PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
DAFTAR ISI...................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..................................................................................7
D. Manfaat Penelitian................................................................................8
E. Batasan Istilah.......................................................................................9
F. Kajian Terdahulu..................................................................................9
G. Kerangka Teoritis.................................................................................12
H. Hipotesis...............................................................................................17
I. Metode Penelitian.................................................................................17
2. Pendekatan Masalah.......................................................................18
3. Bahan Hukum.................................................................................18
J. Sistematika Pembahasan.......................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari manusia lain.1
Berdasarkan hal tersebut, secara tidak langsung terjadi interaksi antar sesama
kegiatan muamalah. Muamalah adalah aturan dari Allah SWT yang wajib
ditaati untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia lain yang berkaitan
dan dipelajari dengan baik sehingga tidak terjadi penyimpangan yang dapat
merusak kegiatan ekonomi serta kehidupan antar sesama manusia. Dasar hukum
muamalah adalah kebolehan, maka jika tidak ada dalil yang mengharamkan
yaitu jual beli. Jual beli merupakan kegiatan yang telah lama dikenal dan
dilakukan oleh masyarakat. Pada awalnya kegiatan jual beli berbentuk barter
atau pertukaran barang dengan barang. Kemudian jual beli tersebut berkembang
menjadi pertukaran barang dengan uang yang lebih dikenal dengan istilah jual
Salah satu transaksi jual beli yang ada di masyarakat yaitu transaksi jual
1
Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat, (Yogyakarta:UII Press,2000), h. 11.
1
2
beli ayam potong. Ayam potong yang dijual merupakan jenis ayam potong yang
pakan yang relatif sedikit, serta kualitas daging yang lebih lunak dibanding jenis ayam
lain. Dari keunggulan tersebut membuat banyak orang melirik usaha Rumah Potong
makanan yang dihalalkan dan ada pula makanan yang diharamkan. Islam
ُْخ ْن ِزيْ ِر َو َم ٓا اُ ِه َّل لِغَْي ِر ال ٰلّ ِه بِ ه َوال ُْم ْن َخنِ َق ةُ َوال َْم ْو ُق ْوذَة
ِ ت َعلَي ُكم الْميتَ ةُ وال دَّم ولَحم ال
ُ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ ْ ُح ِّر َم
س الَّ ِذيْ َن َك َف ُر ْوا ِم ْن ِديْنِ ُك ْم فَاَل تَ ْخ َش ْو ُه ْم َوا ْخ َش ْو ۗ ِن اَلَْي ْو َم ٌ ۗ بِ ااْل َ ْزاَل ۗ ِم ٰذلِ ُك ْم فِ ْس
َ ق اَلَْي ْو َم يَ ِٕى
hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu
3
perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan
telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat
dua pembuluh darah hewan dengan alat yang tajam selain kuku dan gigi.
dimakan.
Artinya, tidak halal memakan hewan apa pun yang boleh dimakan
tanpa dilakukan penyembelihan yang sesuai dengan aturan syari’at. Dari uraian
dari cairan merah tersebut. Mengkonsumsi darah yang mengalir hukumnya haram,
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, ( Bandung: Hilal,1982), h.
107.
3
Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafi‟i, (Jakarta Timur: Almahira, 2010), h. 305-306.
4
disembelih dengan baik dalam keadaan berbaring (dzabh) maupun berdiri (nahr)
pada saat menyembelihnya. Demikian kambing dari jenis domba maupu kambing
biasa, demikian pula seluruh jenis unggas seperti ayam dan lain-lainnya,
sehingga pemotongannya benar-benar sesuai dengan syariat yang sah. Yang sudah
penyembelihan halal. Untuk itu harus mengetahui dan menentukan dengan jelas
hewan, alat pemotongan, tata caranya, tasmiyah (penyebutan) nama Allah Swt,
jenis makanan yang menurut sebagian orang dianggap modern dan memenuhi
syarat kesehatan, tetapi tidak jelas halal-haramnya. Hewan yang boleh dimakan
secara syara atau dengan cara yang semakna dengannya. Ada dua binatang yang
dikecualikan oleh syariat Islam dari kategori bangkai, yaitu belalang dan ikan
dengan semua jenisnya dari berbagai macam binatang yang hidup didalam air.6
4
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Tata cara Qurban Tuntunan Nabi, (Jogjakarta:
Media Hidayah , 2003), h. 75.
5
Kamil Musa, Ensiklopedia Halal Haram dalam Makanan dan Minuman, (Solo: Ziyad
Visi Media, 2006), h. 90.
6
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, (Surabaya: PT Bina Ilmu
Surabaya , 2010), h. 60.
5
dua pembuluh darah. Proses penyembelihan dilakukan satu kali dan secara cepat
serta memastikan adanya aliran darah dan/gerakan hewan sebagai tanda hidupnya
ialah beragama Islam dan sudah akil baligh. Memahami tata cara penyembelihan
Helvetia kota Medan merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kota
Medan. Jalan Gatot Subroto merupakan jalan arteri primer arah Medan -Binjai.
pengunjung dari dalam maupun luar kota. Pada akad transaksi jual beli di Pasar
Sikambing ini sudah memenuhi rukunnya. Akan tetapi masih banyak para
7
Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Al’um Buku 1 jilid 1-2,
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2013)., h. 758.
6
Pada praktek jual beli yang ada di Pasar Sikambing, penjual membeli
ayam hidup dari orang lain yang kemudian langsung disembelih oleh orang yang
ada di tempat penjualan ayam hidup tersebut. Di sini peneliti mendapatkan bahwa
orang yang menyembelih ayam tersebut adalah non muslim dimana orang lain
beli dalam Islam terdapat syarat sah yang harus dipenuhi. Salah satunya barang
yang diperjualbelikan harus halal untuk dikonsumsi dan barang tersebut suci.
Allah berfirman:
الش ٰي ِط ْي َن لَُي ْو ُح ْو َن اِ ٰلٓى اَ ْولِيَاۤ ِٕى ِه ْم ٌ ۗ اس ُم ال ٰلّ ِه َعلَْي ِه َواِنَّه ل َِف ْس
َّ ق َواِ َّن ْ َم يُ ْذ َك ِر
ِ
ْ َواَل تَْأ ُكلُ ْوا م َّما ل
َم ْش ِر ُك ْو َن ِ ِ ِ ِ
ُ ليُ َجادل ُْو ُك ْم ۚ َوا ْن اَطَ ْعتُ ُم ْو ُه ْم انَّ ُك ْم ل
kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka,
121).
Oleh sebab itu, perlu adanya suatu kajian lebih lanjut yang menjelaskan
apakah jual beli itu mengikuti hukum sembelihan itu atau tidak, dalam penelitian
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Praktik Jual Beli Ayam Potong Yang Disembelih Oleh Non
2. Apa faktor penyebab terjadinya Jual Beli Ayam Potong Yang Disembelih
3. Bagaimana hukum Jual Beli Ayam Potong Yang Disembelih Oleh Non
C. Tujuan Penelitian
maka secara umum tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3. Untuk mengetahui hukum Jual Beli Ayam Potong Yang Disembelih Oleh
D. Manfaat Penulisan
penelitian ini juga diharapkan bisa memberi manfaat baik itu manfaat secara
teoritis dan juga manfaat secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari
1. Manfaat Teoritis
kajian atau pemikiran lebih lanjut mengenai urgensi sertifikasi halal pada
masukan bagi pelaku usaha ayam potong agar sertifikasi halal dapat
halal.
E. Batasan Istilah
yang nantinya berfungsi sebagai landasan operasional dalam penulisan skripsi ini.
Kata Jual Beli adalah transaski yang dilakukan dalam bentuk uang dan di
Kata non muslim dimaksud adalah orang yang menyembelih hewan yang
medan yang menjadi tempat penyembelihan ayam potong yang disembelih oleh
F. Kajian Terdahulu
sama mengenai penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini.
Adapun Kajian tentang menjadi bahan kajian Ilmiah berupa skripsi yang penulis
beri judul : Hukum Jual Beli Ayam Potong Yang Disambelih Oleh Non Muslim
Menurut Fatwa DSN MUI NO 12 TAHUN 2009 (Studi Kasus Pasar Sei
Medan) belum pernah sebelumnya dibahas oleh peneliti lain, akan tetapi penulis
tiga (3) saluran sekaligus, yaitu saluran pernafasan, saluran makan dan
Institut Agama Islam Negeri Metro, Tahun 2020. Kesimpulan dari skripsi
terjamin kehalalannya. Hal ini dikarenakan dari tiga peternakan ayam yang
11
melakukan pemotongan ayam yaitu: Farm jaya Asri Metro Kibang, Arie
Broiller Purbolinggo, dan Agus Ayam Metro Kibang, hanya Agus Ayam
Sedangkan Farm jaya Asri Metro Kibang dan Arie Broiller Purbolinggo
masih ada proses penyembelihan yang belum sempurna atau belum sesuai
dengan syariat Islam. Hal ini dikarenakan masih dijumpai ayam yang
dipotong tidak langsung mati, namun dipotong dua kali dan ada yang
mati karena dimasukan ke dalam air panas dan mesin bubut ayam.
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang penulis teliti yaitu Sama-
pada fokus penelitian, penelitian di atas fokus pada Jaminan Halal pada
Potong Ayam.
Angso Ditinjau dari Fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2009”. Jurusan Hukum
Saifuddin Jambi, Tahun 2020. Kesimpulan dari skripsi tersebut yaitu praktik
kesamaan fokus dengan judul yang dibahas oleh penulis. Karena fokus
pembahasan yang dibahas oleh penulis adalah penyembelihan ayam potong oleh
non muslim.
G. Kerangka Teori
landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk
permasalahan.8 Adapun kerangka teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah:
Jual beli dalam istilah fiqih disebut dengan al-bai’ - yang berarti menjual,
mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Dalam bahasa Arab
Secara etimologi, jual beli adalah proses tukar menukar barang dengan
barang, kata bai’ yang artinya jual beli termasuk kata bermakna ganda yang
8
Jujun S.Soeryasumantri. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Sinar
Harapan, 1978), h. 316.
9
Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Cet 1, (Jakarta : Prenada Media,
2005), h. 101.
10
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, jilid 5, (Jakarta: Gema Insani, 2011) ,
h. 25.
13
yaitu :
الن ْق ِد َْأو
َّ ِالسل َْع ِة ب َ ََّة َونَ ْح ِو َها َْأو ُمب
ِّ ُادلَة ِ بو
ِ الفض َّ ِْعي ِن ب
َ ِ الن ْق َديْ ِن النَق َد َه ْ َو ُه َو َب ْي ُع ال
ِ ِ
ُ نَ ْح ِوها َعلَى َو ْجه َم ْخ
ِ ص ْو
ص
Artinya: “Jual beli adalah menukar benda dengan dua mata uang (emas
dan perak) dan semacamnya, atau tukar menukar barang dengan uang atau
ِ ص ْو
ص ِ ِ ادل َِة الْم
ُ ال َعلَى َو ْجه َم ْخ َ َ ََو ُه َو ُمب
Artinya: “Jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta menurut cara
yang khusus.”
Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar menukar
akad yang mengikat kedua belah pihak. Sesuatu yang bukan manfaat
hasilnya.12
12
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta, Rajawali Pers, 2010), h. 69.
15
yang diperbolehkan.13
menjadikan milik.”
penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan atau
yang dibolehkan.”15
13
Imam Syafi‟i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm,
penerjemah: Imron Rosadi, Amiruddin dan Imam Awaluddin, Jilid 2, (Jakarta: Pustaka Azzam,
2013), h. 1
14
Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Juz III, h. 559.
15
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid ke 12, (Bandung : PT. Almaarif), h. 45.
16
dengan lain. Atas dasar itulah, jual beli (bai’) dinamakan shafaqoh
Maal ( harta dan barang) itu sendiri, menurut ulama Hanafi adalah
segala sesuatu yang disukai oleh tabiat manusia dan bisa disimpan
sampai waktu dibutuhkan. Akan tetapi standar sesuatu itu disebut maal
adalah ketika semua orang atau sebagian dari mereka memperkaya diri
sementara bagi mayoritas ahli fiqih hak dan manfaat termasuk harta
keuntungan. Hal ini karena alasan orang menjual atau membeli barang
dikatakan jual beli, tetapi tidak setiap jual beli dapat dikatakan
perdagangan.16
ialah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai
secara sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda
dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah
16
Ibnu Mas’ud, et al, Fiqih Madzhab Syafi’i Edisi Lengkap Muamalah,
Munakahat, Jinayat, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1992), h.22.
17
H. Hipotesis
terhadap jual beli ayam potong yang disembelih oleh non muslim menurut Fatwa
I. Metodologi Penelitian
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
pengetahuan.18
sebagai berikut:
Tipe Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah tipe penelitian
meneliti suatu fenomena atau keadaan dari objek penelitian secara detail
17
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.69.
18
Sukiati, Metodologi Penelitian Sebuah Pengantar , Medan: Perdana Publishing, 2017
h. 7-8
18
yang ada.19
lapangan.
memperoleh gambaran yang baik, jelas dan dapat memberikan data seteliti
2. Pendekatan Masalah
konsep yang digunakan untuk meneliti konsep jual beli ayam potong yang
disembelih non muslim apakah sudah sesuai dengan konsep standar sertifikasi
3. Bahan Hukum
Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri dari Fatwa
halal, dan hasil wawancara dengan pedagang dan pembeli ayam potong
21
M.Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Aplikasinya, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), h.87.
19
literatur, artikel, jurnal, situs internet serta pendapat para ulama fiqih dan
pakar hukum Islam dan positif lainnya yang berkenaan dengan penelitian
Bahan hukum yang digunakan adalah kitab fiqih, kamus hukum, dan
lainnya.
adalah:
a. Studi Dokumen
dengan penelitian.
b. Wawancara
pedagang dan pembeli ayam potong yang disembelih oleh non muslim.
c. Observasi
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
terkait dengan jual beli ayam potong yang disembelih oleh non muslim untuk
J. Sistematika Pembahasan
pustaka.
BAB II : Pada bab ini membahas tentang tinjauan umum tentang jual beli
yang terdiri dari defenisi jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual
BAB III : Pada bab ini membahas tentang jual beli ayam potong yang
disembelih oleh non muslim didalamnya terdiri dari profil pasar, praktik
penyembelihan ayam potong, praktik penjualan kepada pembeli muslim yang ada
BAB IV : Pada bab ini membahas tentang hukum jual beli ditinjau dari
Fatwa MUI Nomor 12 tentang standar sertifikasi penyembelihan halal dan hukum
jual beli ayam potong yang disembelih oleh non muslim di pasar Sikambing
Pada bagian saran memaparkan beberapa saran akademik, baik bagi lembaga
Azhar Basyir Ahmad. 2000. Asas-Asas Hukum Muamalat, Yogyakarta: UII Press
Al-Fauzan, Syaikh Shaleh bin Fauzan. 2013. Mulakhkhas Fiqhi, Jakarta: Pustaka
Ibnu Katsir
Bina Ilmu
Grafindo Persada
An-Nawawi, Imam. 2014. Syarah Shahih Muslim, Jakarta: Darus Sunnah Press
Fikr
As-sa’di, Syekh abdurrahman, et al. 2008. Fiqh Al Bay’ Wa Asy Syira’, Arab
Kemenag RI. 2017. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Unit Percetakan Al-
Qur’an
Musa, Kamil. 2006. Ensiklopedia Halal Haram dalam Makanan dan Minuman.