Anda di halaman 1dari 7
0-23-72 10:39 Pm MENTER! KEUANGAN ‘SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 86 /KMK.01/2000 TENTANG KEBIJAKAN UMUM AKUNTANSI KEUANGAN BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam xangka penyusunan dan penyajian laporan kevangan Badan Penyehatan Perbankan Nasional sehingga dapat memberikan informasi yang berguu dan tidak menyesatkan serta dapat menciptakan Gansparansi bagi Badan Penyehatan Perbankan Nasional, dipandang perlu ditetapkan kebijakan umum akuntansi Badan Penyehalan Perbankan Nasional dengan Keputusan Menteri Keuangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan kp. 2a-NAR-2008 G9:25 (Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomur 31, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 ‘Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 2, Reraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Newwr 30, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 614) sebagaimana felah diubah ‘beberapa kali terakhir dengan Peratuxan Pemerintah Nomor 99 ‘Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 227); 3, Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999; 4, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 531/KMIK.01/1999 tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Pelaksanaan Tugas dan Laporan Keuangan Badan Penyehatan Perbankan Nasional; 83/85.851/3. P.ot ee-es-22 aa:s2 an Aer ‘Keputasan Menteri Keuangan Nomwr : 86 /AMK.01/2000 Tanggal | 22 Maree 2000 MENTERI KEUANGAN 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUITUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG KEBIJAKAN UMUM AKUNTANSI KEUANGAN BADAN PENYSHATAN PERBANKAN NASIONAL. Pasal 1 Kebjjekan umum. akuntansi dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi Badan Penychatan Perbankan Nasional ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan ini, Pasal 2 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar seliap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Marer 2000 Solinan setual dengen astinyn Mente Keuangan Kepata Biro Umum i Bambang Sudibyo 20-as-22 94:50 LampiranI- 1 Keputuson Mentori Keuangen Nomar: 86 /xme,02/2009 Tanggal : 22 Maret 2000 MENTER| KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM AKUNTANSI KEUANGAN BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL 1. Kebjakan Unum ini merumuskan konsep yang mendasoi penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang berlaku bagi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tujuan kebijaken umum ini adalzh untuk digunakan sebagai acuan bagi: a. Penyusan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah aluntansi yang belum diatur dalam standar aleuntansi keuangan; », Auditor, dalain memberiken pendapat mengenai kewojazan laporan keuangan; dan <. Paya pemakailaporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. 2. Kebijakan umum ini hanya berlaku untuk BPPN, tidak termasuk badan-badan shukum di bawah BPPN. Untuk badan hukum yang berada dibawah pengawasan BPPN seperti Bank Dalam Penyehatan yang berstatus Bank Beku Operasi (®BO)/Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU); Bank Take Over (BTO), Bank Peserta Rekapitalisasi dan Holding Company tetap berlaku Standax Akuntansi Keuangan (SAK) yang; ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan prinsip ekuntansi yang berlaku umum. 3. Kebijakan umum ini mencakup: a. Bentuk badan hukum BPPN; >. Kebijakan Akuntansi Khusus bagi BPPN; ¢. Tajuan penyajian laporan keuangan BPPN; 4G. Pencatatan dan Pelaporan Aktiva Bank yang berada dalam pengelolaan atau penguasaan BPPN; e. Status Pajak BPN. 4, Bentuk Badan Hukum BPPN. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, BPPN adalah badan Khusus yang mempunyai misi dan tugas tanggung jawab serta karokteristik Khasue yaity sebagai berileut: a. BPPN adalah badan Pemerintah yang tidak bertujuan mencari keuntungan, diditikan untuk jangka waktu tertentu dan mempunyai tugas tertentu, yaitu antara lain melakukan upaya penyehatan bank, penyelesaian aset bank, baik aset fisik maupun kewajiban debitar melalui Unit Pengelolaan Aset dan upaya pengembalian wang negara yang telah tersalur kepada bank-bank. as? ee-a3-22 Lampiran 1. 2 Keputusnn Menteci Keuangan > Nomor : 86 /MS.01/2000 ‘Tanggal : 22 Maret 2000 \MENTERI KEUANGAN b, Meskipun dalam pelaksanaan tugasnya BPPN tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, tetapi karakteristik BPPN diluar cakupan SAK yang berlaku bagi ‘Organisasi Nir Laba, karena: () Sumber dana BPPN-bukan berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kenibali; (i Walaupun dalam pelaksanasn penychatan perbankan oleh BPPN tidak bertujuan untuk memupuk laba, tetapi pada dasarnya BPPN didirikan untuk mengupayakan agar uang negara yang telah tersalurkan ke bank- bank dapat dikembalikan, Pengembalian atau pembayaran kembali ke pendisi bertentangan dengan karakteristik organisasi nir laba; (ii) SAK bagi Oxganisasi Nir laba pada Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 lebih ditujukan untuk organisasi yang ‘ertujuan untuk melakukan program-program sosial dengan sumber dana dari penyumbang yang tidak mengherapkan pembayeran kembali; ‘c. SAK lainnya yang diterbitkan oleh LAI pada dasarnya disusun untuk organisasi komersial dengan asumsi going concern, sehingga tidak sesuai untuk diterapkan dalam menyustn Laporan Keuangan BEPN. 4. Laporan Keuangan BPPN harus disustin berdasarkan kebijakan akuntansi ‘keuangan khusus, hal ini mengingat kekhususan BFPN, balk ditinjau darijenis badan hukumnya, tujuan pendiriannye, keterbatasan masa berdirinya moupan transaksi-transaksi yang terjadi. 5. Kebijakan Akuntansi yang berlaku. Sistem Akuntansi BPPN herus tersusun den terbina agar mampu membukukan dan melaporkan keuangan BPPN agar dapat dipertanggungjawabkan dan diaudit serta memonitor bank-bank di bawah pengawasannya. ‘Mengingat kekhususarmya, Laporan Keuangan BPPN disusun berdasazkan SAK Khusus yang berlaku untuk suatu bidan pemerintah dengan memperhatikan beberapa konsep dasar sebagai berikat: a. Modifikasi kas (Modified Casts Basia); b, Mengutamakan informasi arus dana (ured flow informations); & Menata dan melaporkan aktiva dan kewajiban bank sesuai status masing- smaasing yang berada dibawah pengéndaliannya sccaratertib, dan melampirkan sebagai lampiran pada laporan keuangan BPPN sesuai kepentingan informasi; d, Pengungkapan yang memadai (full and fair financial disclosure). Tenyajian laporan keuangan dengan dasar modifikesi kas artinye adalah setbagian besar transaksi keuangan BPPN hanya dicatat pada saat kas diterima atau pada seat kas dikeluarkan. Modifikasi hanya dilakukan untuk transaksi-transaksi tertentu dengan memperhatikan mateérialitas dan fungsi kontrol. Seluruh beban yang terjadi langsung dibebankan pada saat dibayarkan termasuk pengeluaran yang masa manfaatnya lebih dari 1 (satu) tahun. ao-es-22 4:8: at Lampiran + 3 Kepatusan Mentoti Keusngen -Nomer : 86 /em.01/2000 Tanggal : 22 Maret 2000 MENTER! KEUANGAN 6. Tujuan Penyajian Laporan Keuangan BPPN. ‘Tajuan Japoran keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut tentang: a. Jumloh uang negara yang telah diterima serta penggunaannya; b, Aktivitas program penjaminan kewajiban pembayaran bank umum, mencakap pengelolaan premi yang diterima dan penyelessian Klaim kewajiban pembayaran bank yang timbul; c. Aktivitas penyelesaian aset bank, baik aset fisik maupun kewajiban debitur dan pengelolaan dananya: @. Aktivitas penyclesaian kewajiban pemegang saham bank dan pengelolaan L dananya; 7. Laporan Keuangan BPPN: Laporan Keuangan BPPN terdiri devi, antara lain: a. Laporan Posisi Keuangan; () Menyajikan aktiva, kewajiban dan akumulasi surplus/defisit BPPN; (i) Axtiva tidak diklasifikasikan atas dasar lancar dan tidak lancar tetapi sesuai kegunaan informasi dikelompokkan sebagai Aktiva Telah Direalisasi dan Aktiva Belum Direalisasi; (ii) Kewajiban tidak diklasifikasikan atas dasar jangka pendek dan jangka panjang-letapi dikelompokkan sebagai Kewajiban Diluar Kewajiban Pemerintah, serta Kewajiban Pemerintah; (lv) Akumulasi Surplus/Defisit yang timbul dari-aktivitas penyelesaian Aktiva eks bank, pengelolaan dana, kegiatan operasional dan aktivitas lainnya disajikan scbagai kelompok tersendixi. b, Laporan Aktiva Bersih Tersedia untuk Memenuhi Kewajiban Kepada ~ Pemerintah; Ményajikan informasi mengenai perbandingan antara jumlah aktiva tercedis untuk memenuhi Kewajiban kepada Pemerintah dengan jumlah kewajiban kepada Pemerintah, ¢, Laporan Perubahan Aktiva Bersih Tersedia untuk memenuhi Kewjiban kepada Pemerintah; Menyajikan informast tentang perubahan aktiva tersedia untuk memenuhi kewajiban kepada Pemerititah yang terjadi dari: () Aktivitas penyclesaian BBO/BBKU; (8) Aktivitas penyelesaian BTO; (ii) Aktivitas penyelesaian Bank Peserta Rckapitalisasi; (iv) - Aktivitas Program Penjaminan; (e) _Aktivitas Operasional ao? ee-esaze 25:82 At Lompiron I: 4 Kepsuian Menteri Kewangan + Nomor + 86 /kMK.01/20 ENTER! KEUANGAN . Laporan Arus Kas; ‘Menyajikan informasi tentang arus kas dari Aktivitas penyelesaian BBO/BBKU; Aktivitas penyelesaian BTO; Aktivitas penyelesaian Bank Peserta Rekapitalisasi; Aktivitas Program Penjaminan; Aktivitas Operasional. ©. Catatan Laporan Keuangary (Catatan atas laporan keaangan harus disajikan secara sistematis, Setiap akun dalam laporan -posisi-keuangan, laporan aktiva bersth tersedia unhik memenuhi kewajiban kepada Pemerintah, laporan perubahan aktiva bersih tersedia untuk memenuhi kewajiban kepada Pemerintah dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didakung dengan informasi yang dicantumkan 7 dalat catatan atas laporan keuangan. & Lampiren 3) Laporan memorial tentang posisi dan mutasi antara lain daxi: @ Aktiva BBO/BBKU yang berada dalam penguasaan BPPN (asumsi: setcloh dilakukan pemindahan hak milik atas aktiva terscbut kepada BPPN); Aktiva Bks Pemegang Saham BBO/BBKU; Aktiva BIO dalam penguasaan BPPN; Aktiva Eke Pemegang Saham BTO; Aktiva Bank Peserta Rekapitalisasi dalsim penguasaan BPPN. 2) Laporan Aktiva dan Kewajiban BBO/BBKU dalam pengelolaan BPPN. (esumsi: belum atau tidak dilakukan pemindahan hak milik atas aktiva tersebut kepada BPPN) - Laporan ini tidak termasuk dalam bagian Laporan Keuangan BPPN yang diaudit. 8, Pencatatan dan Pelaporan Aktiva dan Kewajiban Bank Dalam Penyehatan a. Pengalihan Aktiva Pada saat telah terjadi pengalihan aldiva (asset) Bank Dalam Penyehatan yang berstatus BBO/BBKU aktiva tersebut dicatat dalam alcan memorial sebagai aktiva yang ada dibawah pengendalian BEPN sebeoar nilai buku. Sclama pengalihan aktiva belum diakukan, maka pencatatan atas aktiva dan segala hasil penjualannya dilakukan di BBO/BBKU masing-masing. Akan tetapi mengingat bahwa pencrimaan hasil penagihan dan penjualan acset bank tersebut ada di rekening BPPN maka BPPN clan mencatet adanya Pengurangan atas Kewajiban Bank kepada BPPN sebagai akibat dari penerimnaan tersebut, Tanggel : 22 Maree 2000 pe-as-22 26:82 A Lampiran- 5 Keputican Menteei Keoangan Nomor : 86 /xMK.01/2000 Tanggel 22 Maret 2000 MENTERI KEUANGAN Pengalihan altiva (assef) bank yang berstatus BIO atau bank yang diambilalih ole SPPN (BDF) dicatat dalan akun memorial dan dilaporkan sebagai lampiran tentang pengalihan aktiva tersebut dari masing-masing BTO/BDP agar dapat dipertanggungjawabkan secara akurat. Haas penjualan aset (asset recovery) diakul dan dibukukan pada saat aset tertagih atau terjual. b. Penyestaan di Bank yang berstatus BTO. Penanaman Modal Sementara (PMS) alashasa BPPN di bankyang berstatus BTO dicatat dengan metode biaya (cost method) dan BPPN tidak perlu melakukan Konsolidasi laporan keuangan dengan BTO. ¢. Penyertaan di Bank Peserta Rekapitalisasi, Penanaman Modal Negara (PMN) di Bank Peserta Rekapitalisasi hanya dicatat + sebagai penyertaan oleh BPPN bila BPPN memilild seluruh hak dan wewenang, sebagai pemegang saham. Konsolidasi laporan keuangan dengan bank rekapilalisasi tidak perlu dilakukan, . Status Pajak BPPN ‘Sesuai dengan misi, fungsi dan karakteristiknya, BPPN bukan merupakant subyek pajak PPh Badan, karena BPN merupakan badan Pemerintah yaing tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, Akan tetapi sebagai konselcuensi dari dibebaskannya BPPN dari PPh Badan, maka BPPN_ berkewajiban untuk melakukan penyetoran ke kas negara apabila terdapat surplus cash flow (setelah ‘memperhitungkan dana cadangan untuk biaya yong aken dikeluarkan pada tahun berikutnya) pada akhir tahun fiskal, BPPN sebagai Wajib Pajak tetap melakukan: a. pemotongan atas Pajak Panghasilan (PPh); b. pembayaran atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Untuk badan hukum yang ada di bawah pengawasan BPPN tetap berlaku peraturan perpajakan yang telah diater dalam Undang-undang Perpajakan Indonesia. ‘Salinan sesuai dengan astinya ‘Montes! Keusngan Kepala Biro Umum tid. Bambang Sudibyo

Anda mungkin juga menyukai

  • Sebi 44dasp2002
    Sebi 44dasp2002
    Dokumen2 halaman
    Sebi 44dasp2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 45dsm2002 L7
    Sebi 45dsm2002 L7
    Dokumen2 halaman
    Sebi 45dsm2002 L7
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 35dpd2001
    Sebi 35dpd2001
    Dokumen11 halaman
    Sebi 35dpd2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 45dsm2002
    Sebi 45dsm2002
    Dokumen18 halaman
    Sebi 45dsm2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 41dpbpr2002 L1
    Sebi 41dpbpr2002 L1
    Dokumen4 halaman
    Sebi 41dpbpr2002 L1
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 42dasp2002
    Sebi 42dasp2002
    Dokumen7 halaman
    Sebi 42dasp2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 43dasp2002
    Sebi 43dasp2002
    Dokumen2 halaman
    Sebi 43dasp2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 29dasp2000
    Sebi 29dasp2000
    Dokumen7 halaman
    Sebi 29dasp2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 33bkr2001
    Sebi 33bkr2001
    Dokumen7 halaman
    Sebi 33bkr2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 38dpnp2001
    Sebi 38dpnp2001
    Dokumen5 halaman
    Sebi 38dpnp2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 32bkr2001
    Sebi 32bkr2001
    Dokumen3 halaman
    Sebi 32bkr2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 16dpnp1999
    Sebi 16dpnp1999
    Dokumen2 halaman
    Sebi 16dpnp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 18dasp1999
    Sebi 18dasp1999
    Dokumen7 halaman
    Sebi 18dasp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 23dpnp2000
    Sebi 23dpnp2000
    Dokumen5 halaman
    Sebi 23dpnp2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 34dasp2001
    Sebi 34dasp2001
    Dokumen7 halaman
    Sebi 34dasp2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 31dpnp2001
    Sebi 31dpnp2001
    Dokumen2 halaman
    Sebi 31dpnp2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 22dpm2000
    Sebi 22dpm2000
    Dokumen6 halaman
    Sebi 22dpm2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 39bkr2001
    Sebi 39bkr2001
    Dokumen8 halaman
    Sebi 39bkr2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 15dpnp1999
    Sebi 15dpnp1999
    Dokumen6 halaman
    Sebi 15dpnp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 21dpm2000
    Sebi 21dpm2000
    Dokumen45 halaman
    Sebi 21dpm2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 13dasp1999
    Sebi 13dasp1999
    Dokumen4 halaman
    Sebi 13dasp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 14dasp1999
    Sebi 14dasp1999
    Dokumen32 halaman
    Sebi 14dasp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen19 halaman
    Bab Ii
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Kepmenkeu 401kmk012001
    Kepmenkeu 401kmk012001
    Dokumen5 halaman
    Kepmenkeu 401kmk012001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Keppres 16 2004
    Keppres 16 2004
    Dokumen5 halaman
    Keppres 16 2004
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Halaman Awal
    Halaman Awal
    Dokumen20 halaman
    Halaman Awal
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Kepmenkeu 15kmk011998
    Kepmenkeu 15kmk011998
    Dokumen2 halaman
    Kepmenkeu 15kmk011998
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 12dsm1999
    Sebi 12dsm1999
    Dokumen8 halaman
    Sebi 12dsm1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen14 halaman
    Cover
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat