Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

Colic Ureter Dextra et causa Ureterolithiasis Dextra dengan Hematuria

Oleh:
Nurul Nadifa Erza 2010221012

Pembimbing:
dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU BEDAH


FKUPN VETERAN JAKARTA
RSUD CENGKARENG
PERIODE 03 JANUARI-12 FEBRUARI 2022
Nama : Tn. MS
Usia : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
TL : Jakarta, 01/02/1968
Alamat : Jakarta
Suku : Betawi
Pendidikan
Pekerjaan
: SLTA
: Kontraktor IDENTITAS
Agama
Status
: Islam
: Menikah PASIEN
Pembayaran : BPJS
Tanggal Periksa: 15 Januari 2022
Ruang Periksa : Poli Urologi
No RM : 67-78-66
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pinggang

Riwayat Penyakit Sekarang


• Nyeri pinggang yang hilang timbul sejak
3 bulan yang lalu.
• Nyeri tidak menjalar.
• Kencing tiba-tiba terhenti, terkadang
menetes, disertai rasa nyeri.
• Saat malam sering terbangun untuk
berkemih
Riwayat Penyakit Sekarang
• Tidak dapat menahan kemihnya
• Tidak ada faktor memperingan atau memperberat keluhan
• Berkemih mengeluarkan darah/ warna merah (+) sepanjang berkemih, busa
(-), kemih berpasir (-), kemih serpihan batu (-).
• Sakit gigi, batuk, pilek, mual, muntah, luka kulit, sekret/ luka pada kemaluan
disangkal.
• Nafsu makan normal
• Riwayat trauma (-)
ANAMNESIS

RPD RPK

● Keluhan yang sama (+) ● Keluhan yang sama (-)


● Batu SK (+) ● HT, paru, jantung, ginjal,
● DM, HT, paru, jantung, pencernaan, alergi (-)
ginjal, pencernaan, alergi (-) ● DM (+) ayah pasien
● Kelainan anatomis GUT (-)
ANAMNESIS

RPO Lingkungan & Gaya Hidup

● ESWL 2X ● Pasien mengonsumsi kopi


ESWL Maret 2021 ● Pasien merokok
ESWL 22 Januari 2022
● Pola makan baik dan sehat
● Higiene genital baik
● Minum 1-2 liter
● Olahraga rutin: bulu tangkis
● Pasien pekerja lapangan
ANAMNESIS
Anamnesis Sistem
Saraf dan Otot
Tidak ada keluhan
Kepala
Mata, telinga, hidung, mulut
tidak ada keluhan
Tenggorokan dan Leher
Tidak ada keluhan
Toraks
Tidak ada keluahan

Kulit dan Ekstremitas


Tidak ada keluahan
Abdomen
Tidak ada keluahan
Genitourinari
Nyeri pada pada pinggang
Px. FISIK
Keadaan umum : TSR
Kesadaran : CM

Tekanan darah : 127/80 mmHg


Frekuensi nadi : 74 x/menit, reguler
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5ᵒC

BB : 75 kg
TB : 169 cm
Px. FISIK
Status Generalis
Saraf dan Otot
dbn
Kepala
dbn
Tenggorokan dan Leher
dbn
Toraks
dbn
Kulit dan Ekstremitas
dbn
Abdomen
dbn
Px. FISIK
Status Urologi
Regio Costovertebrae Angle
I: warna kulit sama dengan sekitar, jejas (-), tanda radang (-)
P: NT (-/-), NL (-/-), massa (-/-)
P: nyeri ketok (-/-) pada CVA

Regio Suprapubik
Inspeksi : warna kulit sama dengan sekitar,
jejas (-), tanda radang (-), distensi
Palpasi : nyeri tekan (+), VU teraba penuh
Perkusi : timpani

Regio Genitalia Eksterna


Inspeksi : benjolan daerah inguinal (-),
benjolan di skrotum (-), OUE tak tampak
kelainan
Palpasi : nyeri tekan (-)
Rectal Touche : tidak dilakukan
Px. Penunjang

Px. Imunologi
PSA Total (Prostat): 0,7730 ng/mL
DIAGNOSIS KERJA
Colic ureter kiri ec batu kiri dengan hematuria
DIAGNOSIS BANDING
Batu Saluran Kemih:
• Batu pelvis ginjal
• Batu ureter
• Batu urethra

PROGNOSIS
Ad Vitam : bonam
Ad Fungsionam: bonam
Ad Sanationam : bonam
TATA LAKSANA
Diagnostik Farmakologi
• USG Abdomen • Analgetik
• CT Scan Abdomen
• Urinalisis
• Lab : hematologi rutin

Non Farmakologi
Rujuk ke dokter spesialis urologi.
EDUKASI:
Minum obat rutin sesuai anjuran.
Rutin kontrol ke poli.
Perbanyak minum air putih 2 liter sehari.
Hindari menahan BAK.
Kurangi makanan tinggi purin dan minuman kemasan
Diskusi
NYERI
Nyeri pada pinggang.
Terjadi akibat spasme otot polos ureter atau system kaliks ginjal. Nyeri bersifat kolik
terjadi akibat spasme otot polos ureter karena gerakan peristaltiknya terhambat oleh
batu, bekuan darah, atau oleh benda asing lain. Nyeri dirasakan sangat sakit, hilang-
timbul sesuai dengan gerakan peristaltik otot polos. Pertama-tama dirasakan di daerah
CVA kemudian menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke
daerah genital.
Keluhan Berkemih
Keluhan saat voiding (pengeluaran urin): intermitensi.
Saat pasien berkemih, tiba-tiba terhenti aliran kencingnya.
Berhentinya aliran kencing ini bisa terjadi karena kemungkinan adanya batu atau benda
asling lainnya yang menyumbat urine ke saluran urethra.

Keluhan pasca miksi: perasaan tidak puas setelah miksi dan masih terasa ada sisa urin
sehabis miksi.

Hematuria saat miksi


Terjadi pada seluruh proses miksi: tempat kelainan terdapat di buli-buli, ureter, atau ginjal.
Urinnya pekat

1. Dehidrasi (kurang cairan), air yg diminum


kurang
2. Airnya cukup, tetapi berlebihnya makanan
yang menyebabkan terbentuknya batu.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan
• Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium
urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam
• Rendah oksalat
• Rendah garam karena natriuresis akan memicu timbulnya
hiperkalsiuria
• Rendah purin
• Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada Pasien yang
menderita hiperkalsiuria absortif tipe II

3. Masalah di metabolism tubuh (zat


penghambat pembentukan batunya kurang).
Tatalaksana
Terapi Medikamentosa
- Analgetik: paracetamol, NSAID (diklofenak, indometasin, ibuprofen)
- Pelaru batu hanya untuk batu asam urat
- Penggunaan alfa blocker sebagai terapi ekspulsi batu ureter distal ≥5mm

Terapi Pengangkatan Batu secara aktif


- SWL (Shock Wave Lithotripsy)
- Endourologi (invasive minimal): PNL (percutaneous nephron litholapaxy), Litotripsi, URS
(Ureteroskopi atau ureterorenoskopi), RIRS (retrograde intrarenal surgery)

Tindakan Pembedahan
- Bedah laparoskopi
- Bedah terbuka (pada kasus sulit):
1. Pielolithotomi atau nefrolithotomi
2. Ureterolithotomi
3. Vesicolithotomi
4. Urethrolithotomi
5. Nefrektomi
Daftar
Pustaka
Sjamusuhidajat R, Prasetyono TOH, Rudimen R, et al. Buku ajar
ilmu bedah edisi 4. Jakarta: ECG: 2017
Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi Edisi Ketiga. Jakarta: Sagung
Seto. 2016
SMF Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pedoman
Diagnosis dan Terapi Urologi. Malang. 2010
IAUI. Pedoman Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih. Jakarta:
IAUI; 2018.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai