Anda di halaman 1dari 25

Studi Materi Fikih SMP

(Penyembelihan Hewan, Haji dan Umrah)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“ Studi Materi PAI di SMP”

Dosen Pengampu :

Afif Syaiful Mahmudin, M.Pd.I

Diusun oleh :

PAI A kelompok 10

1. Abim Nurrochim (201190001)


2. Alfia Nuraini (201190011)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya


penyusunanmakalah ini dapat diselesaikan dengan baik.Makalah ini
membahas tentang Pendalaman Materi Fiqih di SMP.
Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa
sehingga materi yangdisampaikan sesuai dengan mata kuliah. Dalam
penyusunan tugas atau materi ini,tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Afif Syaiful Mahmudin, M. pd. I dosen mata kuliah Studi Materi
PAI di SMP yang telahmemberikan tugas, petunjuk, kepada kami
sehingga kami termotivasi danmenyelesaikan tugas makalah ini.
2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing,
danmengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini selesai.

Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat


banyakkesalahan.Untuk itu kami meminta maaf apabila ada kekurangan.
Kami sangatmengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
meningkatkan kualitasmakalah penulis selanjutnya. Harapan kami, semoga
makalah yang sederhana ini, dapatmemberikan manfaat tersendiri bagi
generasi muda islam yang akan datang,khususnya dalam bidang Studi Materi
PAI di SMP.

Ponorogo, 21 Oktober 2020

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana
dalammenyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga,mengimani ajaran agama Islam, dengan tuntunan untuk menghormati
penganut agama lain dalam kerukunan antar umat beragamahingga terwujud
kesatuan dan persatuan bangsa.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan
semakinhebat tidak akan memberikan kemaslahatan bagi umat jika tidak di
imbangidengan akhlak yang mulia dari para pelakunya. Salah satu cara
untukmenumbuhkembangkan akhlak yang mulia tersebut adalah melalui Ilmu
Pendidikan Agama khususnya Ilmu Pendidikan Agama Islam. Melalui
Pendidikan Agama Islam diharapkan akan lahir intelektual- intelektual (Islam)
yang maumemikirkan dan mencoba untuk membawa negeri tercinta ini keluar
dari jurangkrisis dan berusaha untuk menciptakan masyarakat madani seperti
yang di cita-citakan umat Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tatacara menyembelih hewan?
2. Apa pengertian akikah dan bagaimana ketentuannya?
3. Apa pengertian qurban dan bagaimana ketentuannya?
4. Apa pengertian Ibadah haji?
5. Apa pengertian Umrah?
6. Apa hikmah haji dan Umrah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tata cara menyembelih hewan
2. Untuk mengetahui pengertian akikah dan ketentuannya
3. Untuk mengetahui pengertian qurban dan ketentuannya
4. Untuk mengetahuui pengertian ibadah haji

3
5. Untuk mengetahui pengertian Umrah
6. Untuk mengetahui hikmah haji dan umrah

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tata Cara Menyembelih


1. Ketentuan Penyembelihan Hewan
a. Ketentuan orang yang menyembelih
Penyembelihan hewan harus di lakukan dengan cara yang baik
dan benar sesuai ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
penyembelihan hewan tidak sama dengan mematikan titik mematikan
hewan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, dengan cara dan
ketentuan tertentu sesuai syariat. hewan yang sudah disembelih akan
menjadi baik dan suci serta halal untuk dimakan. sebagai orang
beriman kita harus menyembelih hewan dengan baik dan benar, sebab
penyembelihan yang tidak baik dan benar akan mengakibatkan hewan
tersebut tidak halal untuk dikonsumsi.
Penyembelihan yang disyariatkan dalam ajaran islam adalah
penyembelihan yang memenuhi ketentuan ketentuan sebagai berikut :
1) Penyembelih beragama Islam
Penyembelihan yang dilakukan oleh orang yang kafir (ingkar
kepada Allah) orang yang musyrik (menyekutukan Allah), maupun
orang yang murtad (keluar dari agama Islam) hukumnya tidak sah.
2) Menyembelih dengan sengaja
Seorang penyembelih harus dalam keadaan sadar dan sengaja
menyembelih
3) Penyembelih baligh dan berakal.
Tidak sah sembelihan orang yang belum baligh dan orang yang
akalnya tidak waras, misalnya gila.
4) Penyembelih membaca basmalah.

5
Selain membaca basmalah penyembelih juga disunnahkan
membaca shalawat dan takbir 3 kali. Perhatikan Sabda Rasulullah
berikut ini
“diriwayatkan dari Anas r.a : Nabi shallallahu alaihi wasallam telah
mengorbankan dua ekor kibas berwarna putih agak kehitam-hitaman
dan bertanduk. Baginda menyembelih keduanya dengan tangan bagi
anda sendiri sambil menyebut nama Allah, bertakbir, Dan meletakkan
kaki Baginda diatas belikat keduanya” (H.R Bukhari Muslim)
b. Ketentuan hewan yang akan disembelih
1) Hewan dalam keadaan masih hidup.
Tidak sah hukumnya menyembelih hewan yang sudah mati.
adapun hewan yang sakit, tercekik terpukul, terjatuh, ditanduk oleh
binatang lain atau yang diserang binatang buas apabila kita
mendapatkannya hampir mati (masih hidup), lalu kita sempat
menyembelihnya sebelum matinya, maka hewan itu boleh
dimakan. Allah SWT berfirman :

ْ‫ﺣُﺮﱢﻣَﺘْﻌَﻠَﯿْﻜُﻤُﭑﻟْﻤَﯿْﺘَﺔُوَٱﻟﺪﱠﻣُﻮَﻟَﺤْﻤُﭑﻟْﺨِﻨﺰِﯾﺮِوَﻣَﺂأُھِﻠﱠﻠِﻐَﯿْﺮِٱﻟﻠﱠﮭِﺒِﮫِۦوَٱﻟْﻤُﻨْﺨَﻨِﻘَﺔُوَٱﻟْﻤَﻮْﻗُﻮذَةُوَٱﻟْﻤُﺘَﺮَدﱢﯾَﺔُوَٱﻟﻨﱠﻄِﯿﺤَﺔُوَﻣَﺂأَﻛَ َﻟﺴﱠﺒُﻌُﺈِﻻﱠﻣَﺎذَﻛﱠﯿْﺘُﻢ‬
َ‫وَﻣَﺎذُﺑِﺤَﻌَﻠَ ﭑﻟﻨﱡﺼُﺒِﻮَأَﻧﺘَﺴْﺘَﻘْﺴِﻤُﻮا۟ﺑِﭑﻷَْزْﻟَٰﻤِۚﺬَٰﻟِﻜُﻤْﻔِﺴْﻘٌۗﭑﻟْﯿَﻮْﻣَﯿَﺌِﺴَﭑﻟﱠﺬِﯾﻨَﻜَﻔَﺮُوا۟ﻣِﻨﺪِﯾﻨِﻜُﻤْﻔَﻼَﺗَﺨْﺸَﻮْھُﻤْﻮَٱﺧْﺸَﻮْﻧِۚﭑﻟْﯿَﻮْﻣَﺄ‬
ُ‫ﻛْﻤَﻠْﺘُﻠَﻜُﻤْﺪِﯾﻨَﻜُﻤْﻮَأَﺗْﻤَﻤْﺘُﻌَﻠَﯿْﻜُﻤْﻨِﻌْﻤَﺘِ ﻮَرَﺿِﯿﺘُﻠَﻜُﻤُﭑﻹِْﺳْﻠَٰﻤَﺪِﯾﻨًﺎۚﻓَﻤَﻨِﭑﺿْﻄُﺮﱠﻓِ ﻤَﺨْﻤَﺼَﺔٍﻏَﯿْﺮَﻣُﺘَﺠَﺎﻧِﻔٍﻺﱢِﺛْﻤٍۙﻔَﺈِﻧﱠﭑﻟﻠﱠﮭَﻐَﻒ‬
ٌ‫ورٌرﱠﺣِﯿﻢ‬
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi
nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-
orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada

6
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
MahaPenyayang.1

2) Hewan tersebut termasuk hewan yang halal


Hewan yang haram dikonsumsi seperti katak babi anjing dan
sebagainya tidak sah disembelih. hewan yang diperoleh melalui
cara-cara haram juga tidak sah disembelih.
c. Ketentuan alat penyembelih
Alat yang digunakan untuk menyembelih hendaknya memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. Alat yang digunakan tajam dan dapat melukai. Ketajaman alat
yang dimaksudkan agar proses penyembelihan berlangsung cepat
sehingga hewan tersebut segera mati.
b. Alat tersebut tidak terbuat dari tulang, kuku, atau Gigi.
Berdasarkan hadis rasulullah riwayat Bukhari Muslim kita tidak
diperbolehkan menyembelih menggunakan alat yang terbuat dari
kuku gigi dan tulang
c. Alat yang digunakan boleh terbuat dari besi baja, bambu, atau apa
saja yang bisa tajam
d. Ketentuan menyembelih
Supaya proses penyembelihan menjadi sah, harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1) Penyembelihan dilakukan pada urat leher sampai terputus
saluran makanan, pernafasan, dan dua urat lehernya.
2) Pada waktu menyembelih hewan orang yang menyembelih
harus memastikan bahwa ia sudah memotong, memutuskan

1
https://tafsirweb.com/188-7quran-surat-al-maidah-ayat-3.html , diakses pada 21 Oktober 2020, 13:59

7
bagian-bagian berikut yaitu tenggorokan (saluran pernapasan)
saluran makanan, dua urat leher yang ada di sekitar
tenggorokan. Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka
penyembelihan menjadi sah.2

2. Tata Cara Penyembelihan Hewan


Cara penyembelihan hewan ada dua macam yaitu penyembelihan
secara tradisional dan penyembelihan mekanik.penyembelihan tradisional
adalah penyembelihan hewan dengan menggunakan alat sederhana seperti
pisau, parang dan sebagainya. Penyembelihan mekanik adalah
penyembelihan dengan menggunakan mesin pemotong hewan.
a. Tata cara penyembelihan secara tradisional
Cara penyembelihan tradisional adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan lubang penampung darah
2) hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat, lambung
kiri di bawah.
3) Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan
ke bawah
4) Leher hewan diletakkan di atas lubang penampung darah yang
sudah disiapkan
5) Berniat menyembelih
6) Membaca basmalah, sholawat nabi, dan takbir
7) arahkan pisau pada bagian leher hewan. Sembelihlah sampai terputus
tenggorokan, saluran makanan dan urat lehernya
Dalam proses penyembelihan, ada hal-hal yang disunnahkan yaitu:
a) Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, untuk mengurangi
rasa sakit pada hewan
b) Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat

2
M Ahsan dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTS kelas VIII, Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 , hal 204

8
c) Membaca basmalah
d) Menyembelih di pangkal leher
Hal-hal yang makruh dalam penyembelihan :
a) Menyembelih dengan alat yang kurang tajam
b) Menyembelih dari arah belakang leher
c) Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya
d) Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar-
benar mati

b. Tata cara penyembelihan secara mekanik


Penyembelihan mekanik dilakukan agar penyembelihan bisa lebih
cepat titik penyembelihan seperti ini biasanya dilakukan di tempat khusus
penyembelihan hewan. Adapun tata cara penyembelihan secara mekanik
sebagai berikut.
1) Pastikan mesin pemotong hewan sudah menyala
2) Siapkan hewan yang akan disembelih
3) Penyembelih berniat untuk menyembelih
4) Membaca basmalah, sholawat Nabi Muhammad dan takbir 3 kali.
5) Pemasukan hewan ke dalam mesin pemotong3

B. Akikah
1. Pengertian Akikah
Pengertian akikah menurut bahasa adalah rambut yang ada di kepala
bayi, yang perlu dibersihkan pada masa umur 7 hari, ada yang berpendapat
9 hari bahkan 11 hari. Namun hewan sembelihan yang diperuntukkan bagi
anak laki laki berbeda dengan jumlah yang diperuntukkan bagi anak
perempuan.

3
Ibid, hal 207

9
Adapun pengertian akikah secara istilah antara lain dikemukakan oleh
Ibnul Qayyim dalam kitab Tuhfatul Maudud, bahwa Imam Jauhari berkata
: akikah adalah menyembelih hewan pada hari ke 7 (seorang bayi) dan
mencukur rambutnya.4
2. Hukum Akikah
Hukum akikah adalah sunah muakad. Sunah muakad artinya sunah yang
danjurkan. Sebaiknya pelaksanaan penyembelihan dilakukan pada hari ke 7
dari kelahiran anak tersebut. Akikah berbeda dengan penyembelihan pada
umumnya. Jika penyembelihan biasa tujuannya untuk dikonsumsi, akikah
mempumyai tujuan yang khusus yaitu sebagai wujud syukur terhadap
Allah atas kehadiran seorang anak.
3. Ketentuan hewan akikah
Mayoritas ulama sepakat bahwa hewan yang digunakan untuk akikah
adalah kambing atau domba. hewan untuk anak laki-laki sebanyak 2 ekor
kambing atau domba dan untuk anak perempuan satu ekor kambing atau
domba. Adapun syarat kambing atau domba akikah yaitu sebagai berikut :
a. Kambing harus dalam keadaan sehat tidak kurus dan tidak cacat
b. Kambing itu sudah berumur 1 tahun lebih (sudah pernah berganti
gigi)

4. Pembagian Daging Akikah


Ketentuan pembagian daging aqiqah berbeda dengan pembagian
daging kurban dalam hal ini daging aqiqah diberikan dalam kondisi yang
sudah dimasak. orang tua anak boleh memakan nya, menghadiahkan
sebagian dagingnya dagingnya kepada sahabat-sahabatnya, dan
menyedekahkan sebagian lagi kepada kaum muslimin.Boleh juga

4
Ahmad Nurcholish, Kristen Bertanya Muslim Menjawab, Jakarta : PT Gramedia, 2020, hal 295

10
mengundang kerabat dan tetangga untuk menyantapnya, serta boleh juga
disedekahkan semuanya.
5. Hikmah Pelaksanaan Akikah
a. Menghidupkan sunnah
b. Membebaskan anak dari ketergadaian
c. ibadah aqiqah mengandung unsur perlindungan dari setan yang
dapat mengganggu anak yang terlahir itu titik Dengan demikian
anak yang telah ditunaikan akikah nya dengan ridho dan
pertolongan Allah akan lebih terlindungi dari gangguan setan
yang sering mengganggu anak-anak
d. dengan ridha dan pertolongan Allah akikah dapat menghindarkan
anak dari musibah keburukan moral dan penderitaan
e. Merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah sekaligus
sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah
dengan lahirnya sang anak
f. Aqiqah sebagai sarana menampakan rasa gembira dalam
melaksanakan syariat Islam
g. Memperkuat tali silaturahmi di antara anggota masyarakat.5
C. Qurban
1. Pengertian Qurban
Kurban atau udhiyyah dalam bahasa Arab adalah nama
sembelihan seperti unta, sapi, kambing, yang disembelih pada hari
Raya Nahar (kurban) dan Tasyrik dengan maksud untuk pendekatan
diri kepada Allah.6
Menurut bahasa, istilah kurban brati mendekatkan diri, sedangkan
menurut istilah, kurban berarti menyembelih hewan tertentu pada hari
raya Idul Adha dan hari Tasyrik dengan maksud untuk beribadah

5
M Ahsan dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTS kelas VIII, Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 , hal 221
6
Hasbiyallah, Buku Pelajaran Fikih Untuk Kelas IX Madrasah Tsanawiyah, (Bandung: Grafindo
Media Pratama),2008, hlm 8

11
kepada Allah. Kurban hukumnya sunnah, tidak wajib. Imam Malik,
Asy Syafi’I, Abu Yusuf dan lainnya berkata “kurban itu hukumnya
sunnah bagi orang yang mampu, bukan wajib, baik itu orang berada di
kampong halammannya, musafir, maupun dalam mengerjakan haji.
Daging kurban diberikan kepada fakir miskin dalam keadaan mentah,
belum dimasak
2. Ketentuan Hewan Qurban
Yang dimaksud dengan hewan qurban tersebut adalah binatang
ternak yang dipelihara dan dikomsumsi dagingnya, misalnya unta,
sapi, kerbau, kambing, atau domba. Binatang yang sah untuk menjadi
qurban, ialah yang tidak mempunyai cacat seperti ; pincang, sangat
kurus, sakit, terpotong telinganya, dll
a. Cukup umurnya
1) Domba sekurang-kurangnya berumur satu tahun
2) Kambing, sekurang-kurangnya berumur dua tahun
3) Unta sekurang-kurangnya berumur empat tahun dan masuk
tahun kelima
4) Sapi, sekurang-kurangnya berumur dua tahun dan masuk
tahun ketiga.
b. Tidak cacat , Tidak sakit, Tidak pincang,Tidak buta, Tidak
kurus, Tidak putus telinga atau tanduknya.Sebagaimana hadits
Rasulullah SAW :

:َ‫ﻗَﺎمَ ﻓِﯿﻨَﺎ رَﺳُﻮلُ ﷲَﱠِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻤﻔَﻘَﺎل‬:َ‫َوَﻋَﻦِ اَﻟْﺒَﺮَاءِ ﺑﻦِ ﻋَﺎزِبٍ رَﺿِﻲَ ﷲَﱠُ ﻋَﻨْﮭُﻤَﺎ ﻗَﺎل‬
ُ‫وَاﻟْﻌَﺮْﺟَﺎء‬,‫ وَاﻟْﻤَﺮِﯾﻀَﺔُ اَﻟْﺒَﯿﱢﻦُ ﻣَﺮَﺿُﮭَﺎ‬,‫ اَﻟْﻌَﻮْرَاءُاَﻟْﺒَﯿﱢﻦُ ﻋَﻮَرُھَﺎ‬:‫) أَرْﺑَﻊٌ ﻻَ ﺗَﺠُﻮزُ ﻓِﻲ اَﻟﻀﱠﺤَﺎﯾَﺎ‬
َ ‫ وَاﺑْﻨُﺤِﺒﱠﺎن‬,‫اَﻟْﺒَﯿﱢﻦُ ظَﻠْﻌُﮫَ وَاﻟْﻜَﺴِﯿﺮَةُ اَﻟﱠﺘِﻲ ﻻَ ﺗُﻨْﻘِﻲ( رَوَاهُ اَﻟْﺨَﻤْﺴَﺔ ُ وَﺻَﺤﱠﺤَﮫُ اَﻟﺘﱢﺮْﻣِﺬِيﱡ‬

Al-Bara' Ibnu 'AzibRadliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah


Shallallaahu 'alaihi waSallam berdiri di tengah-tengah kami dan
bersabda: "Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan
kurban, yaitu: yang tampak jelas butanya, tampak jelas

12
sakitnya, tampak jelas pincangnya, dan hewan tua yang tidak
bersum-sum." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits shahih
menurut Tirmidzidna Ibnu Hibban
c. Waktu penyembelihan Qurban
Waktu penyembelihannya ialah sesudah shalat ‘Idul Adha, dan
akhir waktunya ialah ‘Ashar hari tasyriq, yakni sejak tanggal
10 Dzulhijah hingga terbenamnya matahari tanggal 13
Dzulhijah.

‫ ) ﺷَﮭِﺪْتُ اَﻷَْﺿْﺤَﻰ ﻣَﻊَ رَﺳُﻮلِ ﷲَﱠِ ﺻﻠﻰ‬:َ‫َوَﻋَﻦْ ﺟُﻨْﺪُبِ ﺑْﻦِ ﺳُﻔْﯿَﺎنَ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮫ ﻗَﺎل‬
َ‫ ﻣَﻦْ ذَﺑَﺢ‬:َ‫ ﻓَﻘَﺎل‬,ْ‫ ﻧَﻈَﺮَ إِﻟَﻰ ﻏَﻨَﻢٍ ﻗَﺪْ ذُﺑِﺤَﺖ‬,ِ‫ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻓَﻠَﻤﱠﺎ ﻗَﻀَﻰ ﺻَﻼَﺗَﮫُ ﺑِﺎﻟﻨﱠﺎس‬
ٌ‫ وَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﯾَﻜُﻦْ ذَﺑَﺢَ ﻓَﻠْﯿَﺬْﺑَﺢْ ﻋَﻠَﻰ اﺳْﻢِ ﷲَﱠِ ( ﻣُﺘﱠﻔَﻖ‬,‫ﻗَﺒْﻞَ اَﻟﺼﱠﻼَةِ ﻓَﻠْﯿَﺬْﺑَﺢْ ﺷَﺎةً ﻣَﻜَﺎﻧَﮭَﺎ‬
ِ ‫ﻋَﻠَﯿْﮫ‬

Jundab Ibnu Sufyan Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku


mengalami hari raya Adlha bersama Rasulullah Shallallaahu
'alaihi waSallam Setelah beliau selesai sholat bersama orang-
orang, beliau melihat seekor kambing telah disembelih. Beliau
bersabda: "Barangsiapa menyembelih sebelum sholat,
hendaknya ia menyembelih seekor kambing lagi sebagai
gantinya; dan barangsiapa belum menyembelih, hendaknya ia
menyembelih dengan nama Allah." Muttafaq Alaihi

D. Haji
1. Pengertian Haji
Secara bahasa haji berasal dari bahasa Arab yaitu haja yang artinya
menyengaja sesuatu.secara istilah, haji adalah sengaja mengunjungi
Ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat
yang telah ditentukan. Ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima.mekah
adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad di kota Mekah terdapat Ka'bah

13
yang dijadikan kiblat bagi kaum muslim seluruh dunia ketika melakukan
salat.
Sudah jelas bahwa perintah melaksanakan haji adalah wajib bagi yang
mampu dan sekali dalam seumur hidup titik maksud dari mampu adalah
secara material yaitu cukup untuk biaya dirinya sendiri maupun untuk
keluarga yang ditinggal dan mampu secara fisik atau sehat selama
melaksanakan ibadah.
Syarat wajib haji :
1) Islam
Haji merupakan kewajiban bagi orang yang beragama Islam. Jika
ada orang yang bukan muslim pernah melaksanakan haji
kemudian ia masuk Islam ia masih tetap mempunyai kewajiban
melaksanakan ibadah haji.
2) Baligh
Anak kecil belum memiliki kewajiban untuk melaksanakan
ibadah haji apabila ada anak kecil menaikkan ibadah haji hajinya
tetap sah namun hal ini tidak menggugurkan kewajiban nya.
artinya kalau kalau sudah dewasa dia masih tetap mempunyai
kewajiban untuk menunaikan ibadah haji
3) Berakal sehat
Orang yang akarnya tidak waras atau gila tidak wajib
melaksanakan haji orang semacam in tidak mempunyai
kelayakan untuk mengerjakan ibadah. Apabila orang gila
menunaikan ibadah haji hajinya tidak sah
4) Merdeka
Melaksanakan haji bagi hamba sahaya adalah tidak wajib.
Ibadah haji adalah ibadah yang lama temponya memerlukan
perjalanan jauh dan diisyaratkan kemampuan dalam bekal dan
kendaraan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya hak-hak
majikan yang berkaitan dengan hamba sahaya.

14
5) Mampu
Adanya kesanggupan baik fisik materi dan keamanan dalam
melaksanakan ibadah haji.
2. Rukun haji
Agar haji yang dilaksanakan menjadi sah kita harus melaksanakan
rukun haji dan rukun haji adalah serangkaian kegiatan yang apabila salah
satunya tidak dikerjakan hajinya tidak sah dan tidak boleh digantikan
dengan adapun rukun haji adalah sebagai berikut
a. Ihram disertai dengan niat
berniat mengerjakan ibadah haji titiknya yang dilakukan dengan
ikhlas dalam hati titik jika diucapkan penyiarnya sebagai berikut.

‫ﻟَﺒﱠﯿْﻜَﺎﻟﻠﮭُﻤﱠﺤَﺠًّﺎ‬
"Ya Allah, kupenuhi panggilan-Mu untuk berhaji

b. Wukuf
Hadir di padang Arafah pada waktu yang telah ditentukan, yaitu
mulai dari tergelincirnya matahari waktu dzuhur tanggal sembilan
Dzulhijjah sampai terbenamnya matahari tanggal sembilan
Dzulhijjah
c. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dimulai dari
sudut Hajar Aswad dan berakhir di sudut Hajar Aswad pula dan
Ka'bah berada di sebelah kiri orang bertawaf.
d. Sa'i
Sa’ii adalah berjalan dan berlari lari kecil dari bukit Safa ke bukit
Marwah. Tata caranya dimulai dari bukit Safa dan disudahi di bukit

15
Marwah, dilaksanakan sebanyak 7 kali dan dilaksanakan sesudah
tawaf
e. Tahallul
Tahalul adalah menghalalkan perkara yang semula diharamkan
ditandai dengan mencukur sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
f. Tertib
Yaitu mendahulukan yang dahulu diantara rukun rukun itu.
3. Wajib Haji
a. Ihram dari miqat
Ihram dari miqat yaitu batasan waktu dan tempat yang telah
ditentukan titik ketentuan massa adalah dari awal bulan Syawal
sampai terbit fajar hari raya haji
b. Bermalam di Muzdalifah
berhenti di Muzdalifah sudah tengah malam, di malam hari raya
haji sudah hadir di padang Arafah
c. Melontar jumrah aqabah pada hari raya haji
melontar tiga jumrah yaitu jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah
aqabah pada tanggal 11, 12, 13 bulan haji. syarat melontar jumroh
adalah melontar jumroh dengan 7 batu kerikil dan dilemparkan satu
persatu, menertipkan tiga jumrah, dimulai dari jumrah ula, jumrah
wustha dan yang terakhir jumrohaqobah, lalu alat untuk melontar
jumroh adalah batu kerikil
d. Bermalam di mina
e. Tawaf wada. Tawaf yang dilaksanakan waktu akan meninggalkan
Mekah
f. Tidak melakukan perbuatan yang dilarang atau diharamkan
4. Sunnah Haji
Cukup banyak sunnah-sunnah haji. Diantara berikut ini adalah sunnah-
sunnah yang berhubungan dengan ihram, thawaf, sa’i, dan wukuf. yaitu
:

16
a. Mandi sebelum ihram
b. Menggunakan kain ihram yang baru
c. Memperbanyaktalbiyah
d. Melakukanthawaf qudum (kedatangan)
e. Shalat dua rakaat thawaf
f. Bermalam di Mina
g. Mengambil pola ifrad, Yaitu pola mendahulukan Haji daripada
Umrah
h. Thawaf wada’ (perpisahan)
E. Umroh
1. Pengertian umroh
Umroh secara bahasa berarti berkunjung. Secara istilah umrah adalah
berkunjung ke kakbah dengan melaksanakan tawaf dan sai dalam waktu
yang tidak ditentukan. Hukumnya adalah fardu ‘ain atas umat islam sekali
seumur hiidupnya.
2. Syarat Wajib Umrah
a. Islam
Umrah tidak wajib atas orang kafir dan meeka tidak dituntut
mngerjakannya selama masih kafir dan tidak sah mengerjakannya
sebab mereka tak mempunyai kelayakan untuk menunaikan ibadah.
b. Baligh
Melaksanakan umrah bagi anak kecil tidak wajib karena tidak gituntut
untuk mengerjakan hukum hukum syariat
c. Berakal
Melaksanakan umrah bagi orang gila adalah tidak wajib karena dia
tidak mempunyai keayakan untuk mengerjakan ibadah
d. Merdeka
Melaksanakan umrah bagi hamba sahya adalah tidak wajib, sebab
umrah merupakan ibadah yang lama waktunya mengakibatkan
terabaikannya hak hak majikan yang berkaitan dengan hamba sahaya

17
3. Rukun Umrah
a. Ihram
Berniat untuk mrlaksanakan umrah
b. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi kakbah sebanyak 7 kali dimulai dari sudut
hajar aswad dan berakhir di sudut hajar aswad pula serta kakbah
berada di sebelah kiri orang bertawaf
c. Sai
Sai adalah berlari lari kecil di bukiy safa ke bukit marwah
d. Tahalul
Mencukur sekurang kurangnya 3 helai rambut
e. Tertib 7

F. Hikmah Haji dan Umroh


1. Penyerahan Diri Kepada Allah
Ibadah ibadah haji dan umrah yang mengandung berbagai hikmah dan
manfaat. Hikmah yang utama adalah sebagai bentuk penyerahan diri
secara sungguh-sungguh kepada Allah swt.Seseorang yang melakukan
ibadah ibadah haji masing-masing akan memperoleh kenikmatan
tersendiri dalam taqarrub, ibadah dan bertobat kepada Allah awt.
Perjalanan ibadah ibadah haji, mulai dari manasik hingga kepulangan di
tanah air menyimpan beribu kenangan indah. Sebuah kepuasan ritual bagi
seorang anak manusia yang mendekatkan diri kepada-Nya. Dan hasilnya,
Allah memberikan kenikmatan ibadah tersebut kepada sang hamba. Setiap
jamaah ibadah haji yang pulang dari tanah suci, rata-rata menyatakan
keinginannya untuk suatu saat kembali lagi menunaikan rukun islam
kelima itu.
2. Melatih Disiplin

7
Ibid, hal 92

18
Dalam ibadah ibadah haji jamaah dilatih untuk mendisiplinkan diri untuk
mematuhi berbagai macam peraturan. Mulai dari ibadah yang
dilakukannya, seperti mengenakan kain ihram hingga tata aturan berada di
negeri orang. Kita akan dilatih untuk selalu shalat lima waktu tepat waktu
berjamaah. Kita jga disiplin untuk berada diatas kendaraan sebelum
waktunya agar tidak tertinggal. Ketika mengenakan kain ihram, meskipun
tidak ada yang tahu seorang pria mengenakan pakaian dalam atau tidak,
tetap larangan mengenakan pakaian berjahit ditaatinya. Di tanah air yang
mempunyai kebiasaan ‘jorok’ akan dipaksa tertib di tanah suci.
3. Mewujudkan Persaudaraan
Sementara itu, dalam hal hubungan dengan jamaah lain,ibadah ibadah haji
merupakan usaha untuk mewujudkan persaudaraan yang sungguh-
sungguh sesama kaum muslimin. Tidak pernah terjadi dalam agama
maupun dalam satu waktu satu umat berkumpul untuk mengerjakan satu
ibadah selain agama islam dalam urusan ibadah haji. Hampir 4 juta
manusia berkumpul disatu tempat untuk melaksanakan
ibadah.Kebersamaan itulah yang harus dipupuk untuk menumbuhkan rasa
persaudaraan sesama muslim. Ibadah haji adalah momen penting untuk
‘rapat akbar’ bagi kaum muslimin untuk membicarakan nasib dan
keadaannya diberbagai belahan dunia.
4. Memperoleh Ketenangan Bathin
Hikmah ibadah haji yang lain adalah untuk memperoleh ketenangan batin.
Kita mengenal beberapa orang yang selalu stress, emosional atau tidak
stabil jiwanya, ketika menunaikan ibadah ibadah haji menjadi tenang.
Siapapun, apabila berada di dekat orang yang dikasihinya atau yang
melindunginya akan merasa tenang.
5. Menghayati Perjalanan Hidup Nabi Ibrahim AS
Hikmah lain yang dapat dipetik dari ibadah ibadah haji adalah untuk dapat
menghayati perjalanan hidup dan perjuangan para Nabi dan Rasul Allah,
khususnya Nabi Ibrahim a.s, Nabi Ismail a.s dan Nabi Muhammad saw,

19
juga Nabi Adam a.s. Kita akan napak tilas perjalanan para Rasul terdahulu
terutama saat berziarah ke tempat-tempat bersejarah. Hasilnya, kita akan
tambah kuat iman dan mental ketika menghadapi persoalan di tanah air.
Kita bisa menghayati secara langsung cobaan yang menimpa Rasul
terdahulu sehingga cobaan yang kita alami terasa belum seberapa.
Disitulah gunanya kita melihat langsung tempat-tempat bersejarah dan
menghayati perjuangan mereka. Hal ini merupakan perwujudan
kebersamaan hidup dan melatih hidup berta’awun (tolong-menolong).
6. Dan hikmah terbesar dalam ibadah ibadah haji adalah untuk lebih
memantapkan aqidah dan keyakinan terhadap kebesaran dan keagungan
Allah swt. Dengan menyaksikan semua kebesaran Allah maka iman dan
aqidah kita menjadi kuat. Insya Allah kedepanaqidah yang kuat tersebut
akan menjadi bekal utama kita menjalani hidup makin bertambah baik di
tanah air.
7. Hakekatnya Manusia Itu Semua Sama
Ihram berarti niat untuk memulai ibadah ibadah haji atau umrah
ditempatmiqat. Ketika ihram, ada beberapa hal yang diharamkan sehingga
kita tidak boleh melakukannya. Ihram ditandai dengan mengenakan
pakaian putih tak berjahit (bagi pria) dua helai, bagian atas dan bawah. Ini
menunjukkan kesucian diri mereka bak mayat yang mengenakan kain
kafan. Ihram menunjukkan kepasrahan seorang manusia kepada Allah.
Semua atribut keduniawian dibuangnya. Tidak ada lagi orang yang
berpakaian mentereng atau kumuh, gelar profesor maupun tak
berpendidikan, orang kaya maupun miskin, kelas sosial, atasan bawahan,
ataupun pemimpin atau rakyat.

BAB III

PENUTUP

20
A. Kesimpulan
1. Tata Cara Menyembelih Hewan
Penyembelihan hewan harus di lakukan dengan cara yang baik
dan benar sesuai ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
penyembelihan hewan tidak sama dengan mematikan titik mematikan
hewan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, dengan cara dan
ketentuan tertentu sesuai syariat. hewan yang sudah disembelih akan
menjadi baik dan suci serta halal untuk dimakan titik sebagai orang
beriman kita harus menyembelih hewan dengan baik dan benar, sebab
penyembelihan yang tidak baik dan benar akan mengakibatkan hewan
tersebut tidak halal untuk dikonsumsi.
2. Akikah
Pengertian akikah menurut bahasa adalah rambut yang ada di
kepala bayi, yang perlu dibersihkan pada masa umur 7 hari, ada yang
berpendapat 9 hari bahkan 11 hari. Namun hewan sembelihan yang
diperuntukkan bagi anak laki laki berbeda dengan jumlah yang
diperuntukkan bagi anak perempuan.
3. Qurban
Kurban atau udhiyyah dalam bahasa Arab adalah nama
sembelihan seperti unta, sapi, kambing, yang disembelih pada hari
Raya Nahar (kurban) dan Tasyrik dengan maksud untuk pendekatan
diri kepada Allah
4. Haji
Secara bahasa haji berasal dari bahasa Arab yaitu haja yang
artinya menyengaja sesuatu.secara istilah, haji adalah sengaja
mengunjungi Ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah haji adalah rukun Islam
yang kelima.mekah adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad di kota
Mekah terdapat Ka'bah yang dijadikan kiblat bagi kaum muslim
seluruh dunia ketika melakukan salat.

21
5. Umrah
Umroh secara bahasa berarti berkunjung. Secara istilah umrah
adalah berkunjung ke kakbah dengan melaksanakan tawaf dan sai
dalam waktu yang tidak ditentukan. Hukumnya adalah fardu ‘ain atas
umat islam sekali seumur hiidupnya.
6. Hikmah Haji Dan Umrah
a. Penyerahan Diri Kepada Allah
b. Melatih disiplin
c. Mewujudkan persaudaraan
d. Mendapat ketenangan bathin
e. Menghayati Perjalanan Hidup Nabi Ibrahim AS
f. Memantapkan aqidah dan keyakinan terhadap kebesaran dan
keagungan Allah swt
g. Hakekatnya Manusia Itu Semua Sama

22
DAFTAR PUSTAKA

Hasbiyallah,. 2008. Buku Pelajaran Fikih Untuk Kelas IX Madrasah


Tsanawiyah. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Https://tafsirweb.com/188-7quran-surat-al-maidah-ayat-3.html , diakses pada
21 Oktober 2020, 13:59
Nurcholish, Achmad. 2020. Kristen Bertanya Muslim Menjawab, Jakarta : PT
Gramedia.
Sumiyati, Ahsan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTS
kelas VIII, Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

23
LAMPIRAN

24
25

Anda mungkin juga menyukai