Anda di halaman 1dari 32

Dr. H. Moch. Khoirul Anwar, S.Ag., MEI.

LPPOM Majelis Ulama Indonesia Prov. Jawa Timur


Perkembangan bidang teknologi pangan
memungkinkan terjadinya percampuran antara
bahan halal dan bahan haram

• Gelatin →bisa berasal dari babi/sapi/hewan lain


• Sistein → dapat dibuat dari rambut manusia/bulu binatang
(halal/haram)
• Shortening → bisa mengandung lemak dari babi
• Daging → penyembelihan dan pemingsanan
• Air minum dalam kemasan → karbon aktif bisa dari tulang babi.
• Sosis/bologna → dagingnya?, lemaknya?
• Berbagai Produk Minuman beraroma → mengandung essence →
dapat berasal dari senyawa turunan lemak nabati maupun
hewani
CONTOH KASUS
 Kasus Sapi Glonggong
 Kasus ayam Glonggong
 Kasus Formalin
 Kasus ayam mati di proses untuk konsumsi manusia
 Kasus masakan campur (restoran-catering)
 Kasus Penyimpanan Campur antara daging halal dan
haram
 Kasus pengulitan
 Kasus penanganan limbah RPA/RPH → bangkai,
darah
 Daging impor dan ikutannya
 Rambak Sapi
 Kasus BTM (bahan tambahan makanan) non
recomended
 dll
‫!‪ Halal haram adalah persoalan prinsip‬‬

‫‪ ‬ايايهاالناس كلوا مما ىف األرض حالال طيبا‪( ...‬البقرة ‪) 168‬‬


‫‪ ‬انه ال يربو حلم نبت من سحت اال كانت النار اوىل به (التمى )‬
‫‪ Makanan yang dikonsumsi mempunyai pengaruh‬‬
‫‪yang luas pada berbagai aspek kehidupan‬‬
‫‪ ‬ايايهاالرسل كلوا من الطيبات واعملوا صاحلا (املؤمنون ‪) 51 :‬‬
‫‪ ‬املعدة حوض البدن والعـروق عليها واردة واذا صحت املعدة صدرت‬
‫العروق ابلصحة واذا سقمت صدرت ابلسقم (الطربىن)‬
‫‪ ‬أطب طعمتك تستجب دعوتك‬

‫‪4‬‬
TAFSIR IBNU KATSIR, X : 126
TAFSIR AL-MARAGHI, XVIII : 28
Tafsir Ibnu Katsir Juz VI : 415

“Sebagian ulama mengatakan bahwa sesuatu yang dihalalkan Allah


adalah sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi badan dan agama,
sedangkan sesuatu yang diharamkan Allah adalah sesuatu yang
jelek dan dan berbahaya bagi badan dan agama”
Tafsir al-Qurtuby, Juz III : 11

“Yang dimaksudkan thayyib dalam surat al-Baqarah ayat 168 adalah


halal sebagai kata penguat dengan menggunakan lafad yang
berbeda. Demikianlah pendapat Imam Malik dalam memaknai lafad
thayyib. Sedangkan menurut Imam Syafi’I, kata Thayyib dalam ayat di
atas adalah yang enak
AUDIT HALAL
❑ Audit SISTEM JAMINAN HALAL

 Memastikan adanya SJH


 Kelengkapan kriteria SJH
 Penanggungjawab SJH
 Rasionalisasi Implementasi SJH
❑ Audit Produk
 Implementasi SJH
 Wawancara dengan tukang potong untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuannya
tentang cara memotong menurut syari’at Islam.
 Mengamati cara penyembelihan, cara pengulitan,
pembersihan dan pengemasannya.
 Mengamati lingkungan tempat penyembelihan,
tempat pengulitan dan pembersihan serta sarana
penyimpanan dan pengangkutan.
 Mengamati sarana pengelolaan limbah, terutama
limbah darah, dan bangkai.
Kriteria kecukupan prosedur

Pemingsanan (Stunning)

 Stunning dibolehkan jika diperlukan untuk


mempermudah penyembelihan dan menghindari
hewan stress saat disembelih.
 Petugas pemingsanan harus memastikan peralatan
pemingsanan dalam kondisi baik setiap akan memulai
proses penyembelihan.
Syarat pemingsanan yaitu:
 Pemingsanan hanya menyebabkan hewan pingsan
sementara.
 Tidak menyebabkan cedera permanen atau merusak
organ.
 Tidak menyebabkan hewan kesakitan.
Pemingsanan (Stunning)
 Sebelum diterapkan, metode pemingsanan harus
divalidasi.
 Efektivitas peralatan pemingsanan divalidasi
minimal satu kali dalam setahun.
 Rekaman hasil validasi disimpan dan dipelihara.
Pemingsanan (Stunning)
 Supervisor Halal memverifikasi hasil pemingsanan
secara berkala.
 Maintenance peralatan dilaksanakan berkala sesuai
jadwal.
 Rekaman pemingsanan hewan disimpan dan
dipelihara.
 Esophagus plug dan Electrical immobilizer dapat
dipasang sepanjang tidak melukai/menyakiti hewan.

LPPOM MUI 2016 Rev.0


LPPOM MUI 2016 Rev.0
Alat stunning dengan metode
electrical waterbath stunning

LPPOM MUI 2016 Rev.0


‫‪PENYEMBELIH‬‬

‫‪649‬‬ ‫الفقه االسالمى وأدلته ‪: III,‬‬


Penyembelihan Manual

 Penyembelih mengucap “Bismillaahi Allaahu Akbar”


atau “Bismillaahir Rahmaanir Rahiim” untuk tiap
individu hewan.
 Posisi hewan ketika disembelih bisa dalam posisi
berbaring atau tergantung atau berdiri.
 Proses penyembelihan harus dilakukan secara cepat
dan tepat sasaran tanpa mengangkat pisau.

LPPOM MUI 2016 Rev.0


Vena jugularis
Arteri carotids
Trachea

Esophagus

Wajib terpotongnya 3 (tiga) saluran :


- pembuluh darah (vena jugularis dan arteri carotids)
- saluran makanan (esophagus)
- saluran pernafasan (trachea)
Penyembelihan Manual
 Penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan dan
tidak memutus tulang leher.
 Jika ada proses pemingsanan, penyembelihan harus
dilakukan sebelum hewan sadar.
 Waktu antara proses pemingsanan ke pemotongan
maksimal 30 detik (hewan) dan 10 detik (ayam).
 Hewan disarankan untuk dihadapkan ke kiblat.
 Supervisor Halal memastikan terpotongnya tiga saluran.
 Rekaman proses penyembelihan disimpan dan dipelihara.

LPPOM MUI 2016 Rev.0


Penyembelihan Mekanis
 Penyembelihan mekanis untuk unggas dibolehkan
dengan syarat :
 Penyembelih mengucapkan “Bismillaahi Allaahu
Akbar” atau “Bismillaahir Rahmaanir Rahiim” ketika
menekan tombol mesin penyembelihan mekanis.
 Wajib terpotongnya 3 (tiga) saluran :(pembuluh darah,
saluran makanan, dan saluran pernafasan).
 Dilakukan secara cepat dan tepat sasaran serta
dilakukan dalam satu kali sembelih.
 Proses penyembelihan dilakukan dari leher bagian
depan dan tidak memutus tulang leher.

LPPOM MUI 2016 Rev.0


Penyembelihan Mekanis
 Sebelum diterapkan dan setiap ada perubahan metode
penyembelihan mekanis harus dilakukan validasi.
 Metode penyembelihan mekanis dianggap valid jika
jumlah ketidaksempurnaan maksimal 1%.
 Pemeriksaan peralatan penyembelihan mekanis dalam
kondisi baik dilakukan setiap akan memulai proses
penyembelihan.
 Supervisor halal melakukan verifikasi secara berkala.
 Perawatan peralatan penyembelihan mekanis dilaksanakan
berkala dan terjadwal.
 Hewan yang akan disembelih disarankan lehernya
menghadap ke kiblat.
 Rekaman proses penyembelihan disimpan dan dipelihara.
Produk unggas

Anda mungkin juga menyukai