Anda di halaman 1dari 2

AUDIT SAMPLING

Pengertian Audit Sampling


Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen unsur
dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik
saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Auditor biasanya tidak memiliki pengetahuan khusus
tentang saldo-saldo akun atau transaksi lainnya yang menurut pertimbangannya, perlu diuji untuk
memenuhi tujuan auditnya. Audit sampling dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian
pengendalian, maupun pengujian substantif.
Sampling audit jika diterapkan dengan semestinya akan dapat menghasilkan bukti audit yang
cukup, sesuai dengan yang diinginkan standar pekerjaan lapangan yang ketiga. Dalam audit sampling
memiliki enam tahapan yaitu :
1. Menyusun rencana audit
2. Menetapkan jumlah sampel
3. Memilih sampel
4. Menguji sampel
5. Mengestimasi keadaan populasi
6. Membuat simpulan hasil audit

Statistical dan Nonstatistical Sampling


Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit yang dapat dipilih auditor untuk
memperoleh bukti audit kompeten yang cukup. Kedua pendekatan tersebut adalah:
1. Sampling statistik (statistical sampling)
2. Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling)
Dalam pemilihan metode sampling statistik atau sampling non statistik tidak secara langsung
mempengaruhi keputusan auditor mengenai:

 Prosedur audit yang akan diterapkan atas sampel yang dipilih.


 Kompetensi bukti audit yang diperoleh berkaitan dengan item sampel individual.
 Tanggapan auditor atas kesalahan yang ditemukan dalam item sampel.

Resiko Sampling
Dalam menyelenggarakan pengujian substantif atas rincian, auditor memperhatikan dua aspek
dari risiko sampling:

 Risiko keliru menerima (risk of incorrect acceptance)


 Risiko keliru menolak (risk of incorrect reject ion)
Auditor juga memperhatikan dua aspek risiko sampling dalam menyelenggarakan pengujian
pengendalian jika ia menggunakan sampling:

 Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (risk of assessing control
risk too low), yaitu risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sample,
terlalu rendah dibandingkan dengan efektivitas operasi pengendalian yang sesungguhnya.
 Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (risk of assessing control risk
too high), yaitu risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sample,
yang terlalu tinggi dibandingkan dengan efektivitas operasi pengendalian yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai