Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI SMP 1 SOROPIA


Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan
antara lain guru siswa sarana dan prasarana,lingkungan pendidikan kurikulum dari beberapafaktor
tersebut , guru dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah menempati kedudukan yang sangat
penting dan mengabaikan faktor penunjang yang lain guru sebagai subjek pendidikan sangat
menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri
Harus di akui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan meskipun
fasilitas pendidikan nya lengkap dan canggih namun bila tidak di tunjang oleh keberadaan guru
yang berkualitas maka mustahil akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang
maksimal (neni utami 2003 : 1 )
Motifasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses
belajar.motfasi belajar siswa dapat di bedakan menjadi dua yaitu motivasi intren (internal
motivation)dan motivasi ekstern (external motivation)motvasi intren muncul karena adanya faktor
dari dalam,yaitu karena adanya kebutuhan , sedangkan motivasi ekstren muncul karean adanya
faktor dari luar , terutama dari lingkungan. Dalam kegiatan pembelajran faktor eksternal yang
mampu mempengaruhi motvasi belajar siswa adalah kinerja guru
Berdasarkan fakta yang di dapatkan di SMPN 1 Soropia bahwa kinerja guru di sekolah
tersebut masi lemah,kenrja guru yang ada di SMPN 1 Soropia belum bisa di katakan berhasil dalam
embangun mutu pendidikan,kinerja guru blm sepenuhnya berperan penting dalam meningkatkan
motvasi belajar pesrta didik.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuliatatif dengan
metode deskriptif. Menurut Loncoln and Guba dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2011:60-61)
menyatakan, penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bersifat naturalistik (alamiah). Lebih
lanjut dikatakan bahwa peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan, suatu
kesatuan terbentuk secara simultan dan bertimbal balik, tidak mungkin memisahkan sebab dan
akibat dan penelitian ini melibatkan nilai-nilai. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP 1 Soropia
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru yang ditetapkan oleh peneliti sendiri
berdasarkan informasi dari guru maupun kepala sekolah. Teknik pengumpulan data penelitian
yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
KINERJA PEGAWAI TATA USAHA DALAM PELAYANAN
PENDIDIKAN DI SMPN 1 SOROPIA

Lembaga pendidikan tidak akan terlepas dari sember daya manusia yanga ada di dalam nya
husus nya bagai pegaewai tata usaha yang harus menunjukkan kinerja lebih denga memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi.kinerja pegawai harus efektif dalam menjalankan tugas nya
kareana sebagai sumberdaya yang memiliki kemampuan dalam bidang terterntu harus
mengedepan kan tujuan lembaga demi kepentinga bersama diantara nya adalah bagaimana
sumberdaya manusia dalam memberikan pelayanan masyarakat yang berada didalam lembaga
atau sekolah tersebut. Dalam banyak hal pegawai tata usaha memang digunakan sebagai garda
terdepan untuk menyelesaikan berbagi persoalan mengenai data untuk informasi yang di perlukan
sekolah bagi kepentingan dan kelancaran pendidikan. Selain itu pegawai tata uasaha harus bisa
saling mendudkung satu sama lain dalam bekerja baik secara individu maupun kelompok.
Dalam rangka untuk menunjang kelancaran peroses pembelajaran di sekolah di perlukan
suawatu bagian yang mendukung kegitan tersebut yaitu tata usaha sekolah. Pada hakikat nya
kegiatan tata usaha adalah segenap pengelolaan surat menyurat yang di mulain dari menghimpun
(menerima), ,mencatat mengelola, mengandakan,mengirim,dan meyimpan semjua bahan
keterangan yang di perlukan oleh organisasi tata usaha merupakan slah satu unsur administrasi.
Berdasarkan kegiatan pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelum mengambil judul
ini dengan mengobervasi kegiatan di SMP Negeri 1 Soropia Kabupaten Konawe khususnya
pegawai tatausaha bahwa kegiatan pekerjaan barjalan seperti biasa namun ada bebrapa kendala
yang menghsmbst kegiatan tersebut seperti peralatan ruangan tata uasaha yang kurang
memadai,ruangan yang tidak terlalu besar. Namun para pegawai tata usaha tidak terlalu
memikirkan kendalatersebut dan permasalhan terpenting yang terjadi yang di dapatkan stelah
menjukan pernyataan kepada ketua tatausaha yaitu kurang nya semberdaya manusia yang memiliki
kemampuan penuh di bidang tertentu dan sering terjadinya kesalahpahaman anata pegawai yang
melibatlan komunikasi menjadi tidak lancar dan tentunya team work bisa terganggu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuliatatif dengan
metode deskriptif. Menurut Loncoln and Guba dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2011:60-61)
menyatakan, penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bersifat naturalistik (alamiah). Lebih
lanjut dikatakan bahwa peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan, suatu
kesatuan terbentuk secara simultan dan bertimbal balik, tidak mungkin memisahkan sebab dan
akibat dan penelitian ini melibatkan nilai-nilai. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP 1 Soropia
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru yang ditetapkan oleh peneliti
sendiri berdasarkan informasi dari guru maupun kepala sekolah. Teknik pengumpulan data
penelitian yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU DAN SISWA DI SMPN
1 SOROPIA
Menurut Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tahun 2018
Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, menyebutkan bahwa: Kepala Sekolah adalah
guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi taman
kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa
(SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah
menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas luar biasa
(SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri. Dalam penelitian ini, yang dimaksud adalah kepala
sekolah menengah atas.
Masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Di sekolah yang
tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, di sekolah yang tidak
tertib kondisinya akan jauh berbeda dari sekolah yang berdisiplin (Aunurahman, 2014, hal. 45).
Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah dianggap barang biasa dan untuk memperbaiki
keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk
mengubahnya, terutama kepala sekolah yang sangat berperan sekali dalam mendisiplinkan siswa.
Salah satu cara mengukur kemampuan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya adalah dalam
mendisiplinkan siswa (Ahsanti, 2017,
Berdasarkan hasil pengamatan awal di SMP Negeri 1 Soropia menunjukkan
bahwa Kepala Sekolah belum sepenuhnya menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas
dan fungsi sebagai pemimpin, dikarenakan yang seharusnya disiplin di sekolah harus berjalan
dengan baik sesuai dengan aturan tata tertib sekolah namun yang terjadi di SMP Negri 1 Soropia
kedisiplinan siswa masih kurang baik. Kepala sekolah juga belum sepenuhnya mampu melakukan
perbuatan yang melahirkan kemauan untuk bekerja dengan penuh semangat dan percaya diri
terhadap para guru, staf dan siswa, ditambah lagi kepala sekolah kurang bekerjasama dengan
orang lain, memotivasi, guru, staf dan siswa. Terdapat siswa yang melakukan pelanggaran-
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Di mana masih ada siswa yang berkeliaran di luar sekolah
pada jam pelajaran, siswa juga sebagian pulang sebelum waktunya jam pulang, masih adanya siswa
yang tidak berpakain rapi di lingkungan sekolah dan masih ada siswa yang merokok di sekolah.
Sehubungan dengan gejala di atas, penulis tertarik dan berkeinginan untuk mengetahui lebih lanjut
dengan melakukan penelitian ilmiah yang berjudulkan “Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 1 Soropia.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuliatatif
dengan metode deskriptif. Menurut Loncoln and Guba dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2011:60-
61) menyatakan, penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bersifat naturalistik (alamiah). Lebih
lanjut dikatakan bahwa peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan, suatu
kesatuan terbentuk secara simultan dan bertimbal balik, tidak mungkin memisahkan sebab dan
akibat dan penelitian ini melibatkan nilai-nilai. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP 1 Soropia
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru yang ditetapkan oleh peneliti sendiri
berdasarkan informasi dari guru maupun kepala sekolah. Teknik pengumpulan data penelitian
yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai