Anda di halaman 1dari 7

resensi novel

Kerlip Sang
Bintang
Yang Hilang
Yohana Marcelina
PENGERTIAN
RESENSI NOVEL
Umumnya, resensi novel dianggap sebagai bentuk kritik atau evaluasi
deskriptif tentang novel. Kritik dan evaluasi bisa dipahami dengan banyak
hal.

Misalnya, melakukan analisis, melakukan bedah, melihat relevansinya


dengan kehidupan nyata dan aspek-aspek lainnya yang mungkin perlu
dikupas.

Terkadang, istilah ini disebut dengan review novel, yang metodenya kurang
lebih sama seperti saat resensi buku, puisi esai, dan lain sebagainya.
KERLIP
SANG
BINTANG
YANG
HILANG
IDENTITAS NOVEL
Judul Buku. : Kerlip Sang Bintang Yang Hilang
Penulis : Anna Azlina
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : 2015
Kota Terbit : Solo, Jawa Tengah
Cetakan : Agustus 2015
Halaman : 236 Halaman

https://divapress-online.com/book/kerlip-sang-
ISBN : 978-602-255-951-1
bintang-yang-hilang ISBN: 978-602-255-951-1
Kisah dalam novel ini bercerita tentang anak-anak jalanan, khususnya Bintang

Sinopsis Novel dan Kerlip. Bintang masih cukup beruntung karena ia diperbolehkan menempati

rumah kosong. Sementara Kerlip harus berjuang hingga akhirnya bertemu

dengan Bintang. Kedua anak ini pun bahu-membahu mencari nafkah dengan cara

menjual lukisan hasil karya bintang.


Kerlip Sang
Bintang Yang Konflik mulai muncul ketika Kerlip tanpa sengaja berada di tempat yang salah.

Ia dituduh mencuri oleh seorang ibu-ibu. Meskipun tidak melakukan apa-apa,

Hilang Kerlip tetap takut dan melarikan diri. Mereka pun harus berusaha keras

menyamar supaya tidak ketahuan.

Pada suatu waktu, seorang gadis kaya bernama Tina bertemu dengan Bintang

dan Kerlip. Gadis kaya yang baik hati ini bersama Bintang dan Kerlip menolong

seseorang yang tertembak bernama Bono. Untuk menjalani penyembuhan, Bono

pun ikut tinggal di rumah Bintang.

Setelah itu banyak hal yang terjadi. Ada adegan kejar-kejaran untuk meringkus

bandit. Ada drama sebelum pernikahan. Ada kecelakaan. Dan ada pertemuan

yang tak disangka-sangka. Semua peristiwa itu berada dalam bingkai cerita

Bintang kepada anak-anaknya.


KEKURANGAN
Berkaitan dengan tokoh yang ada dalam novel ini, ada
yang kurang fokus. Jika melihat dari awal, tokoh utama
adalah Bintang dan Kerlip, tetapi selanjutnya, Tina pun
dibahas begitu mendalam. Bahkan konflik Tina dengan
ibunya (termasuk cerita mengenai hubungan Tina dan
kekasih terdahulunya yang putus) sepertinya terlalu jauh
dari tema utama.

Akibat dari melebarnya konflik, cerita pun kurang fokus.


Misalnya keberadaan sekolah lukis, pembahasan tokoh
Tedy, beberapa konflik-konflik kecil lainnya.
Kelebihan

Tema cerita ini satu dua kali pernah saya baca. Di dalamnya ada cerita
yang sedih tentang anak-anak jalanan. Lalu, ada tokoh yang menolong
mereka: orang-orang baik. Saya rasa, kehadiran orang-orang baik ini
menunjukkan sebuah harapan. Penulis menempatkan mereka dalam cerita
untuk menginspirasi pembaca dan mengharapkan aksi yang sama.

Dari sudut pemilihan setting, novel ini cukup bagus. Penulis menjadikan kota
Solo sebagai tempat bercerita. Penguraian tempat cukup menunjukkan
dimana kisah sedang berlangsung. Komunikasi antar tokoh sangat baik.
Saya rasa dengan setting di Solo, sentuhan bahasa Jawa yang disajikan
sangat mudah diterima oleh masyarakat awam yang tidak terbiasa dengan
bahasa Jawa.

Anda mungkin juga menyukai