan dalam jumlah
besar. Demikian pula di rumah potong hewan (RPH) sapi jenis-jenis tertentu yang
besar dan liar seperti sapi Australia. Meski begitu, pendapat umum mengatakan
bahwa stunning merupakan bentuk dari animal walfare (kesejahteraan hewan).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Bidang Fatwa, Drs. KH. Sholahuddin Al Aiyub, M.Si.

Hal ini tercantum dalam Fatwa MUI nomor 12 Tahun 2009 tentang
Standar Sertifikasi Penyembelihan Halal. Ada tiga alasan dibolehkannya
penyembelihan hewan dengan sistem stunning, yaitu:

1. Penggunaan mesin untuk stunning dimaksudkan mempermudah roboh dan


jatuhnya hewan yang akan disembelih di tempat pemotongan serta untuk
meringankan rasa sakit hewan.
2. Hewan yang roboh karena dipingsankan di tempat penyembelihan, apabila
tidak disembelih akan bangun sendiri lagi dalam keadaan segar seperti
semula.
3. Penyembelihan dengan sistem stunning tidak mengurangi keluarnya darah
mengalir, bahkan akan lebih banyak dan lebih lancar sehingga dagingnya
lebih bersih.

Tentunya, pelaksanaan stunning disertai dengan persyaratan


tertentu, diantaranya:
a. Stunning hanya menyebabkan hewan pingsan sementara, tidak
menyebabkan kematian serta cedera permanen.
b. Bertujuan untuk mempermudah penyembelihan.
c. Pelaksanaannya sebagai bentuk ihsan, bukan untuk menyiksa hewan.
d. Peralatan stunning harus mampu menjamin terwujudnya syarat a, b, c,
serta tidak digunakan antara hewa halal dan non halal (babi) sebagai
langkah preventif.

Penetapan ketentuan stunning, pemilihan jenis, dan teknis


pelaksanaannya harus di bawah pengawasan ahli yang menjamin
terwujudnya syarat a, b, c, dan d. Hewan yang roboh karena
dipingsankan di tempat penyembelihan, apabila tidak disembelih akan
bangun sendiri lagi dalam keadaan segar seperti semula. Penyembelihan
dengan sistem stunning tidak mengurangi keluarnya darah mengalir,
bahkan akan lebih banyak dan lebih lancar sehingga dagingnya lebih
bersih.

Kaum muslimin tidak perlu meragukan keabsahan sistem


penyembelihan hewan ternak secara mekanis tersebut. Bahkan
penyembelihan hewan ternak secara mekanis dinilai lebih baik daripada
penyembelihan secara konvensional, karena dapat meringankan rasa sakit
hewan yang akan disembelih, memperlancar, mempercepat dan
memperbanyak keluarnya darah sehingga dagingnya lebih bersih dan
bermutu, mempercepat waktu pemotongan, serta lebih menghemat biaya
pemotongan dan investasinya. Hal ini didasarkan pada hadits shahih yang
diriwayatkan Imam Muslim dari sahabat Syaddad ibn Aus RA bahwa
Rasulallah SAW bersabda :
‫ا َل‬77َ‫لَّ َم ق‬7‫ ِه َو َس‬7‫لَّى هللا َعلَ ْي‬7‫ص‬ َ ‫ظتُهُ َما ع َْن َرسُوْ ِل هللا‬ ْ ِ‫َان َحف‬ ِ ‫ال ثِ ْنت‬ ٍ ْ‫ع َْن َش َّدا ِد اب ِْن َأو‬
َ َ‫س ق‬
‫ َّد‬77‫الذب َْح َو ْليُ ِح‬
َّ ‫َب اِإل حْ َسانَ َعلَى ُكلِّ َش ْيٍئ فَِإ َذا قَت َْلتُ ْم فََأحْ ِسنُوْ ا القِ ْتلَةَ َو ِإ َذا َذبَحْ تُ ْم‬ َ ‫هللا َكت‬
ُ‫َأ َح ُد ُك ْم َش ْف َرتَهُ فَ ْليُ َرحْ َذبِي َْحتَه‬

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) terhadap segala


sesuatu. Oleh karena itu apabila kamu ditugaskan membunuh, maka lakukanlah
pembunuhan tersebut dengan cara baik. Dan apabila kamu hendak menyembelih,
maka menyembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang diantara
kamu menajamkan pisaunya serta memberikan Kenyamanan terhadap hewan
yang disembelih (yaitu dengan cara tidak menyiksanya dalam menyembelih). ”

Komisi Fatwa MUI berpendapat, penyembelihan hewan secara mekanis


pemingsanan merupakan bentuk modernisasi berbuat ihsan kepada hewan yang
disembelih sesuai dengan ajaran Nabi SAW dan memenuhi ketentuan syar'i.
Sabda Rasulullah SAW, ''Bahwasanya Allah SWT menetapkan ihsan (berbuat
baik) atas tiap-tiap tindakan. Apabila kamu ditugaskan membunuh maka dengan
cara baiklah kamu membunuh dan apabila engkau hendak menyembelih maka
sembelihlah dengan cara baik. Dan hendaklah mempertajam salah seorang kaum
akan pisaunya dan memberikan kesenangan yang disembelihnya (yaitu tidak
disiksa dalam penyembelihannya).''

Kesimpulannya adalah sembelih hewan dengan cara modern (stunning)


menurut para ulama boleh dengan ketentuan hewan tersebut hanya pingsan tidak
boleh sampai mati.

DAFTAR PUSTAKA
Fatwa MUI tanggal 18 oktober 1976 tentang Penyembelihan Hewan secara
mekanis.
Abu Sari Muhammad Abdul Hadi, Hukum Makanan dan Sembelihan dalam
Islam.

Anda mungkin juga menyukai