Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK IX

“SEJARAH PERADABAN ISLAM DI ASIA TENGGARA”

Oleh:
M. Lucky Arisandy
Nur Amin Al-Husna
Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara

Asia Tenggara dianggap sebagai wilayah yang paling banyak


pemeluk agama Islam. Termasuk wilayah ini adalah pulau-
pulau yang terletak di sebelah timur India sampai lautan Cina
dan mencangkup Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Sejarah
masuknya islam di Asia Tenggara sampai saat ini merupakan
polemik panjang yang menimbulkan pro dan kontra antara
sejarawan agamawan, arkeolog dan intelektual. Namun yang
menjadi referensi umum masuknya islam di Asia Tenggara
adalah melalui proses perdagangan internasional yang
berpusat diselat malaka melalui para pedagang muslim Persia
dan Arab.
Namun proses masuknya islam di negara-negara
bagian Asia Tenggara tidak sepenuhnya sama. Semuanya
memiliki karakteristik masing-masing budaya yang sama
sekali berbeda. Ada juga Negara yang sudah
menggunakan tradisi islam ala Persia dan Islam ala Arab.
Oleh karena itu muncullah beberapa hal yang
melatarbelakangi proses berkembangnya Islam di Asia
Tenggara yang sangat penting untuk kita ketahui. Islam
berkembang di Asia Tenggara melalui beberapa proses
saluran, diantaranya saluran perdagangan, perkawinan,
tasawuf, pendidikan, seni, dan politik.
Teori masuknya islam di asia tenggara

 Di kemukakan oleh john crowford


 Menurutnya, islam datang dari Arab melalui pedagang
Arab, ada juga pedagang arab yang menikah dengan
ARAB wanita setempat dan menyebarkan islam.

 Di kemukaka oleh E. G Eredua dan S.Q fatmi


 Menurutnya Eredia, canton pernah menjadi pusat
perdagangan bagi para pedagang arab hingga pedagang
CHINA china memeluk islam

 Dikemukakan oleh S. Hurgmonje


 Menurutnya, islam daang dari Gujarat atau india dan
INDIA pantai koromandel disemenanjung india karena banyak
budaya unsur india di negra asia tenggara
KEMAJUAN AGAMA ISLAM DI ASIA TENGGARA
Kedatangan islam sejak abad 7 sampai abad ke-12 dibeberapa daerah
Asia tenggara dapat dikatakan baru pada tahap pembentukan
komunikasi islam yang terutama terdiri dari para pedagang. Abad Ke-
13 sampai abad ke-16, terutama dengan munculnya kerajaan
bercorak islam, merupakan kelanjutan dari penyebaran islam Perlu
dibedakan antara tahap kedatangan, penyebaran, dan pembentukan
struktur pemerintahan atau kerajaan. Ketiga tahap tersebut
memerlukan waktu dan proses yng panjang, tergantung pada situasi
dan kondisi masnyarakat yang dihadapi islam.
Apabila gelombang pertama hanya menghasilkan komunitas
muslim yang terutama terdiri dari pedagang muslim dan penyebaran
islam yang sangat terbatas, pada gelombang kedua, yang dimulai sejak
abad ke-13, penyebaran islam lebih mantap dan meluas. Hal ini bisa
dilihat dengan berdirinya kerajaan islam. Kerajaan islam pertama di
asia tenggara pada abad ke-13 dipesisir utara aceh utara, tepatnya
didaerah Lhokseomawe. Sejak kerajaan samudra pasai umbuh dan
berkembang, yang umumnya diterima para ahli sejarah kerajaan islam
pertama di asia tenggara yaitu sejak abad ke-13 sampai akhir abad ke-
16, pelayaran dan perdagangan antara muslim dari arab, persia, irak,
india selatan, dan srilanka, semakin ramai. Mereka bukan hanya
mendatangi ibu kota kerajaan samudra pasai, tetapi juga meneruskan
pelayaran dan perdagangannya ke negeri-negeri lain dikawasan asia
tenggara. Dari sinilah islam di asia tenggara memeperlihatkan
kemajuan dan perkembangannya.
MODERENISASI ISLAM DI ASIA TENGGARA
Penyebaran dan pengaruh pebaharuan islam
modern di asia tenggara sejak awal abad ke-20 dipelopori
oleh gagasa pembaharuan jamaluddin Al-Afghani dan
Muhammad Abduh menjadi lebih tersebar luas diseuruh
dunia islam, tatkala seorang murid Muhammad Abduh
yag bernama Muhammad Rasyid Ridha (186-1935)
menerbitkan majalah Al-Manar dimesir. Maja;ah Al-
Manar inilah yang secara kongkrit menjabarkan ide-ide
Jamaluddin al-Afgani dan muhammad Abduh, sera
berpengaruh langsung kepada gerakan moderenisme
islam di asia tenggara pada awal abad ke-20.
Tidak diragukan lagi bahwa media cetak merupakan
perangkat yang instruimental dalam penyebaran ide-ide kaum
pembaru atau moderenis di asia tenggara, terutama di dunia
melayu-indonesia. Dalam kontek ini, kita bisa dengan tepat
menempatkan jurnal Al-Manar yang secara signifikan
memengaruhi wacana pembaruan islam. Jurnal ini tidak
hanya memengaruh secara langsung penyebaran pembaruan
islam lewat artikel-arikelnya, tetapi yang tak kurang
pentingnya juga merangsang penerbita jurnal dengan
semangat yang sama di asia tenggara, terutama dikawasan
melayu.

Anda mungkin juga menyukai