Rekayasa Elektronika:
ALAT KOMUNIKASI
Alat komunikasi dengan teknologi elektronik yang tergolong ke dalam alat elektronik, terdiri dari
bagian dalam yang berisi komponen elektronik dan bagian luar yaitu selubung atau yang sering
disebut dengan casing. Bagian dalam terdapat beberapa komponen yang terbuat dari material
tertentu sesuai dengan fungsinya di dalam sistem elektronik tersebut. Pada bagian casing, material
yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan tampilan yang ingin dibuat. Material yang dapat
digunakan untuk casing adalah bahan alam solid (seperti kayu, bambu, rotan) bahan sintetis
(plastik), bahan olahan seperti plat logam ataupun serat dan tekstil. Material casing harus
memenuhi syarat utama yaitu melindungi bagian dalam produk yang berupa rangkaian elektronik.
Material casing juga harus mendukung kenyamanan, keamanan pengguna dan estetika.
2. Sumber Arus
Teknologi elektronik membutuhkan sumber arus listrik. Arus listrik yang digunakan sebagai
sumber arus produk elektronik dapat berupa arus searah/DC (Direct Current) atau arus bolak
balik/AC (Alternating Current). Sumber arus searah (DC), sesuai dengan namanya, mengalir satu
arah dari kutub positif ke kutub negatif. Generator DC, baterai/elemen kering, aki (Accu)/elemen
basah, bias sel (sering disebut baterai jam yang pipih), dan sel surya (solar cell) merupakan sumber
arus listrik DC. Alat elektronik yang terdiri atas komponen elektronik daya kecil cukup
menggunakan sumber arus DC. Sumber arus bolak balik/AC contohnya adalah sumber listrik yang
dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Indonesia dan diesel pembangkit, digu-nakan
untuk kebutuhan daya besar.
Proses produksi alat komunikasi dengan teknologi elektronik terdiri dari dua (2) tahapan utama
yaitu pembuatan rangkaian elektronik dan proses pembuatan
casing, dan diakhiri dengan proses perakitan (assembling) yaitu menggabungkan bagian dalam
dengan bagian casingnya. Proses pembuatan rangkaian elektronik membutuhkan ketelitian dan
kepresisisan yang sangat tinggi. Satu kesalahan pemasangan komponen elektronik akan
menyebabkan produk elektronik tidak dapat berfungsi. Casing harus mempertimbangkan
kenyamanan, keamanan dan estetika. Proses produksi dan alat untuk pembuatan casing bergantung
daripada material yang akan digunakan, karena setiap material memiliki cara pengolahan yang
berbeda.
Proses produksi dapat dibedakan menjadi produksi secara manual dan produksi dengan mesin
(machinal). Proses pembuatan rangkaian elektronik secara manual dapat dilakukan dengan
menggunakan solder (alat pemanas timah) untuk merekatkan komponen-komponen pada papan
sirkuit (Printed Circuit Board/PCB), tang untuk memotong dan pinset atau tang kecil untuk
mengambil dan memegang komponen elektronik yang berukuran kecil. Proses produksi manual
me- mungkinkan pembuatan alat elektronik oleh individu, bukan pabrik. Proses pembuatan
rangkaian elektronik dengan mesin atau robot dilakukan di pabrik. Penggunaan mesin pada
produksi elektronik akan mengurangi peluang terjadinya kesalahan produksi, dan memastikan
setiap produk memiliki kualitas yang sama.
Materi PKWU XI:
Rekayasa Elektronika:
PEMBANGKIT LISTRIK SEDERHANA
Peningkatan potensi sumber daya manusia diperlukan untuk terus mengembangkan sistem
teknoekologis. Sistem teknoekologis ialah sebuah sistem yang memungkinkan terjaganya
keseimbangan dan kelestarian ekosistem dengan bantuan teknologi tepat guna. Sistem ini akan
meningkatkan produktivitas baik itu hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk
dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat. Manfaat produk rekayasa pembangkit listrik
sederhana antara lain seperti berikut.