1. Potential problem dari Nyeri? Nyeri bisa menyebabkan peningkatan katekolamin,
katekolamin menyebabkan ventrikular aritmia, HR dan hemodinamik meningkat. Pada PF nadi masih 68x/min, artinya pasien tenang 2. Pain bisa menyebabkan apa saja? Rasa tidak nyaman, hipoventilasi, dan mobilisasi terbatas 3. Potential problem: peritonitis, perforasi, hemodinamik, dan obstruksi usus dihapus, setelah PF dan PP 4. Actual problem setelah PF dan PP yaitu laukositosis 5. Actual problem saat setelah anamnesis, PF, dan PP, apakah sudah sesuai? 6. Kenapa bed rest posisi fowler, diet lunak, parasetamol untuk apa, ketorolac untuk apa? 7. Bagaimana ngomong informed consentnya kepada pasien dan keluarga pasien? 8. Monitor standard nya ditambahin Blood Pressure 9. Kenapa pake aldrete? Karna pasien dewasa 10. Sesuai ga dengan potential problem saat post operasi? Masih ada nyeri (sesuai) 11. Berapa skor nyeri pada pasien? Dikasih obat apa? Kenapa sampai morfin? 12. Skor NRS 3 artinya apa? Ringan, diterapi dengan NSAID, asetaminofen, karena ringan tidak perlu sampai diberi morfin 13. WHO Step Ladder pain 14. Dasar pemberian obat nyeri berdasarkan NRS (kondisi klinis/ skala nyeri) bukan karena apendisitisnya lalu diberi morfin 15. Breaktrough pain saat duduk (skala NRS diam lebih tinggi lagi) 16. Apa itu rescue analgetik? Onset cepat, tidak boleh sampai persepsi 17. Opioid yang paling cepat kerjanya untuk cegah ke persepsi apa? Opioid, Efek sampingnya apa? Mual muntah, maka diberi Ondansentron vs metolorpamid bekerja di CTZ untuk mengatasi mual muntah, dan yang paling cepat onsetnya adalah ondasentron. 18. Ondansentron adalah serotonin antagonis, bekerja di pusat mual muntah 19. Kenapa ketorolak tidak boleh diberi lebih dari tiga hari? Karena menyebabkan GI Bleeding, stress ulcer, akibat dari penghambatan prostaglanding oleh ketorolak, sehingga dinding menjadi tipis, dan luka 20. Paling aman diberi PCT, yaitu cox inhibitor non selective 21. Cox inhibitor selective 1 yaitu meloxicam, asmef 22. Kalau ada terapi tradisional/tambahan, sebagai dokter tidak boleh menolak terapi itu karena MUNGKIN bermanfaat, terapi2 yang menyakiti, membuat luka, jangan dibolehkan.. tetapi terapi tradisional yang supaya sehat, tidak memperburuk morbiditas, masa rawat lebih cepat, itu boleh saja.