Anda di halaman 1dari 5
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA PUSKESMAS KERANGGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS KERANGGAN Jl. Baru Lingkar Selatan Kel. Keranggan Kec. Setu Kota Tangerang Selatan Tip. 021-29662301 Email : pkmkranggan@yahoo.com KERANGKA ACUAN KERJA PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA PUSKESMAS KERANGGAN PENDAHULUAN Menurut sensus tahun 2010 jumlah lansia adalah 18,1 juta jiwa, Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 lansia dengan kondisi sehat di Indonesia tidak sampai 2 persen dari total populasi lansia. Kebanyakan lansia menderita penyakit sendi, hipertensi, katarak, stroke, jantung, gangguan mental emosional, dan diabetes. Dari 7 miliar penduduk dunia 1 miliar diantaranya adalah penduduk lanjut usia (lansia). Indonesia sendiri memiliki 24 juta jiwa lansia, yang paling banyak tersebar di 5 provinsi yaitu Yogyakarta, Jawa timur, Jawa tengah, Bali, dan Jawa barat. (Data Badan Pusat Statistik ), Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus di galakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa. LATAR BELAKANG Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan system fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati et al, 2009). Menurut data dari Biro PusatStatistik (2012), di Indonesia jumlahpenduduk 60 tahun keatas (lanjut usia) menurut kabupaten/kota dan Keadaan Kesehatan sebesar 15.454.360 dengan keadaan kesehatan baik 39%, keadaan keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan keadaan kesehatan kurang sebesar 18%. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya serta dianggap sebagai individu yang tidak mandiri. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia, Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan dengan orang-orang yang ada disekitarnya (-Huda, 2004). Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Maryam, 2008). Menurut penelitian yang dilakukan 2 Suardana dan Ariesta pada tahun 2012 tentang karakteristik lansia dengan kemandirian aktivitas sehari-hari didapatkan bahwa kemandirian aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, serta SASARAN 1. Kegiatan kegiatan pelayanan program sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. 2. Kegiatan-kegiatan program dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN Dengan adanya Penyuluhan dan pemeriksaan ini diharapkan dapat menambah antusiasme pra lansia dan lansia untuk datang ke posyandu serta meningkatnya pengetahuan lansia tentang kesehatannya sehingga dapat tercipta kemandirian dan peningkatan kesehatan lansia di wilayah puskesmas Keranggan PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan dan Pelaporan Untuk memudahkan dalam proses selanjutnya, baik peningkatan dan pengembangan kegiatan di kelompok usia lanjut,perlu dilaksanakan pencatatan kegiatan pada kelompok tersebut. Hal-hal yang dicatat adalah pelaksanaan hasil kegiatan yang dilakukan oleh kelompok usia lanjut termasuk alat penunjang, serta hal-hal lainnya sesuai kebutuhan. Pencatatan dilakukan oleh Puskesmas dan dinas kesehatan Tangerang Selatan, sedangkan untuk pencatatan di tingkat propinsi disesuaikan dengan kebutuhan —. CARA Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living) meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan,seperti_ makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian.naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dapat dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT), Pengukuran tekanan darah dan penghitungan denyut nadi selama satu meni. Pemeriksaan haemoglobin darah Pemeriksaan diabetes mellitus (DM) Pemeriksaan kadar protein dalam urine urine sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal, Pemeriksaan kolesterol, mata, telinga, tenggorokan, gigi, mulut, dll. Melakukan rujukan bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan dari semua pemeriksaan di atas. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota kelompok Usia Lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Public Health Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat antara lain a. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi usia lanjut serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari daerah tersebut. b. Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran MELAKSANAKAN KEGIATAN Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di kelompok, mekanisime pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah 1 sistem 5 tahapan (5 Meja) sebagai berikut ‘Tahap pertama :pendaftaran usia lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan 2. Tahap kedua :pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan Tahap ketiga :pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental. Tahap keempat :pemeriksaan haemoglobin, kadar gula dalam urine, protein dalam urine dan pemeriksaan kadar kolesterol (laboratorium sederhana) kondisi kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, faktor yang masih dapat dimodifikasi atau dikontrol adalah kondisi kesehatan. Secara umum, semakin menua seseorang, kondisi kesehatan juga akan mengalami penurunan Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa prevalensipenyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, kanker, dan diabetes melitus. Di posyandu lansia Puskesmas Pondok Aren penyakit paling banyak yang diderita lansia adalah hipertensi yaitu sebesar 54%. Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur 260 terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 mengalami hipertensi. Kondisi Kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik (McNaughton, 2012). Status gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansiasulitdalammelakukanaktivitassehari-hari (Setiani, 2011). 3 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara status gizi dengan tingkat kemandirian lansia serta hubungan antara penyakit hipertensi dengantingkat kemandirian lansia. TUJUAN 4, TujuanUmum Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi dir kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya. 2. TujuanKhusus a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik secara psikis maupun fisik b. Menjalin tali silaturahmi para lansia di wilayah kerja Puskesmas Keranggan c. Menjaga kestabilan psikologi dan psikososial para lansia KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Pelayanan Kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi_ pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksidini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut catatan kondisi Kesehatan yang lazim digunakan dipuskesmas. Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di puskesmas atau di kelompok (Posyandu/karanglansia, dll) sebagai

Anda mungkin juga menyukai