Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIK MENYEMBELIH

HEWAN YANG SESUAI


DENGAN SYARIAT

Oleh:

1)M. FARIS UBAIDILLAH


2)ADITYA ARI PRAYOGI
3)PUTRI HABIBA AULIA FAUZI
4)NADA LAILA FARHA HIDAYAH
5)ARINA RIZQINA MUBAROKA
6) NANA INA MUFTIHATIN M.

Pembimbing : ATIN SHOLIHAH S.Pd.I

MTsN 3 NGANJUK
KATA PENGANTAR

Ucapan syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah


SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini kami beri judul “Praktik Menyembelih Hewan
yang Sesuai Dengan Syariat”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kelompok mata pelajaran Fiqih. Selain itu, makalah ini juga
memiliki tujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan
wawasan bagi kami khususnya dan bagi para pembaca
umumnya. Materi dalam makalah ini cukup penting karena
berkaitan dengan ilmu fiqih yang dilakukan saat menyembelih
binatang.
Saya sebagai penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Atin Shaliha S.Pd.I selaku pembimbing. Tidak lupa bagi
teman-teman lain yang telah membantu menulis makalah ini,
saya sampaikan terima kasih.
Terakhir, saya sadar bahwa makalah ini masih perlu untuk
disempurnakan. Maka dari itu saya sangat terbuka pada kritik
dan saran yang bisa meningkatkan kemampuan saya, agar
pada tugas berikutnya bisa menyusun makalah dengan lebih
baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI       

HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………….......….ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakanng Masalah………………………………………….....,1


2. Rumusan Masalah………………………………………………..........2
3. Tujuan…………………………………………………………............3
4. Manfaat…………………………………...............…………………...3

BAB II PEMBAHASAN

1. Syarat Penyembelihan………………………………………………....7

2. Adab Penyembelihan………………………...............……………......8

3. Tata cara penyembelihan ………….………...............……………......8

4. Proses memasak………….………...............……...............................11

BAB III ANALISIS …….………...............……...........…..........................19

BAB IV PENUTUP…………………………………...............……….......20

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Islam, penyembelihan hewan ternak sebelum dikonsumsi
merupakan salah satu hal yang sangat penting, karena binatang yang
disembelih bukan atas nama Allah SWT menjadi haram hukumnya
untuk dimakan. Karena pentingnya makanan dan sembelihan bagi
manusia, maka hendaknya kita selalu memberikan perhatian penuh
pada makanan dari sumber hewani yang akan kita konsumsi, terutama
bagaimana proses penyembelihan dan pengolahannya. Perhatian ini
dianggap perlu karena semakin banyak dan kompleksnya jenis
makanan yang menurut sebagian orang dianggap modern dan
memenuhi syarat kesehatan, tetapi tidak jelas halal-haramnya karena
tidak jelas penyembelihannya. Sebab makanan yang masuk ke tubuh
seseorang mempengaruhi tingkah laku orang tersebut.
Adapun yang menjadi dasar peraturan mengenai penyembelihan
terhadap binatang yang hendak dimakan adalah firman Allah dalam
surat Al-Maidah ayat 3:
ُ‫ير َو َمٓا أُ ِه َّل لِ َغي ِْر ٱهَّلل ِ بِ ِهۦ َو ْٱل ُم ْن َخنِقَةُ َو ْٱل َم ْوقُو َذة‬
ِ ‫نز‬ ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْٱل َم ْيتَةُ َوٱل َّد ُم َولَحْ ُم ْٱل ِخ‬ ْ ‫ُح ِّر َم‬
‫ب َوأَن‬ ِ ‫ص‬ ُ ُّ‫يحةُ َو َمٓاأَ َك َل ٱل َّسبُ ُع إِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى ٱلن‬ َ ‫َو ْٱل ُمتَ َر ِّديَةُ َوٱلنَّ ِط‬
‫ُوا ِمن ِدينِ ُك ْم فَاَل تَ ْخ َش ْوهُ ْم‬ ۟ ‫ين َكفَر‬ َ ‫س ٱلَّ ِذ‬ َ ِ‫ق ۗ ْٱليَ ْو َم يَئ‬ ٌ ‫وا بِٱأْل َ ْز ٰلَ ِم ۚ ٰ َذلِ ُك ْم فِ ْس‬
۟ ‫تَ ْستَ ْق ِس ُم‬
ۚ ‫يت لَ ُك ُم ٱإْل ِ ْس ٰلَ َم ِدينًا‬
ُ ‫ض‬ ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِى َو َر‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬ ُ ‫ٱخ َش ْو ِن ۚ ْٱليَ ْو َم أَ ْك َم ْل‬
ْ ‫َو‬
‫ف إِّل ِ ْث ٍم ۙ فَإِ َّن ٱهَّلل َ َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم‬ ٍ ِ‫ص ٍة َغي َْر ُمتَ َجان‬ َ ‫فَ َمنِٱضْ طُ َّر فِى َم ْخ َم‬

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,


(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik,yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi
1
nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-
orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan daging, khususnya daging
ayam, banyak orang melirik usaha penyembelihan, karena dianggap
menguntungkan serta pemotongannya sederhana, apalagi banyak
rumah makan dan restauran yang memasok daging ayam dari para
supplier ayam. Namun banyak pengelolah rumah potong ayam tidak
mengetahui secara pasti tata cara penyembelihan sesuai dengan
syari’at Islam. Bagi mereka yang terpenting hewan sudah disembelih
dan setelah itu mati.
Jumlah rumah potong ayam yang bersertifikasi halal masih dalam
jumlah yang sedikit. Hal tersebut dapat dilihat pada proses
penyembelihan dan pengolahan hewan yang sering ditemui di pasar-
pasar tradisional. Banyak penjual ayam potong yang belum
mengetahui standar kehalalannya, baik dari cara penyembelihan
hingga pengolahannya.

B. Rumusan Masalah

1. Syarat-syarat hewan yang di sembelih?


2. Sunnah penyembelihan hewan?
3. Adab dalam penyambelihan hewan?
4. Tata cara penyembelihan hewan?
5. Proses pengolohan binatang yang benar?

C. Tujuan
2
Memahami praktik penyembelihan hewan dalam syariat Islam dengan
benar dan memiliki kepedulian sosial serta gotong royong dalam
kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat

Kita dapat mempraktikkan langsung cara menyembelih hewan dan


menumbuhkan kepedulian sosial dalm diri.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syarat-syarat Penyambelihan Binatang

Syarat penyembelihan binatang terbagi menjadi tiga:  Syarat yang


berkaitan dengan hewan yang akan disembelih,  Syarat yang berkaitan
dengan orang yang akan menyembelih, dan  Syarat yang berkaitan
dengan alat untuk menyembelih.

 Syarat orang yang menyembelih

4
1) Islam,  karena selain muslim murni mengucapkan nama
Allah ketika menyembelih.
2) Laki-laki
3) Baligh
4) Berakal Sehat

 Syarat hewan yang disembelih

1) Binatang yang di sembelih cukup umur


2) Hewan tersebuat masih dalam keadaan hidup ketika
penyembelihan, bukan dalam keadaan sudah mati
(bangkai). Allah Swt berfirman
َ‫إِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَة‬

5
Artinya : “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai.” (QS. Al Baqarah: 173)

3) Binatang tidak sedang sakit dan tidak cacat


4) Tidak kurus
5) Tidak sedang hamil atau menyusi anaknya

 Syarat Alat Menyembelih Hewan

1. Alatnya tajam
2. Terbuat dari besi, baja, bambu, batu, dan lain sebagainya
slain kuku dan tulang (gigi)

 Sunnah Penyembelihan Hewan

1) Menghadapkan hewan ke kiblat

6
2) Membiarkan hewan yang disembelih sampai mati. Setelah
jelas kematiannya barulah dibersihkan dan dipotong-
potong

3) Mempercepat proses penyembelihan

7
 Adab dalam penyembelihan hewan

1) Berlaku ihsan (memperlakukan dengan baik). Di antara


perilaku ihsan adalah tidak menampkan pisau atau
menajamkan pisau di depan hewan yang akan disembelih.
2) Membaringkan hewan disisi sebelah kiri, memegang pisau
ditangan kanan dan menahan kepala hewan ketika
menyembelih.
3) Meletakkan kaki disisi leher hewan
4) Menghadapkan hewan ke arah kiblat
5) Mengucapkan Bismillah al-rahman al-rahim
6) Mengucapkan Allahu akbar
7) Membaca shalawat Nabi

 Tata Cara Menyembelih Hewan .

1. Menyiapkan lubang penampungan darah.

8
2. Menggunakan pisau yang tajam. Semakin tajam pisau semakin
baik untuk menyembelih. Berdasarkan hadist Syaddad Bin Aus
radhiallahu 'anhu, jika Nabi SAW berkata. "Sesungguhnya Allah
SWT mewajibkan melakukan ihsan dalam segala macam hal.
Apabila kalian membunuh, maka bunuhlah secara ihsan, dan jika
kalian menyembelih, maka sembelihlah secara ihsan. Hendaknya
kalian mempertajam pisau dan menyenangkan sembelihnya." (HR.
Muslim).

2. Tidak mengasah pisau di depan hewan yang disembelih. Hal


tersebut dilakukan agar hewan kurban tidak merasa takut sebelum
disembelih. Menurut hadist Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma yang
mengatakan "Rasulullah SAW memerintahkan agar mengasah
pisau tanpa memperlihatkan kepada hewan." (HR. Ahmad, Ibnu
Majah).

3. Menghadapkan hewan ke kiblat.

4. Membaringkan hewan kurban di atas lambung sisi kiri.

5. Menginjakkankaki pada bagian leher hewan.

6. Membaca Bismillah sebelum menyembelih.

7. Membaca takbir.

8. Menyebutkan nama orang yang akan menjadi tujuan hewan


kurban tersebut.

9. Menyembelih dengan cepat supaya meringankan rasa sakit


hewan yang disembelih.

10. Memastikan pada bagian kerongkongan, tenggorokan, atau


dua urat leher itu telah terpotong dengan pasti.

9
11. Dilarang mematahkan leher sebelum hewan tersebut benar-
benar mati.

Doa Menyembelih Hewan Kurban

Mengutip dari laman Baznas, berikut adalah doanya:

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Artinya, "Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan


dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya waihai Tuhan
Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub-ku."

link vidio proses penyembelihan:


https://drive.google.com/file/d/14i-ddpvUh_UCyEf6AGX79wfhMdQ-iy5H/view?usp=drivesdk

10
Proses Pengolahan

1. Diambil temboloknya

2. Ambil semua organ dalamnya

11
3. Ayam dicuci bersih dengan air biasa

4. Ayam dicelupkan dalam air mendidih sesuai usia ayam


semakin tua ayam semakin lama pencelupan nya

12
5. Angkat ayam kemudian cabuti bulu ayam dan dikelupas
kulit cakarnya

13
6. Potong ayam sesuai selera

7. Cuci ayam sampai bersih

14
Bumbu ungkep:
1. 3 siung bawang putih
2. 1 sendok makan ketumbar
3. 2 cm kunyit
4. 2 sdm garam
Bumbu sambal:
1. 200 g kacang tanah sangrai dihaluskan
2. 2 siung bawang putih goreng
3. 15 cabe rawit goreng
4. Secuil kencur
5. 5 lembar daun jeruk perut yg disobek-sobek
6. 1 Sdt terasi
7. 1 Sdt garam
8. 300 cc santan kental rebus
Pengolahan:
1.Haluskan semua bumbu ungkep

15
3. Masukkan ayam, bumbu ungkep yg sudah dihaluskan,
dan1500 cc air kedalam panci (sampai ayam tenggelam)

5. Rebus ayam dan bumbu sampai mendidih


6. Setelah mendidih, kecilkan api tunggu sampai ayam empuk
dan bumbu meresap
7. Jika sudah empuk matikan api dan tiriskan ayam
8. Campur semua bumbu sambel diulek sampek lumat dan
tercampur
9. Masukkan santan sedikit demi sedikit sesuai keenceran
yang diinginkan

16
10. Nyalakan api dan panggang ayam

11. Jika sudah dipanggang campur ayam dengan sambal

12. Ayam panggang sudah siap

17
18
BAB III
ANALISIS

PROSES PENYEMBELIHAN
            Penyembelihan dilakukan di rumah Adit “GETAS” pada
pukul 9 pagi. Hewan yang disembelih adalah ayam. Sebelum
menyembelih, kita mempersiapkan peralatan terlebih dahulu,seperti
mengasah pisau, Menyiapkan lubang penampungan darah, dan lain-
lain.
            Langkah pertama, kita mengambil ayam di kandang. Setelah
diambil, ayam di bawa ke tempat penyembelihan. Kemudian ayam
dibaringkan menghadap kiblat. Kambing disembelih pada bagian
leher dengan pisau yang tajam sampai putus
kerongkongannya,utamanya pada bagian jalan makan,  nafas, dan urat
nadi.
            Langkah kedua, setelah ayam benar-benar mati, ayam di
cabuti bulu ayam sampai bersih. Kemudian perut ayam dibelah untuk
mengeluarkan bagian dalam organ-organ ayam  tersebut.           
Langkah ketiga, potong ayam sesuai selera. Sembari
dipotong, ada seorang lagi yang bertugas untuk mempersiapkan
bumbu dan alat-alat yang akan digunakan.

19
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penyembelihan hewan memiliki tata cara dan tahapan-tahapan
tersendiri sesuai dengan syariat islam. Dan ada beberapa larangan dan
ketentuan yang harus diperhatikan dalam proses penyembelihan,
pengulitan, pencacagan maupun ptoses pembuatannya.

20

Anda mungkin juga menyukai