Anda di halaman 1dari 5
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 401/KMK.01/2001 TENTANG DIVESTASI SAHAM NEGARA DALAM RANGKA PENYERTAAN MODAL SEMENTARA OLEH BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL Menimbang Mengingat MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. ‘bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2001, dipandang perlu mengatur pelaksanaan pengalihan modal (divestasi) atas Penyertaan Modal Sementara oleh Badan Penychatan Perbankan Nasional (BPPN) pada Bank Dalam Penyehatan dan Bank yang telah diserahkan kembali oleh BPPN kepada Bank Indonesia; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Divestasi Saham Negara Dalam Rangka Penyertaan Modal Sementara Oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional, 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3790); 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 3, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3843); 5. Peraturan .. Menetapkan MENTERI KEUANGAN, ‘REPUBLIK INDONESIA -2- 5. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3799); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penychatan Perbankan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3814) sebagaimana telah beberapa Keli diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4102); 7. Keputusan Presiden Nomor 176/M Tahun 2001; 8. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank 53/.KMK.017/1999 Indonesia Nomor "= 017/09 tentang Pela Indonesia Nomor “TOE aa” tentang Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Umum; 9. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 17/KMK.017/1999 tentang Pelaksanaan 31/15/KEP/GBI Program Rekapitalisasi Bank Dalam Penyehatan Yang Berstatus Bank Take Over; 10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 182/KMK.01/1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Penyertaan Modal Sementara Oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional; MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG DIVESTASI SAHAM NEGARA DALAM RANGKA PENYERTAAN MODAL SEMENTARA OLEH BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Bank... MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA oe 1. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, 2. Bank Dalam Penyehatan adalah Bank Dalam Penyehatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan .Nasional sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2001. 3. Calon Pembeli adalah perorangan atau badan hukum yang akan melakukan pembelian secara langsung maupun pembelian saham Bank melalui bursa. 4, Divestasi adalah penjualan seluruh atau sebagian saham Negara dalam Bank yang mendapatkan bagian saham yang berasal dari Penyertaan Modal Sementara. 5, Pembelian Saham Bank Melalui Bursa adalah pembelian saham melalui penawaran umum, baik pada pasar perdana maupun melalui bursa efek. 6. Penyertaan Modal Sementara adalah Penyertaan Modal Sementara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebagaimana telah beberapa Kali diubah terakhix dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2001 + BABIT PELAKSANAAN DIVESTASI Bagian Kesatu Pelaksanaan Divestasi Bank Dalam Penyehatan Pasal 2 (2) Dalam rangka program penyehatan perbankan nasional, BPPN dapat melakukan divestasi secara langsung atas saham Negara pada Bank Dalam Penyehatan yang berasal dari Penyertaan Modal Sementara. (Q) Divestasi ... MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -4- (2) Divestasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan antara BPPN dengan Calon Pembeli, dengan tidak memerluken persetujuan Direksi, Komisaris, dan atau Pemegang Saham, serta tidak memerlukan pemberitahuan dan atau persetujuan Kreditur dari Bank Dalam Penyehatan. Pasal 3 Ketentuan dan persyaratan yang menyangkut calon pembeli saham mengikuti Ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bagian Kedua Pelaksanaan Divestasi Bank Yang Telah Diserahkan Kembali Kepada Bank Indonesia Pasal 4 (1) Tethadap Bank yang telah diserahkan kembali oleh BPPN kepada Bank Indonesia, maka wewenang dan tugas BPPN untuk pengalihan modal (divestasi) atas saham Bank yang berasal dari Penyertaan Modal Sementara berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal UW Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2001 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2) Divestasi’ Bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, Ee BAB IIL MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -5- BABII PENUTUP Pasal 5 Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, _ memerintahkan Ppengumuman Keputusan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta ada tanggal 9 Juli 2001 Salinan sesuai dengan astinya Fi Bee Kepala Biro Umum MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, RIZAL RAMLI

Anda mungkin juga menyukai

  • Sebi 44dasp2002
    Sebi 44dasp2002
    Dokumen2 halaman
    Sebi 44dasp2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 45dsm2002 L7
    Sebi 45dsm2002 L7
    Dokumen2 halaman
    Sebi 45dsm2002 L7
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 35dpd2001
    Sebi 35dpd2001
    Dokumen11 halaman
    Sebi 35dpd2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 45dsm2002
    Sebi 45dsm2002
    Dokumen18 halaman
    Sebi 45dsm2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 41dpbpr2002 L1
    Sebi 41dpbpr2002 L1
    Dokumen4 halaman
    Sebi 41dpbpr2002 L1
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 42dasp2002
    Sebi 42dasp2002
    Dokumen7 halaman
    Sebi 42dasp2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 43dasp2002
    Sebi 43dasp2002
    Dokumen2 halaman
    Sebi 43dasp2002
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 29dasp2000
    Sebi 29dasp2000
    Dokumen7 halaman
    Sebi 29dasp2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 33bkr2001
    Sebi 33bkr2001
    Dokumen7 halaman
    Sebi 33bkr2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 38dpnp2001
    Sebi 38dpnp2001
    Dokumen5 halaman
    Sebi 38dpnp2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 32bkr2001
    Sebi 32bkr2001
    Dokumen3 halaman
    Sebi 32bkr2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 16dpnp1999
    Sebi 16dpnp1999
    Dokumen2 halaman
    Sebi 16dpnp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 18dasp1999
    Sebi 18dasp1999
    Dokumen7 halaman
    Sebi 18dasp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 23dpnp2000
    Sebi 23dpnp2000
    Dokumen5 halaman
    Sebi 23dpnp2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 34dasp2001
    Sebi 34dasp2001
    Dokumen7 halaman
    Sebi 34dasp2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 31dpnp2001
    Sebi 31dpnp2001
    Dokumen2 halaman
    Sebi 31dpnp2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 22dpm2000
    Sebi 22dpm2000
    Dokumen6 halaman
    Sebi 22dpm2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 39bkr2001
    Sebi 39bkr2001
    Dokumen8 halaman
    Sebi 39bkr2001
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 15dpnp1999
    Sebi 15dpnp1999
    Dokumen6 halaman
    Sebi 15dpnp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 21dpm2000
    Sebi 21dpm2000
    Dokumen45 halaman
    Sebi 21dpm2000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 13dasp1999
    Sebi 13dasp1999
    Dokumen4 halaman
    Sebi 13dasp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 14dasp1999
    Sebi 14dasp1999
    Dokumen32 halaman
    Sebi 14dasp1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen19 halaman
    Bab Ii
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Kepmenkeu 86kmk012000
    Kepmenkeu 86kmk012000
    Dokumen7 halaman
    Kepmenkeu 86kmk012000
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Keppres 16 2004
    Keppres 16 2004
    Dokumen5 halaman
    Keppres 16 2004
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Halaman Awal
    Halaman Awal
    Dokumen20 halaman
    Halaman Awal
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Kepmenkeu 15kmk011998
    Kepmenkeu 15kmk011998
    Dokumen2 halaman
    Kepmenkeu 15kmk011998
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Sebi 12dsm1999
    Sebi 12dsm1999
    Dokumen8 halaman
    Sebi 12dsm1999
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen14 halaman
    Cover
    Magical Petrichor
    Belum ada peringkat